Gadis kecil itu lari dengan kencang saat mobil mobilan Andrew mengejar nya dari belakang.
" Aaaaaa Mama tolongiiiiin Ivaaaaaaa " Teriak Zaiva mengangkat gamis nya dan berlari kencang kearah Clara yang baru saja menelpon Nisa.
" Jangan lari lari " Kata Clara menegur bocah itu.
" Iva iva iva mau pipis " Kata Zaiva dengan nafas ngos ngosan.
Andrew tertawa terbahak bahak melihat gadis itu sudah tak tahan lagi.
" Aduh aduh,maka nya jangan lari lari dong " Kata Clara menggendong bocah itu ke kamar mandi.
Zaiva mengkrucut kesal dan menunjukkan kepalan tangan nya kepada Andrew.
Aktam dan Ana sudah berguling guling saking puas tertawa melihat bocah itu mengkrucut dimarahi Clara.
Tak lama Cila datang dengan seorang pria di samping nya.
" Cie cieeee " Olok Ana mengageti gadis itu disamping pintu.
" Astaga copot bulu ayam " Kata Cila kaget.
" Wahahaha " Ana langsung tertawa melihat wajah panik Cila.
Romi terkekeh pelan melihat kejahilan anak bos nya itu.
" Eh ada Om Romi,silahkan masuk Om " Kata Ana berubah manis.
" Ck,selalu aja " Decak Cila malas.
Ana tersenyum manis kepada Romi.
Pria itu tertawa dan masuk kedalam rumah.
" Eh ada tamu " Kata Clara tersenyum kepada Romi.
" Iya Mba,ini habis nganterin Cila " Kata Romi tak enak.
" Eh jangan panggil Mba dong,aku masih seumuran sama Cila " Protes Clara.
" Hehe iya em Clara " Kata Romi malu.
Aktam terkekeh pelan dan menarik baju pria itu pelan.
" Om,Papa sama Bunda udah dirumah sakit ya ? Tanya Aktam.
" Iya,Papa kamu udah disana karna nenek kamu harus di opname "
" Opname itu apa Om ?
" Dirawat "
" Oh,Om bisa anter aku kesana ngak ? Tanya Aktam memelas.
" Bisa,Om kesini juga mau jemput kalian " Kata Romi tersenyum takut.
" Ya udah,aku siap2 dulu Om " Kata Aktam berlari diikuti ke2 kembar nya.
Romi mengangguk dan duduk disofa rumah besar itu.
Cila masuk kekamar sedangkan Clara membuat minum untuk Romi.
" Eeh cantik,nama nya siapa ? Tanya Romi kepada Zaiva.
Bocah yang sedang menyusu di botol dot itu langsung tersenyum malu dan menunduk.
" Zaiva Om " Jawab Zaiva lirih.
" Cantik banget sih " Kata Romi mencubit gemas pipi bocah itu.
Zaiva tersenyum malu menggerak gerakkan kaki nya.
" Om udah unya anak beyum ? Tanya Zaiva kecil
" Hah "
" Anak Om " Kata Zaiva mendongak.
" Om belum menikah " jawab Romi heran.
" Yaaahhhh " Desah Zaiva kecewa.
" Kenapa memang nya ?
" Em Zaiva mau jadi pacal nya anak Om " Kata Zaiva tersenyum malu.
" Whatttttt !!! " Pekik Romi kaget dan langsung menutup mulut nya.
" Aduh aduh " Kata Romi panik sendiri.
Zaiva menutup wajah nya malu.
" Kamu belajar dari mana ngomong gitu ?? Tanya Romi heran.
" Kak Hanin udah unya pacal anteng loh Om,kata na itu anak na teman Daddy Ben,adi Iva uga mau jadi pacal na anak Om " Kata Zaiva polos.
Romi mengaga tak percaya bocah seumuran Zaiva yang masih sering kencing di kasur itu sudah tau seorang pria ganteng.
" Kenapa Bang ?? tanya Clara dengan nampan berisi kue dan teh hangat.
" Eh ngak papa La." Kata Romi tersenyum canggung.
" shuutttt !! " Kode Zaiva lirih.
Romi mengangguk kecil karna tidak mau bocah itu dimarahi emak nya.
Drt drt...
Hp Romi bergetar di saku..
" Hallo Bos " Sapa Romi cepat.
"........... "
" Apa !!! " Pekik Romi kaget.
"........... "
" Innalillahiwainnalillahirojiun " Kata Romi pelan.
Clara melotot dan sangat terkejut.
" Ada apa ?? tanya Clara panik.
Romi menelan ludah nya kasar dan menyimpan lagi hp nya.
" Yang sabar ya Clara " Kata Romi lirih.
" Ayo Om,aku dah siap " Kata Aktam diikuti kembaran nya.
" Ada apa Bang ?? Tanya Cila baru datang stelah bersiap tadi.
Mereka sudah menunggu jawaban dari pria itu.
" Em em kalian harus tenang ya " Kata Romi bergetar.
" Ada apa sih Bang,cepetan dong siapa yang meninggal " Tanya Clara tak sabaran.
Cila terkejut dan melihat kearah Romi.
" Nenek kalian meninggal dunia barusan " Kata Romi lirih.
" Apaaaaaaaaaaa !!!!!! " pekik mereka bersamaan.
" Neneeeeeeeeeeeeeekkkkk " Teriak Triplet menangis kencang.
" Apah " Kata Clara melangkah mundur.
" Mama huhuhu " Kata Zaiva ketakutan.
Cila langsung menangkan ketiga bocah itu bersamaan.
" Nenek huhuhuhuhuhu jangan pergi Nek huhuhu " Andrew menangis sesegukkan.
Romi memeluk bocah itu dan menenangkan nya.
" Bang,ayo kita kerumah sakit " Kata Cila menangis tersedu sedu.
Romi mengangguk dan menggendong Andre berjalan keluar.
" Ayo La " Kata Cila menangis membujuk Clara yang terduduk di sofa.
" Mama hiks hiks Mama " Kata Zaiva menangis terisak meski tak tau apa yang terjadi saat ini.
Clara bangkit dan menggendong putri nya sedikit berlari menuju mobil.
Ana dan Aktam menangis tersedu sedu memanggil sang nenek.
Kini mereka sudah dirumah sakit,terlihat disana juga sudah ada Ben dan keluarga nya.
" Neneeeeeeeeekkk " Teriak Ana menangis kencang melihat tubuh Ibu Reno sudah di tutupi kain.
Reno menangis di pojokan bersama sang istri yang menenangkan nya dari tadi.
" ibuuuu huhu bangun Bu jangan tinggalin Reno Bu " Kata Reno menangis seperti anak kecil.
" Mas,istigfar Mas " kata Nisa tak kuasa melihat suami nya..
Antoni memelùk tubuh sang istri yang terbaring dibrangkar,pria tua itu tak menyangka Diana akan meninggalkan nya secepat ini.
" Bangun sayang hiks hiks " Kata Antoni menangis terisak.
" Sabar Om " Kata Ben menangis.
Prily menenangkan Ana dan Hanin yang terus menangis.
" Neneeeeeeeeeeekkkk " Teriak Barra baru datang bersama kakek nya.
" Nek,bangun Nek ini Barra Nek,bangun nenek Barra mohon bangun Nek " Kata Barra menangis kencang memeluk sang Nenek yang selama ini sangat menyayangi nya.
" istigfar Nak " Kata Ben memeluk bocah itu.
" Nenek aku Om, aku ngak mau Nenek pergi Om hiks hiks,tolongin Nenek aku Om " Kata Barra memohon kepada Bentley.
Pria itu semakin menangis memeluk anak sahabat nya itu.
Semua orang menangis,Clara memeluk kaki yang sudah kaku itu dengan tangisan berderai.
Zaiva di ambil alih oleh Kakek Barra,karna kasihan anak itu selalu menangis ketakutan melihat sekitar nya yang sedang berduka.
" Ibuuuu banguuuun Bu " Teriak Reno bangkit dan menggoyangkan tubuh ibu nya.
" Mas huhuuuuuuu sabar Mas huhu " Kata Nisa menarik tubuh pria itu dan memeluk nya dengan erat.
" Nis,ibu aku pergi Nis,ibu aku ninggalin aku Nis " Kata Reno di depan Nisa dengan air mata berderai.
" Papaaaaa " Teriak Triplet memeluk pria rapuh itu.
Reno terduduk dilantai dan memeluk anak2 nya.
" Hiks hisk Nenek kalian pergi sayang,dia meninggalkan kita " Kata Reno lirih.
" Huhuhu Papaaaa " Kata Ana penuh dengan air mata.
Barra terus memanggil sang nenek yang sangat menyayangi mereka selama ini.
Cila dan Clara mencium berulang kaki renta yang sangat memperhatikan mereka dulu,yang sangat baik kepada mereka hingga akhir hayat.
" Pulang lah dengan tenang Nek,terima kasih atas Cinta kasih Nenek kepada kami selama ini " Kata Clara lirih.
Cila memeluk saudara nya dan menangis pilu.
Romi pun tak kuasa menahan tangis dan memeluk kedua perempuan itu menenangkan mereka yang sangat kehilangan saat ini.
❤❤❤❤❤
**Hay guysss jangan lupa VOTE,LIKE,COMENT YA.
masukin juga cerita ini ke favorit kaliaaaaannn....
Oh iya author ada berita nih,author udah bikin instagram khusus buat reader2 author yang setia, nanti kalian bisa request,coment atau apalah di sana.
jangan lupa di Follow ya .
@desi_sukma05...
Ramein yaaa,thanks**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 799 Episodes
Comments
Rinjani
sedih😭😭😭😭🌹🌹🌹💐🌷🌷tripel3 nagis laa kakek Anton juga nangis
2022-10-25
0
Nuranita
sayangx aq g mainan instragram thor....aq dukung dsni aj ya....
2022-09-30
0
Hastiningrum
ini cerita flashback senyuman anak yg terbuang..
2021-10-13
0