Insiden Di Rumah Makan I

Tak lama Setelah beberapa saat Ranu dan Kuntala berjalan menyusuri hutan untuk pergi bersama ke Perguruan Pedang Rajawali, mereka sampai di Desa kecil yang cukup ramai, di lihat dari kondisi Desa itu mereka yakin bahwa jalan ini adalah jalan yang tepat ke tempat yang mereka tuju, tapi karena tidak ingin tersesat nanti di tengah jalan, alangkah baiknya mereka memutuskan untuk bertanya kepada warga sekitar sekaligus beristirahat melepas lelah dan mengisi perut

" Tala, lebih baik kita istirahat dan makan di sini dulu sebelum melanjutkan perjalanan, sekaligus bertanya arah selanjutnya ke Perguruan Pedang Rajawali " Kata Ranu kepada Kuntala

" Kau benar Ranu, Perutku juga sudah berteriak teriak minta di isi, haha " Jawab Kuntala senang sembari melangkah duluan ke tempat makan di depan mereka

" Dasar aneh, kadang diem, kadang berisik, ada ada saja manusia di dunia ini " batin Ranu melihat tingkah teman seperjalanannya itu, lalu ikut masuk dan duduk tepat di depan Kuntala

" Pelayan " Panggil Kuntala kepada pelayan muda yang ada di dekatnya

" Iya tuan pendekar, ada yang bisa saya bantu" ? Tanyanya setelah sampai di meja tempat Ranu dan Kuntala duduk

" Astaga, apakah mereka manusia ? mereka sangat tampan " Batin Pelayan muda itu kagum setelah melihat ketampanan Ranu dan Kuntala

" Kami Pesan 2 porsi makanan terbaik di tempat ini " Kata Kuntala kepada pelayan muda itu

" Baik tuan pendekar, mohon menunggu, pesanan anda akan segera kami siapkan " Kata pelayan itu ramah

" Baik lah nona " kata Kuntala sambil meletakkan kepalanya di atas meja sembari cemberut

" Hey, kenapa kau Tala " ? Tanya Ranu heran melihat sikap temannya ini

" Aku Lapar Ranu, mengangkat kepala saja aku tidak kuat " Jawab Kuntala cengengesan

" Dasar muka perut " ejek Ranu

Kuntala diam saja mendengar ocehan temannya ini, tapi di segera mengangkat kelala setelah mendengar keributan di luar tempat mereka makan

" Pergi kau dari sini " Teriak seseorang dari arah luar

" Kami mohon tuan, beri saya sedikit makanan, setidaknya makanan sisa tidak apa, karena saya sudah tidak makan selam 2 hari " Jawab kakek tua dengan pakaian lusuh dan berbau tidak sedap

" Ku bilang pergi kau, warung makan ini tidak menyediakan makanan gratis untuk kakek tua bau seperti mu " Kata lelaki itu laki sambil menendang kakek tua sampai tersungkur di tanah

Melihat kejadian itu, amarah Kuntala memuncak ingin segera menghajar pemilik warung makan ini, karena sudah tidak tahan melihat penderitaan kakek itu, Kuntala langsung berdiri dengan amarah tapi di tahan oleh Ranu

" Tala, jangan buat keributan di sini, biar aku yang ke sana " Kata Ranu pada Kuntala

" Baiklah Ranu, tapi ku harap kau berbelas kasih kepada kakek itu " Jawab Kuntala

Mendengar perkataan sahabat nya itu Ranu tersenyum lalu berkata " Tentu teman, aku akan membawa nya ke sini, tidak apa kan "?

" Tentu tidak apa apa, aku akan merasa senang bisa makan dengan kakek itu, sebaiknya kau cepat ke sana sebelum, aku turun tangan " kata Kuntala sambil melihat Ranu yang sudah melangkah pergi ketempat kejadian

" Paman, biarkan kakek ini masuk, dia akan duduk di meja kami, Tolong paman siapkan saja makanan terbaik untuk kakek ini, biar aku yang menanggung semuanya " kata Ranu tenang setelah sampai di depan tempat makan

" Baik tuan " Jawab pemilik warung terbata bata, karena takut melihat Ranu yang seorang pendekar muda

" Mari kakek, masuk dan duduk bersama ku dan teman ku " Ajak Ranu sambil membantu kakek itu berdiri

" Tapi tuan, apakah kau dan teman mu tidak akan terganggu oleh ku " ucap kakek itu yang menyadari bahwa dirinya berbau tidak sedap

" Tentu tidak kek, kami bahkan senang bisa berbagi makanan dengan kakek " jawab Ranu sambil tersenyum ramah

" Baik lah tuan " kakek itu melangkah setelah melihat senyum ramah dari Ranu

" Mari kek duduk " Kata Kuntala setelah melihat Ranu dan kakek itu datang

" Tapi tuan.. " kata kakek itu ragu setelah melihat tatapan orang orang di sekitarnya

" Sudahlah kek, janga hiraukan mereka " kata Kuntala tersenyum ramah

" Baik lah tuan " kata kakek itu lalu duduk di samping Ranu

Setelah beberapa saat, pesanan mereka sampai lalu makan dengan nikmat, di tengah makan Kuntala bertanya kepada kakek itu " Nama kakek siapa, namaku Kuntala lalu ini temanku Ranu, lalu kenapa kakek bisa tidak makan selama beberapa hari " Cerocos Kuntala

" Pelan Woi, satu satu ... liat tuh si Kakek bingung mau jawab " kata Ranu tertawa mendengar Kuntala bertanya

" Haha... Maaf kek, oh iya Jangan panggil kami tuan kek, kami sama seperti kakek, hanya manusia biasa bukan keturunan raja atau bangsawan, panggil nama atau apa saja terserah kakek asal jangan tuan atau raden " Kata Kuntala Malu dengan sikap nya sendiri

" Tidak apa apa nak mas, nama kakek Gandi, kakek hanya seorang warga dan sudah tidak makan karena kehabisan uang, tempat biasanya kakek bekerja sudah di tutup oleh pemiliknya karena takut dengan kelompok Belatung hitam, sehingga kakek dan cucu kakek belum makan beberapa hari ini " kata kakek itu menahan tangis mengingat ke-tiga cucunya di rumah

" Pelayan " Panggil Kuntala

" Tolong bungkus kan 7 Porsi makan untuk kakek ini " Lanjutnya sambil memberikan 10 keping emas untuk membayar makanan yang di pesan mereka

" Baim tuan " Kata pelayan itu senang melihat keping emas yang ia terima

" Kenapa nak mas memesan 7 bungkus "? tanya kakek itu heran

" Yang 3 bisa di makan cucu kakek di rumah, yang 4 bungkus bisa kakek makan bersama cucu kakek saat makan malam, dan terima lah ini kek, mungkin tidak banyak tapi semoga bisa membantu kakek dan cucu kakek " Jawab Kuntala sambil menyerahkan 100 keping emas kepada kakek Gandi

" Ini kek dari ku juga, kami tidak begitu membutuhkan uang ini karena kami terbiasa hidup mengembara " kata Ranu juga memberikan 100 keping emas kepada kakek Gandi

" Astaga.... ini terlalu banyak nak mas " kata gandi kaget melihat 200 Keping emas pemberian 2 pemuda yang baru di kenalnya

" Tidak apa apa kek, terimalah uang itu, kami tidak bisa berlama-lama di sini karena harus melanjutkan perjalanan, jadi kami mohon terima lah kek " Kata Ranu sambil menundukkan kepalanya memohon

" Nak mas, Jangan seperti ini, tolon angkat kepala nak mas, baik lah akan kakek terima tapi tolong angkat lah kepalamu nak mas,kau sudah membantu kakek, seharusnya kakek yang memberi hormat kepada mu " kata gandi

" Kami yang harus memberi hormat kepada kakek, karena kakek lebih tua dari kami " kata Kuntala

" BAGAIMANA KALAU KALIAN MEMBERIKAN HORMAT KEPADA KAMI, LALU BERIKA SEMUA KALIAN KEPADA KAMI " Kata seseorang sambil mengalungkan pedang di leher kakek Gandi.

*Bantu Vote kak, biar lebih semangat Update *

Terpopuler

Comments

Heri Trisnadi

Heri Trisnadi

lanjut

2021-06-15

0

3 jagoan

3 jagoan

😘😘😘😘😘😘😘

2021-05-25

1

ittiiiy

ittiiiy

Semangat up.. nyicil baca jga🤗

2021-03-20

3

lihat semua
Episodes
1 Tangisan di antara hujan
2 Awal Kehidupan Baru
3 Pewaris Ilmu Naga Surgawi
4 Latihan 1
5 Latihan 2
6 Latihan 3
7 Memulai Petualangan
8 Naga Bayangan
9 Naga Bayangan II
10 Insiden Di Rumah Makan I
11 Insiden Di Rumah Makan II
12 Ki Ageng Pasopati
13 Menjadi Murid Perguruan Pedang Rajawali
14 Persiapan
15 Persiapan II
16 Sayembara I
17 Sayembara II
18 Penyerangan Golongan Hitam I
19 Penyerangan Golongan Hitam II
20 Penyerangan Golongan Hitam III
21 Penyerangan Golongan Hitam IV
22 Kemenangan dan Kesedihan
23 Perpisahan
24 Tersadar
25 Maaf Aku Harus Pergi
26 Melanjutkan Petualangan
27 Sepuluh Menit
28 Putri Adipati Saroka
29 Arum Kenanga
30 Hubungan Yang Rumit
31 Kegaduhan
32 Langkah Kilat Dewa Naga
33 Rencana Penyerangan
34 Racun Matahari
35 Akhir Dari Pertikaian
36 Petuah Sang Guru
37 Agama Baru
38 Kembali Latihan 1
39 Kembali Latihan 2
40 Kembali Latihan 3
41 Jangan Pernah Pancing Amarah ku
42 Pertarungan di Perguruan Angsa Putih
43 Pusaka Tombak Trisula Naga
44 Turun Gunung
45 PENGUMUMAN
46 Jalan yang berbeda
47 Syair Kematian
48 Rahasia Yang Terungkap
49 Ledakan Apa Itu ?
50 Aku akan membunuhmu
51 Kedatangan Sutajaya
52 Dimana Surasena ?
53 Kuntala Mengamuk
54 Pintu Ke Alam Lelembut
55 Rencana Kebangkitan
56 Pengumuman
57 Sang Raja
58 Bertemu Sahabat Lama
59 Kuntala Vs Pendekar Mawar Beracun
60 Tapak Racun Sukma
61 Serangan Terakhir Kuntala
62 Pengumuman
63 Pengumuman Lagi
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Tangisan di antara hujan
2
Awal Kehidupan Baru
3
Pewaris Ilmu Naga Surgawi
4
Latihan 1
5
Latihan 2
6
Latihan 3
7
Memulai Petualangan
8
Naga Bayangan
9
Naga Bayangan II
10
Insiden Di Rumah Makan I
11
Insiden Di Rumah Makan II
12
Ki Ageng Pasopati
13
Menjadi Murid Perguruan Pedang Rajawali
14
Persiapan
15
Persiapan II
16
Sayembara I
17
Sayembara II
18
Penyerangan Golongan Hitam I
19
Penyerangan Golongan Hitam II
20
Penyerangan Golongan Hitam III
21
Penyerangan Golongan Hitam IV
22
Kemenangan dan Kesedihan
23
Perpisahan
24
Tersadar
25
Maaf Aku Harus Pergi
26
Melanjutkan Petualangan
27
Sepuluh Menit
28
Putri Adipati Saroka
29
Arum Kenanga
30
Hubungan Yang Rumit
31
Kegaduhan
32
Langkah Kilat Dewa Naga
33
Rencana Penyerangan
34
Racun Matahari
35
Akhir Dari Pertikaian
36
Petuah Sang Guru
37
Agama Baru
38
Kembali Latihan 1
39
Kembali Latihan 2
40
Kembali Latihan 3
41
Jangan Pernah Pancing Amarah ku
42
Pertarungan di Perguruan Angsa Putih
43
Pusaka Tombak Trisula Naga
44
Turun Gunung
45
PENGUMUMAN
46
Jalan yang berbeda
47
Syair Kematian
48
Rahasia Yang Terungkap
49
Ledakan Apa Itu ?
50
Aku akan membunuhmu
51
Kedatangan Sutajaya
52
Dimana Surasena ?
53
Kuntala Mengamuk
54
Pintu Ke Alam Lelembut
55
Rencana Kebangkitan
56
Pengumuman
57
Sang Raja
58
Bertemu Sahabat Lama
59
Kuntala Vs Pendekar Mawar Beracun
60
Tapak Racun Sukma
61
Serangan Terakhir Kuntala
62
Pengumuman
63
Pengumuman Lagi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!