Bangunkan Dia

Tidak lama setelah itu, Wang Zhou datang bersama beberapa orang. Empat dari mereka memiliki wajah yang terlihat sangat dingin. Sekilas, Lin Fan sudah tahu bahwa mereka bukan Hunter biasa.

Dua dari empat orang itu lebih menakutkan dari Wang Zhou, mereka memberikan aura yang sangat menekan.

Tapi bukan itu yang menarik perhatiannya melainkan dua orang di sebelahnya

Ya, itu Tuan Muda Chen dan pembantunya.

Bagaimana mungkin seekor rubah bisa menyebabkan banyak masalah?

“Sepertinya sesuatu yang besar akan terjadi malam ini.”

Lin Fan mengira Wang Zhou menggunakan Tuan Muda Chen sebagai umpan untuk iblis itu. 

Chen Zhong tinggal di kamar yang sama dengan pelayannya. Kalau ini hari biasa mungkin dia sudah tidur saat ini, tapi sekarang dia masih bangun dikarenakan dia khawatir akan bahaya yang menimpanya.

Pelayannya juga panik.

"Tuan Muda, mereka mengatakan sesuatu mungkin terjadi malam ini." Kata pelayan itu.

Chen Zhong berkata, “Diam. Para Hunter akan melindungi kita. Apa yang kamu khawatirkan? Aku ingin melihat iblis rubah itu dipenggal di depanku nanti. "

Chen Zong melihat ke luar melalui jendela," di luar sangat sepi."

~Di luar rumah~

Tidak ada seorang pun di jalan, tenang dan suram, bahkan jika iblis tidak datang tempat ini masih terasa sedikit menakutkan.

"Aku berharap anak-anak bodoh itu mendengarkan nasihat yang kuberikan tadi."

Lin Fan telah merencanakan jika iblis itu benar-benar muncul dan membunuh salah satu anak buahnya, dia akan melawan iblis itu.

Ketika Lin Fan hendak berjalan Tubuh nya tiba-tiba berhenti, matanya berputar.

Di kejauhan, seekor rubah hitam sedang berlari di atap dalam bentuk manusia di bawah sinar bulan.

“Jadi, itu benar-benar iblis.” Lin Fan mencoba mengejarnya

Dia mencoba menenangkan dirinya dan terus mengikuti iblis itu, tetapi dia kehilangan jejaknya.

~Gerbang~

"Nah, malam ini adalah bulan purnama." Wang Bao mendongak, mengagumi bulan.

Dua orang di sekitarnya juga mendongak.

Itu adalah bulan yang indah.

Wang Bao berkata, “Awan gelap itu perlahan melayang dan bulan akan tertutup nanti. Mana yang menurut kalian lebih besar, awan atau bulan? "

Orang-orang dalam kelompok yang sama dengan Wang Bao tertawa ketika dia berbicara seperti orang idiot.

Tiba-tiba mereka merasakan tubuh mereka secara bertahap menegang dan mengeluarkan keringat dingin.

Mendadak.

Angin dingin bertiup.

“Apakah kamu merasa kedinginan?” Wang Bao berkata kemudian dia terdiam beberapa saat, mencoba mengingat apa yang harus dia lakukan.

Wang Bao tiba-tiba berpura-pura mati.

Orang-orang di sekitarnya saling memandang dan dengan cepat menutup mata berpura-pura mati juga.

Tidak jauh dari mereka.

Rubah hitam berdiri di sebuah atap rumah matanya menatap orang-orang di gerbang.

Saat hendak menyerang, orang-orang itu tiba-tiba jatuh ke tanah, yang membuat rubah hitam bingung sejenak.

"Apa apaan?"

Lin Fan kehilangan jejak rubah hitam lagi, sial! rubah itu sangat cepat.

Dia berkeliling sebentar karena tidak mendengar satupun suara perkelahian dia berasumsi bahwa rubah itu belum melakukan apa-apa.

Tetapi ketika dia ingin beristirahat sebentar, dia melihat siluet bayangan memasuki kediaman Keluarga Chen, itu adalah rubah hitam.

"Ya Tuhan."

Lin Fan segera pergi dan mendekati kelompok Wang Bao.

"Bangun!" Lin Fan melangkah maju dan menendang mereka dengan lembut.

"Pemimpin, kamu baik-baik saja?" Saat mereka berpura-pura pura-pura mati, tubuh mereka gemetar karena takut saat mendengar suara Lin Fan mereka lega.

"Tidak apa-apa untuk saat ini." Kata Lin Fan.

Tapi Wang Bao benar-benar tertidur. Anak yang luar biasa, dia bisa tidur dalam situasi seperti itu.

"Bangunkan dia! " Kata Lin Fan.

Wang Bao terbangun dengan bodoh, "Pemimpin, apa sudah berakhir?"

“Kenapa kamu tidur?” Lin Fan berkata, mengetahui situasi sedang berbahaya dan dia masih bisa tertidur. Sejauh mana IQ-nya telah berkurang?

"Pemimpin, Awalnya saya ingin berpura-pura mati tapi begitu saya berbaring di tanah, saya langsung tertidur." Wang Bao berkata sambil menggaruk kepalanya.

Lalu.

Suara pertempuran terdengar datang dari dalam kediaman.

“Kalian awasi tempat ini, aku akan masuk dan melihat.” Lin Fan memerintahkan. Itu adalah kesempatan yang tidak bisa dia lewatkan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***