Ada Sesuatu Dimatamu

Berada satu mobil bersama atasannya adalah hal yang biasa Ghina rasakan, tapi entah kenapa hari ini berbeda dia merasa canggung padahal tadi malam mereka telponan hingga tengah malam. Dapat dikatakan Ghina merasa lebih baik setelah bicara dengan Louis meskipun mereka membicarakan hal random termasuk masalah pekerjaan, tapi hal itu berhasil membuatnya merasa lebih baik dan bisa tidur dengan nyenyak.

Sekarang mereka sudah dalam perjalanan ke Bandung mungkin sudah sejak tiga puluh menit yang lalu mereka berangkat dan sama sekali tidak ada percakapan diantara keduanya. Sejak tadi Ghina menatap keluar sambil memainkan jari tangannya dia merasa sangat gugup dan berharap perjalanan mereka akan segera berakhir sayangnya perjalanan mereka masih cukup panjang.

Disampingnya Louis hanya fokus pada jalanan dihadapannya meski terkadang sesekali dia tersenyum karena melihat Ghina, dia ingat sekali tadi malam ketika Ghina tiba-tiba menelpon.

Louis akui kalau dia senang karena Ghina menelponnya.

'Aku.. aku lagi sedih karena sesuatu'

Hal itu yang Ghina katakan dan Louis memutuskan untuk tak banyak bertanya lalu menemani wanita itu saja hingga dia benar-benar mengantuk.

"Em Louis"

Kata pertama yang Ghina keluarkan dan Louis menoleh sebentar lalu bergumam pelan sebagai tanggapan.

"Kita akan menginap di hotel?" Tanya Ghina

"Hm aku sudah memesan dua kamar yang letaknya bersebelahan." Kata Louis membuat Ghina mengangguk faham

"Apa ini kerja sama penting untuk perusahaan?" Tanya Ghina lagi

"Iya cukup penting karena cakupannya bukan hanya di Indonesia saja." Kata Louis

"Hm jadi harus berjalan dengan lancar ya?" Kata Ghina

"Ya harusnya begitu, kenapa?" Tanya Louis

"Aku takut membuat kesalahan." Kata Ghina

"Jangan terlalu takut anggap saja ini pertemuan biasa seperti yang sering kita lakukan." Kata Louis

"Hm aku baru pertama kali kerja sebagai sekretaris makanya aku takut membuat kesalahan." Kata Ghina

"Kamu cukup baik dalam bekerja Ghina." Kata Louis

"Apa itu hanya untuk menghiburku saja?" Tanya Ghina membuat Louis tertawa kecil mendengarnya

"Tentu saja tidak aku mengatakan hal yang sebenarnya." Kata Louis

"Kalau begitu terima kasih." Kata Ghina

Louis hanya bergumam pelan dan kembali fokus pada jalanan dihadapannya.

"Untuk tadi malam juga terima kasih dan maafkan aku kalau mengganggu waktu kamu." Kata Ghina

"Tidak sama sekali aku memang belum mengantuk." Kata Louis

"Tetap saja terima kasih." Kata Ghina

"Masih merasa sedih?" Tanya Louis

"Hm sedikit"

"Hubungi aku saja kalau kamu butuh teman untuk cerita atau menemani kamu." Kata Louis

"Kamu terlalu baik Louis." Kata Ghina membuat Louis tersenyum mendengarnya

"Ada banyak yang lebih baik dari aku." Kata Louis

Ghina tersenyum dan kembali mengalihkan pandangannya keluar, dia merasa lega meskipun masih sering kali berpikir tentang Alden, tapi sudah lebih baik.

"Louis, menurut kamu apa yang harus dilakukan agar bisa melupakan seseorang?" Tanya Ghina

Mendengar hal itu Louis terdiam untuk sesaat lalu melirik Ghina sebentar dan memberikan jawaban untuknya.

"Apa yang bisa dilakukan untuk melupakan seseorang? Jawabannya tidak ada, kamu tidak bisa benar-benar melupakan seseorang Ghina apalagi kalau orang itu adalah orang yang cukup berarti dihidup kamu." Kata Louis

"Tapi, mengingatnya hanya membuat sakit." Kata Ghina pelan

"Lalu melupakannya apakan akan membuat kamu lebih baik?" Tanya Louis

Ghina terdiam mendengarnya dia menoleh dan menatap Louis yang masih fokus ke depan.

"Satu-satunya hal yang harus kamu lakukan hanyalah berdamai dengan keadaan, bukan dengan melupakan melainkan merelakan." Kata Louis

"Merelakan?"

"Iya, semakin kamu berusaha melupakan dia semakin kamu sulit untuk melakukannya maka jangan lupakan cukup relakan saja dan jalani kehidupan kamu sebagaimana mestinya." Kata Louis

"Terima kasih Louis." Kata Ghina dengan senyuman tulusnya

"Bukan apa-apa aku hanya mengatakan hal yang aku tau saja." Kata Louis

"Kamu sangat dewasa Louis." Kata Ghina

"Tidak juga Ghina jangan memujiku." Kata Louis

"Kenapa?"

"Aku tidak mau nanti aku tersanjung." Kata Louis

"Baiklah tidak akan lagi." Kata Ghina

"Setelah sampai dan istirahat di hotel aku berniat untuk mengajak kamu keluar ketika malam, apa kamu keberatan?" Tanya Louis

"Hm tidak memang mau kemana?" Tanya Ghina

"Mencari makan saja, kamu lebih suka makan di restoran atau..."

"Tidak jangan di restoran." Kata Ghina

"Baiklah nanti malam kita akan jalan-jalan mencari makan tidak naik mobil, tapi berjalan kaki." Kata Louis

"Kedengarannya menyenangkan." Kata Ghina

"Semakin menyenangkan karena bersama aku." Kata Louis membuat Ghina menatapnya lalu tertawa

"Ya semakin menyenangkan karena ada kamu." Kata Ghina

"Kamu mengakuinya?" Tanya Louis

"Iya aku mengakui hal itu bersama kamu memang menyenangkan." Kata Ghina

Mendengar hal itu Louis tersenyum penuh arti hatinya menghangat ketika mendengarnya.

Apa itu artinya Ghina sudah menerimanya?

¤¤¤

Sampai di hotel Ghina menghela nafasnya lega dan langsung menghempaskan tubuhnya ke ranjang, lelah sekali harus duduk berjam-jam di mobil. Kamarnya ada di lantai dua nomor 112 bersebelahan dengan kamar Louis karena pria itu memang memesan kamar yang bersampingan katanya biar mudah untuk menemuinya.

Jadwal mereka untuk besok pertemuan penting di salah satu perusahaan asing tepat pukul delapan yang artinya Ghina harus bersiap-siap sejak pagi agar tidak terlambat. Baru kali ini Ghina merasa senang dengan pekerjaannya dulu setelah lulus kuliah dia tidak bekerja dan sibuk bersenang-senang dengan temannya.

Tersenyum tipis Ghina mengeluarkan ponselnya lalu mencari nomor Natasya dan menelponnya.

'Halo Ghina?'

"Halo Sya lo apa kabar?" Tanya Ghina

'Baik, lo sendiri gimana?'

"Baik gue kerja sekarang ini lagi di Bandung." Kata Ghina

'Kerja? Ih pantes susah banget dihubunginnya sekarang ternyata udah jadi anak kantoran'

Ghina tertawa kecil mendengarnya, dia merindukan teman-temannya.

"Iya gitu deh kadang lembur makanya jarang banget buka hp." Kata Ghina

'Eh gimana sama pacar baru lo Na? Baik kan?'

"Hm baik kok." Kata Ghina

'Alden gak baik-baik aja Na dia seeing ke club dan mabuk disana berkali-kali Cassandra datang nyusulin dia'

"Hm gitu ya? Gue rasa itu udah jadi urusan Caca." Kata Ghina menyebut nama panggilan Cassandra

'Iya tau gue cuman mau bilang aja, dia menyesal banget kayaknya udah ninggalin lo'

"Hah enggak juga ah perasaan lo aja Sya yaudah ya? Gue tutup telponnya bentar lagi harus keluar sama Louis." Kata Ghina

'Iya lain kali kumpul bareng lagi Na'

"Iya pasti"

Setelah mengatakan hal itu Ghina mematikan panggilan telponnya dan menatap layar ponselnya dengan senyuman tipis. Tidak ada yang harus disesali semua sudah berakhir Alden yang memutuskannya dan Ghina hanya menuruti kemauannya dengan berjalan menjauh.

Benar kata Louis dia tidak perlu melupakan Alden, tapi dia hanya perlu merelakannya saja.

Bersamaan dengan Ghina yang sibuk bersama pikirannya ponselnya bergetar ada pesan masuk dari Louis yang langsung dia buka.

Apa kamu merasa nyaman?

Dengan senyuman Ghina langsung membalasnya.

^^^Em kamu sendiri?^^^

Aku juga merasa nyaman, nanti malam kita keluar jam tujuh ya?

^^^Iya aku akan bersiap sebelum jam tujuh^^^

Can't wait to see you Ghina

Membaca pesan itu Ghina terdiam dan tanpa dia minta sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman lebar.

Pria itu benar-benar meresahkan.

¤¤¤

"Sudah siap?"

Tepat pukul tujuh Louis sudah berdiri di depan pintu kamar hotel Ghina lalu menyapa dan bertanya apa dia sudah siap hanya anggukan yang Ghina berikan. Setelah mengunci pintu Ghina merasa tangannya diraih oleh Louis dan jari-jari mereka saling bertautan membuat Ghina menunduk lalu melihatnya.

Terasa pas sekali dan ketika mendongak Ghina tersenyum pada Louis lalu mereka bersama-sama berjalan keluar dari hotel. Belum tau mau makan apa Louis hanya akan mengajak Ghina berjalan-jalan saja menikmati keindahan kota di malam hari.

Melihat motor mobil berlalu lalang dengan langit gelap bertabur bintang keduanya berjalan beriringan tanpa ada pembicaraan. Tak jauh dari area hotel Ghina melihat tempat makan yang terletak di sebrang jalan, lesehan.

"Louis ayo makan disana." Ajak Ghina

Louis mengikuti arah pandang Ghina lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Keduanya menyebrang jalan dan pergi ke tempat yang Ghina maksud ternyata wanita itu ingin makan ketoprak. Setelah memesan mereka duduk bersebelahan dan Ghina langsung menoleh untuk menatap Louis.

"Kamu tidak masalah makan disini?" Tanya Ghina

"Aku? Tidak tentu saja tidak." Kata Louis

"Hm habis ini bagaimana kalau kita cari martabak?" Kata Ghina

"Sure kita akan cari." Kata Louis

"Bagaimana kalau kamu yang traktir juga?" Canda Ghina

Sayangnya bagi Louis itu bukan candaan.

"Tentu aku yang akan bayar." Kata Louis

"Eh tidak aku hanya bercanda." Kata Ghina

"Tidak papa aku akan tetap membayar karena aku yang mengajak kamu keluar." Kata Louis

Ghina tidak bisa menolak dan hanya mengangguk saja lalu keduanya terdiam untuk waktu yang cukup lama hingga Ghina dibuat terkejut ketika Louis mendekatkan wajahnya. Refleks Ghina memundurkan tubuhnya, tapi Louis malah semakin membuatnya terkejut ketika dia mengambil sesuatu di dekat matanya.

"Ada bulu mata jatuh artinya ada seseorang yang merindukan kamu"

Ghina terdiam sambil menatap Louis dengan jantung berdebar kencang, tapi pria itu sibuk dengan pikirannya sendiri.

'Apa Alden yang merindukan kamu Ghina? Apa kamu juga merindukan dia?'

¤¤¤

Hmm aku update💞

Enggak kasian apa sama Alden dia menyesal sekali kayaknya😂 Author nya mulai kasian, tapi Louis meresahkan😶

Terpopuler

Comments

emak ririn

emak ririn

kwwwkwww..aku kira aku az yg msh beanggapan bulu mata yg jatuh krn ada yg merindukan..😂

2021-06-21

0

namiza hadist

namiza hadist

berjalan lurus kedepan ghina,bersama Louis,,,jgn nengok kebelakang,,,,,,,,,,,takut nyebur got,,,he he he

2021-01-25

0

Suwita Wita

Suwita Wita

aku suka sm yg meresahkan thor😅

2021-01-20

0

lihat semua
Episodes
1 Awal yang Baru
2 Menangislah
3 Louis
4 Undangan Pertunangan
5 Malaikat Baik
6 Bantu Aku
7 Pertunangan Alden
8 Pukulan Alden
9 Cerita Bersama Kakak Ipar
10 Jangan Melakukannya Lagi
11 Telpon Dari Alden
12 Ada Sesuatu Dimatamu
13 Semakin Meresahkan
14 Dia Bukan Sekretarisku
15 Perhatian dan Penyesalan
16 Ungkapan Perasaan
17 Setelah Ungkapan Perasaan
18 Kembalinya Alden
19 Antara Alden dan Louis
20 Hujan di Taman
21 Kisah yang Baru
22 Menemui Alden
23 Rencana Licik Alden
24 Terluka
25 Jangan Menangis Lagi
26 Ciuman
27 Pernikahan
28 Malam Pertama
29 Mommy Mertua
30 Alden
31 Pernikahan Sesaat
32 Belajar Mencintai
33 Mall
34 Batal
35 Suami Posesif
36 Semakin Posesif
37 Tamparan
38 Kemarahan Louis
39 Pengakuan Cinta Ghina
40 Aku Suamimu
41 Kedatangan Cassandra
42 Tersayang
43 Rumah Ghina
44 Tentang Orang Tua Louis
45 Kak Gibran
46 Mulai Manja
47 Ibu Hamil Manja
48 Agresif
49 Tertidur
50 Ibu Hamil
51 Sedih
52 Menangis
53 Baby
54 Tidur
55 Tidak Papa
56 Rencana
57 Foto Lama
58 Happy Birthday
59 Lari Pagi
60 Louis
61 Si Manja Ghina
62 Usaha
63 Good Night Baby
64 Adik Kecil
65 Mimpi Buruk
66 Check Up
67 Tenang
68 Sayangku
69 Taman
70 Baikan
71 Pernikahan Kedua
72 Susah Tidur
73 Baby
74 Daddy Louis
75 Louis
76 Merindu
77 Ghina
78 Pulang
79 Ghina
80 Pulang
81 Makan Siang
82 Kita
83 Daddy Louis
84 Baby
85 Extra Part (1)
86 Extra Part (2)
87 Extra Part (3)
88 Special Part (1)
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Awal yang Baru
2
Menangislah
3
Louis
4
Undangan Pertunangan
5
Malaikat Baik
6
Bantu Aku
7
Pertunangan Alden
8
Pukulan Alden
9
Cerita Bersama Kakak Ipar
10
Jangan Melakukannya Lagi
11
Telpon Dari Alden
12
Ada Sesuatu Dimatamu
13
Semakin Meresahkan
14
Dia Bukan Sekretarisku
15
Perhatian dan Penyesalan
16
Ungkapan Perasaan
17
Setelah Ungkapan Perasaan
18
Kembalinya Alden
19
Antara Alden dan Louis
20
Hujan di Taman
21
Kisah yang Baru
22
Menemui Alden
23
Rencana Licik Alden
24
Terluka
25
Jangan Menangis Lagi
26
Ciuman
27
Pernikahan
28
Malam Pertama
29
Mommy Mertua
30
Alden
31
Pernikahan Sesaat
32
Belajar Mencintai
33
Mall
34
Batal
35
Suami Posesif
36
Semakin Posesif
37
Tamparan
38
Kemarahan Louis
39
Pengakuan Cinta Ghina
40
Aku Suamimu
41
Kedatangan Cassandra
42
Tersayang
43
Rumah Ghina
44
Tentang Orang Tua Louis
45
Kak Gibran
46
Mulai Manja
47
Ibu Hamil Manja
48
Agresif
49
Tertidur
50
Ibu Hamil
51
Sedih
52
Menangis
53
Baby
54
Tidur
55
Tidak Papa
56
Rencana
57
Foto Lama
58
Happy Birthday
59
Lari Pagi
60
Louis
61
Si Manja Ghina
62
Usaha
63
Good Night Baby
64
Adik Kecil
65
Mimpi Buruk
66
Check Up
67
Tenang
68
Sayangku
69
Taman
70
Baikan
71
Pernikahan Kedua
72
Susah Tidur
73
Baby
74
Daddy Louis
75
Louis
76
Merindu
77
Ghina
78
Pulang
79
Ghina
80
Pulang
81
Makan Siang
82
Kita
83
Daddy Louis
84
Baby
85
Extra Part (1)
86
Extra Part (2)
87
Extra Part (3)
88
Special Part (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!