Jam 5 pagi, Jimmy Mempersiapkan segala keperluan yang dia butuhkan, membuat sarapan, makan siang, dan membersihkan rumah.
Setelah semuanya selesi dikerjakan, dia berpakaian sekolah, dan menyiapkan peralatan belajar sesuai dengan jadwal pelajaran hari ini. Dan bersiap untuk berangkat menuju sekolah nya.
Didalam perjalanan ke sekolah Jimmy merasakan sesuatu.
"Seperti ada yang mengawasi ku, mungkin hanya pikiranku saja"
Dan melanjutkan kembali perjalanan.
Sampai di sekolah, ada beberapa orang siswa yang berdiri di depan gerbang
"Kasih jalan ada Klepto mau lewat" teriak seorang siswa
"Hahahahahhah" mereka menertawainya.
Jimmy tetap lewat tanpa mempedulikan mereka dan berjalan ke dalam kelasnya
...****************...
Pada jam istirahat Jimmy dipanggil ke ruangan Bu Dian, dia merasa prihatin dengan Keadaan Jimmy.
Bu Dian khawatir masalah yang menimpanya mempengaruhi mental dan membuat nilai pelajarannya turun.Sebagai wali kelas Bu Dian bertanggung jawab terhadap siswa di kelasnya.
Jimmy datang menghadap ke ruangan bu Dian.
Tok.....tok....tok
"Permisi bu" sapa Jimmy.
"Ya! silahkan masuk Jimmy" kata bu Dian mempersilahkannya untuk duduk.
Jimmy masuk kedalam ruangan kantor bu Dian, tercium aroma wangi bunga mawar didalam ruangan.
"Ini terlalu menyegarkan, apakah Bu Dian meyukai bunga Mawar" pikir Jimmy
"Ibu mendengar masalah kamu belakangan ini disekolah, coba kamu jelaskan ke ibu" kata bu dian membuka pembicaraan.
Jimmy menceritakan semuanya kepada bu Dian karena bu Dian adalah Wali kelasnya, Jimmy menjelaskan bagaimana orang tuanya mengalami kecelakaan dia juga harus bertahan memenuhi kebutuhanya sehari-hari.
"Saya mendapatkan peringatan dari Candra, dia meminta untuk tidak mendekati Clara. Saya hanya berteman dengan Clara" jawab Jimmy
"Ibu dengar! mereka mengatakan bahwa kamu seorang pencuri?"
"Tapi bu Dian! saya tidak pernah mencuri atau mengambil hak orang lain, saya tahu kalau saya miskin" ucapnya kembali
Bu Dian sedikit banyak mengerti tentang keadaan Jimmy, dia prihatin atas keadaan yang menimpa keluarganya dan keadaan jimmy saat ini.
Bu Dian berpesan kepada Jimmy untuk tetap semangat dan selalu mengingat pesan kedua orang tuanya agar mereka bangga.
"kamu jangan lagi berususan dengan Candra, kamu tidak mengenal siapa dia kan. Ibu akan coba membantu kamu, melaporkan masalah ini ke pihak sekolah. tapi kamu harus sabar" ujar bu Dian.
"Baik bu, saya mengerti" jawab Jimmy singkat.
Meninggalkan ruangan bu Dian, Jimmy kembali kedalam kelasnya. dia menemui Heru dan Natto.
"sepertinya akhir-akhir ini mereka mulai menjauhi ku"
"Natto,Heru! malam ini kalian ada waktu, aku ingin mengajak kalian datang kerumahku" ajak Jimmy
"Kami berdua Akhir-akhir ini sibuk! kamu tahu ada turnamen Futsal beberapa hari lagi" kata Natto menjelaskan ke Jimmy.
...****************...
Tinining....tonining...tinining
Operator sekolah: " bel pulang sekolah telah berbunyi, diharap kan seluruh siswa di persilahkan untuk pulang, sampai jumpa besok hari"
"Jimmy "panggil Natto
"kamu ingat hari ini ulang tahun Clara, ayo kita pergi kerumah Clara" ajak Natto
"Aku melupakan sesuatu, kalian pergi lebih dulu" kata Jimmy, dia terus berlari keluar kelas meninggalkan Natto dan Heru
"Natto! apa sebaiknya kita datang saja kealamat rumah yang di berikan Jimmy" saran Heru
"Ayahku mengatakan bahwa kita hanya boleh mengawasinya saja dan tidak yang lain" Jawab Natto
Jimmy berlari ketempat parkir, mengambil sepedanya.
"Sebaiknya aku harus cepat, ulang tahun Clara jam 3 sore ini"
Clara tidak datang hari ini sepertinya dia izin untuk mempersiapkan pesta ulang tahunya.
Melewati taman kota, sebuah mobil menghadang laju sepedanya.
Jimmy saat ini sedang terburu-buru menjadi panik, tanpa berpikir dia langsung membelokan sepeda untuk menghindari terjadinya tabrakan dengan mobil didepan.
Sebagai gantinya Jimmy menabrak pembatas jalan
Ahhhhhh.......
GedebBruaaaakkkk.....
Jimmy terjatuh masuk kedalam selokan.
Pada siang hari taman kota sepi dari pengunjung, taman hanya ramai saat pagi dan sore menjelang malam.
Aghhhhhhh..teriak Jimmy merasakan sakit dan peri di tangan dan kakinya.
Jimmy memandang ke arah mobil, dia melihat Candra turun dari mobil bersama teman-temanya.
"Hahahahhahahh! itu tempat mu sebenarnya Klepto" Chandra menertawakan Jimmy
"Itu peringatan buat kamu dasar Klepto, aku sudah memperingatkan mu untuk menjauhi Clara" bentak Chandra
"Cuih........" Chandra meludahi Jimmy
"Ini hadiah dari ku karena kamu kemarin berani dekat-dekat dengan Clara"
Chandra memerintahkan teman-temanya untuk mengeluarkan Jimmy dari dalam selokan.
Bukkkk.....
Satu pukulan menghantam perut Jimmy.
"Dan ini juga hadiah karena kamu berani untuk datang ke acara ulang tahun Clara" ucap Chandra
Mendapatkan pukulan membuat Jimmy merasakan sakit yang tak tertahan di perutnya
Aghhhht........
Jimmy langsung jatuh tersungkur ke tanah memegang perutnya.
"Hahahhahahhha" tawa teman-teman candra melihat jimmy
"Baru begitu langsung jatuh" kata salah satu dari mereka.
"Kalian semua! pukuli dia" perintah Chandra
...****************...
Bu Dian keluar dari sekolah menuju tempat parkir dan masuk kedalam mobil hendak pulang kerumah.
Dengan mengendarai mobil, Bu Dian melewati persimpangan taman kota, dari kejauhan dia melihat Chandra dan teman-temanya memukuli seseorang.
Bu Dian bergegas melaju mengendarai mobilnya ke arah taman kota. Saat mendekati lokasi, Bu Dian kaget melihat bahwa yang di pukul adalah Jimmy.
"Itu Jimmy kan" ujar Bu Dian
Dia langsung menghentikan mobilnya, turun dengan tergesa-gesa berlari mengambil Smartphone nya, berteriak untuk meminta Chandra berhenti memukuli Jimmy.
"Chandra! berhenti atau ibu panggil petugas keamanan publik"teriak bu Dian.
Chandra masih terus memukuli Jimmy. dia tidak menghiraukan ucapannya bu Dian.
Bu Dianmelihat Chandra tidak memiliki niat untuk berhenti, dia langsung berteriak menita tolong. Takut kalau sampai terlambat, akan terjadi sesuatu terhadap Jimmy.
"Tolong-tolong ada Begal"
"Tolong ada Begal" teriak bu Dian berulang-ulang.
Mendengar teriakan minta tolong bu Dian, Chandra pun menghentikannya sambil menujuk ke arah bu Dian.
"Kamu berani Menghalangi, Awas kamu" kata Chandra dengan menujukan ke bu Dian.
Chandra tidak takut kepada bu dian, dia hanya khawatir teriakan bu Dian membuat warga sekitar berdatangan. Chandra member perintah kepada teman-temanya untuk pergi dan menghentikan aksinya.
"Sudah tinggalka tempat ini, aku akan segera menyelesaikan wanta itu" ajak Chandra
Mendegar ada teriakan minta tolong, beberapa warga pun mulai datang ke lokasi tersebut.
Bu Dian di bantu warga mengangkat Jimmy ke dalam mobil, dia merasa khawatir dengan keadaan Jimmy yang tidak sadarkan diri.
Dengan panik bu Dian menyupir mobil menuju Clinik terdekat, agar Jimmy segera mendapatkan perawatan pertama.
Didalam Clinik, Jimmy mendapatkan perawatan atas luka-lukanya. Bu Dian terus menunggu dan menanyakan keadaan siswanya tersebut ke pada dokter yang bertugas.
"Dok! bagaimana keadaan siswa saya" tanya bu Dian
Dokter mengatakan bahwa Jimmy baik-baik saja dan meminta bu dian untuk tetap tenang.
"Mungkin sebentar lagi dia sadar" kata dokter mencoba menenangkan bu dian.
Jimmy pingsan selama 3 jam.
Bu Dian dengan sabar menunggu Jimmy didalam Clinik.
Setelah mendengar cerita Jimmy pagi hari didalam ruang kerjanya, bu Dian tau kalau Jimmy seorang anak yatim piatu.
Jimmy sadar dari pingsanya dan mendapati dirinya di sebuah ruangan tampak sepertu rumah sakit.
Sambil menahan sakit di seluruh tubuhnya dia melihat sekeliling.
"Ahhhhh.....ini sakit sekali" ucap Jimmy
"Syukurlah kamu sudah sadar!" kata bu dian sambil melihat ke arah Jimmy.
Jimmy bingung kenapa dia bisa ada dirumah sakit, Pada hal dia merasa senang bertemu ayah dan ibunya.
Jimmy bercerita banyak hal tentang sekolah, teman-teman, orang yang dia suka, dan bu guru yang baik.
Orang tuanya berpesan bahwa masih ada orang yang baik disekitarnya
Mengingat kembali pesan orang tuanya, Air matanya kembali menetes " sudah lama aku tidak menagis seperti ini" kata Jimny
Melihat bahwa bu Dian ada di dekatnya, Jimmy langsung menghapus air matanya.
"Bu Dian, kita dimana? tanya Jimmy
"Nanti ibu jelaskan, kamu istirahat sebentar lagi, ibu keluar dulu menemui dokter"
...****************...
Dipesta ulang tahun Clara.
Natto dan Heru menunggu kedatangan Jimmy, pesta sudah hampir selesai namun Jimmy juga tidak kunjung datang.
Clara berjalan ke arah Natto dan Heru, dia bertanya keberadaan Jimmy.
"Natto, Heru! Kalian berdua melihat Jimmy tidak, hanya dia yang tidak datang hari ini?" tanya Clara dengan nada sedih.
"Tidak tahu Clara! tadi siang katanya dia mau datang tapi sampai detik belum ada" jawab Heru.
Dipesta ulang tahunnya, Clara menyampaikan kepada teman-temannya bahwa dia akan pindah sekolah setelah ujian kenaikan tingkat nanti.
Clara akan pindah ke Negara ING. karena ayahnya di tunjuk menjadi duta besar. Jadi dia dan keluarganya menetap disana untuk beberapa tahun disana.
...****************...
Kondisi Jimmy sudah membaik setelah beristirahat dan mendapatkan perawatan dari dokyer,
Dia bahkan memaksakan dirinya menahan rasa sakit agar tubuhnya bisa bergerak dan dokter segera meperbolehkannya untuk pulang.
"Bu Dian, kata dokter saya sudah boleh pulang!" terang Jimmy menjelaskan dengan semangat
Bu Dian menatap ragu kearah Jimmy.
"Apa kamu yakin sudah bisa pulang?" tanya bu Dian
Bu Dian menyarankan Jimmy untuk menginap di Clinik. Jimmy menolak tawaran bu Bian. Dia tau betapa mahal biaya pengobatannya.
"Aku tidak mau terlalu merepotkan bu Dian" ucap Jimmy di hatinya
Setelah memaksa bu Dian berkali-kali, pada akhirnya dia mengizinkan Jimmy untuk pulang dan menawarkan diri untuk mengantarnya ke rumah.
Jimmy memberikan alat rumahnya kepada bu Dian, dia mengikuti dari belakang berjalan keluar Clinik.
"Kamu tunggu disini dulu, ibu ambil mobil sebentar" kata Bu Dian sambil pergi ke tempat parkir untuk mengambil mobilnya.
Jimmy hampir terjatuh karena tidak bisa lagi menahan sakit di sekujur tubuhnya, perpegangan dinding Clinik untuk membantu menopang dirinya.
"Ayo! Jimmy masuk kedalam" pinta bu Dian membukakan pintu mobil untuknya.
Bu Dian mengantarkan Jimmy ke alamat yang di berikannya.
Sesampai dirumah alamat yang ditujuh, Bu Dian ingin membantu Jimmy untuk turun dari mobilnya dan membawa Jimmy masuk kedalam rumah.
"Tidak apa-apa bu! saya bisa sendiri, tapi saya minta tolong kepada ibu untuk membukakan pintu rumah saya" pinta Jimmy
Jimmy masuk kedalam rumahnya.
"Silahkan masuk Bu!" sambut Jimmy dengan sopan.
"Ya! terima kasih" jawabnya ramah.
Bu Dian melihat sekeliling ruang tamu pandangannya tertuju ke arah foto kedua orang tua Jimmy yang tergantung di dinding.
"Ini foto orang tua mu Jimmy " tanya bu Dian.
Jimmy hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan bu dian, dia sudah tidak mampu lagi menahan rasa sakit di tubuhnya.
Dengan kemajuan teknologi saat ini di bidang kedokteran juga telah menggunakan teknologi untuk menemukan obat penghilang rasa sakit, tapi itu harga nya terlalu mahal.
"Aku tidak akan mampu membelinya untuk saat ini"
Bu Dian mengatakan akan melaporkan perbuatan Chandra dan teman-temanya ke pihak sekolah serta dewan sekolah agar mereka mendapatkan hukuman atas perbuatan mereka.
Setelah menceritakan kepada Jimmy, kenapa dia bisa di Clinik bersamannya, bu Dian pamit untuk pulang, karena sudah larut malam.
"Jimmy! ibu permisi pulang dulu"
"Sekali lagi terima kasih atas pertolongan ibu kepada saya"
Ibu Dian hanya tersenyum mendengar perkataan muridnya itu, dan pergi meninggalkan rumah Jimmy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
anhar005
paling tidak buat mc jadi pendendam lah jgn kek gini amat dipukul trus maafin apa sih naif anat bahkan orang yg bunuh orang tua lu lu maafin gimn sih yg buat novel gk ngerti perasaan manusia yh?
2023-10-02
0
anhar005
jgn bergegas tolol lu videoin lapor polisi biar saham ayah dia turun tolol amat sih pasti yg buat nih novel iq dibawah 100 deh
2023-10-02
0
anhar005
apasih nih novel kek gini amat MC kayk orang tolol ajg gk tau apa apa
2023-10-02
0