10 hari setelah beristirahat dirumah, Jimmy sudah bisa kembali kesekolah untuk mengikuti kegiatan belajar.
Jimmy tidak bisa langsung masuk kedalam kelasnya, dia harus pergi terlebih dahulu ke Kantor Urusan Bidang Kesiswaan untuk membuat laporan keterangan aktif kembali.
Setelah mbuat laporan dirin dan membuat keterangan aktif sekolah. Jimmy telah di perbolehkan kembali kedalam kedalam kelas, kehadirannya kembali ke kelas disambut oleh dua sahabatnya.
"Selamat datang kembali" kata Natto sambil mendekat ke arah jimmy.
"Terima kasih,Natto" balas Jimmy singkat sambil memeluk Natto.
Jimmy berjalan ke kursinya sambil melihat ke arah Clara yang setiap pagi menyambut nya dengan senyuman, kini berganti seakan tidak menghiraukan temannya ini.
"Mungkin kah dia marah, karena aku tidak datang ke pesta ulang tahunnya. Biarlah ini akan membuatku lebih mudah untuk menjauhinya"
Jimmy berjalan ke meja nya, membuka komputernya untuk melihat tugas apa saja yang harus dia kerjakan.
Tinining....tinining....
Operator sekolah: " bel masuk sekolah telah berbunyi, diharap kan seluruh siswa di persilahkan untuk masuk kedalam kelas, selamat belajar"
Aktivitas belajar dan mengajar berlangsung sebagaimana hari-hari sebelumnya, hanya saja sekarang mereka tidak lagi bisa melihat bu Dian.
Waktu istirahat pertama pun tiba, Jimmy segera meninggalkan ruang kelasnya
"Natto, Heru! saya duluan ya?" kata jimmy kepada kedua sahababatnya itu.
Heru dan Natto sudah mengetahui Jimmy akan pergi kemana jadi mereka tidak akan menanyakan apa-apa lagi ke Jimmy.
"Ok, hati-hati Jim! masuk ke kandang singa" Canda Heru sambil tertawa.
Jimmy keluar terlebih dahulu dari pada teman dikelasnya, ia pergi ke ruang kantor dewan sekolah untuk menandatangani surat perjanjian damai.
Jimmy mengetuk pintu ruang dewan, dia berhenti untuk melangkah masuk. Ia ragu-ragu akan keputusannya.
Terdengar suara seorang staf pegawai membukakan pintu ruangan dewan sekolah
"Silahkan masuk Jimmy, sudah ditunggu didalam" ungkapnya
Jimmy tersadar dari keraguannya langsung menguatkan tekatnya, kalau tidak pengorbanan bu Dian akan sia-sia.
Ia pun masuk kedalam dan melihat Candra dan 6 orang lainnya didalam ruangan itu, meraka didampingi oleh pengacara yang telah menunggu Jimmy di dalam.
Masuk kedalam ruangan, Jimmy di persilahkan duduk oleh kepala sekolah. dia berjalan ke tempat duduk dan memperhatikan wajah mereka sat persatu.
Candra dan yang lain tetap tenang seperti tidak memiliki kesalahan. Apa sebenarnya yang terjadi hari ini.
"Jimmy! pengacara ini adalah wali untuk candra dan yang lain, sama seperti yang kamu lihat Mereka juga menandatangani perjanjian"terang kepala sekolah kepada jimmy.
Kepala sekolah menyerahkan surat perjanjian yang harus Jimmy tandatangani, Jimmy membaca isi perjanjian itu dikatakan Jimmy sebagai pihak pertama tidak akan melaporkan pihak kedua atau pelaku kepada pihak ketiga. Karena mereka masih dibawa umur dan berstatus sebagai pelajar.
Begitu sebaliknya pihak ke dua tidak boleh melakukan tindakan apa pun terhadap pihak pertama baik secara fisik maupun mental, tertulis atau tidak tertulis.
Apa bila pihak pertama melanggar ketentuan dalam perjanjian maka akan di berhentikan dari sekolah dan tidak ada kaitannya dengan pihak sekolah setelah perjanjian ini di tanda tangani.
Ini adalah poin penting yang dibaca Jimmy, isi perjanjianya sudah berubah sedikit. Selebihnya hanya perjanjian yang menyudutkannya seakan dia yang bersalah dalam kasus ini.
Setelah membaca isi perjanjian tersebut Jimmy kembali menyerahkannya kepada kepala sekolah.
"Baik pak! saya menyetujui nya" Jimmy dengan terpaksa sambil menganggukan kepalanya.
Disini Jimmy tidak memiliki pilihan untuk agar tetap bisa sekolah, dia hanya bisa menyetujui nya.
Chandra dan yang lain pun menandatangani surat tersebut di dampingi oleh wali mereka. Dengan wajah tak bersalah, sambil tersenyum memandang Jimmy.
Selesai menandatangani surat itu mereka langsung ke luar ruangan bersama wali mereka.
Jimmy mengingat nama dan wajah mereka dalam-dalam di ingatannya, Chandra, Tio, Guntur, Bimo, Dika, Edi, dan Kino " aku akan ingat perlakuan kalian saat ini kepadaku, suatu hari nanti" .
Kejadian yang menimpa Jimmy merubah kepribadiannya dan cara pandang terhadap orang lain.
Anak yang tadinya polos dan manja berubah menjadi mandiri selepas meninggal orang tuanya. yang tadinya baik terhadap orang lain menjadi lebih berhati-hati.
"Jimmy bisa ikut bapak sebentar" panggil kepala sekolah menuju rungannya.
"Baik pak" jawabnya.
Bapak kepala sekolah meminta maaf kepada Jimmy, hanya ini yang bisa dia lakukan untuk membuat Jimmy tetap bisa bersekolah.
Agar dia tidak mendapatkan ancaman apa pun dari Candra. Ini janjinya ke pada bu Dian. Kepala sekolah menceritakan kepada Jimmy, bahwa ayah Chandra adalah pemegang saham terbesat di sekolah SMA Elit ini. dan teman-temanya anak anggota dewan dan donatur bagi sekolah.
Jimmy mengerti kenapa bu Dian bisa di keluarkan dan kenapa kepala sekolah melakukan hal sampai seperti ini, semuanya karena tekanan dari pihak yang memiliki jabatan dan kekuasaan.
'Baik pak! Saya mengerti, terima kasih" ungkap jimmy sambil keluar dari ruang kepala sekolah dan kembali ke dalam ke kelasnya.
Jimmy tidak kembali ke dalam kelas, ia ketaman sekolah menjumpai Natto dan Heru
"Jim, bagaimana? beres semuanya" tanya Heru
"Ah kamu ! bagaimana apa nya Her ! belum juga dia duduk sudah kamu tanya" potong Natto
"Maaf-maaf, Saya kan penasaran Nat!" sambung heru kembali.
"Sama saya juga!" kata natto
Melihat kedua sahabatnya yg peduli padanya dan bertengkar ringan, membuat jimmy tertawa.
"hahahaha...sudah-sudah jangan berteman lagi" canda Jimmy kepada mereka.
Jimmy tidak menceritakan apa yang dia lakukan di ruangan dewan sekolah, sebagai gantinya dia mengajak mereka makan dikantin sekolah.
Natto dan Heru bingung melihat Jimmy yang mengajak mereka ke kantin sekolah. karena semenjak dari rumah pulang dari rumah jimmy beberapa hari yang lalu, mereka meminta PRT (pembantu rumah tangga) untuk menyiapkan bekal makan siang.
" Kita sengaja nungguin kamu disini. buat makan bekal ". kata Natto
...****************...
Satu minggu lagi sesuai jadwal yang diberikan pihak sekolah, akan dilaksanakan ujian akhir kenaikan tingkat.
Jimmy yang sudah banyak tertinggal pelajaran karena waktu istirahatnya. meminjam catatan Natto dan Heru untuk di pelajari di rumah.
Berbeda dengan sekolah SMA yang lain disini siswa tidak mencatat pelajaran, materi pelajaran dikirim langsung dari komputer guru ke komputer siswa untuk di pelajari atau di simpan.
Tapi Jimmy mencatat pelajaranya dia tidak punya komputer dirumahnya.
Dikarenakan jimmy tidak masuk selama 10 hari, dia tidak menerima kiriman materi di komputer nya hanya ada tugas. Jadi dia meminjam materi pelajaran ke Natto dan Heru.
Materi pembelajaran di simpan menggunakan flash disc dan memindahkannya ke Komputernya sendiri di kelas. Guna persiapan ujian akhir tingkat nanti.
Sibuk belajar dan mengamati materi di komputernya dilanjutkan mengerjakan soal utuk di kirim ke guru. Tanpa disadari Jimmy, Clara masuk kedalam kelas hendak mengambil sesuatu yang tertinggal di dalam tasnya.
Clara memperhatikan Jimmy seperti ada hal yang ingin dia sampaikan, tetapi melihat Jimmy yang terfokus pada layar komputernya sambil mengerjakan soal, membuat Clara mengurungkan niatnya.
Setelah mengambil dompet dari dalam tas miliknya, Clara pergi dari kelas takut mengganggu jimmy.
Jimmy yang terlalu fokus hingga tidak sadar ada orang yang masuk kedalam kelas. Saat Clara keluar dan melewati pintu baru, baru lah dia merasakan sepertinya ada temannya yang masuk.
"Sepertinya aku tadi melihat Clara, pasti hanya khayalanku" kata jimmmy di benaknya.
Bel masuk sekolah berbunyi, Jimmy menghentikan kegiatannya sementara dan menyimpan materi pelajaran di komputernya. Pelajaran pun dimulai seperti biasa, guru mulai menyampaikan materi di kelas.
Jimmy mengikuti jalannya pelajaran dengan antusias, kadang dia bertanya ke pada guru tentang materi yang dia tidak mengerti. Pelajaran pun selesai, seluruh siswa di perbolehkan untuk pulang.
Jimmy yang masih memiliki tugas sebelumya yang terlewatkan, memilih tetap tinggal di kelas untuk mengerjakan.
Dirumah, dia tidak memiliki komputer yang dapat membantunya mengerjakan tugas-tugas yang tertinggal. Jimmy hanya bisa mengerjakannya di sekolah.
" Jim, kamu tidak pulang" tanya Heru sambil menunggu jimmy
"Sebentar lagi, masih nanggung sedikit lagi" jawab Jimmy sambil mengerjakan soal.
"Ya sudah kita pulang dulu, jangan lama-lama!" kata Natto dan Heru sambil meninggalkan Jimmy di kelas.
Selesai mengerjakan tugasnya, Jimmy melirik jam di atas dinding menunjukan pukul 4 sore. dia merapikan peralatan belajar kedalam tas, mematikan komputernya dan berjalan ke luar dari kelas untuk kembali pulang kerumah.
Menuruni tangga dari lantai 2 menuju lantai 1, dia melihat petugas kebersihan membersihkan ruangan kelas, ini bedanya SMA Elit dengan SMA biasa, ada petugas kebersihan untuk membersihkan kelas.
Sampai di lantai 1, Jimmy berjalan ke area parkiran melewati ruang ekstrakulikuler Tari.
Jimmy berhenti dan dari balik kaca, ia seakan melihat Clara dan siswi lain anggota club tari tengah menari.
Jimmy mengagumi tarian yang dibawakan Clara, menari dengan lincah sesuai irama musik.
Musik pun berhenti berputar menyadari hal itu Jimmy teringat bahwa hari sudah semakin sore.
"Sudah sudah jam 5, aku harus bergegas pulang kerumah".
Didalam ruang tari, selesai latihan Clara merasakan seperti ada yang melihatnya menari. ia melihat sekeliling dari ruang tarinya, hanya ada dia dan teman-temannya.
"Tidak mungkinkan, mungkin aku terlalu memikirkan"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
anhar005
gw bingung asu nih karakter disini ada indra keenam ka?
2023-10-02
0
anhar005
sudah ajg bisa berhenti gk dari tadi clara mulu yg lu tulus mending lu belajar ajg dasar bocil
2023-10-02
0
anhar005
apa gunanya hati" itu takut menyinggung? itu cuma pemikiran orang rendahan
2023-10-02
0