"Gunakan ini untuk mengobati lukanya"
Ghina mendongak dan menatap Louis dengan tidak percaya ketika pria itu memberikan kotak p3k kepadanya untuk mengobati luka Alden yang sekarang berada di ruang kerjanya. Sebelumnya Louis memang memberi izin pada Ghina untuk bicara dengan Alden di ruangannya membuat mereka bertiga kini berada di satu ruangan yang sama.
Belum ada sedikit pun percakapan apalagi ketika Ghina mulai membersihkan luka di wajah Alden menggunakan kapas dan air lalu Louis yang memperhatikan dalam diam. Tentu saja Louis tidak munafik dia akan jujur bahwa hatinya tidak suka melihat mereka berdua sangat dekat.
Apalagi ketika melihat betapa khawatirnya Ghina setiap kali dia menyentuh luka di wajah Alden dan melihat cara Alden yang menatap Ghina dengan penuh penyesalan.
"Ghina aku mau bicara"
Ghina mengabaikannya dan fokus pada luka Alden hingga pria itu menahan tangannya agar berhenti membuat Ghina mendongak untuk menatapnya.
"Kenapa kamu bisa luka gini?" Tanya Ghina
"Orang tua kamu." Kata Alden yang berhasil membuat mata Ghina membulat dengan sempurna
"Orang tua aku?! Kenapa mereka melakukannya?" Tanya Ghina
"Siang ini aku datang kepada mereka dan meminta izin untuk memiliki kamu kembali aku akan membatalkan pertunangan." Kata Alden
Perkataan itu bukan hanya membuat Ghina terkejut saja, tapi juga Louis yang sejak tadi mendengar mereka meskipun dia berpura-pura fokus pada ponselnya.
"Alden jangan gila, kenapa kamu ingin membatalkan pertunangan?" Tanya Ghina
"Karena aku menginginkan kamu Ghina! Aku mau kamu kembali padaku." Kata Alden lelah
"Alden aku mohon jalani saja kehidupan kita yang sekarang." Kata Ghina
"Ghina kembalilah padaku aku bersumpah tidak akan menyakiti atau meninggalkan kamu lagi." Kata Alden
Dalam diam Louis mendengarkan, dia cemas menunggu jawaban Ghina yang mungkin saja setuju dengan ajakan Alden.
"Aku tidak bisa Alden kamu juga tau aku sudah memi..."
"Ghina aku tau kamu masih mencintai aku dan kamu belum melupakan aku seutuhnya, jadi aku mohon Ghina kembali padaku." Kata Alden
"Aku gak mau Alden kalau kita kembali semua orang akan menganggap aku apa? Perebut tunangan orang atau perebut tunangan teman?" Kata Ghina
Alden terdiam sambil menatap Ghina yang kini menatap ke bawah lalu dia mendengar helaan nafas.
"Hubungan kita sudah selesai Alden, jadi jangan membatalkan pertunangannya"
Setelah mengatakan hal itu Ghina ingi berdiri dan beranjak dari tempat duduknya, tapi matanya membulat ketika Alden bersimpuh dihadapannya sambil meraih tangannya.
"Ghina aku mohon"
Ghina terdiam dia mengalihkan pandangannya Louis yang terlihat biasa saja.
Iya hanya terlihat biasa, tapi hatinya sudah sangat berantakan sekarang.
"Alden kamu ini apa-apaan? Bangun ayo." Kata Ghina sambil menarik lengan pria itu dan memintanya agar berdiri
"Aku tidak akan berdiri sebelum kamu mau menerimaku lagi." Kata Alden
"Alden jangan begini." Kata Ghina
"Aku sudah tidak tau lagi Ghina harus dengan cara apa aku meminta kamu agar mau kembali." Kata Alden dengan raut wajah putus asa
Ghina tetap diam lalu menatap Louis yang kimi berjalan ke arah mereka berdua.
"Berdiri Alden jangan melakukan hal itu pada kekasihku hubungan kalian sudah selesai." Kata Louis
"Tidak hubungan kami belum selesai! Kamu hanya sekedar pelarian Ghina masih mencintaiku dan aku yakin." Kata Alden
"Alden!"
Ghina benar-benar menyentaknya karena bicara begitu pada Louis yang jelas-jelas sudah begitu baik.
"Berhenti Alden! Kamu mau apa lagi? Aku tanya kamu mau apa? Aku lelah Alden, apa kamu tau kehidupanku setelah malam itu? Aku tersiksa bahkan kedua orang tuaku akan membenci aku jika saja Kak Gibran tidak ada, jadi kamu mau apa lagi? Kamu mau menghancurkan aku sebagaimana lagi?" Tanya Ghina lelah
Bukan hanya Alden, tapi Louis juga menatap Ghina yang benar-benar terlihat lelah.
"Kamu mencintai aku? Lalu kenapa kamu tidak datang? Aku menunggu kamu dengan penuh harap Alden, tapi aku kecewa lagi kamu tidak datang bahkan menghilang." Kata Ghina lagi
"Ghina aku tau aku tau kalau semua itu salah, tapi berikan aku kesempatan aku bersumpah tidak akan pernah menyakiti kamu lagi." Kata Alden
"Berhenti Aldan jangan sakiti Caca juga." Kata Ghina
Alden berdiri dan mengusap kasar wajahnya membuat Louis menatapnya, bukankah itu akibat dari apa yang sudah Alden ambil?
"Kamu sudah mengambil keputusan hari itu dan konsekuensinya adalah kamu kehilangan aku"
Alden menatap Ghina lagi, tapi wanita itu mengalihkan pandangannya lalu dia menatap Louis yang hanya diam ditempatnya.
¤¤¤
Keadaan mendadak hening diantara Ghina dan Louis yang masih berada di ruang kerja pria itu masalah Alden dia sudah pulang, tapi Alden bilang dia akan kembali lagi. Kepala Ghina mendadak pening hatinya terasa sakit sekali, dia sangat ingin menangis.
Bohong kalau dia sudah tidak mencintai Alden karena Ghina masih sangat mencintainya, tapi dia tidak ingin kembali dan membuat Cassandra merasakan sakit yang sama. Menundukkan kepalanya Ghina tidak berani untuk mendongak dan menatap Louis yang ada disampingnya.
Pria itu baik sekali Ghina benar-benar merasa tidak pantas untuknya, dia bukan wanita baik bahkan hal yang seharusnya dia juga telah hilang karena ulah Alden. Perlahan bahunya bergetar bersamaan dengan isak tangis yang terdengar membuat Louis refleks memeluknya dan hal itu semakin membuat Ghina menangis.
"Apa sangat menyakitkan?" Tanya Louis
Ghina mengangguk didalam pelukannya.
"It's okay jangan menangis ada aku disini." Kata Louis
Perkataan itu malah membuat Ghina tidak mau berhenti menangis, dia baik sekali dan dia pantas mendapat yang lebih baik dari Ghina.
"Hey sudah jangan menangis lagi." Kata Louis dengan penuh kelembutan
Melepaskan pelukannya Ghina menatap Louis yang tersenyum lalu mengusap air matanya dengan sayang.
"Jangan menangis"
"Louis.. aku aku bukan wanita baik.. jangan bersamaku cari.. cari wanita lain saja." Isak Ghina dengan air mata yang kembali jatuh
"Jangan mengatakan itu lagi Ghina, kamu wanita baik sangat baik." Kata Louis
"Tidak.. aku.. aku"
Louis menangkup wajah Ghina dan membuat wanita itu menatapnya.
"Don't say that! Sudah aku bilang semua orang punya masa lalu dan aku tidak pernah mempermasalahkan itu." Kata Louis sambil menghapus lagi air matanya
"Louis kamu terlalu baik... aku.. aku tidak pantas.. aku tidak pantas.. untuk kamu." Kata Ghina dengan isakannya
"Hanya aku yang berhak mengatakan apa kamu pantas untukku atau tidak." Kata Louis sambil tersenyum
"Louis..."
"Hey stop! Jangan bicara lagi hal yang membuat kamu semakin menangis, aku akan kasih tau kamu sesuatu, semua hal yang terjadi antara kamu dan Alden di hotel ketika ulang tahun Natasya aku memgetahuinya." Kata Louis
Ghina diam lalu menatapnya dengan raut wajah terkejut, bagaimana dia bisa tau?
"Aku sudah tau." Kata Louis lagi
Mengusap pipi Ghina dengan sayang Louis tersenyum manis padanya.
"Kamu masih mencintai Alden aku juga tau, tapi Ghina aku tidak akan menyerah untuk mendapatkan kamu dan biarkan aku bersaing bersama Alden untuk mendapatkan kamu." Kata Louis
Ghina masih diam dia tidak tau harus bicara apa pada Louis yang benar-benar baik.
"Kasih aku sedikit kunci, menurut kamu siapa yang akan menang?" Tanya Louis
"Alden..."
Louis diam dia berusaha untuk tersenyum, tapi perkataan Ghina setelahnya membuat senyumannya terbentuk sempurna.
"Alden aku tidak mungkin kembali padanya"
Berarti jawabannya dia yang akan menang kan?
¤¤¤
Aduh Alden meresahkan banget pakai datang waku Ghina udah sama Louis😏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Ca Niz
Alden meresahkan.
2021-11-20
1
pembaca dalam hati
meresahkan gengsss
2021-04-29
0
Cicik Yuliana
benar ghina....tetep louis saja....
2021-03-30
0