Pesona Sang Dewi Bulan

Helena dan Amanda bergegas keluar dari kantin utama. Amanda keluar dari kantin dengan perasaan yang campur aduk. Di satu sisi dia senang dapat berhadapan langsung dengan kak Edo. Namun di sisi lain, dia merasa sedih mengapa pertemuan pertama ini begitu kacau.

Helena menyodorkan sebuah ice cream cone rasa vanilla pada Amanda. Dia ingin menolaknya, namun Helena dengan sigap berkata. "Ambil dong. Aku ga habis nih kalau makan sendirian."

"Makasih, Helen. Kamu baik banget." Amanda memuji dengan tulus. Dia merasa beruntung sekali memiliki teman sebaik Helena. Padahal awalnya dia telah berprasangka buruk untuk Helena, ternyata Helena yang selalu membantunya.

"Don't judge a book by its cover." Amanda teringat quote itu. Jangan pernah menilai orang lain dari luarnya saja. Amanda menarik nafas dalam-dalam. "Semangat, Amanda! Yang penting kak Edo sudah berbaik hati membantu menyelesaikan tugasmu. Dia senior yang baik." Sebuah suara berbisik di dalam hatinya, memberi semangat lagi agar dia tidak baper dengan keadaan ini.

Amanda dan Helena menikmati ice cream cone sambil berjalan menuju kelas I-2. Amanda merasa perasaannya menjadi lebih baik setelah menghabiskan ice cream cone pemberian Helena.

Di tengah jalan mereka berpapasan dengan Amel dan beberapa temannya. "Heiiii... Amanda!" Sapa Amel dengan ceria. Amanda terkejut, mendengar ada suara yang memanggil namanya.

Amel segera menghampiri Amanda. Teman-temannya ikut berhenti dan memperhatikan reaksi mereka berdua.

"Sekelas sama Yuni ya?" Tanya Amel sambil sesekali tersenyum ke arah Helena. Helena membalas dengan senyum yang dibuat-buat. "Iya, Mel," jawab Amanda. "Kamu di kelas mana?" Amanda balik bertanya. "I-6. Itu loh... Di sebelah sana." Ujar Amel sambil menunjuk pintu kelas di seberang koridor.

"Oh... Iya." Amanda berkata sambil tersenyum. Dia melirik sejenak ke kelas yang ditunjuk oleh Amel. Amanda merasa seperti pernah mendengar sesuatu tentang kelas I-6. Tapi dia lupa apa itu.

"Udah dulu ya, ntar kapan-kapan aku main ke kelasmu." Ujar Amel ceria. Dia segera berlalu pergi bersama teman-temannya. "Iya." Jawab Amanda singkat dan tersenyum ke arah Amel dan teman-temannya.

Amanda dan Helena sudah tiba di depan kelasnya ketika mereka melihat seorang gadis cantik keluar dari kelas mereka. Mereka berpapasan di depan pintu kelas. Gadis itu cantik sekali, bertubuh tinggi semampai, berkulit putih mulus, rambutnya lurus dan pendek tidak sampai sebahu. Gadis itu terlihat cantik dan elegan.

Amanda terkesima. Tapi sepertinya dia bukan siswa baru. Begitu analisa Amanda berdasarkan pengamatannya. Dia tidak sempat melihat simbol di lengan baju gadis cantik itu sehingga dia agak ragu.

Beberapa cowok yang berdiri di sekitar kelas I-2 memandangi gadis cantik itu lekat-lekat sampai dia menghilang dari pandangan mereka. Gadis cantik itu sukses mencuri perhatian segala makhluk di kelas I-2.

Helena segera mengajak Amanda duduk di bangkunya. "Cewek tadi itu namanya kak Wulan," bisik Helena di telinga Amanda agar teman-temannya yang lain tidak memperhatikan mereka.

Helena ingin menceritakan gossip terbaru yang baru saja diketahuinya tadi malam. Ya, gossip tentang kak Wulan menjadi trending topic di grup chat Helena dan teman-temannya. Hal itu bermula ketika dia menceritakan tentang Ravel di grup itu. "Dia itu kakak sepupunya Clara." Sambung Helena.

"Oh... Yang kemarin disebut sama si Clara?" Amanda memastikan lagi. Helena mengangguk. Dia melanjutkan ceritanya, masih dengan suara yang dibuat sepelan mungkin.

"Kak Wulan itu bunga di sekolah ini. Papanya konglomerat ternama di Surabaya. Sudah cantik, tajir melintir, baik lagi." Helena menjelaskan dengan berapi-api. Amanda menanggapi dengan menunjukkan mimik wajahnya yang terlihat serius.

"Enaknya hidup mereka. Keluarga cantik-cantik dan kaya", begitu Amanda membatin sendiri dalam hatinya. "Ga dekil kayak aku." Sambung Amanda dalam hati. Dia merasa minder sendiri.

Helena juga sebenarnya cantik. Namun sifatnya yang terkadang maskulin itu membuat kecantikannya tersamarkan. Apalagi terkadang dia suka berkata-kata kasar jika sudah kesal. Sehingga membuat cowok-cowok tidak terlalu tertarik dengan Helena.

"Kak Wulan itu dapat julukan khusus lohhh..." Ucap Helena sambil menahan tawanya. "Dewi bulan." Sambung Helena sambil tertawa kecil. "Wahhh... Bisa aja ya!" Amanda ikutan nyengir.

Helena melihat berkeliling. Dia memastikan tidak ada seorang pun di kelas yang memperhatikan mereka. Kemudian dengan setengah berbisik dia melanjutkan ceritanya.

"Tahu ga, kak Ravel itu cinta mati sama kak Wulan. Tapi cintanya ditolak mentah-mentah." Ucap Helena dengan pelan. Dia melirik kiri-kanan. Takut-takut ada yang mendengar perkataaannya.

"Apa!?" Amanda kaget beneran. "Pangeran berdarah dingin dan dewi bulan. Apa jadinya kalau mereka bersatu? Rasanya memang tidak cocok." Amanda berkata dalam hatinya. Dia membayangkan jika hal itu terjadi, sepertinya mereka bukanlah pasangan yang tepat. Kak Ravel memang ganteng, tapi dia kejam. Begitu menurut Amanda.

Amanda menimang-nimang sendiri, dewi bulan itu lebih cocok jika berpasangan dengan kak Andrew. Pasangan serasi. Best couple of the year! Hehehe... Amanda jadi halu sendiri.

"Sampai sekarang kak Ravel masih menaruh hati sama kak Wulan. Kasihan juga yaa..." Ucap Helena dengan nada yang aneh. "Kenapa ditolak? Apa kak Wulan sudah punya pacar?" Amanda jadi kepo.

"Denger-denger sih gitu. Pacarnya kuliah di Amerika." Jawab Helena. "Wowww... Ckckckck... Keren banget!!" Amanda berdecak kagum. Pantas saja kak Wulan menolak cinta kak Ravel. Setia juga cewek cantik itu.

Amanda merasa salut dengan orang yang bisa menjaga kesetiaannya seperti itu. Hubungan jarak jauh tentu bukanlah hal yang mudah. Secantik kak Wulan tentu banyak cowok yang mendekati. Begitu fikir Amanda.

Tiba-tiba sebuah pertanyaan konyol muncul di fikirannya. "Apa kak Edo juga naksir kak Wulan?" Amanda menelan ludahnya lagi. "Aku mah bisa apa kalau kak Wulan yang ditaksirnya?" Rasa minder itu kembali muncul di benaknya.

Amanda menjadi penasaran terhadap kak Edo. Selama ini dia tidak pernah mendengar kisah asmara kak Edo. Dia hanya tahu bahwa kak Edo adalah sosok atlet basket yang cool dan tidak pernah terlibat skandal apapun dengan gadis manapun. Padahal begitu banyak gadis cantik yang mengejar-ngejarnya. Itu yang membuat Amanda kagum dengan sosok kak Edo.

Tapi hari ini Amanda menjadi ragu, mengingat di sekolahnya ini terlalu banyak gadis cantik yang berseliweran. Masa iya tidak ada seorang pun yang dekat dengan kak Edo. Dekat dalam artian lebih dari sekedar teman. Rasanya mustahil.

Amanda bertekad akan mencari tahu lebih jauh tentang kehidupan asmara kak Edo. Bukankah sudah ada Helena yang kelihatannya cukup dekat dengan kak Edo dan teman-temannya? Dia yakin dalam waktu dekat bisa mendapat informasi dari Helena yang sepertinya selalu update tentang gossip terbaru di sekolah.

Bel tanda istirahat berakhir telah berbunyi. Ravel dan ketiga temannya sudah masuk dan berdiri di depan kelas seperti biasa. Mereka bersiap-siap melanjutkan agenda orientasi sekolah berikutnya. Yaitu mendampingi semua siswa baru kelas I-2 melakukan familiarisasi terhadap berbagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan pembelajaran di SMA Adhyaksa.

Amanda menatap surat konyol yang dipegangnya. Helena memberi kode agar Amanda menyimpan surat itu. "Nanti aja kalau diminta, baru kamu kasih." Ujar Helena dengan pelan. Amanda mengikuti kata-kata Helena. Dia menyelipkan surat itu di sebuah buku tulis dan memasukkannya ke dalam tasnya.

Episodes
1 SMA Terfavorit
2 Hari Pertama
3 Masa Orientasi
4 Sekretaris OSIS yang Tampan
5 Ide Gila Kakak Kelas
6 Salam dari Author
7 Bertemu di Kantin Sekolah
8 Bantuan Helena
9 Cowok di Halte
10 Mimpi Indah
11 Tak Ingin Di-bully
12 Pesona Sang Dewi Bulan
13 Wakil Ketos
14 Berdua di Halte
15 Vino vs Ketos (1)
16 Vino vs Ketos (2)
17 Vino vs Ketos (3)
18 Kasus!
19 Playing Victim
20 Author Menyapa
21 Salah Siapa?
22 Mendadak Viral
23 Bersama Andrew
24 Ketika Doni Kepo
25 Pertolongan Pertama
26 Bad Mood
27 Cemburu
28 Keberuntungan Vino
29 Mendung Berarti Hujan
30 Rahasia Cinta Edo
31 Senyuman Itu
32 I Hate Math!
33 Perih...
34 Demi Cinta
35 Pertaruhan Hidup dan Mati
36 Tuan Muda Anthony
37 Ikatan Hati
38 Malam yang Meresahkan
39 Bukan Kencan Impian
40 Wejangan Mama Vino
41 PR Tambahan
42 Pendaftaran Kegiatan Ekskul
43 Helena Menyontek
44 Patah Hati
45 Tuan Muda Sedang Bucin
46 Firasat Nyonya Wishnu
47 Bahagia dalam Berbagi
48 Sendu
49 Duka Dua Dara
50 Selalu Denganku!
51 Author Menyapa
52 Cowok Keren
53 Kamu Milikku!
54 Rasa yang Tak Biasa
55 Di Perpustakaan
56 Deg-degan
57 Adegan dalam Mobil
58 Setiap Hari Merindu
59 Dia Ramah Sekali
60 Kelaparan
61 Sahabat Lama
62 Persiapan Penyambutan Tamu Penting
63 Senyummu Mengalihkan Duniaku
64 Pesta Makan Malam
65 Harus Selalu Berdua
66 Integritas!
67 Sekretaris Tampan Tuan Muda
68 Mulai Perhatian
69 Cemas
70 Siapa Dia?
71 Agresif
72 Pacar!?
73 Rencana Nyonya Wishnu
74 Pertemuan Tiga Pria Tampan
75 Kesal
76 Kosong
77 Aku Akan Selalu Menemanimu
78 Amanda Galau
79 Sampai Terbawa Mimpi
80 Laki-laki Sejati
81 Malu-malu
82 Obsesi Windy
83 Penasaran
84 Akhir Pekan
85 Malam Minggu
86 Pameran Karya Ilmiah
87 Dua Cowok Keren di Aula
88 Handsome Driver
89 Panas
90 Gara-gara Essay
91 Amanda Bingung
92 Author Menyapa
93 E-mail yang Mengejutkan
94 Menemani Amanda
95 Keputusan Tuan Wishnu
96 Ryan Mulai Viral
97 Kecurigaan Tuan Muda
98 Curhatan yang Menyebalkan
99 Jepang (1)
100 Jepang (2)
101 Jepang (3)
102 Jepang (4)
103 Jepang (5)
104 Gadis yang Mengesankan
105 Belajar di Villa
106 Di Dalam Mobil Mewah Tuan Muda
107 Sederhana
108 Ketahuan Mencontek
109 Hukuman untuk Helena
110 Cewek Matre
111 Bucin di Perpustakaan
112 Bau-bau Perjodohan
113 Gangguan dari Windy
114 Coaching Essay
115 Bertamu di Rumah Amanda
116 Tak Dianggap
117 Mangga dan Diskusi
118 Laporan Tuan Alfred
119 Anak Nongkrong
120 Si Ketua Kelas
121 Ketua Kelas Bersatu
122 Ryan Curhat
123 Teguh Kembali
124 Mulai Dekat
125 Api Asmara Tuan Muda
126 Tiba-tiba Pusing
127 PMS
128 Percakapan yang Aneh
129 Pengumuman dari Vino
130 Persiapan Pensi
131 Teguh Galau
132 Lulus Ujian
133 Bermula dari Rasa Nyaman
134 Menggantikan Papa
135 Apakah Ini Pertanda?
136 Tes Wawancara
137 Mendengar Pembicaraan Rahasia
138 Vino Lagi Sensi
139 Ada Orang Gila!
140 Sehari Tanpamu
141 Kekhawatiran Tuan Robby
142 Windy Kecewa
143 Meeting Pertama Tuan Muda
144 Rencana Tuan Muda
145 Kabar yang Ditunggu Windy
146 Gara-gara Payung
147 Si Tampan di Tengah Hujan
148 Penyelewengan
149 Menjelang Pensi
150 Brokenheart
151 Tuan Wishnu Kembali
152 Gombal!
153 Windy Kecewa
154 Sang Pemenang
155 Ada yang Berbeda
156 Pensi
157 My First Kiss!
158 Ada Apa dengan Ryan?
159 Ketemu di Toko Buku
160 Ikut ke Yayasan
161 Mengharu-biru
162 Mengantar Amanda Pulang
163 Janji dengan Ryan
164 Bersama Ryan
165 Diantar Pulang oleh Ryan
166 Dia Bukan Gadis Biasa!
Episodes

Updated 166 Episodes

1
SMA Terfavorit
2
Hari Pertama
3
Masa Orientasi
4
Sekretaris OSIS yang Tampan
5
Ide Gila Kakak Kelas
6
Salam dari Author
7
Bertemu di Kantin Sekolah
8
Bantuan Helena
9
Cowok di Halte
10
Mimpi Indah
11
Tak Ingin Di-bully
12
Pesona Sang Dewi Bulan
13
Wakil Ketos
14
Berdua di Halte
15
Vino vs Ketos (1)
16
Vino vs Ketos (2)
17
Vino vs Ketos (3)
18
Kasus!
19
Playing Victim
20
Author Menyapa
21
Salah Siapa?
22
Mendadak Viral
23
Bersama Andrew
24
Ketika Doni Kepo
25
Pertolongan Pertama
26
Bad Mood
27
Cemburu
28
Keberuntungan Vino
29
Mendung Berarti Hujan
30
Rahasia Cinta Edo
31
Senyuman Itu
32
I Hate Math!
33
Perih...
34
Demi Cinta
35
Pertaruhan Hidup dan Mati
36
Tuan Muda Anthony
37
Ikatan Hati
38
Malam yang Meresahkan
39
Bukan Kencan Impian
40
Wejangan Mama Vino
41
PR Tambahan
42
Pendaftaran Kegiatan Ekskul
43
Helena Menyontek
44
Patah Hati
45
Tuan Muda Sedang Bucin
46
Firasat Nyonya Wishnu
47
Bahagia dalam Berbagi
48
Sendu
49
Duka Dua Dara
50
Selalu Denganku!
51
Author Menyapa
52
Cowok Keren
53
Kamu Milikku!
54
Rasa yang Tak Biasa
55
Di Perpustakaan
56
Deg-degan
57
Adegan dalam Mobil
58
Setiap Hari Merindu
59
Dia Ramah Sekali
60
Kelaparan
61
Sahabat Lama
62
Persiapan Penyambutan Tamu Penting
63
Senyummu Mengalihkan Duniaku
64
Pesta Makan Malam
65
Harus Selalu Berdua
66
Integritas!
67
Sekretaris Tampan Tuan Muda
68
Mulai Perhatian
69
Cemas
70
Siapa Dia?
71
Agresif
72
Pacar!?
73
Rencana Nyonya Wishnu
74
Pertemuan Tiga Pria Tampan
75
Kesal
76
Kosong
77
Aku Akan Selalu Menemanimu
78
Amanda Galau
79
Sampai Terbawa Mimpi
80
Laki-laki Sejati
81
Malu-malu
82
Obsesi Windy
83
Penasaran
84
Akhir Pekan
85
Malam Minggu
86
Pameran Karya Ilmiah
87
Dua Cowok Keren di Aula
88
Handsome Driver
89
Panas
90
Gara-gara Essay
91
Amanda Bingung
92
Author Menyapa
93
E-mail yang Mengejutkan
94
Menemani Amanda
95
Keputusan Tuan Wishnu
96
Ryan Mulai Viral
97
Kecurigaan Tuan Muda
98
Curhatan yang Menyebalkan
99
Jepang (1)
100
Jepang (2)
101
Jepang (3)
102
Jepang (4)
103
Jepang (5)
104
Gadis yang Mengesankan
105
Belajar di Villa
106
Di Dalam Mobil Mewah Tuan Muda
107
Sederhana
108
Ketahuan Mencontek
109
Hukuman untuk Helena
110
Cewek Matre
111
Bucin di Perpustakaan
112
Bau-bau Perjodohan
113
Gangguan dari Windy
114
Coaching Essay
115
Bertamu di Rumah Amanda
116
Tak Dianggap
117
Mangga dan Diskusi
118
Laporan Tuan Alfred
119
Anak Nongkrong
120
Si Ketua Kelas
121
Ketua Kelas Bersatu
122
Ryan Curhat
123
Teguh Kembali
124
Mulai Dekat
125
Api Asmara Tuan Muda
126
Tiba-tiba Pusing
127
PMS
128
Percakapan yang Aneh
129
Pengumuman dari Vino
130
Persiapan Pensi
131
Teguh Galau
132
Lulus Ujian
133
Bermula dari Rasa Nyaman
134
Menggantikan Papa
135
Apakah Ini Pertanda?
136
Tes Wawancara
137
Mendengar Pembicaraan Rahasia
138
Vino Lagi Sensi
139
Ada Orang Gila!
140
Sehari Tanpamu
141
Kekhawatiran Tuan Robby
142
Windy Kecewa
143
Meeting Pertama Tuan Muda
144
Rencana Tuan Muda
145
Kabar yang Ditunggu Windy
146
Gara-gara Payung
147
Si Tampan di Tengah Hujan
148
Penyelewengan
149
Menjelang Pensi
150
Brokenheart
151
Tuan Wishnu Kembali
152
Gombal!
153
Windy Kecewa
154
Sang Pemenang
155
Ada yang Berbeda
156
Pensi
157
My First Kiss!
158
Ada Apa dengan Ryan?
159
Ketemu di Toko Buku
160
Ikut ke Yayasan
161
Mengharu-biru
162
Mengantar Amanda Pulang
163
Janji dengan Ryan
164
Bersama Ryan
165
Diantar Pulang oleh Ryan
166
Dia Bukan Gadis Biasa!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!