Siang ini Cila sudah dibuat sakit kepala dengan tingkah anak Nisa yang tak kenal waktu.
" Ana berisikkkkk " Pekik Cila kesal karna anak itu asik berjoget dan bernyanyi di kamar nya.
Gadis itu tak perduli dan semakin membesar volume suara tv itu yang menyambung ke internet.
" La la la la aku lah lah pemuja mu la la la aku lah belahan hati mu " Kata Ana bernyanyi ria mengggoda Cila yang setres dengan kertas2 ujian nya.
Cila menutup kuping mendengar suara fals bocah itu.
" Dengarlah kasih kejarla impian mu,meski aku sudah merindu u u uuu uhuk uhuk " Kata Ana terbatuk2 karna nafas nya tak sampai.
" Ganti2,lagu nya ngak enak di denger bikin empedu aku lemes " Kata Aktam mengambil hp Ana dan mencari lagu disana..
Cila sudah guling2 karna sangat kesal kamar nya diacak2 ketiga bocah yang sedang libur itu..
Reno dan Nisa sedang keluar kota,mengantar sang ibu Reno yang kembali sakit..
" Waaaaaaaw i feel good teneneneg teneng,im sooo good " Teriak Aktam bernyanyi rock..
Andrew tertawa melihat adik nya bernyanyi semau nya saja dengan lirik terpisah dari musik..
" Aaaaaaaaaaa " Teriak Cila prustasi dan membanting kertas2 nya diatas tempat tidur..
Ke3 bocah itu tertawa terpingkal pingkal berhasil mengerjai Cila yang selalu belajar dan belajar..
Sampai Ana sering protes, wanita itu hanya fokus kepada laptop dan kertas2 yang isi nya membuat mata bocah itu sakit dan perut nya mual hanya melihat angka dan huruf itu berbaris rapi..
" Emang2 ya tuh anak,makin ditinggal emak nya makin menjadi " Gerutu Cila duduk disofa mengurut kepala nya pusing.
" Sabar Non " Kata Art Nisa yang tak tega melihat gadis itu selalu di kerjai keponakan nya.
" Aku ngak bisa belajar Bi,gara2 mereka " Kata Cila kesal..
" Lihat tuh si Ana,aku sampe sakit kepala liat nya " Kata Cila menunjuk Ana yang goyang gebor bersama Aktam yang memakai buku Cila sebagai gitar.
Art itu bukan nya iba malah tertawa geli melihat anak tuan rumah itu.
Tanpa mereka ber3 rumah besar itu sangat lah sepi,hanya mereka ber3 penghibur lara saat para pembantu rumah tangga itu lelah bekerja..
Kini Barra jarang ada dirumah karna bocah remaja itu sudah mulai besar dan main bersama teman2 nya.
Reno memberi kebebasan untuk Barra bergaul tapi masih dalam pantauan mereka..
Apalagi kini Barra sering kerumah Kakek nya karna Ayah dari Siska itu sering sakit sakitan dan tak ada yang menemani.
" Bi,masih ada lauk ngak ? Cila laper " Rengek Cila bergelayutan manja kepada wanita parubaya itu.
" Ada,ayo ikut bibi kedapur " Ajak Art itu merangkul Cila.
Gadis itu tersenyum dan mengikuti bibi itu kedapur untuk makan.
" Bang ganti lagu nya " Kata Ana meminta hp nya lagi.
Aktam memberikan nya dan mengambil minum karna suara nya sudah sangat serak.
Andrew diam saja sambil memainkan game ditangan hp nya.
Ketiga bocah itu seperti sedang menikmati surga dunia,karna tak ada yang melarang mereka melakukan apapun,Nisa dan Reno sangat tegas melarang mereka berpergian meski di jaga bodyguard dan sebagai ganti nya karna mereka sedang libur sekolah,Reno membebaskan mereka dirumah melakukan apa saja asal nanti mereka pulang tak membuat masalah.
" Aku dan segala kenangan,menyatu dalam waktu yang ter...ter endam " Kata Ana menghayati musik sampai lupa lirik.
" Dan aku kini sendirian,menatap dirimu hanya bayangan ho hooo ho tak ada yang lebih periii ih hiks hiks dalam kehidupan hiks cinta ku " Kata Ana tiba2 menangis karna terlalu mendalami,bahkan gadis itu asal menyebut lirik lagu.
" Lah kok nangis ?? Tanya Andrew heran.
" Huhu kangen Bunda " Kata Ana tersedu sedu.
" Ya elah Dek,baru pagi tadi di tinggal Bunda sama Papa kamu udah mewek aja " Kata Andrew menggeleng tak percaya.
Padahal tadi pagi Ana sangat ceria saat Reno dan Nisa pergi untuk mengantar nenek nya berobat.
Cila balik lagi setelah makan dan terkejut melihat Ana membasahi sarung bantal nya dengan air mata.
" Adik kamu kenapa ?? Tanya Cila bingung kepada Andrew.
" Kangen Bunda wah dor dor dor ahk kalah ! Ck Kakak sih jadi kalah kan aku ! " Kesal Andrew bangkit dari duduk nya dan berjalan keluar.
Cila menggaruk kepala nya gatal melihat bocah itu marah2.
" Salah aku apa ? Gumam Cila kembali setres.
" Ini lagi,kamu kenapa sih ? Tanya Cila heran kepada Ana yang tengkurap di kasur nya.
" Hiks hiks Bundaaaaa huaaaaaaaa " Kata Ana berbalik badan dengan air mata dan ingus belepotan.
Cila langsung mundur karna terkejut melihat penampakan bocah itu.
" Aduuuhhhhh baru tadi pagi Kakak ganti sperei nya " Pekik Cila mengacak acak rambut nya kesal.
" shuuuttt " Bunyi Cila mengelap ingus nya ke baju Cila.
" Aaaaaaa tidaaaakkkk " Teriak Cila merasa jijik dengan bocah itu.
Cila berlari ke toilet dan mengumpat kesal disana.
Ana terdiam dan cengengesan kepada pintu yang di banting Cila dari dalam.
" Hiks hiks gara2 lagu itu sih,aku jadi kangen Bunda " Gerutu Ana menyebu ingus nya ke tisu Cila di nakas.
" Anaaaaaaaaaaaa " Pekik Cila dari dalam kamar mandi.
Bocah itu langsung lari terbirit birit karna tau Cila akan mengamuk kepada nya.
Kamar itu sudah sangat berantakan dengan sprei copot dari tempat nya,kabel mix dan bungkus snack memenuhi Kamar.
Cila membanting pintu kamar saat selesai mengganti baju nya dan menghela nafas melihat kamar yang tadi nya rapi kini sudah berantakan.
Dengan hati yang dongkol gadis itu mulai merapikan lagi kamar nya bersama Clara dulu,takut nanti dilihat Nisa dan Reno.
***
Dirumah Ben,seorang gadis sudah cantik dengan gaun pink nya,siang ini Hanin akan berjalan2 dengan sahabat2 nya di sekolah,dengan susah payah bocah itu meminta izin kepada Sang Daddy yang sedang berada di rumah Clara karna Ben sudah berjanji kepada bocah berhijab itu untuk datang berkunjung kerumah sederhana mereka.
" Dek mau kemana ?? Tanya Adelard yang juga sudah tampan dengan stelan keren nya.
" Mau jalan2 lah Bang,abang mau kemana ? Tanya Hanin menyisir rambut panjang nya.
" Mau ngdate " Kata Adelard kecoplosan.
" Ups "
" Hah hah hah Aku bilangin Daddy " Kata Hanin bersenandung ria.
" Jangan dong,ntar aku dimarahi Daddy " Kata Adelard kelabakan.
" Tak bisa,hahaha bahagia nya hati ku " Kata Hanin berlari menjauh.
" Jangan dong Dek,kamu mau apa Abang turutin " Kata Adelard pasrah.
Hanin semakin kegirangan dan berfikir keras meminta apa kepada Abang nya itu.
" Cepetan,cewek abang udah nunggu di cafe " Kata Adelard kesal.
" Aku mau Abang dekatin aku sama temen Abang yang ganteng itu " Kata Hanin girang.
" Hah ! " Pekik Adelard terkejut.
" Yang mana ? Jangan ngaco kamu,nanti ketahuan Daddy sama Mommy "
" Yang ganteng itu loh Bang,yang ada kumis tipis nya"
Kata Hanin menutup wajah nya malu.
" Rafael ?
" Nah itu nama nya " Kata Hanin semangat.
" Ck dia udah punya pacar,udah lah ngàk usah pacar pacaran kamu masih kecil " Kata Adelard berlalu.
" Yah,kok gitu sih,aku bilangin Daddy beneran nih " Ancam Hanin mengeluarkan Hp nya.
Adelard langsung berhenti dan berbalik mengusap rambut adik nya yang lembut.
" Iya adik ku sayang,nanti Abang usahain ya,tapi kamu ngak boleh kasih tau orang tua kita kalo Abang punya pacar,ngerti " Rayu Adelard lembut.
" Nah gitu dong,Adik Kakak itu harus kompak " Kata Hanin menepuk pipi Abang nya dan berlalu dengan wajah berseri seri.
Adelard menghela nafas.
" Apes dah kalo sampe ketahuan Daddy bisa2,ngak dapet duit jajan " Kata Adelard menepuk jidat nya.
" Hahahah " Kata Hanin tertawa kegirangan karna berhasil memegang kartu As sang abang yang sangat takut kepada Ben dan Prily.
" Abang Rafaeeellll,Tunggu adek Bang " Kata Hanin manja...
Gadis itu berjalan dengan sangat riang menuju mobil yang akan mengantar nya jalan2 hari ini bersama teman2 nya.
❤❤❤
Halo guysss terus dukung author dengan VOTE,LIKE,COMENT KALIAN YA.
Jangan lupa tinggalin jejak dan masukin cerita ini ke FAVORIT kalian okayyyy...
Semangat semua
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 1027 Episodes
Comments
Nur Hayati
good job
2022-09-18
0
Bundane Zarin
Aku teringat ama andrew sebelumnya aku udah baca karyamu senyuman anak terbuang thor yg te mlah mengobrak ngabrik perasaanku ...in the best emang karyamu author❤❤
2021-10-28
1
Ummi Alfa
masih nyimak
2021-06-09
0