Episode 5

Gadis cantik itu perlahan membuka matanya, merasakan pengar yang menjalar di kepalanya. Kepalanya begitu pusing, perutnya mual, dan bau tidak enak menyeruak dari tubuhnya. Lord! Apa yang telah terjadi. Dan seketika dia membeliakan matanya dengan terkejut ketika menyadari jika dirinya sudah terbangun di tempat yang salah.

“Seharusnya kau tidak tertidur sembarangan.” Seru seorang pria yang suaranya begitu Alina kenal.

Secepat kilat Alina langsung beranjak dari peraduan yang begitu nyaman itu. Seratus persen berbeda dengan tempat tidur di dalam kamar pelayan. Tentu saja, ranjang seorang tuan muda memang harus yang terbaik.

Dengan pengar yang menjalar di kepalanya, dan juga rasa mual yang terus menyerang. Alina sebisa mungkin untuk menegakan tubuhnya agar tidak terhuyung dan jatuh. Astaga! Semoga semalam ketika dirinya mabuk, Alina tidak membuat kekacauan dan bettingkah yang tidak-tidak.

“Maafkan aku, Tuan.”

Gadis cantik itu menundukan wajahnya, memejamkan kedua matanya erat, dan menggigit bibir bagian bawahnya. Hal yang paling menyeramkan yang bersemayam di dalam pikirannya bukanlah amarah dari pria tampan di hadapannya kini, melainkan jumlah nominal yang tertera di atas peraturan itu. Lord! Alina akan mati berdiri jika sampai di tuntut untuk membayar denda.

“Pergilah dari hadapanku.” Ucap Arron, terdengar begitu dingin dan memekakan telinga.

Apakah hanya itu? Tidak ada hal lain lagi? Alih-alih mendengarkan perintah tuan mudanya, Alina malah termenung dan memikirkan hal yang tidak penting.

“Pergilah, aku tidak mau melihatmu.” Perintahnya lagi.

“Baik, Tuan.”

“Gadis konyol!”

Kini Arron tengah menatap bayangannya di balik cermin sembari mengikatkan dasi pada kerah kemejanya. Pria tampan itu bersiap untuk pergi bekerja. Dengan raut wajah yang suram, Arron terus saja teringat hal yang telah terjadi semalam.

Gadis ittu! Seharusnya Arron membuangnya ke tepi sungai.

Semalam. Ketika Alina mabuk dan dia berbaring di atas ranjang Arron sembari menirukan gaya tuan mudanya itu. Di tambah Alina menegaskan jika dirinya begitu membenci Arron. Saat itu juga, Arron beranjak dari tempatnya dan menghampiri gadis konyol itu.

“Pergilah ke tempatmu!” perintah Arron, namun sama sekali tidak di hiraukan oleh Alina.

Gadis itu malah semakin gemar membenambakn dirinya ke dalam ranjang yang empuk. Sialan! Arron tidak biasa berbagi sesuatu. Pastikan jika besok pelayan sudah mengganti ranjangnya dengan yang baru. Tapi meskipun begitu, Alina tetap saja harus di keluarkan dari ruangannya.

Arron meraih pergelangan tangan gadis cantik itu kemudian menariknya, supaya Alina mau keluar dari kamarnya. Tapi mendadak tubuhnya begitu berat seperti batu. Gadis itu melawan dan tidak mau beranjak dari sana.

“Tidak!” pekiknya seraya melepaskan genggaman tangan Arron pada pergelangan tangannya.

Arron tidak habis pikir dengan itu. Dia kembali meraih lengan Alina untuk menariknya menjauh. Lord! Ternyata selain memiliki sikap yang konyol, dia juga begitu keras kepala. Arron sampai tidak bisa menanganinya sendiri.

“Penjaga!”

Haruskah Arron menyesal karena telah membuatnya mabuk? Ckck. Ini untuk yang pertama dan terakhir kali.

Tidak lama kemudian beberapa penjaga berpakaian jas rapih serta earphone yang terselip di telinga masuk ke dalam kamar Arron. Dan Arron yang langsung memberi perintah kepada mereka untuk membereskan gadis yang tengah mabuk di atas ranjang itu. Dan tentu, mereka dengan segera bertindak untuk memenuhi perintah dari tuan mudanya.

Tubuh ramping dan mungil Alina di bawa oleh beberapa orang prngawal pria keluar. Memberikan sedikit ketenangan untuk Arron. Tetapi hal itu berlangsung tidak lama, karena tiba-tiba Alina yang mabuk dengan langkahnya yang terhuyung kembali masuk dan menghempaskan tubuhnya di atas ranjang Arron lagi.

Shit! Apa yang terjadi kepada gadis itu.

Beberapa pengawal itu kembali melakukan hal yang sama, dan Arron terus memperhatikan mereka. Seperti kucing dan anjing. Kemudian, hal yang membuat Arron tercengang adalah ketika Alina memuntahkan isi perutnya di dalam kamar.

Sial! Pastikan jika Arron pindah ke kamar lainya.

Kemudian pria tampan itu langsung beranjak dan keluar dari kamarnya. Dia juga memerintahkan kepada para pengawalnya untuk membereskan kekacauan semua itu. Sepertinya Arron tidak tahan lagi. Jangan sampai gadis bodoh itu masuk ke dalam kamarnya yang lain dan membuat kekacauan di sana.

Dengan terpaksa Arron tidur di kamar lainya, sementara kamar barunya tengah di persiapkan. Jangankan untuk tinggal di kamar yang lama setelah Alina membuat kekacauan, Arron bahkan tidak ingin masuk ke dalam kamar itu lagi. Konyol! Ini adalah keadaan paling kacau seumur hidupnya.

Setelah pagi tiba. Arron kira jika gadis itu sudah berhasil di atasi. Namun nyatanya, Alina masih berada di atas ranjangnya dan tertidur lelap. Lord! Beraninya dia. Apakah dia mempunyai Sembilan nyawa seperti kucing?

Terpaksa Arron sudah berada di dalam sana, dia harus mengambil beberapa berkas penting yang berada di dalam kamar itu. Arron tidak bisa memerintahkan pelayan ataupun pengawal. Karena tidak ada yang bisa di percayainya di rumah ini.

Arron sekaligus masuk ke dalam walk in closetnya untuk mengambil sebuah dasi yang akan dia pakai. Namun siapa mengira jika saat dia keluar dari walk in closetnya, Alina sudah terbangun.

Pria tampan itu mengurut pangkal hidungnya pening. Lebih baik kali ini Arron menghindarinya. Dan Arron berpesan kepada kepala pelayan sebelum dia pergi. Untuk mengganti kembali pelayan pribadinya.

Sementara di sisi lain. Alina berjalan dengan lesu menuju tempat khusus jemur baju. Karena ibunya bekerja di mansion tersebut hanya sebagai tukang cuci saja. Ibu Alinasudah melakukan itu semenjak Alina masih kecil, dan  saat itu suaminya meninggalkanya entah kemana.

Mereka menjalani kehidupan yang sulit. Hanya keluarga WS yang sudi menjadikannya seorang pelayan sembari membawa gadis kecil untuk tinggal di sana. Walaupun dengan imbalan jika Alina harus menggantikannya suatu saat nanti.

Gadis cantik itu menatap sosok ibunya yang tengah bekerja dengan tatapan nanar. Ibunya pasti kecewa dengan apa yang telah di perbuatnya. Dan bagaimana jika setelah ini mereka di usir keluar? Lantas apa yang akan mereka lakukan? Dimana mereka akan tinggal?

“Ibu ….” Lirih gadis cantik tersebut. Dia melangkah mendekat lalu memeluk tubuh ibunya dari belakang. “Ibu, seharusnya aku menjadi tukang cuci seperti ibu saja.” Maka aku tidak akan berbuat kekacauan seperti ini.

Ibunya melepaskan lengan Alina kemudian berbalik, menatap putri semata wayangnya itu dengan tatapan heran. “Bodoh, ada apa denganmu? Dan bau apa ini?” wanita paruh baya itu mengibaskan telapak tangannya di depan wajah.

Alina meraih dua telapak tangan ibunya dan di genggam erat. “Ibu, aku janji. Aku akan memperbaiki kehidupan kita. Aku akan bekerja keras.”

Mungkin setelah ini kita akan di usir ibu. Bagaimana? Aku hanya lulusan sekolah menengah ke atas saja. Aku harus melakukan berbagai pekerjaan paruh waktu nantinya. Tapi aku rela. Semuanya demi ibu!

****

Bersambung ...

Jangan lupa tinggalkan jejak koment, like dan juga vote ya  untuk terus menyemangati Author. see youu kecambahkuu..

Terpopuler

Comments

dewi susilawati

dewi susilawati

horang kaya mah bebas mau ganti perabotan sehari sekali juga....

2021-03-29

0

Resti Fauziah

Resti Fauziah

semangat

2021-02-13

0

Resti Fauziah

Resti Fauziah

keren banget

2021-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!