Ditengah percakapan, terdengar langkah kaki perlahan mendekat ke arah memasuki ruang kelas, seluruh siswa kembali ke tempat duduk menanti dengan tenang dengan rasa penasaran.
Perlahan tapi pasti, pintu kelas mulai terbuka. Melangkah masuk kedalam seorang wanita mudah yang cantik berjalan ke depan kelas.
Mulai menyapa siswa yang hadir "selamat pagi,semuanya" tanya wanita itu, semua siswa membalas dengan semangat dan tampak kompak " selamat pagi bu!".
"Perkenalkan nama Ibu Dian, Ibu adalah guru magang tahun pertama di SMA Elit, ibu juga wali kelas 1 A" jelas bu Dian singkat.
Dia adalah guru magang mengajarkan mata pelajaran Matematika. Diketahui bahwa usia bu Dian saat ini 20 tahun.
Bu Dian adalah peneriman beasiswa dan alumni lulusan terbaik di SMA Elit. selain menjadi guru magang, bu Dian seorang Mahasiswi di Universitas di salah satu Perguruan Tinggi.
"Bu Dian, sudah punya pacar belum bu?" tanya seorang siswa yang penasaran.
Bu Dian hanya menanggapinya dengan tersenyum.
Didampingi oleh Bu dian, seluruh siswa melakukan perkenalan satu persatu di depan kelas. Jimmy menjadi yang pertama maju kedepan kelas untuk memperkenalkan diri.
" Selamat pagi, teman-teman semuanya! nama saya Jimmy, usia saya 16 tahun dan masuk kesekolah ini melalui jalur penerimaan Beasiswa Murid Berperstasi!" Jelas Jimmy dengan semangat.
Tidak seperti Jimmy siswa yang lain memperkenalkan diri mereka dengan bangga menyebutkan pekerjaan orang tua mereka.
Pekerjaan ayah mereka sungguh luar biasa,
ada pemilik hotel bintang Lima, pemilik minimarket dengan ratusan cabang, anggota parlemen, Kepala Kota , Duta Besar, Pengusaha, Kepala dan Wakil Pemimpin Petugas Keamanan Publik, Pemilik Pumah sakit.
Jimmy hanya terdiam saat teman kelasnya memperkenalkan diri mereka dan pekerjaan orangtuanya. Sungguh disekolah ini banyak orang-orang yang tidak pernah bisa ku sentuh.
Tiba giliran siswi yang duduk di sebelah Jimmy, maju kedepan kelas berjalan dengan anggun, sopan memperkenalkan dirinya.
Namaya Clara usia 16 tahun, masuk kesekolah SMA Elit melalui program beasiswa Murid berprestasi sama dengannya.
Jimmy menunggu apakah dia melanjutkan perkenalan seperti teman sekelasnya yang lain, ternyata tidak. Ini membuat Jimmy penasaran dengan Clara, sepertinya aku mulai menyukai mu.
Maya, Liza, Desi dan Fitri juga maju kedepan melakukan perkenalan singkat, selain cantik mereka berempat juga masuk ke SMA Elit melalui jalur beasiswa murid berprestasi.
Jimmy kaget ternyata bukan hanya dia yang masuk ke SMA Elit ini dengan jalur beasiswa. akan ada banyak saingannya.
Heru dan Natto juga maju ke depan kelas memperkenalkan diri. Setelah Maya, Liza, Desi dan fitri selesai memperkenalkan diri.
Natto memberitahu ayahnya adalah pemilik Hotel Bintang 5 yang tersebar di kota-kota besar. Sedangkan Heru anak pemilik Minimarket dengan ratusan cabang di seluruh wilayah
Tapi melihat dari kepribadian dan pembawaan diri keduanya, sepertinya mereka tidak sombong. Mungkin kebalikannya mereka cukup baik dan ramah.
Jimmy tidak mengerti kenapa siswa dalam perkenalan menyebutkan pekerjaan orang tua mereka "Sudah lah aku tidak punya hak untuk memikirkan alasa mereka"
Setelah perkenalan singkat siswa selesai, bu Dian mulai menjelaskan peralatan belajar yang ada di delam kelas.
Seperti komputer yang ada di meja guru dan di meja masing-masing siswa, hanya bisa di akses oleh siswa itu sendiri. Dengan memasukan nomor ID siswa yang tertera pada kartu pelajar.
Melalui komputer di meja guru, materi pembelajaran akan terkirim ke komputer siswa dan begitu sebaliknya. Bu Dian juga memberitahukan berbagai fasilitas yang bisa dipakai oleh siswa guna menunjang keberhasilan siswa dalam pelajaran.
"Hari ini kita hanya melakukan pengenalan dan penjelasan pengoprasian perangkat belajar siswa, sebentar lagi jam istirahat kalian bisa berkeliling melihat-lihat fasilitas apa saja yang ada dusekolah kita!" kata bu Dian.
Bel istirahat pun berbunyi, kembali terdengar suara operator sekolah " waktu istirahat telah dimulai, seluruh rangkaian pelajaran dihentikan untuk sementara, seluruh siswa di persilahkan untuk beristirahat".
Bu Dian mempersilahkan siswa untuk keluar ruang kelas untuk istirahat. Jimmy tidak segera keluar ruang kelas, sebagai gantinya ia memperhatikan lima bunga di kelasnya .
Clara, Desi, Liza, maya, dan Fitri setelah perkenalan mereka sepertinya terlihat akrab saling mengobrol bersama dan bersama keluar ruang kelas.
"Jimm, kamu lagi melihat siapa?" tanya Natto membuyarkan lamunan Jimmy
"Bener kamu Nat! dari pagi aku melihat Jimmy memperhatikan seseorang, tapi aku tidak tahu siapa" ucap Heru
Jimmy salah tingkah dengan mereka yang mengetahui tindakannya " tidak! saya hanya melihat bu Dian" Jawab Jimmy asal seakan dirinya lagi berkhayal memikirkan jawaban.
Mendengarkan jawaban Jimmy yang sepertinya asal, membuat Natto binggung dan tidak percaya " bohong kamu kan, bu Dian saja sudah tidak ada didalam kelas" kata Natto meminta Jimmy jujur.
"Kalau aku boleh jujur! ada satu bunga melati dan lima bunga mawar di dalam kelasini, tapi karena tujuan aku bukan itu. Buat mendapatkan mereka terlalu mudah" kata Natto meyakinkan dirinya sendiri.
Heru memukul kepala Natto "kamu kalau bicara jangan terlalu sombong, aku laporkan ke ayahmu" sedikit mengancam Natto.
"Jangan Her! aku nanti bisa di pindahkan sekolah, kalau ayahku tau" Natto memohon supaya tidak dilaporkan ke ayahnya.
Dari perkenalan tadi Jimmy mengetahui Natto adalah anak pemilik salah satu Hotel Berbintang Lima dan kota-kota besar lainya Sedangkan Heru, ayahnya salah satu pemegang saham Minimarket dengan ratusan cabang di seluruh wilayah, bisa dibayangkan kekayaan yang mereka miliki.
Sedangkan Jimmy hanya tidak punya apa-apa yang bisa dia banggakan selain kemampuan otak nya "kenapa mereka berdua masih disini dan berteman dengan ku" keraguan Jimmy mulai timbul di bebaknya.
Natto dan Heru mengajak Jimmy untuk pergi keluar berkeliling melihat sekolah dan berbagai fasilitas sekolah ada ruang aula tempat seluruh siswa berkumpul melaksanakan apel pagi, Lapangan sekolah untuk kegiatan upacara bendera dan kegiatan sekolah lainnya, ada fasilitas olah raga yang lengkap.
"Kalau saja ayah dan ibu masih ada dan melihat aku sekolah disini, mereka pasti bangga" ungkap Jimmy dihatinya, dirasa cukup berkeliling dan melihat -lihat, mereka berjalan ke taman sekolah.
Taman sekolah dan kantin sekolah adalah tempat favorit kebanyakan siswa untuk berkumpul dan bersantai sambil mengobrol setelah kegiatan belajar.
Jimmy mengagummi taman sekolahnya, ada banyak siswa disini yang menghabiskan waktu. Banyak bangku taman untuk siswa duduk tertata rapi dimana -mana, ada taman bunga yang di tanami bunga berbagai warna,
kolam air mancur dengan ikan berwarna-warni ini adalah tempat favorit Jimmy karena ia dari kecil suka melihat ikan, ada gajebo kecil di taman sekolah,
Ditaman jimmy melihat Clara, Desi, Liza, Maya, dan Fitri duduk di bangku taman sambil mengobrol dan memandang ke arah taman bunga.
Disekitar mereka banyak siswa laki- laki yang melirik ke arah mereka. kecantikan mereka berlima mampu membuat siapa pun melihat akan jatuh hati dan bermimpi ingin menjadi pasangan salah satu dari mereka berlima.
Jimmy mendengar percakapan beberapa siswa laki-laki di dekatnya "siswi baru tingkat pertama tahun yang duduk disana, cantik-cantik kan" kata siswa itu kepada teman di sebelahnya.
"Benar! coba saja mereka di kelas kita?" lanjut mereka sambil terus memperhatikan.
Dari percakapan itu jimmu bisa tau, kalau mereka siswa tingkat ke dua atau siswa tingkat tiga.
Sambil bercakap-cakap dengan Natto dan Heru, Jimmy sesekali melirik ke arah Clara dan teman-temannya.
Natto merasa lapar dan karena tidak sarapan pagi dirumah, dia mengajak Jimmy dan Heru pergi kekantin sekolah
"Jim, kekantin yuk?" ajak Natto.
"Ia aku juga sudah haus dari tadi jalan terus" sambung Heru.
"Sudah sana, kalian berdua dulu, aku nanti datang" jawab Jimmy.
Natto dan Heru ke kantin meninggalkan jimmy sendiri di taman.
Sebenarnya Jimmy bukan tidak ingin kekantin untuk membeli makanan dan minuman, tetapi dia harus berhemat agar uang tabungannya cukup untuk 3 tahun kedepan, Jimmy juga membawa bekal makan siang yang tertinggal di kelasnya.
Memandang ke arah Clara dan teman-temannya, Jimmmy melihat beberapa siswa laki-laki berjalan mendekati mereka.
Sepertinya mereka ingin berkenalan dengan Clara dan teman sekelasnya, Jimmy tidak mengetahui siapa mereka dari pakaian olah raga yang dikenakan mungkin siswa tingkat dua atau tiga
Dengan cara mereka mendekati Clara dan lainya, sepertinya kurang begitu mendapatkan tanggapan, terlihat dari sikap Clara, Maya, Liza, Desi dan Fitri yang seakan tidak memperdulikannya.
Lama Jimmy terus memperhatikan mereka, semakin di perhatikan membuatnya marah dan ingin membantu agar mereka menjauhi teman sekelasnya itu.
Tapi dia bukan siapa-siapa, Jimmy tidak mengerti bela diri, bagaimana cara dia menghadapi mereka.
"Kenapa dengan ku, sepertinya aku ingin mendengarkan percakapan mereka"
Jimmy memberanikan diri melangkah mendekati Clara dan teman sekelasnya yang lain untuk membantu mereka.
Dia memdekat tanpa menarik perhatian beberapa orang siswa itu, saat dia hendak menyapa Clara. Terdengar suara bel masuk kelas berbunyi
KRIIIIIIIIIING.......KRIIIIIIIIIG.......
Operator sekolah : "Bel masuk telah berbunyi, kepada siswa diharapkan segera masuk kedalam kelasnya"
Bel diulanh sebanyak tiga kali, Jimmy sekali lagi melihat ke arah clara. Mereka sudah mengakhiri pembicaraandan beranjak pergi kembali ke kelas.
Sambil menghela nafas lega "syukurlah sudah pergi, untung saja belum berbuat apa-apa"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
anhar005
hahaha mau jadi pahlawan tapi malah jadi kek orang konyol🤣
2023-10-02
0
anhar005
h
2023-10-02
0
anhar005
apaan sih author bisa gk sih gk terlalu gini mcnya gk ada martabatnya we katanya bakal jadi penemu vr tapi kok kelakuan kaya bocil sagnean?
2023-10-02
0