"Alden!"
Sentakan itu berhasil membuat Alden yang tengah melamun langsung mendongak dan menatap Abraham, orang tuanya yang menatapnya dengan tajam. Tentu saja Alden tau apa yang akan dibahas, pertunangannya karena tadi siang dia menelpon Cassandra juga kedua orang tua wanita itu untuk mengatakan kalau dia ingin membatalkan pertunangan.
Masa bodo dengan reaksi orang tuanya atau apa yang akan mereka lakukan padanya, tapi yang jelas Alden sudah tidak bisa dia ingin kembali bersama Ghina dan melakukan berbagai upaya untuk bisa memilikinya lagi. Terlalu sulit untuk hidup tanpa Ghina dia tidak bisa dan Alden akan berusaha untuk kembali mengambil Ghina meskipun ada banyak hal yang harus dia hadapi.
Pertama tentu saja orang tuanya lalu ada orang tua serta Kakak laki-laki Ghina dan yang terakhir kekasih barunya, Louis.
"Apa maksud kamu bicara begitu dengan Chris?!" Bentak Abraham pada anak laki-lakinya
"Aku gak bisa Pa! Aku udah coba bertunangan dengan Cassandra, tapi aku tidak bisa melakukannya!" Kata Alden
"Lalu apa?! Kamu ingin kembali dengan wanita tak tau diri itu?!" Kata Abraham
"Jangan bicara buruk tentang Ghina!" Kata Alden dengan tatapan tajamnya
"Jauhi wanita murahan itu dan menikahlah dengan Cassandra!" Tekan Abraham
"Tidak akan! Jangan pernah katakan Ghina wanita murahan!" Kata Alden
"Kamu mau melawan?!" Kata Abraham
"Iya! Aku tidak mau menerima perjodohan ini lagi!" Kata Alden
"Bodoh!"
"Hal terbodoh yang pernah aku lakukan adalah meniggalkan Ghina dan menerima perjodohan!" Kata Alden
Alden merasa sangat kesal dia mengepalkan tangannya kuat lalu berlalu pergi dan mengabaikan teriakan Abraham yang memanggil namanya, dia akan menemui Ghina apapun caranya wanita itu harus kembali padanya.
Masuk ke dalam mobil Alden memasang sabuk pengamannya lalu melaju pergi meninggalkan area kantor. Semua memang salahnya menyakiti Ghina lalu pergi meninggalkannya, tapi sekarang Alden akan mencoba untuk memperbaiki semuanya.
Ghina tidak boleh menjadi milik pria lain!
¤¤¤
Malam ini Ghina sudah siap dengan dress berwarna putih miliknya dia akan pergi makan malam bersama dengan Louis entah kemana karena pria itu tidak bilang, tapi tidak masalah Ghina akan ikut saja. Bersama Louis dia tidak pernah merasa takut atau tidak nyaman karena ada di dekatnya malah membuat Ghina merasa aman.
Saat ketukan pintu terdengar Ghina segera membukanya lalu dia tersenyum pada Louis yang terlihat tampan meski hanya memakai kemeja putih dan celana hitam, wangi dia juga sangat wangi. Begitu sebuah tangan terulur Ghina dengan senang hati menyambutnya dan mereka berjalan beriringan keluar dari area hotel.
Masuk ke dalam mobil Louis segera melajukan mobilnya ke salah satu restoran yang sudah dia pesan hanya untuknya dan Ghina, dia tidak ingin ada orang lain disana.
"Ghina"
"Em ada apa?" Tanya Ghina
"Kamu terlihat cantik." Kata Louis membuat Ghina tertawa kecil mendengarnya
"Kamu sering mengatakan hal itu sekarang." Kata Ghina
"Ya aku tidak canggung lagi untuk mengatakannya karena aku pikir kita emm sudah lebih dekat." Kata Louis
"Benar, kita sudah lebih dekat." Kata Ghina
"Apa kamu merasa terganggu dengan sikap aku sekarang?" Tanya Louis
"Tidak"
"Kamu serius kan?" Tanya Louis
"Ya tentu saja aku serius." Kata Ghina dengan senyuman manisnya
"Aku tidak pernah memiliki kekasih." Kata Louis
"Tidak pernah? Kamu pasti hanya bercanda kan?" Kata Ghina tidak percaya
Louis tertawa kecil mendengarnya.
"Benar aku tidak pernah memiliki kekasih aku home scholing sampai SMA dan baru sekolah biasa ketika masuk universitas." Kata Louis
"Lalu ketika di universitas tidak ada yang menarik perhatian kamu?" Tanya Ghina
"Satu-satunya hal yang membuat aku tertaruk ketika masih kuliah hanya materi perkuliahan saja tidak berpikir untuk mencari wanita makanya Daddy sampai berpikir untuk menjodohkan." Kata Louis
"Lalu sampai sekarang juga masih?" Tanya Ghina penasaran
"Tidak, aku bilang ada seorang wanita yang aku suka." Kata Louis
Ghina terdiam sambil menatap dengan penuh rasa ingin tau dan belum sempat bertanya Louis sudah lebih dulu mengatakan sesuatu yang lainnya.
"Wanita itu kamu dan aku sudah mengatakannya pada Daddy bahwa aku menyukai Ghina anak dari Uncle Farhan." Kata Louis
Tak ada yang bisa Ghina katakan dia hanya diam dengan jantung berdetak sangat cepat ketika mendengar perkataan yang Louis lontarkan.
Apa Louis bisa setenang itu setelah menyatakan perasaan?
Akhirnya sisa perjalanan hanya ada keheningan hingga mereka sampai di restoran mewah dan Louis tanpa diminta melepas sabuk pengaman Ghina lalu mengajaknya untuk turun. Tangannya menggenggam sayang tangan Ghina dan mengajaknya ke dalam dimana Ghina langsung menatap dengan heran karena tidak ada siapapun disana.
"Aku sengaja mengosongkan tempat ini." Kata Louis seolah tau apa yang gadis disampingnya tengah pikirkan
Menuju tempat dimana mereka akan duduk Ghina dibuat terkejut melihat dekorasi indah serta suasana yang begitu romantis, dia menatap Louis yang tersenyum sambil megajaknya duduk.
Setelah duduk beberapa orang datang membawakan makanan lalu setelahnya suara alunan musik mulai terdengar.
Oh ya ampun Ghina semakin dibuat jantungan olehnya.
"Aku ingin makan malam yang sempurna dengan kamu." Kata Louis
"Louis terima kasih banyak untuk semuanya." Kata Ghina dengan penuh ketulusan
Louis hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Aku merasa begitu spesial." Kata Ghina
"Kamu memang spesial Ghina seseorang yang pernah meninggalkan kamu adalah orang terbodoh yang pernah aku kenal, dia telah meninggalkan padahal ada banyak orang yang ingin memilili kamu." Kata Louis
Ghina tersenyum mendengar hal itu hatinya menghangat karena perkataan Louis.
"Aku mekesan steak, apa kamu suka?" Tanya Louis
"Suka, kenapa kamu mengosongkan tempat ini?" Tanya Ghina
"Hm hanya ingin saja." Kata Louis
"Kamu tidak perlu melakukannya..."
"Apa kamu merasa terganggu karena hanya ada kita berdua?" Tanya Louis
"Tidak bukan begitu, tapi akan mahal jika kamu memesan tempat ini dan mengosongkannya." Kata Ghina
"No problem"
"Kamu sedikit keras kepala ya?" Kata Ghina membuat Louis terkekeh mendengarnya
"Ya, begitulah Ghina." Kata Louis
"Jadi, bisa kita mulai makan?" Tanya Ghina
"Tentu saja kita makan dan aku akan bicara setelahnya." Kata Louis
Keduanya tersenyum lalu mulai menyantap makan malam dengan diam tanpa ada percakapan.
Waktu berlalu hingga piring mereka hanya tersisa sedikit lalu Louis beranjak dari tempat duduknya dan meraih tangan Ghina, mengajaknya untuk berdiri. Keduanya saling berhadapan Ghina menatap Louis yang kini menggenggam kedua tangannya sambil sesekali mengusapnya dengan penuh kelembutan.
"Ghina"
"Iya?"
"Apa menurut kamu aku ini pria yang baik?" Tanya Louis
"Tentu saja kenapa kamu menanyakan hal itu?" Tanya Ghina
"Hanya ingin memastikan karena hanya pria yang baik yang berhak memiliki kamu." Kata Louis
Ghina kembali diam ketika Louis mengeluarkan sesuatu dan tanpa permisi memakaikan cincin di jari manisnya.
"Louis kamu..."
"Ghina aku tau kalau ini terlalu terburu-buru, tapi aku tidak bisa menahannya," Kata Louis
Ghina menatapnya tanpa mengatakan apapun juga.
"Aku mencintai kamu Ghina izinkan aku menggantikan Alden di hati kamu dan izinkan aku menjadi pendamping hidup kamu"
Ghina menatapnya dia ingin mengatakan sesuatu, tapi Louis sudah lebih dulu mencium bibirnya hingga membuat mata Ghina membulat sempurna.
Tangan kekar Louis mengusap pipinya dan membuat Ghina memejamkan matanya lalu membuka bibirnya, memberikan akses lebih bagi Louis.
Apa Louis akan berhasil menghapus nama Alden di hatinya?
¤¤¤
Aduh aduhh Louis udah jujur nih, tapi gimana kalau Alden tiba-tiba dateng Ghina bakal goya gak yaa?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻
ga asik lagi kalo ghina sampe balik ke alden
2021-03-12
0
👸🏻🌹🎆Nana ConLey💫
terima ghina,lupakan masa lalu hehe
2021-01-25
0
namiza hadist
bertahan dgn Louis,,ya ghina,jgn noleh ke Alden lagi
2021-01-25
0