Louis

Lembur, pertama kalinya setelah satu minggu bekerja Ghina lembur bersama dengan atasannya untuk menyelesaikan pekerjaan mendesak meskipun sebenarnya atasannya mengatakan bahwa dia boleh pulang lebih dulu. Tentu saja Ghina menolaknya karena saat ini dia sedang bekerja sebagai sekretaris yang artinya harus membantu pria itu menyelesaikan pekerjaannya dan hal itu yang dia lakukan.

Sekarang sudah pukul enam setengah tujuh malam keadaan kantor juga sudah sepi, tapi Ghina sama sekali tidak masalah dia juga bukan seorang penakut bahkan sekarang Ghina sedang membuatkan kopi untuk atasannya. Saat ini Ghina sedang belajar menjadi pegawai yang rajin dia selalu merapihkan meja kerjanya dan meja kerja atasannya sebelum pulang.

Selesai dengan kopi yang dia buat Ghina kembali ke ruangan atasannya lalu meletakkan kopi yang sudah dia buat di atas meja dan membuat Louis mendongak untuk menatapnya. Terlihat sekali raut wajah lelah bahkan matanya sudah sangat merah, mungkin sudah mengantuk.

"Minum dulu Pak." Kata Ghina

"Masih Pak?" Tanya Louis

"Baiklah untuk malam ini aku tidak akan memanggil dengan sebutan Pak, jadi silahkan diminum Louis." Kata Ghina dengan senyuman

Untuk sesaat Louis terpaku melihat senyuman itu, tapi setelahnya dia ikut tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Biasanya kalau Papa lagi lembur Mama saya selalu buatkan kopi katanta biar gak ngantuk." Kata Ghina

"Kamu tidak menaruh sesuatu di dalamnya kan?" Tanya Louis membuat Ghina menatapnya dengan tidak percaya

"Tentu saja tidak." Kata Ghina galak

Louis tertawa kecil lalu meminum sedikit kopi yang sekretarisnya buatkan untuknya, tapi setelah dia meminumnya mendadak Louis terpaku hingga dia diam tanpa suara. Melihat hal itu Ghina tentu saja kebingungan hingga merasa kalau kopi buatannya pasti tidak enak.

"Apa tidak enak?" Tanya Ghina

Louis mendongak lalu tersenyum dan mengatakan kalau kopi nya enak.

"Jangan bohong kalau tidak enak dibuang saja." Kata Ghina

"Tidak ini bahkan sangat enak, mirip dengan buatan Mommy." Kata Louis pelan

Meskipun mengatakannya dengan suara pelan, tapi Ghina berhasil mendengarnya.

"Benarkah?" Tanya Ghina dengan penuh semangat

"Hm mirip sekali seperti buatannya dan sekarang aku jadi mengingat Mommy." Kata Louis

"Hey jangan sedih nanti ketika pulang kamu kan bisa bertemu dengan beliau." Kata Ghina membuat Louis tersenyum mendengarnya

"Tidak akan bisa bertemu lagi dia sudah di surga." Kata Louis

"Maaf maaf aku tidak bermaksud mengatakannya, ya ampun Ghina kenapa mulutmu lancang sekali?" Kata Ghina sambil memukul pelan kepalanya

Melihat hal itu Louis justru tertawa karena merasa lucu.

"Tidak papa kalau kamu merasa bersalah kamu harus buatkan aku kopi setiap kali aku memintanya." Kata Louis

"Siap! Aku akan buatkan." Kata Ghina dengan senyuman lebar

"Jadi, sekarang bisa lanjutkan pekerjaan kita lagi?" Tanya Louis

"Tentu saja ayo kita selesaikan." Kata Ghina

Setelah itu keduanya melanjutkan pekerjaan mereka dalam diam tanpa ada sedikit pun percakapan kecuali Ghina yang menanyakan beberapa hal mengenai pekerjaan. Jarum jam terus bergerak hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam dan mereka juga telah menyelesaikan semuanya.

Menghela nafasnya lega Ghina tersenyum senang dan setelah menyimpan semua file lalu membuat salinan untuk dia serta atasannya Ghina langsung mematikan laptopnya begitu pula dengan Louis. Tadinya Louis pikir dia akan bekerja sampai larut malam, tapi ternyata salah berkat Ghina yang membantunya semua bisa selesai dalam waktu sekejap.

Dia akui Ghina sangat cekatan dan cepat dalam urusan pekerjaan.

"Baiklah aku pulang dulu." Kata Ghina

"Biar aku antar." Kata Louis

"Eh tidak perlu Louis aku bisa pulang sendiri." Kata Ghina dengan senyuman

"Aku akan merasa tidak enak pada Om Farhan karena membiarkan kamu lembur, tapi tidak mengantarkan kamu pulang." Kata Louis

"Hey itu bukan masalah besar aku sama sekali tidak masalah." Kata Ghina

"Kalau gitu aku akan memintanya sebagai seorang atasan." Kata Louis

"Berarti aku tidak bisa menolak." Kats Ghina membuat Louis tersenyum mendengarnya

"Terima kasih sudah membantuku." Kata Louis

"Kenapa berterima kasih? Aku ini sekretaris kamu dan sudah tugasku untuk membantu kamu dalam urusan pekerjaan." Kata Ghina

"Hm benar juga." Kata Louis

Saling melemparkan senyum keduanya keluar dari ruangan dengan beriringan lalu memasuki lift, tidak ada percakapan bahkan hingga mereka masuk ke dalam mobil. Di perjalanan Ghina juga hanya diam dia sibuk dengan ponselnya untuk mengabari orang tuanya kalau dia sudah dalam perjalanan pulang.

Hari ini cukup melelahkan nanti setelah sampai rumah Ghina akan langsung mandi dengan air hangat lalu tidur agar besok tidak bangun kesiangan. Sekitar dua puluh menit perjalanan akhirnya mobil Louis berhenti di area rumah Ghina membuat sekretarisnya itu tersenyum dan langsung melepaskan sabuk pengamannya.

"Louis terima kasih banyak." Kata Ghina dengan senyuman tulusnya

"Hm"

"Terima kasih juga untuk yang tadi siang." Kata Ghina membuat Louis menatapnya dengan alis bertaut

"Tadi siang?"

"Saat kamu mengatakan aku boleh menangis, terima kasih aku merasa sedikit lebih lega sekarang." Kata Ghina

Mendengarnya membuat Louis tersenyum dia menganggukkan kepalanya singkat.

"Tidak perlu berterima kasih lain kali kalau kamu memang ingin menangis jangan ditahan karena hal itu mungkin akan membuat kamu lega dan merasa lebih baik." Kata Louis

"Hm kamu benar sekali lagi terima kasih." Kata Ghina

"Iya sekarang pulang dan istirahatlah jangan terlambat ke kantor lagi." Kata Louis membuat Ghina tertawa kecil mendengarnya

"Iya tidak akan kalau gitu aku pulang selamat malam dan hati-hati di perjalanan." Kata Ghina

Bergumam pelan sebagai jawaban Louis menatap Ghina yang sudah keluar dari mobilnya dan setelah memastikan wanita itu masuk ke dalam rumah dia melajukan mobilnya.

Kembali pada Ghina yang sekarang baru saja masuk ke dalam rumah dan melihat Mama nya yang terduduk di ruang tamu. Senyum manis Ghina mengembang dia berlari kecil menghampiri Mama nya dan memeluknya dengan sayang.

"Mama belum tidur?" Tanya Ghina

Dara menggelengkan kepalanya pelan lalu melepaskan pelukannya dan mengusap kepala Ghina dengan penuh kelembutan.

"Pulang naik taxi?" Tanya Dara

"Diantar Louis sebenernya aku bilang gak perlu, tapi dia maksa katanya gak enak sama Papa kalau biarin aku pulang sendirian." Kata Ghina

"Hm begitu yaudah sekarang kamu istirahat, mau mandi dulu?" Tanya Dara

"Iya Ma mau mandi dulu." Kata Ghina

"Mau Mama siapkan air hangat?" Tanya Dara

"Eh gak perlu Ma biar Ghina aja lebih baik Mama istirahat." Kata Ghina dengan senyuman manisnya

"Yaudah, makan malam sudah kan?" Tanya Dara lagi

"Udah Mamaku sayang." Kata Ghina membuat Dara tersenyum mendengarnya

"Yaudah nanti langsung tidur." Kata Dara

"Siap Mamaku yang paling cantik." Kata Ghina

Sebelum pergi ke kamar Ghina memeluk Mama nya dengan sayang lalu mencium pipinya dan berlari menaiki tangga menuju kamarnya. Masuk ke dalam kamarnya Ghina langsung menaruh tas miliknya lalu duduk sambil menatap kaca.

Sambil tersenyum Ghina melepas jam tangan yang dia pakai lalu anting serta kalung yang dia kenakan. Setelah selesai Ghina juga mengambil micellar water untuk menghapus make up tipis yang dia gunakan.

Begitu semua selesai Ghina menatap dirinya di cermin dan tersenyum sambil mengatakan sesuatu pada dirinya sendiri.

"Kerja bagus Ghins untuk hari ini"

Semakin lama dia menatap pantulan dirinya di cermin rangkaian kejadian kembali menghampirinya, tapi kali ini bukan Alden.

'Pegang tanganku'

'Pakai rok yang lebih panjang'

'Sepatumu terlalu tinggi kurangi sedikit kamu tetap tidak akan bisa lebih tinggi dari aku'

'Makan siang bersamaku'

'Nanti akan aku antar pulang dan jangan menolak Daddy minta aku melakukannya'

'Menangislah kalau itu bisa membuat kamu lega'

Suara atasannya itu terus terdengar membuat Ghina menggelengkan kepalanya dengan cepat sambil memukul pelan kepalanya.

"Apa yang kamu pikirkan Ghina?'

Kenapa ini?

Mereka baru bertemu selama seminggu dan Ghina malah memikirkannya.

Dia pasti sudah gila!

¤¤¤

Haloo aku updateee💞

Seperti yang sudah dijanjikan ayo kenalan sama merekaa.

Ini Ghina ⬇⬇

Ini Louis ⬇⬇

Ini Alden ⬇⬇

Terpopuler

Comments

Aulia Dewi

Aulia Dewi

lebih macho dong tho louis

2021-11-20

1

Rhenii RA

Rhenii RA

visual cowoknya ketukar kayaknya... masa Alden lebih cool dari Louis😭

2021-09-16

1

Cahaya  Pelangi

Cahaya Pelangi

kok louis nya jelek gntengan alden

2021-07-09

1

lihat semua
Episodes
1 Awal yang Baru
2 Menangislah
3 Louis
4 Undangan Pertunangan
5 Malaikat Baik
6 Bantu Aku
7 Pertunangan Alden
8 Pukulan Alden
9 Cerita Bersama Kakak Ipar
10 Jangan Melakukannya Lagi
11 Telpon Dari Alden
12 Ada Sesuatu Dimatamu
13 Semakin Meresahkan
14 Dia Bukan Sekretarisku
15 Perhatian dan Penyesalan
16 Ungkapan Perasaan
17 Setelah Ungkapan Perasaan
18 Kembalinya Alden
19 Antara Alden dan Louis
20 Hujan di Taman
21 Kisah yang Baru
22 Menemui Alden
23 Rencana Licik Alden
24 Terluka
25 Jangan Menangis Lagi
26 Ciuman
27 Pernikahan
28 Malam Pertama
29 Mommy Mertua
30 Alden
31 Pernikahan Sesaat
32 Belajar Mencintai
33 Mall
34 Batal
35 Suami Posesif
36 Semakin Posesif
37 Tamparan
38 Kemarahan Louis
39 Pengakuan Cinta Ghina
40 Aku Suamimu
41 Kedatangan Cassandra
42 Tersayang
43 Rumah Ghina
44 Tentang Orang Tua Louis
45 Kak Gibran
46 Mulai Manja
47 Ibu Hamil Manja
48 Agresif
49 Tertidur
50 Ibu Hamil
51 Sedih
52 Menangis
53 Baby
54 Tidur
55 Tidak Papa
56 Rencana
57 Foto Lama
58 Happy Birthday
59 Lari Pagi
60 Louis
61 Si Manja Ghina
62 Usaha
63 Good Night Baby
64 Adik Kecil
65 Mimpi Buruk
66 Check Up
67 Tenang
68 Sayangku
69 Taman
70 Baikan
71 Pernikahan Kedua
72 Susah Tidur
73 Baby
74 Daddy Louis
75 Louis
76 Merindu
77 Ghina
78 Pulang
79 Ghina
80 Pulang
81 Makan Siang
82 Kita
83 Daddy Louis
84 Baby
85 Extra Part (1)
86 Extra Part (2)
87 Extra Part (3)
88 Special Part (1)
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Awal yang Baru
2
Menangislah
3
Louis
4
Undangan Pertunangan
5
Malaikat Baik
6
Bantu Aku
7
Pertunangan Alden
8
Pukulan Alden
9
Cerita Bersama Kakak Ipar
10
Jangan Melakukannya Lagi
11
Telpon Dari Alden
12
Ada Sesuatu Dimatamu
13
Semakin Meresahkan
14
Dia Bukan Sekretarisku
15
Perhatian dan Penyesalan
16
Ungkapan Perasaan
17
Setelah Ungkapan Perasaan
18
Kembalinya Alden
19
Antara Alden dan Louis
20
Hujan di Taman
21
Kisah yang Baru
22
Menemui Alden
23
Rencana Licik Alden
24
Terluka
25
Jangan Menangis Lagi
26
Ciuman
27
Pernikahan
28
Malam Pertama
29
Mommy Mertua
30
Alden
31
Pernikahan Sesaat
32
Belajar Mencintai
33
Mall
34
Batal
35
Suami Posesif
36
Semakin Posesif
37
Tamparan
38
Kemarahan Louis
39
Pengakuan Cinta Ghina
40
Aku Suamimu
41
Kedatangan Cassandra
42
Tersayang
43
Rumah Ghina
44
Tentang Orang Tua Louis
45
Kak Gibran
46
Mulai Manja
47
Ibu Hamil Manja
48
Agresif
49
Tertidur
50
Ibu Hamil
51
Sedih
52
Menangis
53
Baby
54
Tidur
55
Tidak Papa
56
Rencana
57
Foto Lama
58
Happy Birthday
59
Lari Pagi
60
Louis
61
Si Manja Ghina
62
Usaha
63
Good Night Baby
64
Adik Kecil
65
Mimpi Buruk
66
Check Up
67
Tenang
68
Sayangku
69
Taman
70
Baikan
71
Pernikahan Kedua
72
Susah Tidur
73
Baby
74
Daddy Louis
75
Louis
76
Merindu
77
Ghina
78
Pulang
79
Ghina
80
Pulang
81
Makan Siang
82
Kita
83
Daddy Louis
84
Baby
85
Extra Part (1)
86
Extra Part (2)
87
Extra Part (3)
88
Special Part (1)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!