Pagi harinya setelah mendapatkan arahan dari tama bastian langsung menuju ke universitas tempat Grizelle jovanka belajar.
Mobil terparkir dengan mulus diarea parkir kampus tersebut, bastian mengarahkan kaca yang berada diatas kepalanya menghadap kewajah tampannya "gue harus menutupi wajah" mengambil masker yang berada didasbord dan juga mengambil topi serta memakai kaca mata hitam.
"sempurna, tidak akan ada mahasiswi centil yang akan mendekatiku" keluar dari dalam mobil, dengan menggunakan celana jeans panjang warna biru serta hodie tapi tetap terlihat keren meski wajah bastian tertutup.
Berjalan kearah taman kampus karena tadi mendapatkan informasi dari anak buahnya yang dia tugaskan untuk mengawasi pergerakan Grizelle dari rumah.
Bastian bisa saja menyuruh orang untuk mengetahui kebiasaan yang gadisnya lakukan tapi dia ingin melihatnya secara langsung.
Tersenyum senang saat melihat gadis tersebut sedang duduk sembari membaca buku, bastian terpana melihat gadis tersebut jantungnya berdebar tanpa alasan, tampilan yang sangat berbeda saat pertemuannya malam itu, dimana grizelle waktu itu terlihat anggun dan terlihat lebih dewasa berbeda dengan sekarang saat hanya mengenakan celana jeans dan kaos dipadu padankan dengan jaket, dandanan natural justru malah membuat seorang grizelle mengeluarkan aura kecantikan alami gadis itu dimata bastian.
Setelah memberanikan diri dia duduk disebelahnya karena kursi yang gadis itu duduki adalah kursi panjang, dia tatap intens wajah gadis itu kulit wajah yang terlihat putih dan lembut hidung yang mancung untuk menenggerkan kaca mata bibir tipis dan mungil berwarna pink.
Grizelle menoleh lalu menyipitkan mata sembari menajamkan pandangannya "kenapa lo duduk disini? masih ada tempat duduk yang lain !" ucapnya ketus sambil menunjuk kursi kosong yang tidak terlalu jauh dari sana.
"ini adalah tempat umum siapa saja boleh duduk disini "
"cih" membereskan buku bukunya dan memasukannya kedalam tas, berdiri hendak pergi
"tunggu" mencekal tangan grizelle lalu membuka masker dan kacamatanya.
Grizelle menyernyit dan sepertinya mengenali wajah bastian"wait, lo yang kemarin?"
"hehe iya" nyengir kuda dihadapan gadis itu.
Menghempaskan tangan bastian yang bertengger di lengan "ngapain sih elo disini? apa lo mahasiswa juga? tapi dari yang gue lihat elo nggak semuda itu" ucapnya secara ketus dan blak blakan.
Bastian mendengus kesal " ck mulut atau cabe sih?"
Grizelle pergi dan berjalan dengan cepat kearah kelasnya, bastian masih mengekorinya seperti anak ayam yang takut kehilangan induknya, gadis itu sangat kesal "lo ngapain sih ngikutin gue? lo mau berbuat jahat hah?" menatap curiga
"memang ada penjahat setampan gue?"
"terus lo mau apa ngintilin gue? jauh jauh !"
"kenapa lo ketus banget sih sama calon pacar" tersenyum manis
Grizelle membuka mulutnya lalu menatap tajam bastian "asal bicara saja! pergi sana !" mendorong tubuh bastian.
"gue tungguin lo sampai balik, nanti gue antar pulang" memutuskan sepihak lalu meninggalkan grizelle yang masih mematung
"dasar orang gila ! " berjalan masuk kedalam dan duduk dipojokan.
Bastian duduk didalam mobil menunggu gadisnya disana, dia raih ponsel dan mulai mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk.
Dua jam berlalu dan gadisnya masih belum terlihat "kemana dia?" gumam kecil lalu keluar dari dalam mobil mengenakan kaca mata hitamnya berjalan memasuki kampus tersebut, banyak gadis yang memperhatikan nya bagaimana tidak, bastian lupa mengenakkan masker dan topinya
"kakak artis ya?" tanya seorang gadis cantik yang tiba tiba saja sudah berada di samping bastian.
"bukan" jawab bastian datar dan dingin.
"tapi kakak sangat tampan, aku sampai terpesona hihihi bolehkah minta nomor ponselnya kak?" menatap dalam dan tersenyum genit.
"maaf permisi" kabur dari sana dan kembali menuju mobilnya.
"bocah kecil sialan ! masih kecil sudah pandai menggoda, cih sampah ! " bastian terus menggerutu dan sesekali memaki gadis yang dengan beraninya mendekati bahkan menggodanya.
Mata bastian menangkap gadis yang dia tunggu sedang berjalan santai sambil memainkan ponselnya,dengan cepat bastian mengejar dan mencekal tangan grizelle.
Grizelle terkejut dan sepontan memintir tangan bastian " aw aw aw" pekik bastian
"elo lagi" melepaskan tangan bastian dengan kasar.
"kasar banget sih?"
"lagian ngapain elo nyekal tangan gue?"
"sudah gue bilang tadi kan mau nganterin elo pulang"
Menghela nafas dan mengabaikan ucapan bastian lalu pergi dari sana "tunggu" pekik bastian
"jangan pernah ganggu gue! pergi! dasar orang sinting" pekik grizelle marah.
"ayolah gue antar" masih kekeh membujuk
Akhirnya gizelle berhenti dan memutar tubuhnya , menatap netra hitam pekat milik bastian
"mau kan? ayo" hendak menarik tangan tapi secepak kilat grizelle menghindar.
"gue nggak suka diganggu apalagi dipaksa! kalau lo masih saja kekeh ngikutin gue, gue bakal melaporkan lo kepolisi !!" ucap grizelle penuh tekanan lalu pergi meninggalkan bastian.
Bastian masih mematung dan kemudian tersenyum "lo memang gadis menarik, dan gue bersumpah lo akan menjadi milikku! dengan atau tanpa persetujuanmu ! " tersenyum menyeringai lalu pergi keparkiran mobil dan pergi pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 174 Episodes
Comments
Parti Barokah
Pasangan fenomenal tor 😀😀😀
2021-11-19
0
maestuti dewi saraswati
Bastian kerjaanya penguntit dan suka ngintilin grizelle uh uh uh dasar bucin 😅😅
2021-09-19
0
Nur Aini
mulutnya grizelle....pedes bngt..dn jugha tajem..tapi aq suka..
2021-06-03
0