Bab 4. Reiz, si Bodoh.
Party adalah sekelompok pemain yang terdiri dari 2 sampai 6 yang menjalankan misi bersama. Adapun beberapa misi yang harus mengunakan party. Maka dari itu, sebuah party dibutuhkan kerja sama yang solid.
Di kantor guild petualang, Alice sedang mencari misi yang cocok dengan peringkatnya.
“Hmm … misi tingkat F,” gumam Alice yang memeriksa satu persatu kertas misi yang berada dipapan.
Tidak lama, Alice menemukan misi yang cocok.
“Sepertinya aku ambil ini,” batin Alice.
Lalu, Alice pun memilih;
[Misi tingkat F – berburu 5 wild boar.
Hadiah: 100 Richie dan 2 poin misi. ]
Setelah itu, Alice pergi ke padang rumput yang sama dengan lokasi ballon predator. Alice yang begitu bersemangat membuat dia berlari menelusuri gang dan kota. Akan tetapi, saat Alice melewati pasar. Seorang pemain pria melihat Alice yang berlari.
Alice yang begitu senang, dia berlari menelusuri jalanan gang.
“Kakak! Oiii, bolehkan aku minta bantuan?!” suara pria yang berada di belakang Alice.
Alice yang mendengar itu, moodnya pun berubah dan dia melirik ke belakang. Alice melihat seorang pria berwajah tampan, tinggi dan berambut putih dengan wajah yang penuh senyuman.
“Oiiii, kakak!” teriak pria yang berada dibelakang Alice.
“Hah? Aku?” batin Alice yang menoleh kebelakang dan sambil berlari.
Saat pria itu melihat Alice yang menoleh. Dia pun melambaikan tangan kearah Alice dengan berlari juga.
“Eh, menjijikan! Yang dia maksudkan aku!” batin Alice.
Setelah itu, Alice melihat kedepan lagi dan dia mempercepat langkahnya.
“Lebih baik, aku cepat menghindarinya!” batin kesal Alice.
Pria itu pun terkejut saat melihat wanita yang berada didepannya berlari semakin cepat.
“Ehh, kenapa?” ucap pria tersebut.
Beberapa saat kemudian, Alice pun berhasil bersembunyi dan melihat pria yang berambut putih itu mencarinya.
“Oiii, kakak! Dimana kamu? Aku bukan orang jahat. Aku hanya ingin bertanya!! Oiii,” teriak pria berambut putih tersebut.
Alice yang berbadan kecil, dia pun bisa bersembunyi di kotak kayu dan mengintip melihat pria berambut putih mencari dirinya.
“Sungguh menjengkelkan!” batin Alice.
Alice pun memperhatikan pria itu dan dia pun merasa berputus asa dengan menurunkan kedua bahunya.
“Baiklah, aku bermain sendiri saja,” ucap pria berambut putih.
Pria berambut putih itu pun pergi dan menjauh dari Alice. Maka, alice yang melihat itu. Dia pun keluar dari kotak kayu.
“Ahuu, akhirnya dia pergi juga!” batin Alice yang memegang dadanya dan bernafas lega.
Seusai mengatakan itu, Alice menatap kedepan.
“Yosh! Waktunya untuk berburu!” batin Alice.
Setibanya di padang rumput, Alice pun dengan mudah mengalahkan Wild Boar dengan mudah karena mengunakan belati Flying Dagger sehingga muncul beberapa pemberitahuan.
Ding!
[ Selamat anda telah naik level 5!]
[ Selamat anda mendapatkan boar meat x 5.]
[ Selamat anda telah naik level 6!]
Beberapa saat kemudian, Alice pun kelelahan dan dia pun menghentikan pemburuan nya.
“Sepertinya ini cukup!” ucap Alice saat melihat menu misi dan alice sudah memburu 15 wild boar.
“Wuaaa!” teriak dari suara pria.
Alice yang sedang beristirahat, dia pun mendengar suara pria yang sama seperti di gang.
“Suara ini sepertinya tidak asing!” batin Alice.
Rasa penasaran Alice itu pun membuat dia ingin mengetahui suara tersebut. Dia pun berjalan disisi pohon yang berada diatas bukit padang rumput dan terlihat seorang pria berambut putih lagi.
“Dia lagi!” gumam kesal Alice.
Pria berambut putih itu pun meminum potion dan berdiri lagi.
“Aku tidak akan menyerah!” teriak pria berambut putih.
“Ngok! Ngok!” suara wild boar yang bersiap untuk menyeruduk pria berambut putih.
“Hiyaaa!” teriak pria berambut putih yang berlari mengayunkan pedangnya.
“Eh, dia tidak mengunakan Rune!” ucap kaget Alice.
Bukkk!
“Wuaah …” teriak pria berambut putih yang terpental.
Alice yang melihat itu, dia pun terkejut hingga menurunkan bahunya.
“Eh, lemahnya!” batin Alice.
“Belum! Aku masih bisa!” teriak pria berambut putih dan dia berdiri kembali lalu menyerang wild Boar.
“Hiyaaa!” teriak pria berambut putik.
Buk!
Buk!
Buk!
Alice yang melihat itu, dia pun semakin menurunkan bahunya dan menutup wajahnya.
“Dia tidak hanya lemah tapi bodoh,” batin Alice yang mengomentari pria berambut putih.
Saat dijatuhnya yang terakhir, pria berambut putih kehabisan potion.
“Gawat! Potionku habis!”
“Ngokk!”
Wild boar pun berlari menyerang pria berambut putih tersebut.
Bukkkkkk!
Serudukan fatal di lesatkan oleh wild boar.
“Wuaaahhh …” teriak pria berambut putih dan dia pun mulai terluka juga bajunya menjadi robek.
Meski, pria berambut putih itu terjatuh. Dia pun berusaha untuk bisa berdiri kembali meski garis bar sudah menunjukan di merah.
“Aku tidak akan kalah!” ucap pria rambut putih yang berdiri tegak kembali dengan pedang ditangannya.
Alice yang melihat kegigihan dari pria berambut hitam itu pun menjadi tersenyum.
“Cihh … pria yang sombong!” gumam Alice yang tersenyum kepada pria berambut putih.
Ngokkk!
Wild Boar pun langsung membuat serangan lagi.
“Hihihi … datanglah!” ucap Pria berambut putih yang sudah memasang kuda-kuda nya.
Ngokkk!
Wild boar pun berlari dengan cepat dan disaat monster itu berada di dekat pria berambut putih. Tiba-tiba dia melihat belati yang terbang dari arah samping dirinya, yang tepat menusuk kepala wild board dan dalam sekejap monster itu pun berubah menjadi gelembung serta mewujudkan sebuah daging dari kumpulan gelembung.
“Ehh, serangan siapa itu?” ucap kaget pria berambut putih dan dia pun melihat belati yang terbang kembali kepada sosok wanita yang mengenakan jaket hitam dengan kepalanya yang ditutupi jaketnya.
Alice pun menangkap kembali belatinya dan menaruhnya disarung. Setelah itu, dia pun berbalik badan meninggalkan pria berambut putih tersebut.
“Kakak yang tadi!” ucap pria berambut putih.
Pria yang berambut putih yang melihat itu, dia pun berlari menghampiri Alice yang berada di atas bukit.
Saat pria itu berada di pohon perbukitan, dia melihat Alice yang berjalan membelakanginya.
“Kakak, aku mohon bimbinganmu!” ucap pria berambut putih yang membungkukan badannya.
Alice yang mendengar itu, dia pun menghentikan langkahnya dan menghela nafas panjang.
“Sungguh menjengkelkan!” gumam Alice.
Meski, Alice berbicara seperti itu. Dia pun berbalik badan dan menghampiri pria berambut putih.
“Oii, tegaklah!” ucap Alice yang sudah berada di dekat pria berambut putih.
Pria berambut putih itu pun menegakan badannya dan terkejut saat melihat Alice yang sudah berada di dekatnya.
“Kakak, mau mengajariku?” tanya pria berambut putih.
“Iya, tapi kamu harus membayar ya. Meski, kredit juga tidak apa. Bagaimana?” ucap penawaran Alice.
“Hm, baik. Aku akan membayarnya. Aku Reiz, mohon bimbingannya!” ucap pria berambut putih yang bernama Reiz dan dia memberikan tangannya kepada Alice.
“Ha, aku Alice,” jawab Alice yang tidak mempedulikan tangan Reiz.
Reiz menyadari itu dan dia menarik kembali tangannya lalu dia pun sedikit terkejut dengan nama yang didengarnya.
“Mungkin ka? Kakak adalah Alice yang menerima jackpot itu!” teriak Reiz.
“Ge! Dia memang berisik!” batin Alice.
Lalu, Alice pun membohonginya.
“Bukan, aku bukan alice yang itu,” ucap Alice yang tersenyum paksa.
“Ehhhh … beneran!” seru Reiz yang tidak percaya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Qirana
Dukungan untuk Author tersayang
7in1 💕💕💕💕💕💕💕💕💕💕
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
💗💗💗💗💗💗💗💗
2021-09-18
0
labib Zack Lee Ramadhani
cuma karna bab ini gua udah bosan banget ,GK nyambung soalnya ,GK seusai jalur ceritanya
2021-08-23
0
Ahmad Saipudin
numpang komen
2021-05-24
1