Sendiri

Hidup terkadang tak sesuai ekspektasi, keindahan hanyalah semu, tersenyum menutupi lara, tertawa menutupi duka. Yaa ... sesederhana itu, metamorfosa dunia, khayalan semata.

~Aksara Kalbu~

 

Tak terasa 40 hari telah berlalu, kepergian seseorang yang kita cintai menyisakan luka yang tak pernah terobati, beginilah hidupku di usia yang ke 21 tahun. Orang yang paling berjasa dalam hidupku, pergi meninggalkanku sendiri di dunia yang kejam ini. Malaikat tak bersayapku kini telah tiada, dalam kecelakaan lalulintas yang merenggut nyawa mereka.. Yaa Rabb ... maafkan hamba, bukan nya hamba meratapi kepergian orang tua hamba, hanya hamba belum siap hidup tanpa mereka, maafkan hamba yang belum bisa membahagiakan mereka di sisa hidup mereka Ya Rabb.

Ya Rabb jagalah mereka ... tempatkan mereka d tempat terindah di sisimu ... Aamiin.

~

Setelah 40 hari kepergian ummah dan abi rumah kini kembali sepi, saudara-saudara, bang faiz dan ka amel telah pulang kerumah mereka masing-masing, setelah menemaniku melewati masa duka dan kehilangan. Di saat sepi melanda seperti ini aku tersadar bahwa kesendirian itu menyakitkan, kemana aku harus pergi, kemana aku harus mengadu. Ahh ... kadang tepatri dalam diri untuk menyusul ummah dan abi, mengakhiri kesendirian ini, bukannya aku putus asa, hanya aku lelah dalam kesendirian tanpa tujuan ini. Yah ... aku belum punya tujuan kedepannya gimana, aku terlalu kalut dalam situasi hingga lupa menata hidup. Bagaimana hidupku kedepannya Ya Rabb ... ahh kenapa aku jadi melow begini, kecewa terhadap takdir tidak ada dalam kamus ku, aku harus kuat, aku harus bangkit, aku tak boleh terpuruk, aku harus jadi wanita tangguh ... aku harus bisa melewati semua ini!

Bismillah

~

Kini aku terbiasa hidup sendiri, menjalani dengan kesendirian kesabaran dan keikhlasan, walaupun tidak diperhatikan oleh sanak saudara. Hanya sesekali bang faiz melihat keadaanku, untuk kak amel aku tak tahu rimba nya, dia belum pernah bertandang lagi, setelah kematian ummah dan abi. Muungkin dia sibuk mengurus kehamilannya, jadi jangan terlalu berharap kak amel memperdulikan ku, berharap kepada kak amel yang ada malah sakit hati.

Meida kamu adalah wanita strong, kamu harus seperti bong soon!

"Tok ... tok ... tok ... Assalamualaikum meida." Gara-gara melamun, aku sampai tak sadar ada yang mengetuk pintu depan dari tadi.

"Waalaikumsalam ... tunggu sebentar," jawabku sambil memakai jilbab instan dan berjalan keruang tamu.

"Ehh ... bang faiz, mbak Lastri, silahkan masuk." Aku buka pintu mempersilahkan mereka berdua masuk.

"Iya dek makasih."

"Tumben fajar gak ikut mbak?" Tanyaku menanyakan putra semata wayang mereka yang tidak ikut serta.

"Fajar udah tidur dek, sengaja abang gak bawa fajar soalnya udah malam, takut dia masuk angin."

"Mau minum apa bang, mbak?? Teh manis atau kopi?"

"Gak usah repot-repot dek, air putih aja." Sahut mbak Lastri sambil tersenyum.

"Gak ngerepotin kok mbak, tunggu sebentar yah, meida ke dapur dulu," ujarku tersenyum meninggalkan mereka menuju dapur.

"Silahkan diminum bang mbak," ucapku menawarkan sambil menyodorkan minuman di atas meja

"Iya dek makasih." Sejenak keadaan hening, semua terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Tumben mbak sama mas malem-malem kesini, kalau boleh tau ada keperluan apa yah?" Pertanyaan sederhana yang aku lontarkan untuk mencairkan keheningan ini.

“Gini dek, kan ada tanah abi yang di dekat empang, daripada gak digunakan sayang, abang bermaksud mau menjualnya. Penadahnya sudah ada, dan untuk hasil penjualannya nanti abang bagi rata, abang mau minta bantuan adek, besok tolong cariin sertifikat tanahnya, kalau sudah ketemu langsung hubungi abang yah.”

“Kalau aku sih gimana baiknya bang, kak amel gimana?”

“Alhamdulillah amel juga sudah menyetujui, jadi tinggal nunggu sertifikatnya aja.”

“Yaudah, besok nda cariin bang, kalau ketemu nanti nda langsung hubungi nomor abang.”

“Makasih dek, maaf yah ngerepotin, abang pamit dulu. Assalamualaikum,”

“ Waalaikumsalam. Hati-hati dijalan bang"

***

Pagi ini setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumah, aku langsung menuju kamar ummah dan abi, kamar yang masih terawat walaupun penghuninya telah tiada. Aku selalu membersihkan setiap dua hari sekali, karena untuk sekarang tempat ini adalah tempat favorit dan paling nyaman ku gunakan. Tempat untuk menumpahkan segala kerinduan, dan keresahan. Setelah merenung sejenak, aku langsung mencari sertifikat tanah yang dibutuhkan bang faiz, kubuka kunci lemari, ku cari sertifikat diantara tumpukan baju, tapi tatapan mataku tertuju pada kotak biru di ujung sana. Karena penasaran ku ambil kotak biru persegi berukuran sedang, dan kubuka penutupnya, disana ada beberapa baju bayi, dan sebuah surat, di sampulnya tertulis. "Untuk Meida jika sudah berusia 21 tahun" Apa maksud dari surat ini? Kenapa dibuka harus nunggu usiaku 21? Aku ingin membukanya, tapi 2 bulan lagi usia ku baru genap 21 tahun. Peperangan batin pun terjadi, antara membuka surat atau menyimpannya..

Di buka apa enggak yah😁 tunggu kelanjutannya di next part..

 

Terpopuler

Comments

گسنيتي

گسنيتي

buka aja hehe biar tdk mati penasaran wkwk semangt thor

2021-10-29

1

Sa'diah Meylhanie

Sa'diah Meylhanie

amazing

2021-01-30

4

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Kecelakaan
3 Kematian itu..
4 Sendiri
5 Kenyataan Pahit
6 Benci
7 Kekecewaan
8 Pindah
9 Duka
10 Awal Derita
11 Peduli
12 Sakit
13 Kami adalah keluarga mu
14 Penangkapan
15 Hati tak bertuan
16 Kamar Rahasia
17 Diary
18 Permintaan
19 Jodoh
20 Surabaya
21 Tipu Daya
22 Masa lalu Maya
23 Hijab
24 Lelang Keperawanan
25 Senjata makan tuan
26 No Tipu-tipu
27 Kosan
28 Tak masuk perangkap
29 Rencana maya
30 Melisa
31 Penyesalan Andres
32 Bos Misterius
33 Perjuangkan sesuatu yang membuatmu berharga
34 Jangan kau panggil aku dengan sebutan Johan
35 Jaslin.. Bayi yang tak diinginkan
36 Kita Bertemu lagi
37 Fix, itu maya..
38 Melawan Delapan Preman
39 Uang DP
40 Di Pecat
41 Hilang
42 Maafkan mommy nak...
43 Jonathan
44 KTP
45 My Takdir
46 Lantai 20
47 Janji Louis
48 Pengawal
49 Tuan CAPLIN!
50 Curhatan Jonathan
51 Mirip
52 Abang
53 Ini tentang Adib Dek
54 Mencintai mu karena Allah
55 Kamu Wanita Kuat
56 Tuhan, bantu Aku
57 Pergi ke Bandung
58 Aku Pulang Kak
59 Karma itu berlaku!
60 Semoga wanita ini menjadi petunjuk
61 Apa mereka kakak beradik?
62 Pintu Rahasia
63 Foto yang hilang
64 Kotak Kayu
65 Wajah kedua bayi itu sama
66 Melepas mu ...
67 Ikhlaskan ...
68 Atheis
69 Back to Suroboyo
70 Apartemen
71 4 Hari lagi
72 Yang lalu biarlah berlalu!
73 Ajarkan jo lebih dalam tentang Islam
74 Temui Om malam ini
75 Yaa Tuhan
76 Berjanjilah!
77 Liontin Biru
78 Konglomerat
79 Panti Asuhan
80 Masa lalu Johan
81 Kemarahan Johan
82 Tanda itu ...
83 Hospital Internasional Centre
84 Panic Attack
85 Sebentar lagi
86 Sumber informasi saya saat ini
87 Jadilah Lelaki Sejati
88 Keluarga Harmonis
89 Mamih mendukung Mu
90 Foto itu ...
91 Apa sekarang Waktunya?
92 Visual
93 Visual
94 Ciciku hanyalah korban
95 Aku adalah Jaslin
96 Mengetahuinya!
97 Jangan Menghindari Masalah!
98 Saling Memaafkan
99 Ya Tuhan, ini tak mungkin!
100 Menghapus rasa ini
101 Dia Masa Depan Saya!
102 Berusaha Membuka Hati
103 You are so beautiful
104 Boleh Saya Menikahi Mu?
105 Hidup Akhirnya Harus Bahagia
106 Harga Diri
107 Apa Dia Ayahku?
108 Saya Janji Akan Kembali!
109 Dia Tak Bersalah
110 Mencintaimu Tak Bersyarat
111 Semoga Meida Bahagia Bersama Melvin
112 Siapa Wanita Ini!
113 Memperjuangkan Cinta
114 Mereka Membenci Kita
115 One Forever
116 Calon Istri
117 Pulanglah Nak
118 Berkaca Dari Masa Lalu
119 Meraih Surga-Nya
120 Kuingin Melamarmu
121 Apa Gunanya Sekarang?
122 Kedamaian
123 Selamat Datang
124 Pernikahan Kita
125 Daddy Mu Sakit
126 Selama 19 Tahun Ini
127 Akhirnya Kamu Pulang Nak!
128 Bangunlah!
129 Janji!
130 Saya Harus Pulang
131 Tunggu Saya Kembali!
132 Tak Sekuat Mereka
133 Saya Pergi Untuk Kembali
134 Oma Pelakunya!
135 Kampung Sido Mukti
136 Di Culik!
137 Saya Butuh Kamu!
138 Temui Saya!
139 Apa Itu Benar-Benar Meida?
140 Isi Ponsel
141 Menjebloskannya Ke Penjara!
142 Ancaman Grace
143 Di Bumi dan Langit yang sama
144 Paman, Meida Pergi!
145 Pengumuman
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Part 1
2
Kecelakaan
3
Kematian itu..
4
Sendiri
5
Kenyataan Pahit
6
Benci
7
Kekecewaan
8
Pindah
9
Duka
10
Awal Derita
11
Peduli
12
Sakit
13
Kami adalah keluarga mu
14
Penangkapan
15
Hati tak bertuan
16
Kamar Rahasia
17
Diary
18
Permintaan
19
Jodoh
20
Surabaya
21
Tipu Daya
22
Masa lalu Maya
23
Hijab
24
Lelang Keperawanan
25
Senjata makan tuan
26
No Tipu-tipu
27
Kosan
28
Tak masuk perangkap
29
Rencana maya
30
Melisa
31
Penyesalan Andres
32
Bos Misterius
33
Perjuangkan sesuatu yang membuatmu berharga
34
Jangan kau panggil aku dengan sebutan Johan
35
Jaslin.. Bayi yang tak diinginkan
36
Kita Bertemu lagi
37
Fix, itu maya..
38
Melawan Delapan Preman
39
Uang DP
40
Di Pecat
41
Hilang
42
Maafkan mommy nak...
43
Jonathan
44
KTP
45
My Takdir
46
Lantai 20
47
Janji Louis
48
Pengawal
49
Tuan CAPLIN!
50
Curhatan Jonathan
51
Mirip
52
Abang
53
Ini tentang Adib Dek
54
Mencintai mu karena Allah
55
Kamu Wanita Kuat
56
Tuhan, bantu Aku
57
Pergi ke Bandung
58
Aku Pulang Kak
59
Karma itu berlaku!
60
Semoga wanita ini menjadi petunjuk
61
Apa mereka kakak beradik?
62
Pintu Rahasia
63
Foto yang hilang
64
Kotak Kayu
65
Wajah kedua bayi itu sama
66
Melepas mu ...
67
Ikhlaskan ...
68
Atheis
69
Back to Suroboyo
70
Apartemen
71
4 Hari lagi
72
Yang lalu biarlah berlalu!
73
Ajarkan jo lebih dalam tentang Islam
74
Temui Om malam ini
75
Yaa Tuhan
76
Berjanjilah!
77
Liontin Biru
78
Konglomerat
79
Panti Asuhan
80
Masa lalu Johan
81
Kemarahan Johan
82
Tanda itu ...
83
Hospital Internasional Centre
84
Panic Attack
85
Sebentar lagi
86
Sumber informasi saya saat ini
87
Jadilah Lelaki Sejati
88
Keluarga Harmonis
89
Mamih mendukung Mu
90
Foto itu ...
91
Apa sekarang Waktunya?
92
Visual
93
Visual
94
Ciciku hanyalah korban
95
Aku adalah Jaslin
96
Mengetahuinya!
97
Jangan Menghindari Masalah!
98
Saling Memaafkan
99
Ya Tuhan, ini tak mungkin!
100
Menghapus rasa ini
101
Dia Masa Depan Saya!
102
Berusaha Membuka Hati
103
You are so beautiful
104
Boleh Saya Menikahi Mu?
105
Hidup Akhirnya Harus Bahagia
106
Harga Diri
107
Apa Dia Ayahku?
108
Saya Janji Akan Kembali!
109
Dia Tak Bersalah
110
Mencintaimu Tak Bersyarat
111
Semoga Meida Bahagia Bersama Melvin
112
Siapa Wanita Ini!
113
Memperjuangkan Cinta
114
Mereka Membenci Kita
115
One Forever
116
Calon Istri
117
Pulanglah Nak
118
Berkaca Dari Masa Lalu
119
Meraih Surga-Nya
120
Kuingin Melamarmu
121
Apa Gunanya Sekarang?
122
Kedamaian
123
Selamat Datang
124
Pernikahan Kita
125
Daddy Mu Sakit
126
Selama 19 Tahun Ini
127
Akhirnya Kamu Pulang Nak!
128
Bangunlah!
129
Janji!
130
Saya Harus Pulang
131
Tunggu Saya Kembali!
132
Tak Sekuat Mereka
133
Saya Pergi Untuk Kembali
134
Oma Pelakunya!
135
Kampung Sido Mukti
136
Di Culik!
137
Saya Butuh Kamu!
138
Temui Saya!
139
Apa Itu Benar-Benar Meida?
140
Isi Ponsel
141
Menjebloskannya Ke Penjara!
142
Ancaman Grace
143
Di Bumi dan Langit yang sama
144
Paman, Meida Pergi!
145
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!