Jangan Melakukannya Lagi

Ghina benar-benar melakukan saran yang Kakak iparnya berikan kemarin untuk bersikap baik dan perhatian pada atasannya. Sejak tadi Ghina terus memperhatikan Louis dia membawakan kopi lalu merapihkan meja atasannya tanpa disuruh meskipun Louis melarangnya, tapi Ghina tetap melakukannya.

Setiap melihat luka yang berbekas di sudut bibir atasannya itu membuat Ghina merasa semakin bersalah hingga tak berhenti sampai disitu ketika mereka akan pergi rapat Ghina langsung membawakan tas milik Louis. Melihat hal itu Louis hanya bisa menatapnya dengan bingung dia bukan tidak suka, tapi bingung karena Ghina yang bersikap begitu baik.

Tadi pagi Ghina sudah berangkat lebih dulu dan dia sedang merapihkan meja kerjanya lalu mengelap meja yang sama sekali tidak kotor. Saat ditanya Ghina hanya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan dan mengatakan kalau dia hanya ingin.

Padahal Louis yakin sekali itu pasti karena masalah kemarin malam.

"Ghina saya bisa bawa sendiri." Kata Louis ketika Ghina membawakan lagi tas nya begitu mereka keluar dari ruang rapat

"Tidak papa Pak biar saya saja." Kata Ghina

"Saya bisa bawa sendiri Ghina itu barang bawaan saya." Kata Louis lagi

"Tidak tidak biar saya saja yang bawa, kamu mau makan apa? Biar aku yang traktir." Kata Ghina lagi

"Saya izinkan kamu traktir, tapi berikan tas nya pada saya." Kata Louis

Terlihat seperti sedang berpikir Ghina akhirnya memberikan tas Louis dan tersenyum padanya.

"Mau makan apa?" Tanya Ghina

"Seafood?"

"Boleh! Aku tau tempat yang paling enak." Kata Ghina dengan semangat

"Hm baiklah kita kesana." Kata Louis

"Sini biar aku yang bawa mobilnya." Kata Ghina

"Biar aku saja Ghina." Kata Louis

"Tidak aku saja." Kata Ghina

"Baiklah tidak jadi sa..."

"Iya iya kamu yang bawa mobilnya." Kata Ghina

Menggelengkan kepalanya pelan Louis langsung membuka mobilnya dan masuk ke dalam lalu melaju meninggalkan area kantor. Menyebutkan tempat makan yang Ghina ketahui Louis mengangguk dan melajukan mobilnya kesana tanpa banyak bicara.

Sebenarnya dia tidak suka Ghina harus membayarkan makan untuknya, tapi tidak masalah untuk kali ini saja nanti dia akan bicara pada Ghina agar tidak perlu melakukannya lagi. Masalah kemarin malam dia sama sekali tidak mempermasalahkannya dan hanya menganggap itu hal biasa lagi pula lukanya tidak parah ini saja sudah mulai mengering.

Sekitar lima belas menit perjalanan akhirnya mereka sampai dan bersama-sama keduanya masuk ke dalam restoran. Begitu salah satu pelayan datang Ghina langsung menyebutkan pesanannya yang mampu membuat Louis terdiam karena wanita itu memesan banyak sekali.

"Kamu pesan banyak sekali." Kata Louis begitu pelayan itu pergi

"Hm tidak papa aku yang alan traktir." Kata Ghina

"Sebenarnya tidak perlu Ghina aku bisa membayar makananku sendiri." Kata Louis

"Ayolah kali ini saja biarkan aku yang membayar." Kata Ghina

"Hm baiklah." Kata Louis membuat Ghina tersenyum mendengarnya

"Luka itu..."

"Sudah tidak sakit." Kata Louis

"Apa Uncle Liam tau?" Tanya Ghina pelan

"Tau, Daddy melihat dan langsung bertanya." Kata Louis

"Lalu kamu jawab apa?" Tanya Ghina

"Aku hanya jawab dipukul seseorang dan Daddy tidak tanya lagi." Kata Louis jujur

"Maaf ya?" Kata Ghina dengan penuh rasa bersalah

"I'm fine Ghina luka ini sama sekali tidak sakit." Kata Louis

Menghela nafasnya pelan Ghina hanya mengangguk singkat sambil tersenyum.

"It's not your fault, okay? Bukan salah kamu." Kata Louis

"Iya iya baiklah." Kata Ghina

"Sekarang senyum." Kata Louis

Awalnya Ghina hanya diam, tapi tetap menarik sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman membuat Louis ikut tersenyum dan mengusap puncak kepalanya dengan lembut.

"Good girl"

"Louis boleh aku tanya sesuatu?" Tanya Ghina

"Hm silahkan"

"Kamu punya pacar? Pasti punya kan? Tidak mungkin pria seperti kamu tidak memiliki pacar." Kata Ghina membuat Louis tertawa mendengarnya

"I'm single"

"Kamu bohong kan?" Tebak Ghina

"Tidak, untuk apa aku bohong? Kalau aku sudah memiliki kekasih tidak mungkin aku mencium kamu kemarin Ghina." Kata Louis

Ghina langsung diam ketika mendengarnya, benar juga.

"Ada apa? Kamu mau menjadi kekasihku?" Tanya Louis membuat mata Ghina membulat dengan sempurna

"Tidak tidak bukan begitu aku..."

"Kalau memang iya aku juga tidak masalah." Kata Louis sambil tersenyum

Ghina baru ingin mengatakan sesuatu hingga akhirnya pesanan mereka datang dan membuat Ghina mengurungkan niatnya untuk bicara.

Louis juga hanya diam sambil menatap wanita dihadapannya dengan senyuman.

Apa yang dia katakan tadi serius, dia tidak masalah kalau Ghina mau menjadi kekasihnya justru dia senang kalau hal itu sampai terjadi.

Karena tanpa dia sadari rasa cinta dan sayang mulai tumbuh dihatinya untuk Ghina.

Wanita dengan segenap luka yang selalu menunjukkan senyuman agar orang-orang mengira bahwa dia baik-baik saja.

Seorang wanita yang tidak menyadari bahwa dia lebih berharga dari mutiara.

¤¤¤

"Ghina nanti dulu"

Louis menahan tangan Ghina ketika sekretarisnya itu ingin turun begitu mereka sampai di kantor setelah makan siang bersama. Seperti yang Louis katakan tadi bahwa dia akan bicara pada Ghina dan meminta gadis itu untuk berhenti.

Sekarang Ghina menatap Louis dengan wajah bingungnya, tapi Louis hanya tersenyum padanya. Melepaskan tangannya Louis melepas sabuk pengamannya lalu menghadap ke arah Ghina masih dengan senyuman manisnya.

"Aku benar-benar tidak masalah dengan hal yang terjadi kemarin malam, jadi Ghina berhenti melakukannya." Kata Louis

"Melakukan apa?" Tanya Ghina pelan

"Merapihkan mejaku, membuat kopi, membawakan tasku, membayari aku makan." Kata Louis

"Aku hanya ingin menebus semuanya." Kata Ghina

"Menebus apa? Ini hanya luka kecil bahkan sudah tidak terasa sakit lagi." Kata Louis sambil tertawa kecil

"Tetap saja..."

"Aku justru tidak suka kamu melakukannya meski untuk menebus rasa bersalah kamu." Kata Louis membuat Ghina terdiam dan menatap matanya

"Aku bisa melakukannya sendiri mungkin untuk membuatkan kopi tidak masalah, tapi jangan membawakan tasku atau merapihkan mejaku atau membayari aku makan." Kata Louis

"Em baiklah maaf kalau membuat kamu tidak nyaman." Kata Ghina

"Bukan tidak nyaman, tapi aku merasa tidak enak pada kamu sekarang kemarikan tangan kamu." Kata Louis

Awalnya Ghina menatap dengan bingung, tapi dia tetap mengulurkan tangannya membuat Louis langsung meraihnya dan mendekatkan ke wajahnya. Begitu tangannya menyentuh luka disudut bibir Louis dengan perlahan Ghina mendongak lalu menatap mata Louis.

"Sudah tidak sakit." Kata Louis

"Hm baiklah aku tidak akan melakukannya lagi." Kata Ghina

"Good girl, sekarang aku akan mengatakan sesuatu." Kata Louis

"Mengatakan apa?" Tanya Ghina

"Besok kita akan ke Bandung untuk perjalanan bisnis." Kata Louis

"Aku juga ikut?" Tanya Ghina

"Tentu saja kamu sekretarisku, tapi kalau kamu tidak mau aku akan..."

"Tidak tidak aku akan ikut." Kata Ghina dengan senyuman

"Besok siang kita berangkat aku akan jemput kamu." Kata Louis

"Em berapa hari kita akan pergi?" Tanya Ghina

"Tiga"

"Baiklah aku akan bersiap." Kata Ghina

"Sekarang kita keluar dan kembali bekerja." Kata Louis

Ghina mengangguk lalu keluar dari dalam mobil bersama dengan Louis dan keduanya berjalan beriringan masuk ke dalam kantor.

Louis benar-benar pria yang sangat baik dan sabar.

¤¤¤

Aduh Ghina sama Louis mau jalan-jalan berduaan😶

Terpopuler

Comments

Ca Niz

Ca Niz

jelong jelong..

2021-11-20

1

Deti 24

Deti 24

ikut jln" Thor sambil krja

2021-03-31

0

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻

bisnis date

2021-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Awal yang Baru
2 Menangislah
3 Louis
4 Undangan Pertunangan
5 Malaikat Baik
6 Bantu Aku
7 Pertunangan Alden
8 Pukulan Alden
9 Cerita Bersama Kakak Ipar
10 Jangan Melakukannya Lagi
11 Telpon Dari Alden
12 Ada Sesuatu Dimatamu
13 Semakin Meresahkan
14 Dia Bukan Sekretarisku
15 Perhatian dan Penyesalan
16 Ungkapan Perasaan
17 Setelah Ungkapan Perasaan
18 Kembalinya Alden
19 Antara Alden dan Louis
20 Hujan di Taman
21 Kisah yang Baru
22 Menemui Alden
23 Rencana Licik Alden
24 Terluka
25 Jangan Menangis Lagi
26 Ciuman
27 Pernikahan
28 Malam Pertama
29 Mommy Mertua
30 Alden
31 Pernikahan Sesaat
32 Belajar Mencintai
33 Mall
34 Batal
35 Suami Posesif
36 Semakin Posesif
37 Tamparan
38 Kemarahan Louis
39 Pengakuan Cinta Ghina
40 Aku Suamimu
41 Kedatangan Cassandra
42 Tersayang
43 Rumah Ghina
44 Tentang Orang Tua Louis
45 Kak Gibran
46 Mulai Manja
47 Ibu Hamil Manja
48 Agresif
49 Tertidur
50 Ibu Hamil
51 Sedih
52 Menangis
53 Baby
54 Tidur
55 Tidak Papa
56 Rencana
57 Foto Lama
58 Happy Birthday
59 Lari Pagi
60 Louis
61 Si Manja Ghina
62 Usaha
63 Good Night Baby
64 Adik Kecil
65 Mimpi Buruk
66 Check Up
67 Tenang
68 Sayangku
69 Taman
70 Baikan
71 Pernikahan Kedua
72 Susah Tidur
73 Baby
74 Daddy Louis
75 Louis
76 Merindu
77 Ghina
78 Pulang
79 Ghina
80 Pulang
81 Makan Siang
82 Kita
83 Daddy Louis
84 Baby
85 Extra Part (1)
86 Extra Part (2)
87 Extra Part (3)
88 Special Part (1)
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Awal yang Baru
2
Menangislah
3
Louis
4
Undangan Pertunangan
5
Malaikat Baik
6
Bantu Aku
7
Pertunangan Alden
8
Pukulan Alden
9
Cerita Bersama Kakak Ipar
10
Jangan Melakukannya Lagi
11
Telpon Dari Alden
12
Ada Sesuatu Dimatamu
13
Semakin Meresahkan
14
Dia Bukan Sekretarisku
15
Perhatian dan Penyesalan
16
Ungkapan Perasaan
17
Setelah Ungkapan Perasaan
18
Kembalinya Alden
19
Antara Alden dan Louis
20
Hujan di Taman
21
Kisah yang Baru
22
Menemui Alden
23
Rencana Licik Alden
24
Terluka
25
Jangan Menangis Lagi
26
Ciuman
27
Pernikahan
28
Malam Pertama
29
Mommy Mertua
30
Alden
31
Pernikahan Sesaat
32
Belajar Mencintai
33
Mall
34
Batal
35
Suami Posesif
36
Semakin Posesif
37
Tamparan
38
Kemarahan Louis
39
Pengakuan Cinta Ghina
40
Aku Suamimu
41
Kedatangan Cassandra
42
Tersayang
43
Rumah Ghina
44
Tentang Orang Tua Louis
45
Kak Gibran
46
Mulai Manja
47
Ibu Hamil Manja
48
Agresif
49
Tertidur
50
Ibu Hamil
51
Sedih
52
Menangis
53
Baby
54
Tidur
55
Tidak Papa
56
Rencana
57
Foto Lama
58
Happy Birthday
59
Lari Pagi
60
Louis
61
Si Manja Ghina
62
Usaha
63
Good Night Baby
64
Adik Kecil
65
Mimpi Buruk
66
Check Up
67
Tenang
68
Sayangku
69
Taman
70
Baikan
71
Pernikahan Kedua
72
Susah Tidur
73
Baby
74
Daddy Louis
75
Louis
76
Merindu
77
Ghina
78
Pulang
79
Ghina
80
Pulang
81
Makan Siang
82
Kita
83
Daddy Louis
84
Baby
85
Extra Part (1)
86
Extra Part (2)
87
Extra Part (3)
88
Special Part (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!