Hallo semua! Jangan lupa like dan tinggalkan jejak kalian berupa komen dilapak aku ya. Aku mohon dukungan dari kalian, terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca karya yang masih jauh dari kata sempurna ini.
Happy reading! ^^
_____________________________________
"She is my daughter. Baby, we have a guest!"
(Dia adalah anak perempuan saya. Sayang, kita memiliki tamu.)
"Who?"
(Siapa [mereka]?)
"Saya tetangga seberang rumahmu. Nama mami Vanessa. Siapa namamu anak manis?" tanya Vanessa pada Ivanna.
"What do you say? I don't understand about your word."
(apa yang anda katakan? Saya tidak mengerti tentang perkataanmu.) Ivanna berkata dengan judes kepada Vanessa.
"Baby, your manners!"
Howard mengingatkan Ivanna bahwa di Indonesia tata krama itu sangat dibutuhkan.
"Sorry." ucap Ivanna.
"It's okay girl!"
Vanessa mengetahui bahwa Ivanna belum terbiasa dengan tempat barunya.
(FYI guys, di Eropa banyak pemuda pemudi yang memanggil nama orang yang umurnya jauh lebih tua (kenal) dengan namanya saja. Tapi tak semua orang Eropa seperti itu ya guys. Setahu aku, negara negara yang memperhatikan kesopanan itu lebih banyak di Asia sih. Contohnya aja Thailand, India, Malaysia, China, Korea Selatan, dll.)
Keluarga Frans mengajak tetangga barunya itu untuk makan malam bersama dirumah mereka. Untuk masa pengenalan dan menjalin persaudaraan sesama tetangga komplek.Di tengah perbincangan makan malam tersebut, Howard dan Ellen baru mengetahui bahwa ternyata, usia Max lebih tua 4 tahun dibandingkan Ivanna.
Ivanna belajar disekolah yang sama dengan Max. Seringkali mereka berangkat sekolah bersama, entah itu diantar oleh ayah mereka ataupun supir yang memang dikhususkan untuk antar jemput anak anak mereka.
Ivanna mulai dikelas 3 SD ketika Max sudah berada di SMP.
Terkadang, Max juga mengajarkan Ivanna pelajaran yang kurang ia mengerti selama waktu KBM di sekolah. Karena sang guru mengajarkan pelajaran menggunakan bahasa Indonesia yang kurang Ivanna pahami. Di sisi lain pula, Max menjadi pandai berbahasa Inggris berkat bantuan Ivanna. Mereka menjadi simbiosis mutualisme. Sama sama saling membutuhkan.
Setahun kemudian, karena setiap hari bertemu, dan bermain bersama Max, membuat Ivanna semakin lancar berbahasa Indonesia karna sudah terbiasa dan ia sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya. Kini, Ivanna menjadi murid yang teladan dan cerdas.
Suatu hari, Ivanna berangkat sekolah bersama daddy Howard.
"Dad, dimana Max?" tanya Ivanna.
"Max izin, baby. Tadi papi Frans tell me." jawab Howard.
Tanpa rasa curiga, Ivanna yang masih lugu itu mempercayai apa yang dikatakan daddynya.
Hari demi hari Ivanna lalui tanpa kehadiran Max membuatnya merasa kesepian. Karena selama ini hanya Max lah teman pertamanya setelah menginjak Indonesia. Sudah 1 bulan rumah Max seperti tidak berpenghuni, hal itu membuat Ivanna penasaran dengan rumah Max. Ivanna mendatangi rumah Max. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat dibalik kaca jendela bahwa sudah tidak ada barang barang di dalam rumah itu. Ivanna segera pulang untuk meminta penjelasan daddy nya sambil menangis.
"Dad! You liar." ucap Ivanna.
(Dad, kamu pembohong)
"Ivanna! Jangan berbicara seperti itu sama Daddy!" bentak Ellen memarahi Ivanna.
"Mommy, Max pergi...." lirih Ivanna.
"Jadi kamu belum bicarakan hal ini sama Ivanna, dad?" tanya mommy.
"Aku takut Ivanna tidak bisa menerima fakta." saut daddy.
Ivanna tidak mau mendengar pernyataan daddy atau mommy nya lagi. Ia kini belum dapat menerima kenyataan bahwa sahabatnya itu pergi tanpa pamit padanya. Ia berusaha membuat dirinya menjadi benci kepada Max karna pergi meninggalkannya.
TO BE CONTINUE
Gimana ceritanya sejauh ini?
Author mohon jangan pelit like yach. Hope you guys like this. Thank you for reading
See you at the next chapter. 🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
🌬️🌧️🌪️☁️☙
ninggal jejak dulu tar lanjut baca
2022-06-17
0
༄༅⃟𝐐✰͜͡w⃠🆃🅸🆃🅾ᵉᶜ✿☂⃝⃞⃟ᶜᶠ𓆊
semangat mami..
2022-03-18
1
⏤͟͟͞R ⸙ᵍᵏℰℒℒᎽhiatus✰͜͡w⃠
masih nyimak dulu
2021-12-11
1