Seminggu setelah pembantaian yang terjadi Desanya, Ranu berjalan tanpa arah, keluar masuk hutan tanpa ada arah tujuan, Kepingan perunggu yang ia ambil dari rumah rumah warga yang belum terbakar sudah hampir habis, ia kini tak tau lagi harus melewati hidup, trauma akan pembantaian itu masih saja Ranu ingat, ia bahkan selalu saja bermimpi pembantaian itu setiap malam sehingga ia tidak lagi bisa nyenyak ketika tidur.
Hari ini sisa uang yang ia miliki tidak banyak, entah dari mana lagi ia akan dapat uang, belum selesai Ranu termenung sisa uang ia miliki sudah di rampas para berandalan.
Ah sial !! batin Ranu
" Tolong kembalikan sisa uangku tuan, aku sudah tidak memiliki apa apa lagi tuan, hanya itu yang saya miliki, jika uang itu tuan ambil aku tidak lagi bisa makan tuan !!" Ranu memohon uang nya untuk di kembalikan
" Hey bocah, terserah kau mau makan atau tidak, mati sekalipun kami tidak peduli, kami tidak akan mengembalikan uang ini pada bodoh, dengan uang ini kami bisa makan hari ini " !! kata meraka seolah tak peduli akan kematian orang lain
" Tapi tuan...... !! belum selesai Ranu berbicara, salah satu dari mereka sudah melayangkan tendangan pada Ranu
" Diam atau kami cincang kau, dengar bocah, zaman ini yang kuat lah yang berkuasa, yang kuatlah yang akan makan, sedangkan kau bocah lemah akan mati sebentar lagi " hardikn orang yang tadi menendang Ranu, sambil sesekali melakukan tendangan di perut Ranu, seolah-olah Ranu adalah mainannya
" Benar kata Suroyo bocah, kau terlalu lemah untuk hidup lalu sebaiknya kau mati " !! kata pemimpin rampok itu
" Kalian hajar dia, lalu buang tubuhnya ke jurang " pimpinan perampok memberikan perintah kepada anak buahnya
" Baik ketua " jawab mereka serempak
Ranu yang sudah tidak memiliki semangat hidup lagi, sudah pasrah jika harus mati sekarang, sekalipun ia hidup, ia sudah tidak memiliki siapa siapa lagi, ayah dan ibunya sudah mati secara mengenaskan bersama para warga desa lainnya, Ranu sudah pasrah kali dan sudah siap bertemu orang tuanya di alam sana, ia kini hanya sekedar meringis kesakitan tanpa melakukan perlawanan kepada perampok itu, lama kelamaan ia sudah tidak kuat lagi menanggung sakit sehingga tidak sadarkan diri, para rampok itu lalu membuat Ranu ke jurang lalu meninggalkan nya.
Jurang itu sangat dalam, para pendekar tidak ada yang berani mendekat meski mereka mempunyai kanurangan yang cukup tinggi, selain berada di ujung hutan yang di anggap angker, jurang itu mempunyai kedalaman yang tak di katahui, konon para pendekar dan warga yang pernah melewati jalan yang di dekat hutan tersebut sering mendengar jeritan yang menakutkan sehingga jurang tersebut di namai " jurang lembah neraka "
********
Suasana gelap goa membuat pandangan sulit melihat sekitar, di atas baru yang cukup besar terbaring seorang anak kecil yang hampir seluruh tubuhnya di penuhi tumbukan obat obatan, ya... anak kecil itu adalah Ranu, setelah di lempar ke jurang oleh para perampok ia di selamatkan oleh seorang kakek tua yang sedang mencari makanan untuk dimakan, kakek yang melihat Ranu jatuh dari ketinggian lalu melompat dengan ilmu meringankan tubuh untuk menangkap tubuh Ranu, setelah berhasil menyelamatkan tubuh Ranu, ia membawanya kedalam goa tempat tinggalnya dan memeriksa keadaan nya
" Tidak .. Tidak Tidak . .. ..!! Teriak Ranu setelah terbangun dari mimpi buruk yang selalu ia alami
" Kau sudah sadar rupanya " kata seseorang di balik kegelapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐
Jooosssssss...!! 👍👍👍👍
2022-09-13
0
Paimo 15
cerita seperti ini yg palonh banyak
2021-06-30
0
Rustamaji
lanjut thor. !!!
2021-06-04
0