" Maaf Ki Ageng Pasopati, kalau boleh tau siapa dua pemuda yang duduk di samping ketua, aku belum pernah melihat mereka " Tanya Ki gede alang Alang ketua dari perguruan Tapak api
" Mereka adalah tamu ku Ki Gede Alang Alang " Jawab Ki Ageng Pasopati
" Ah begitu, aku merasa sangat kagum dengan aura yang mereka pancarkan, jika berkenan siapa nama mereka ketua " Tanya Ki Gede lagi
" Itu sudah pasti Ki Gede, mereka akan menjadi taring bagi golongan putih Ki Gede, mereka adalah Murid dari pendekar Naga Kembar " Jawab Ki Ageng Pasopati
" Benarkah mereka berdua murid dari Pendekar Naga Kembar ? " Tanya Ki Gede
" Benar Ki Gede, nama mereka adalah Ranu Sadewa Murid dari pendekar naga cahaya kakang Sutajaya dan Yang satunya lagi adalah Kuntala Dewa murid dari Pendekar Naga Bayangan kakang Surasena " Jawab Ki Ageng Pasopati
Ki Gede Alang Alang yang mendengar hal itu merasa sangat penasaran sekaligus kagum dengan aura yang di terpancar dari tubuh Ranu dan Kuntala, meski samar dan tidak semua orang bisa melihatnya karena Ranu dan Kuntala sudah menekan auranya sedalam mungkin tapi bagi pendekar Petapa atau di atasnya mereka masih bisa melihat aura itu meski tidak jelas
Di tengah Lapangan, Tetua Wisnu Aji yang di tunjuk sebagai Juri dalam sayembara ini telah datang dan tengah berdiri siap membacakan aturan dari Sayembara ini
" Baiklah para ketua dan tetua perguruan juga para pendekar muda golongan putih yang sudah dengan senang hati bersedia datang dan berpartisipasi dalam sayembara ini, perkenalkan aku adalah tetua termuda di perguruan Pedang Rajawali, namaku Wisnu Aji, aku akan bertindak sebagai juri dalam sayembara ini, sebelum aku membacakan aturan aturan yang telah di tetapkan dalam sayembara ini, aku mewakili ketua perguruan Pedang Rajawali mengucapkan banyak terima kasih karena sudah menerima undangan dari kami dan berpartisipasi dalam sayembara yang kami adakan " Kata Tetua Wisnu Aji Lantang
" Lalu dalam sayembara ini, peraturan yang telah di tetapkan sangat sederhana, seseorang akan di anggap menang jika lawannya telah menyerah, tidak sadarkan diri atau telah keluar dari lapangan ini meski hanya sejengkal saja, tidak ada yang boleh membunuh satu sama lainnya, jika ada yang membunuh maka orang itu akan di anggap melanggar aturan dan akan di keluarkan dari sayembara ini secara tidak terhormat "
" Pada sayembara ini akan terbagi menjadi tiga 3, babak yang pertama adalah sistem gugur di mana dari 20 peserta yang akan bertanding hari ini akan di pilih 10 orang pemenang untuk melaju ke babak selanjutnya, sedangkan untuk para peserta akan di undi secara acak melalui benda itu " kata tetua Wisnu Aji sambil menunjuk benda berbentuk bundar yang terdapat banyak nama di dalamnya
" Untuk babak selanjutnya adalah babak semi final dan babak final peraturannya masih sama tidak ada perubahan, untuk pemenang pertama dari sayembara ini akan mendapatkan salinan kitab pedang Rajawali dan pusaka tingkat sedang yaitu pedang Rajawali sakti "
" Lalu dalam acara selanjutnya siapapun dari para kalangan pendekar muda yang bersedia bertanding dan bisa mengalahkan anak semata wayang dari ketua ketua kami, yaitu nimas Dewi Anjani akan bisa mendapatkan pusaka tombak trisula Yaitu pusaka level tinggi dan berhak untuk menjadi pendamping dari nimas Dewi Anjani " Kata Tetua Wisnu Aji
Para penonton yang mendengar perkataan dari Tetua Wisnu Aji bersorak senang karena mereka mengetahui kecantikan dari Dewi Anjani yang terkenal seperti bidadari, mereka berhasrat untuk menantang Dewi Anjani demi ambisi mereka kecuali seorang pemuda yang tidak tertarik dengan perempuan cantik yang kini telah datang di kawal oleh tetua Pancak Suji, melihat hal itu Para penonton pun terpana dengan kecantikan alami yang di miliki oleh Dewi Anjani sedangkan Ranu dan Kuntala hanya berdiri lalu pindah tempat duduk ke samping Ki gede Alang Alang ketua perguruan Tapak api
" Ranu, Kuntala kenapa kalian berpindah "tanya Ki Gede Alang Alang
" Tidak apa ketua, kami hanya tidak ingin menjadi sorotan karena duduk di samping guru dan nimas Anjani " Jawab Kuntala
" Begitu, apakah kalian tertarik mengikuti sayembara untuk mendapatkan pusaka tombak trisula dan Dewi Anjani " Tanya Ki Gede Alang Alang
" Kami tidak tau Ketua, jika hadiah nya pusaka kami juga memiliki nya yaitu Pedang Naga Surgawi, sedangkan untuk hadiah yang lain aku tidak mau membuat persaudaraan ku dengan Ranu akan rusak, karena ku lihat saudara ku seperti nya tertarik dengan Nimas Anjani ..Hehe " Jawab Kuntala membuat Ranu salah tingkah
" Dasar kau sembarangan " Kata Kuntala sambil menjitak kepala Kuntala sedangkan Kuntala masih tertawa
" Oh begitu, tapi nak mas Ranu seperti nya cocok dengan Nimas Anjani " Kata Ki Gede Alang Alang yang semakin membuat Ranu salah tingkah
********
Pertandingan pertama sayembara ini pun di mulai, peserta pertama yang akan bertanding adalah Seto dari perguruan Pedang Rajawali melawan Saputra dari perguruan Gunung Angin
" Mari Kakang Seto kita tunjukkan kekuatan kita " kata Saputra
" Baiklah, mari bertarung secara adil " Jawab Seto langsung mengambil kuda kuda bersiap siap
Mereka berdua pun langsung sama sama maju untuk menyerang dengan Pedang di tangan mereka, Seto dengan jurus tarian Pedang Rajawali dan Saputra dengan Jurus Pedang Angin Pembelah gunung, Pertarungan pun semakin sengit mereka berdua sama sama menggunakan ilmu tingkat tinggi yang mereka kuasa, lalu sama sama mundur untuk mengambil nafas
" Jurus Tarian Pedang Rajawali : Tebasan Sayap Rajawali " Ucap Seto sambil berputar dan dari pedang nya keluar energi berbentuk bulan sabit bergerak menuju Saputra
" Jurus Pedang Angin Pembelah gunung : Tebasan penghancur karang " Ucap Saputra dengan energi yang hampir sama keluar dari pedang untuk menyambut serang Seto
Kedua energi yang berbenturan itu langsung meledak setelah bertemu satu dengan lainnya, dan mengeluarkan banyak debu yang menghalangi pandangan mata, melihat kesempatan itu, kemampuan Indra Seto yang sudah meningkat karena sudah 1 purnama belajar bersama Ranu dan Kuntala langsung mengeluarkan serangan susulan untuk menyerang Saputra
" Jurus Tarian Pedang Rajawali : Tebasan Sayap Rajawali " Ucap Seto
Energi yang keluar dari pedang nya pun langsung menyerang Saputra, sedangkan Saputra yang tidak siap terpaksa menggunakan pedangnya untuk menahan serangan itu untuk menghindari luka fatal, tapi akibatnya ia terpaksa harus keluar lapangan dan mengakui kekalahan
" Pemenang pertandingan pertama adalah Seto dari perguruan Pedang Rajawali " Kata Tetua Wisnu Aji
Seto pun langsung menghampiri Saputra untuk membantunya berdiri
" Kau hebat kakang " kata Saputra setelah berhasil berdiri
" Kau juga Saputra " Jawab Seto
Pertandingan kedua dan seterusnya pun Berlanjut hingga selesai dan menyisakan 10 orang untuk melaju ke babak selanjutnya yang akan di lanjutkan setelah beberapa saat untuk beristirahat
*************
Bantu Vote dan Hadiahnya temen temen
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mahendra
dikit amat yg ikut
2021-06-14
0
Jungkook wife
"Istri yang Terabaikan" telah hadir membawa like nya. Ditunggu Feedback nya ya. Semangat terus kak.
2021-02-06
2
?????
lanjut up ny thor
2021-02-06
1