Semakin Meresahkan

Tersenyum sambil menatap pantulan dirinya di cermin Ghina memakai liptint sebagai polesan terakhir untuk wajahnya lalu setelah mereka kalau penampilannya sudah cukup baik dia langsung mengambil tas dan keluar dari kamar hotel. Tanpa di duga bersamaan dengan dia yang keluar Louis juga keluar dari kamar hotel dan keduanya saling menatap lalu tertawa kecil.

Saat Louis mengulurkan tangannya tanpa ragu Ghina menyambutnya, dia sudah terbiasa dengan kehadiran dan sikap Louis yang sangat perhatian. Sekarang masih pukul setengah tujuh Louis memutuskan untuk mengajak Ghina makan di luar terlebih dahulu, mungkim bubur ayam yang akan mereka temukan di perjalanan.

Letak perusahaan tidak terlalu jauh mungkin memakan waktu sekitar dua puluh menit saja dan mereka akan sampai. Memasuki mobil Ghina langsung memakai sabuk pengamannya lalu menatap Louis dengan senyuman.

"Apa penampilan aku sudah cukup baik?" Tanya Ghina

"Hm sudah"

"Ah aku sangat takut." Kata Ghina

"Tenanglah Ghina ada aku." Kata Louis membuat Ghina menoleh dan menatapnya

"Kamu benar Louis aku tidak perlu takut karena ada bosku yang sangat pintar ini." Kata Ghina

Louis tertawa sambil menggelengkan kepalanya pelan lalu menghidupkan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan area hotel.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Louis

"Bubur ayam saja." Kata Ghina

"Hm aku juga menginginkan itu." Kata Louis

Setelahnya tak ada percapakan Louis fokus pada jalanan dihadapannya dan Ghina sedang berbalas pesan dengan Kakaknya. Sekitar lima belas menit Louis menemukan penjual bubur ayam yang membuat dia langsung menepikan mobilnya dan memarkirkan di tempat yang kosong.

Begitu mobilnya berhenti Ghina langsung menatap atasannya dengan bingung, tapi ketika pria itu menunjuk kesamping Ghina mengangguk faham. Mengikuti Louis turun dari mobil keduanya pergi lalu memesan bubur ayam dan menunggu dengan duduk bersebelahan.

"Nanti aku harus apa?" Tanya Ghina membuat Louis menatapnya dengan alis bertaut

"Ketika pertemuan penting itu aku harus apa?" Tanya Ghina lagi

"Harus ada disampingku dan bicara ketika kamu diminta untuk bicara." Kata Louis

Ghina mengangguk faham lalu menatap ke sekelilingnya ada beberapa orang yang sedang makan juga.

"Kelihatannya bubur ayam disini enak." Kata Ghina

Louis bergumam pelan bersamaan dengan itu pula pesanan mereka datang lengkap dengan air mineral serta teh hangat yang sudah di pesan. Senyum Ghina mengembang dengan sempurna dia mencoba satu suap dan seperti dugaannya sangat enak.

Menatap Louis dengan senyuman Ghina mengangkat ibu jarinya membuat Louis ikut tersenyum lalu mencoba sesuap bubur ayam miliknya.

"Enak kan?" Kata Ghina

"Hm enak"

"Baiklah kita harus cepat agar tidak terlambat." Kata Ghina

Dalam diam Louis memperhatikan wanita itu untuk waktu yang cukup lama hingga akhirnya dia mulai menyantap sarapannya juga. Setelah pertemuan penting nanti Louis akan mengajak Ghina berjalan-jalan lagi, mungkin ke mall.

Butuh waktu kurang dari tiga puluh menit bagi keduanya untuk menghabiskan makanan mereka dan setelah selesai Louis langsung pergi membayar lalu mengajak Ghina untuk kembali ke mobil. Masuk ke dalam mobil Louis langsung melajukan mobilnya lagi begitu memastikan Ghina sudah memakai sabuk pengamannya.

Selama perjalanan sama sekali tidak ada percakapan bahkan hingga mereka sampai di gedung yang menjulang tinggi. Usai memarkirkan mobilnya Louis keluar dari dalam bersama dengan Ghina lalu melangkahkan kakinya masuk ke dalam perusahaan.

Seperti biasa Louis yang sering terburu-buru meninggalkan Ghina dibelakang untuk beberapa saat, tapi begitu sadar dia berhenti lalu meraih tangan Ghina dan menggenggamnya.

"Aku yang lambat atau kamu yang terlalu cepat?" Tanya Ghina membuat Louis terkekeh pelan mendengarnya

"Sepertinya keduanya benar." Kata Louis

"Aku masih belum mengganti sepatuku makanya sedikit sulit untuk berjalan lambat, tapi untuk rok aku sudah menggantinya." Kata Ghina

"Itu bagus pakailah sesuatu yang nyaman untuk kamu." Kata Louis

"Hm nanti aku akan mengganti sepatuku juga kamu benar haknya terlalu tinggi aku jadi takut jatuh kalau berjalan dengan cepat." Kata Ghina

"Sudah kukatakan harus kamu ganti." Kata Louis

Ghina hanya tersenyum sambil bergumam pelan lalu ketika sampai Louis segera membuka pintu dan masuk ke dalam dimana sudah ada cukup banyak orang yang berpakaian rapih di dalam sana.

Melihat hal itu Ghina merasa sedikit gugup, tapi ketika genggaman ditangannya mengerat dia tersenyum dan melangkahkan kakinya ke dalam bersama dengan Louis. Rasanya Louis dan Ghina adalah yang paling muda karena rata-rata orang disana merupakan pria paruh baya.

Ghina duduk bersebelahan dengan Louis dia mengeluarkan beberapa berkas dan meletakkannya di meja. Mereka masih menunggu beberapa orang lagi untuk datang dan keadaan di ruangan itu sangat hening sama sekali tidak ada percakapan.

Rasanya benar-benar gugup hingga Louis mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu.

"Keep calm Ghina"

Pria itu benar-benar selalu berhasil menenangkannya meski hanya dengan kata-kata sederhana.

¤¤¤

"Aku hampir jantungan"

Louis tertawa mendengar ucapan Ghina sesaat setelah mereka masuk ke dalam mobil, tadi ada perdebatan panjang selama pertemuan dan ternyata hal itu benar-benar membuat Ghina ketakutan. Padahal memang biasa terjadi perdebatan begitu, tapi ada akhirnya pasti akan mendapat kesepakatan mungkin kalau belum masih akan dilanjutkan ke hari setelahnya.

Mungkin karena Ghina baru pertama kali berada di situasi begini berbeda dengan Louis yang sudah berkali-kali mengalaminya dan sudah terbiasa. Namun, bagi Louis menyenangkan bisa melihat wajah Ghina yang menegang ketika di pertemuan tadi bahkan tangannya saling bertautan untuk menghilangkan rasa takut.

Menggemaskan, hanya kata itu yang ada dipikiran Louis ketika melihatnya.

"Itu hal biasa Ghina." Kata Louis

"Tapi, tetap saja itu menakutkan Louis aku takut sampai ada pertengkaran di dalam sana bahkan aku berpikir untuk menelpon polisi nanti." Kata Ghina membuat Louis tertawa sambil menghidupkan mobilnya

"Ghina kami hanya berdebat dan tentu saja akan tetap bersikap profesional." Kata Louis

"Iya aku kan baru pertama kali ikut pertemuan besar begitu." Kata Ghina

"Baiklah karena sudah selesai kita harus kemana?" Tanya Louis

"Bukankah kita akan kembali hotel?" Tanya Ghina

"Tentu saja tidak ini masih jam sebelas siang akan membosankan kalau kita hanya menghabiskan waktu di hotel." Kata Louis

"Jadi?"

"Jadi, bagaimana kalau kita ke mall?" Tanya Louis

"Mall? Kamu ingin berbelanja?" Tanya Ghina dengan alis bertaut

"Tidak juga, tapi mungkin akan ada yang ingin aku beli, tapi aku berpikir untuk menonton bioskop." Kata Louis

"Bioskop? Dengan pakaian ini? Apa kamu bercanda?" Tanya Ghina sambil tertawa

"Apa aku salah?" Tanya Louis

"Bukan, tapi kita akan dilihat orang-orang kalau ke bioskop dengan pakaian begini." Kata Ghina

"Lalu?"

"Hm tidak papa kita ke mall saja, tapi tidak perlu menonton bioskop kita bisa makan sesuatu atau melihat-lihat mungkin akan ada yang ingin kita beli." Kata Ghina

"Baiklah"

Louis tersenyum mendengarnya lalu dia melirik Ghina yang sedang menatap ke depan.

"Nanti malam kita ada makan malam dengan mereka juga." Kata Louis

"Benarkah? Kalau gitu aku akan bersiap, jam berapa?" Tanya Ghina

"Jam delapan"

"Hm baiklah aku akan bersiap sebelum jam itu." Kata Ghina

"Ghina bolehkah aku menanyakan sesuatu?" Tanya Louis

Ghina terdiam untuk sesaat lalu menganggukkan kepalanya.

"Boleh, kamu mau bertanya apa?" Tanya Ghina

"Alden, apa pria itu masih menghubungi kamu?" Tanya Louis

Pertanyaan itu membuat Ghina terdiam untuk waktu yang cukup lama hingga akhirnya dia tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya.

"Ya, terkadang hanya saja aku mengabaikannya." Kata Ghina

"Maaf aku terlalu ikut campur ya?" Tanya Louis

"Hm tidak aku tidak masalah." Kata Ghina

Louis tersenyum lalu tangannya terangkat untuk mengusap pelan kepala Ghina membuat wanita itu terkejut dan langsung menatapnya.

Tak ada satu katapun yang Louis ucapkan setelah mengusap kepalanya Louis kembali fokus ke depan dan bersikap biasa.

Apa dia tidak tau kalau Ghina hampir jantungan karena ulahnya?!

¤¤¤

Aku updateee💞

Terpopuler

Comments

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

awas awal modusss tuhhhh 🏃🏃🏃

2021-03-09

0

Jeine Sompie

Jeine Sompie

ohh Louis..so sweet

2021-01-21

0

itttti ajahh 🆘❀⃟⃟✵

itttti ajahh 🆘❀⃟⃟✵

ihhhh baik bener Louis semakin meresahkan jantung ghina🤭😘😘, semangat thor

2021-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 Awal yang Baru
2 Menangislah
3 Louis
4 Undangan Pertunangan
5 Malaikat Baik
6 Bantu Aku
7 Pertunangan Alden
8 Pukulan Alden
9 Cerita Bersama Kakak Ipar
10 Jangan Melakukannya Lagi
11 Telpon Dari Alden
12 Ada Sesuatu Dimatamu
13 Semakin Meresahkan
14 Dia Bukan Sekretarisku
15 Perhatian dan Penyesalan
16 Ungkapan Perasaan
17 Setelah Ungkapan Perasaan
18 Kembalinya Alden
19 Antara Alden dan Louis
20 Hujan di Taman
21 Kisah yang Baru
22 Menemui Alden
23 Rencana Licik Alden
24 Terluka
25 Jangan Menangis Lagi
26 Ciuman
27 Pernikahan
28 Malam Pertama
29 Mommy Mertua
30 Alden
31 Pernikahan Sesaat
32 Belajar Mencintai
33 Mall
34 Batal
35 Suami Posesif
36 Semakin Posesif
37 Tamparan
38 Kemarahan Louis
39 Pengakuan Cinta Ghina
40 Aku Suamimu
41 Kedatangan Cassandra
42 Tersayang
43 Rumah Ghina
44 Tentang Orang Tua Louis
45 Kak Gibran
46 Mulai Manja
47 Ibu Hamil Manja
48 Agresif
49 Tertidur
50 Ibu Hamil
51 Sedih
52 Menangis
53 Baby
54 Tidur
55 Tidak Papa
56 Rencana
57 Foto Lama
58 Happy Birthday
59 Lari Pagi
60 Louis
61 Si Manja Ghina
62 Usaha
63 Good Night Baby
64 Adik Kecil
65 Mimpi Buruk
66 Check Up
67 Tenang
68 Sayangku
69 Taman
70 Baikan
71 Pernikahan Kedua
72 Susah Tidur
73 Baby
74 Daddy Louis
75 Louis
76 Merindu
77 Ghina
78 Pulang
79 Ghina
80 Pulang
81 Makan Siang
82 Kita
83 Daddy Louis
84 Baby
85 Extra Part (1)
86 Extra Part (2)
87 Extra Part (3)
88 Special Part (1)
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Awal yang Baru
2
Menangislah
3
Louis
4
Undangan Pertunangan
5
Malaikat Baik
6
Bantu Aku
7
Pertunangan Alden
8
Pukulan Alden
9
Cerita Bersama Kakak Ipar
10
Jangan Melakukannya Lagi
11
Telpon Dari Alden
12
Ada Sesuatu Dimatamu
13
Semakin Meresahkan
14
Dia Bukan Sekretarisku
15
Perhatian dan Penyesalan
16
Ungkapan Perasaan
17
Setelah Ungkapan Perasaan
18
Kembalinya Alden
19
Antara Alden dan Louis
20
Hujan di Taman
21
Kisah yang Baru
22
Menemui Alden
23
Rencana Licik Alden
24
Terluka
25
Jangan Menangis Lagi
26
Ciuman
27
Pernikahan
28
Malam Pertama
29
Mommy Mertua
30
Alden
31
Pernikahan Sesaat
32
Belajar Mencintai
33
Mall
34
Batal
35
Suami Posesif
36
Semakin Posesif
37
Tamparan
38
Kemarahan Louis
39
Pengakuan Cinta Ghina
40
Aku Suamimu
41
Kedatangan Cassandra
42
Tersayang
43
Rumah Ghina
44
Tentang Orang Tua Louis
45
Kak Gibran
46
Mulai Manja
47
Ibu Hamil Manja
48
Agresif
49
Tertidur
50
Ibu Hamil
51
Sedih
52
Menangis
53
Baby
54
Tidur
55
Tidak Papa
56
Rencana
57
Foto Lama
58
Happy Birthday
59
Lari Pagi
60
Louis
61
Si Manja Ghina
62
Usaha
63
Good Night Baby
64
Adik Kecil
65
Mimpi Buruk
66
Check Up
67
Tenang
68
Sayangku
69
Taman
70
Baikan
71
Pernikahan Kedua
72
Susah Tidur
73
Baby
74
Daddy Louis
75
Louis
76
Merindu
77
Ghina
78
Pulang
79
Ghina
80
Pulang
81
Makan Siang
82
Kita
83
Daddy Louis
84
Baby
85
Extra Part (1)
86
Extra Part (2)
87
Extra Part (3)
88
Special Part (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!