"Agh brengsek!"
Berada di kamar mandi gedung tempat pertunangannya dilangsungkan Alden berteriak kesal karena baru saja melihat Ghina yang dicium oleh pria lain, hatinya terasa sakit. Menjambak rambutnya sendiri Alden menatap pantulan dirinya di cermin lalu tertawa miris dia tidak mau Ghina menjadi milik orang lain.
Alden sangat yakin Ghina pasti mencintainya dan pria itu dia bukan kekasih Ghina pasti Ghina hanya ingin membuatnya cemburu saja. Tidak mungkin semudah itu bagi Ghina untuk melupakannya bahkan Alden tidak akan membiarkan wanita itu melupakannya, tidak akan pernah.
Menggeram kesal Alden mengacak rambutnya sendiri lalu membasuh wajahnya hingga berkali-kali dan menatap dirinya di cermin. Mengepalkan tangannya kuat-kuat bayangan Ghina yang dicium pria lain kembali datang dan membuat Alden serasa ingin gila.
"Ghina Ghina kenapa kamu ngelakuin ini sama aku?!" Kata Alden
Merapihkan asal rambutnya Alden keluar dari kamar mandi dan pergi ke tempat seharusnya dia berada karena Cassandra sendirian disana. Berdiri disamping wanita itu Alden sama sekali tidak mengatakan apapun dan malah mengedarkan pandangannya untuk mencari keberadaan Ghina.
Cukup lama hingga dia melihat Ghina bersama pria itu di sedang duduk sambil mengobrol bahkan sesekali tertawa.
"Kami cemburu karena Ghina datang bersama kekasihnya?"
Pertanyaan itu membuat Alden menoleh pada Cassandra yang menatapnya.
"Kamu pikir tidak? Aku masih sangat mencintai Ghina, bagaimana aku tidak cemburu melihat dia bersama pria lain begitu?!" Kata Alden marah
"Hubungan kalian sudah berakhir." Kata Cassandra
"Iya memang! Tapi, perasaanku tidak! Ghina milikku." Kata Alden
"Lalu kenapa kamu tidak memperjuangkannya?" Tanya Cassandra
"Tanyakan pada orang tuamu yang mengancam kedua orang tuaku hingga membuat aku tidak punya pilihan lain." Kata Alden
"Apapun keadaannya seharusnya kamu tetap memiliki pilihan untuk memperjuangkan Ghina." Kata Cassandra
"Bisakah kamu diam?!"
Menghela nafasnya kasar Alden menatap lagi ke arah Ghina dan tangannya semakin mengepal kuat begitu melihat tangan pria itu mengusap kepala Ghina hingga membuat wanitanya tersenyum manis.
'Elus kepala aku dongg aku suka'
Hal itu sangat Ghina sukai dan biasanya Alden yang melakukannya, tapi posisi itu telah direbut oleh pria lain.
"Kamu membiarkan dia pergi dan dia benar-benar pergi Alden hingga kamu tidak bisa menggapainya lagi." Kata Cassandra
Alden hanya diam ketika mendengar perkataan itu sama sekali tidak berniat menanggapinya, dia benci.
Ghina hanya miliknya!
Hubungannya dengan Cassandra hanya sebatas masalah perusahaan diantara orang tua mereka.
Kembali melirik Ghina yang kelihatannya ingin pergi Alden bergegas bangun dan berlari kecil menghampiri mereka yang berjalan keluar gedung. Tidak peduli tatapan aneh atau peringatan dari orang tuanya Alden terus melangkahkan kakinya menyusul mereka.
"Ghina"
Alden memanggilnya ketika mereka menghentikan langkah dan terlihat sedang bicara, tapi setelahnya tangannya kembali mengepal dengan kuat.
Dengan langkah pasti Alden menarik kasar bahu Louis dan memukulnya hingga pria itu jatuh tersungkur.
¤¤¤
"Aku benar kan? Pria itu masih menyukai kamu?"
Ghina berdecak pelan sambil tertawa kecil ketika Louis lagi lagi mengatakan hal itu padanya, tapi entahlah meskipun Alden masih menyukai dia sekarang pria itu sudah bertunangan dan mereka tidak memiliki hubungan lagi. Apapun itu Cassandra teman baiknya Ghina tidak mau kalau Alden meninggalkan Cassandra begitu saja, tidak di tidak akan membiarkannya.
Sayangnya sejak tadi Louis terus mengatakan hal itu hingga membuat Ghina merasa sebal sendiri padahal sudah dia bilang kalau dia biasa saja. Sekarang mereka berhadapan sambil memegang gelas berisikan jus yang telah disediakan, jauh dari orang-orang.
"Ayolah Louis aku sudah bilang berhenti membahasnya." Keluh Ghina
"Okay sorry baby." Kata Louis sambil mengusap kepala Ghina dengan lembut
Awalnya Ghina terkejut, tapi setelahnya dia hanya tersenyum pada Louis dan kembali meminum minumannya.
"Aku rasa ini sudah cukup larut." Kata Louis sambil melirik jam ditangannya
"Hm benar sepertinya kita harus pulang." Kata Ghina
"Apa kita perlu berpamitan?" Tanya Louis
"Aku rasa tidak perlu." Kata Ghina
"Baiklah ayo pulang." Kata Louis
Menaruh gelas mereka Louis langsung menggenggam tangan Ghina dan keduanya bersama-sama keluar dari gedung. Saat berjalan bersama Louis tau bahwa Alden mengejarnya di belakang makanya ketika di luar gedung Louis dengan sengaja menghentikan langkah kakinya.
Melihat hal itu Ghina ikut berhenti dan menatapnya dengan alis bertaut, tapi Louis malah tersenyum.
"Ada Alden." Kata Louis
"Benarkah?" Tanya Ghina kaget
"Dia mengikuti kamu mungkin ingin bicara sama kamu." Kata Louis
Ghina terdiam sambil terus menatap Louis hingga dia benar-benar mendengar suara Alden yang memanggil namanya. Entah kenapa Ghina secara refleks berjinjit lalu melingkarkan tangannya di leher Louis dan mencium bibirnya.
Mata Louis terpejam dan Ghina melakukan hal yang sama cukup singkat hingga Ghina merasa tubuh Louis ditarik paksa dan dia berseru kencang ketika Alden memukul Louis.
"LOUIS"
Nafas Alden memburu, tapi Ghina tidak peduli dia justru berlari menghampiri Louis yang terjatuh sambil memegang sudut bibirnya.
"Maafkan aku." Kata Ghina merasa sangat bersalah
Begitu melihat ada darah disana Ghina berniat menyentuhnya, tapi dia lebih dulu menoleh pada Alden dan menatapnya dengan tajam.
"Apa kamu sudah gila Alden?! Kamu menyakitinya!" Bentak Ghina
"Kamu yang sudah gila Ghina! Kenapa kamu menciumnya hah?!" Balas Alden
"Kenapa?! Tidak ada yang salah dengan mencium kekasihku sendiri!" Kata Ghina marah
"Dia bukan kekasihmu! Aku kekasihmu Ghina!" Kata Alden
"Kamu pasti sudah gila!" Kata Ghina
Kembali melihat ke arah Louis yang masih mengusap sudut bibirnya Ghina segera mencari tissue di dalam tasnya dan mengusap sudut bibir Louis dengan hati-hati. Namun, gerakannya terhenti ketika Alden menarik kasar tangannya hingga dia berdiri.
"Berhentilah berpura-pura Ghina! Dia bukan kekasihmu!" Kata Alden
"Kamu ini kenapa?! Lepaskan!" Kata Ghina sambil menarik tangannya agar terlepas
"Ghina..."
"Dengar Alden jangan pernah menyentuh kekasihku apalagi sampai memukulnya! Aku tidak akan diam kalau kamu sampai melakukannya lagi! Pergi dan temani tunanan kamu di dalam sana!" Tekan Ghina
Setelah mengatakan hal itu Ghina menghampiri Louis yang kini sudah berdiri lalu mengajaknya untuk kembali ke mobil. Mereka meninggalkan Alden yang masih menatap dengan tangan terkepal kuat.
Tidak peduli lagi Ghina langsung masuk ke dalam mobil bersama dengan Louis dan sebelum pria itu menjalankan mobilnya Ghina lebih dulu menatapnya dengan raut wajah sedih.
"Maafkan aku"
Ghina terlihat seperti ingin menangis membuat Louis tersenyum mendengarnya.
"Sudahlah tidak masalah hanya luka kecil saja." Kata Louis
"Maaf maaf harusnya aku tidak mencium kamu." Kata Ghina sambil menangis
"Hey tidak papa Ghina sudah jangan menangis." Kata Louis
"Kamu terluka, ya ampun Ghina kamu bodoh sekali." Kata Ghina sambil memukul-mukul kepalanya
"Jangan menyakiti diri kamu." Kata Louis
Menahan tangan Ghina dengan lembut Louis menatapnya sambil tersenyum menenangkan.
"I'm fine"
"Maaf Louis maaf ah uncle Liam akan marah." Kata Ghina lagi
"Tidak Ghina berhentilah menangis." Kata Louis sambil mengusap pipinya dengan lembut
"Aku harus mengobatinya." Kata Ghina
"Iya obati lukaku dan berhenti menangis." Kata Louis
"Maaf"
"Lihat kan make up kamu luntur." Kata Louis
Mendengar hal itu mata Ghina membulat dia langsung mencari kaca dan melihat wajahnya, tapi tidak ternyata Louis berbohong.
"Menyebalkann"
Tertawa kecil Louis meringis ketika merasa perih dan hal itu membuat Ghina cemas lagi.
"Lihat masih sakit kan!" Omel Ghina
Tersenyum tipis Louis hanya diam dan memberikan obat merah serta kapas yang ada di mobilnya.
"Maaf karena kamu harus mencium aku padahal kamu tidak perlu me...."
"Tidak"
"Hah? Tidak apa?" Tanya Ghina bingung
Louis tersenyum sambil mengusap pipinya dengan lembut lalu mengatakan sesuatu yang membuat Ghina terdiam.
"Aku mencium kamu karena aku ingin"
¤¤¤
Hm Alden kamu nih main pukul anak orang aja😑
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Ca Niz
Alden kamu plin plan..
2021-11-20
1
ㅤ ㅤ ᵀᵃˡˡʸ❥⃝⃝⃝⃝ʏ💅🏻
bagus louis kesemapatan jangan di lewatkan
2021-03-09
0
namiza hadist
aku suka thor,,,makasih
2021-01-25
0