"Sudah selesai Nona."tukang rias wajah Ara selesai menyudahi melukis warna diwajahnya Ara.
Ara tampil memukau.Walau dandanya hanya berefek natural,tidak norak dan sangat bagus.Ia aku menyukai lukisan ini.Setelah itu tukang rias mengambil gaun putih yang tidak begitu panjang dan besar seperti kebanyakan calon pengantin biasanya.
"Nona.Mungkin ini terbilang kecil jika anda memakai gaun ini.Coba anda coba salah satu dari gaun ini!"
Tukang rias menunjuk ke sebuah pajangan gaun putih yang tergantung di gantungan baju.
"Tubuhnya mungil,dan kecil mungkin semua gaun akan cocok dengan gadis ini.
Pak Dirga emang gak salah milih.
Milih saja yang bening-bening.Hahaha."
Tawa tukang rias yang memperhatikan gerak-gerik Ara yang sedang memilih gaun yang cukup dengan ukuranya.
"Ini mau jualan gaun kah?Jualan kok di dalam kamar hotel segini besarnya."
Tukang rias hanya mengelengkan kepala lalu menyuruh Ara memilih salah satu gaun.
"Baiklah,ini saja.Simpel dan gak ribet!"
Ara mengambil gantungan baju dan menaruhnya di gantungan baju.Lalu ia ke kamar mandi untuk menganti pakaian.
Setelah selesai semua.Tukang rias,serta pelayan yang disuruh berjaga-jaga siap jika dibutuhkan,dan Ara keluar dari kamar dan turun ke kamar dengan canggung.Karena tukang rias dan pelayan menyuruh calon nyonyanya untuk masuk ke lift sendiri.
Berbuat apalagi jika kecanggungan tidak terbalaskan.Terpaksa kali ini harus terus berpasrah.
"Aneh.Rumahnya begitu luas.Mengapa panas sekali.
Ini juga lift sudah tahu,ada pendinginya tapi masih saja gerah.
Rumah sama Tuan rumah sama-sama dingin eh maksudnya panas." batinya yang tak henti berdecak.
Aku merasa saat membuka lift seperti ingin masuk kedunia lain.Terasa panas dingin,
geramnya saat pintu lift terbuka.Semua orang menoleh kecuali satu Tuan rumah itu.Dirga masih fokus dibawahnya apalagi jika bukan kerjaanya.Kerjanya juga bukan di dunia pabrik figur tapi juga dunia bisnis.Setelah filmnya melonjak naik.Dirga mendapat keuntungan banyak.Salah satunya mendapat kepercayaan dari pengikutnya dan sutradaranya.Dan penampilanya di film-film menemani anda dirumah sangat memukau,tampan,bersikap seolah tidak ada masalah.Dan yang terpenting ia tidak ingin mengecewakan pengemarnya.Karena bulan ini ia naik dan banyak gaji setiap minggu berjuta-juta membuatnya mengembangkan bisnis hingga sama-sama naik daun terkenal dengan kecerdasanya juga.
"Maaf.Tuan permisi!"aku dengan ramah mendekat ke sofa mereka duduki.
"Silakan duduk Nona!"asisten Rayyan mempersilakanku duduk.
"Terima kasih Tuan."aku duduk di sofa sambil melipat gaun pendekku.
"Tidak usah panggil Tuan,Nona.Aku rasa kaulah yang lebih tinggi derajatnya dariku.Nona sebentar lagi!"
Asisten Rayyan segera berdiri mendekat ke belakang sofa Tuanya ikut menyimak.
"Bagus.Ini pakailah kartu ini jika kamu membutuhkan sesuatu.
Sewajarnya saja.Mengerti!"Dirga menyerahkan kartu hitam ke meja tepat di hadapan Ara.
"Baik Mas."
Entah aku harus ambil atau tidak tapi seperti ini merasa canggung,mana mungkin jika aku ambil.Aku juga belum menjadi istrinya.
"Ambil!"Dirga dinginnya padaku.
Aku mengambil kartu hitam ini.Mungkin dilihat seperti kartu kredit.Untuk apa coba kartu kredit ini dikasih ke aku?Setelah itu menaruh kartu itu ditangaku dan meremasnya dengan kencang.Tidak tahu
apa guna kartu ini.
"Haduh,Nona.Nona,hahaha mengapa kartu tanpa batas kamu remas.Dasar!"
Asisten Rayyan yang sebenarnya agak dekat disamping Ara dan ia melihat Ara meremas kartu membuat asisten Rayyan menyeringai.
"Ayo!"
Dirga terperanjak dari duduknya dan menyerahkan leptopnya ke asisten Rayyan,Ara juga bangun dan mengikuti Dirga ke area parkir dan masuk ke mobil.
Setelah dimobil,mereka berdua hanya tinggal menunggu Rayyan yang sedang mengambil seserahan buah-buahan yang sudah ia beli tadi di suatu toko.Katanya si Dirga buat Bu Ella biar sembuh dan harus makan-makanan yang bergizi,sehat agar perutnya juga terisi buah akan kaya serat ini.Jika Bu Ella sembuh mereka juga akan tetap menikah.Karena Bu Ella tidak pernah main-main dalam berucap.Mereka berdua merasa canggung dan melihat saja ke jendela mobil menunggu kedatangan asisten Rayyan.
"Camkan baik-baik.Kontrak jangan sampai Bu Ella tahu!"
Ancam Dirga duduk santai dengan melihat jendela yang duduk disamping Ara.
"Baik Mas."siapa juga yang mau kasih tahu Ibu sok tahu banget.
**
Sementara setelah mengambil keranjang yang berisi banyak buahan bisa dibilang seserahan.Rayyan menghentikan langkahnya karena nontifikasi berdering dari ponselnya menganggunya untuk tidak membuka ponsel.Takutnya penting jika tidak dibuka sebentar ponselnya.
"Sore hari pukul 16 sore ini berita pedas beredar kabar bahwa Dirga Arbian aktor terkenal dan karya perfilman yang melonjak naik.
Dikabarkan terciduk oleh salah satu tim kita lagi yang kali ini difoto Dirga jalan dengan seorang gadis memakai dress ini di area rumah sakit.
Bagaimana berita baru ini anda suka.Jika suka maka selidiki berita ini di media."
Asisten Rayyan berguman sambil membaca berita hari ini.Dan baru 1 jam dikabarkan media sudah banyak komentar para pengemar Dirga yang bertanya dengan kata-kata ada yang menyindir,ada yang kesal,ada yang senang banyak sih.Tapi asisten Rayyan segera berlari menuju area halaman parkir mobil untuk melapor kepada Tuanya.Jika tidak secepatnya diatasi akan terjadi sesuatu masalah besar dalam pekerjaanya sebagai aktor akan hilang dan leyap karena skadal ini.
"Kemana saja kamu lama sekali."
Dirga membuka jendela mobil karena melihat asisten Rayyan sedang terengah-engah membuang nafasnya karena berlari.Karena jarak rumah Dirga dari halaman area parkir memang sangatlah jauh.Jadi butuh tenaga untuk berjalan tenang kesini.
"Aahh..maaf Tuan ada kabar.....dari....,"asisten Rayyan masih dengan terengah-engah.
"Buang dulu nafasmu.Baru bicara biar jelas!"
Dirga membuka pintu lalu menutupnya kembali.Ara yang melihat itu heran,ingin sekali keluar tapi tunggu dimobil sajalah.Setelah membuang nafas lega.Asisten Rayyan pun berdiri dengan tegak dan tampangnya yang lugas siap berbicara.
"Jadi,tadi saya baca artikel berita para artis dan aktor hari ini.Dan para stasiun televisi berita sedang memviralkan berita tentang Tuan.
Skandal foto sore hari ini,Ini buktinya Tuan.Silakan dibaca Tuan!"
Asisten Rayyan menyerahkan ponselnya setelah membaca artikel dalam berita.Betapa terkejutnya Dirga dan ini membuatnya kesal makanya ia benci paparizi yang tanpa seizin orang lain memotret kepribadian seorang artis dan aktor.Temaksud dia sebagai aktor tidak pernah tenang.
"Bagaimana bisa coba.Lagian aku juga pakai masker semuanya tertutup.
Dimana dia mengambil ini.Heran sangat cerdas paparizi ini.
Aku akan lebih bijak lagi,dan waspada."
Walau keadaanya setegang ini apalagi terkait berita.Dirga dengan tenang akan mengatasinya dengan cara yang lebih bijak.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Jungkook wife
Selalu hadir membawa like untuk karya Author. Salam dari "Istri yang Terabaikan" mari terus saling mendukung. Ditunggu selalu Feedback nya. Terimakasih.
2021-03-26
0
Azura One
semangat ya author 🤗🤗
2021-03-21
0
Kessya Herlina Ana Sua
Ribet kalo sebuah hubungan.Nanti kalo ketemu sama mereka tuh.Orang yang suka gambar dan sana sini cari umbaran.Yang namanya Aktor rintanganya banyak.Kalo nikah gimana ya?
2021-03-01
0