Setelah 1 bulan kepergian orang tuanya.
Jimmy jauh lebih baik dari waktu ke waktu, dia telah merelakan semua yang terjadi. Tidak ingin terlalu lama larut dalam kesedihan.
Hampir setiap hari Baron, sahabatnya datang kerumah menghiburnya. Baron adalah anak ibu Lia dan pak Bambang pemilik kontrakan rumah yang Jimmy tempati.
Hari ini Jimmy akan kerumah bu Lia untuk memperpanjang masa sewa kontrakan yang habis dua bulan lagi.
Rumah kediaman bu Lia tidak jauh dari kontrakan Jimmy, hanya 10 menit berjalan kaki.
dalam benaknya Jimmy berkata " ayah, ibu ! lihat saya dari sana, saya akan membuat kalian bangga".
Bu Lia orangnya sangat baik, dia sering mengantarkan makanan untuk Jimmy. setelah 10 berjalan, Jimmy sampai dirumah bu Lia.
" Selamat sore, bu! "
" Eh Jimmy! ada apa ya datang kerumah".
"Begini bu, kontakan rumah kan dua bulan lagi sewanya habis. Kebetulan Jimmy ada uang, jadi mau di perpanjang".
Jimmy menceritakan dari mana dia mendapatkan uang untuk membayar kontrakan kepada bu Lia.
Sewa kontarakan rumah setahun Rp. 3.000.000. Jimmy bermaksud untuk membayar untuk 2 tahun kedepan.
Dia menyerahkan uang sebesar Rp. 6.000.000 kepada Bu Lia, dan menerima bukti pembayaran sewa.
Jimmy menanyakan keberadaan Baron " bu Lia ! Baron ada dirumah?".
"Baron pergi ke Bandung ikut ayahnya, untuk melihat sekolahnya di sana".
" Jadi Baron nanti sekolah di kota B, ya bu!".
Setelah melakukan percakapan dengan bu Lia, Jimmy tau bahwa Baron sekolah di Bandung. Supaya dia bisa mengurus rumah kontrakan yang ada disana.
Jimmy meminta bu Lia agar memberi tahu Baron, dia minta tolong di antarkan ke untuk melihat-lihat sekolah.
"Jimmy permisi pulang dulu, bu ! , Nanti Kalau Baron sudah pulang, kasih tau ke Baron".
sebenarnya aku ingin mencari sekolah yang lebih dekat dengan rumah, tetapi ayah dan ibu pasti sangat kecewa. Aku tidak akan mengecewakan mereka.
Aku tidak ingin melihat mereka kecewa atas keputusan yang ku pilih, itulah kenapa aku meminta Baron untuk melihat-lihat sekolah.
Sebelum kembali kerumahnya, Jimmy menyempatkan diri pergi ke minimarket untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
...****************...
Terdengar suara ketukan pintu.
Tok tok tok tok
"Woi bangun ! cepat buka pintunya" teriak Baron.
Jimmy bangun dari tempat tidurnya, berjalan keluar kamar dan membukakan pintu untuk Baron.
Baron dengan wajah kesal, marah kepada Jimmy " Ah kamu ya ! kemarin datang kerumah, bilang ke ibu untuk mengantarkan kamu melihat sekolah" ternyata Jimmy baru bangun tidur.
"Santai saja Baron! yang sabar, jangan marah-marah nanti cepat tua".
"Aku mandi sebentar, tunggu disini dulu jangan kemana-mana?. Dimeja ada makanan silahkan di makan.
Baron hanya bercanda memarahi Jimmy, tidak mungkin dia bisa marah kepada sahabatnya itu " aku akan tunggu kamu disini, sudah sana pergi mandi dan bersiap".
Meninggalkan Baron di ruang tamu sambil melihat TV, Jimmy ke kamar mandi untuk segera mandi dan bersiap memakai pakaiannya.
Setelah bersiap " Baron, kamu sudah sarapan pagi? aku sarapan pagi dulu sebelum kita berangkat" kata Jimmy sambil memakan roti untuk sarapannya.
"aku sudah sarapan tadi dirumah, kalau belum makan bisa-bisa tanduk dikepala ibuku muncul".
Jimmy pun tertawa mendengar kata-kata dari Baron " hahahahahaha , ada-ada saja kamu Baron, kamu pikir ibu mu itu siapa?". ujar jimmy kepada nya.
" Ibu saya kalau sudah marah seperti mak lampir, serem " menceritakan kepada Jimmy dengan ekspresi ketakutan.
Menghabiskan sarapan pagi Jimmy dan Baron pergi kesekola dengan mengendarai sepeda motor milik ayah Baron.
Baron membonceng Jimmy meyusuri jalan kota, mereka melihat-lihat keindahan kota yang penuh dengan gedung-gedung bertingkat dengan segala aktivitasnya.
Melewati lokasi kecelakaan orang tuanya mata Jimmy terpejam. Dia tidak berani melihat, takut mengingat kembali peristiwa yang dia rasakan.
Baron yang menyadari hal itu, hanya mendiamkan saja Ia tidak ingin bertanya kepada sahabatnya. Baron tahu bahwa Jimmy masih mengingat peristiwa tentang kepergian orang tuanya.
sesampainya di lokasi sekolahnya, Jimmy terkejut melihat betapa bagus sekolah itu, dengan berbagai macam kelengkapan fasilitas sekolah.
Tidak perlu diragukan lagi bahwa sekolah SMA Elit ini salah satu sekolah terbaik di kota ini.
"Jim, kamu yakin akan sekolah disini?"
" Aku masih tidak yakin, tapi mau bagaimana lagi ini. Orang tua ku pasti menginginkan,aku untuk sekolah disini".
Baron mengatakan " Aku ini sahabat mu! apa pun keputusan yang kamu ambil pasti akan aku dukung" tegasnya kembali.
Tapi dia mengingatkan SMA Elit adalah sekolah khusus anak-anak pengusaha kaya dan para pejabat pemerintahan.
sudah pasti mereka akan sangat menyombongkan kekayaan mereka. "Aku tidak mau terjadi apa-apa ke kamu" lebih baik pikir-pikir lagi lah.
Pada dasarnya sifat manusia itu sama mau dia kaya atau miskin pasti ada yang baik dan ada yang buruk. Tidak semua orang yang kaya itu sombong pasti ada salah satu dari mereka yang ramah.
Jimmy mengingat kata-kata Baron tersebut tapi dengan melihat sikap ayah dan ibunya yang antusias dengan mendaftar ulang pasti mereka ingin aku sekolah disini.
dirasa cukup puas melihat keliling sekolah, Jimmy mengajak Baron ke toko pakaian. Ia ingin membeli seragam sekolah, dan perlengkapan sekolah dan membayar sebanyak Rp.1.700.000
Baron bertanya kepada Jimmy " setelah ini kita kemana lagi ?"hari ini kemanapun akan ku antar.
sepertinya kita ke bank terlebih dahulu, aku ingin membuka buku tabungan.Jimmy takut kalau uang ini dia pegang dan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.
sampai di bank, Jimmy membuka buku rekening dan menabungkan uangnya Rp. 20.000.000.
Uang itu akan dia pakai untuk biaya ke butuhan sekolah dan sehari-hari selama 3 tahun kedepan.Apakah uang itu cukup atau tidak, Jimmy sendiri tidak mengetahuinya.
"Baron ! apa kamu tidak lapar, sekarang sudah jam 2 siang".
Baron hanya tertawa.
Mereka berdua mencari rumah makan di pinggir jalan untuk makan siang dan beristirahat.
melihat wajah baron yang sepertinya sedikit cemas, Jimmy menanyainya " kamu kenapa ?, apa ada yang ingin kamu sampaikan".
" kamu mungkin sudah mendengarnya dari ibu ku, bahwa aku akan melanjutkan sekolah di kota B. Sambil mengurus kontrakan disana".
" aku sudah mendengarnya, lalu kenapa kau masih seperti orang yang bingung".
" tidak Jimmy, aku hanya tidak ingin pergi ke kota B. setidaknya sampai kau baik-baik saja".
Jimmy mengerti apa yang Baron katakan, hampir 1 bulan ini dia tidur dirumah Jimmy untuk menemaninya.
" kau tau kan aku sudah baik-baik saja, jadi kau tenang saja" kata Jimmy untuk menghilangkan kekhawatiran Baron.
Baron sepertinya mendengarkan kata-kata Jimmy, dia lebih bisa paham bahwa sahabat sudah dalam keadaan baik.
Jimmy dan Baron pergi ketoko sepeda yang tidak jauh dari rumah untuk membeli sepeda yang tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal sekitar Rp.2.000.000. Dengan naik sepeda setidaknya dia bisa menghemat pengeluaran dari pada harus menaiki angkutan umum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 186 Episodes
Comments
░M░y░o░u░i ░x░ M░i░n░a░
kok pake inisial? kan udh dibilang kota Bandung td 😂
2023-07-23
0
Enda
,
2021-12-25
0
Juanda✨
mantap alurnya gak terlalu berat
2021-12-06
1