Ch 2

Akhirnya mereka dipertemukan kembali saat mereka sama-sama berada dibangku SMA kelas satu.

Saat itu Vindra bersama kedua orang tuanya pindah dan menetap di Indonesia. Papah Vindra mengurus kantor cabang yang berada di Balikpapan Kalimantan Timur.

Balikpapan adalah kota kelahiran atau kota asal Barrey Kusuma, tak lain papah Vindra.

Sedangkan Vindra lebih memilih untuk tinggal dan menetap di Jakarta dan bersekolah ditempat yang sama dengan Andra. Yah mau tidak mau Audy sang mamah harus menuruti kemauan putra semata wayangnya itu dan menetap di Jakarta.

Tetapi saat liburan Vindra dan juga Audy selalu menyempatkan waktu untuk mengunjungi Barrey yang berada di Balikpapan. Begitu pun sebaliknya, Barrey lah yang biasa mengunjungi mereka di Jakarta.

Vindra tinggal di salah satu perumahan elit yang ada ditengah kota Jakarta, satu perumahan dengan Andra namun yang membedakan hanya blok nya saja. Vindra di Blok A dan Andra di Blok C.

Andra dan Vindra sama-sama tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan ber karismatik, hanya saja kepribadian sifat kedua nya sangat berbeda.

Andra memiliki tinggi 178cm, tubuh yang sedikit berisi dan tegap, dia juga memiliki wajah lokal yang tergolong tampan, mata bulat dengan netra hitam lekat, hidung mancung serta bibir yang sedikit tebal berwarna merah.

Dia memiliki sifat baik hati, suka menolong sesama, ramah dan tidak pernah sombong kepada semua orang, meskipun dia adalah anak dari keluarga yang terbilang kaya. Papahnya Angga Sanjaya merupakan pemegang yayasan pendidikan terbesar di Jakarta. Sedangkan Dewi Chandra sang Mamah adalah pemilik butik terkenal di Ibukota.

Andra juga selalu menjadi idola teman-teman wanita nya disekolah.

***

Ravindra Mahestu Kusuma, pemuda tampan dengan Tinggi 180cm dengan tubuh ideal nya sebagai seorang siswa SMA dia sudah memiliki perut sispack bahu yang tegap. Dia memiliki wajah yang sangat tampan dengan campuran ras Brazil serta ras orang asli kalimantan. Mata lentik dengan netra biru ke abu-abuan, hidung mancung serta bibir tipis yang berwarna merah jambu.

Berbeda jauh dengan Andra, Vindra sendiri termasuk pria yang sombong dan angkuh. Dia tidak suka menolong orang lain, bahkan dia lah yang sering membuat susah seseorang. Sifat bad boy nya yang suka berganti-ganti pasangan. Hubungan nya tidak pernah berjalan lama, melainkan hanya seumur jagung lalu putus.

Vindra juga sangat tidak suka bergaul dengan seseorang yang dianggap nya tidak setara dengan nya.

Akan tetapi sudah hampir sebulan hubungan nya bersama Natasya berjalan. Tumben saja kali ini cukup lama ia berpacaran.

Natasya Putri adalah seorang gadis cantik yang dilahirkan dari keluarga terpandang Di Jakarta. Bagaimana tidak jika ayahnya adalah seorang Pengacara terkenal dikalangan pejabat-pejabat tinggi dan artis-artis.

Natasya memiliki kulit kuning langsat yang tidak terlalu putih, namun tidak membuat wajah cantik nya hilang. Tasya juga memiliki sifat yang manja dan suka mengatur. Tetapi tak tahu mengapa Vindra bisa bertahan lama pacaran dengan nya. Sedangkan jika dipikir-pikir Vindra merupakan seorang pria yang egois dan tidak suka diatur-atur.

***

Setelah bercakap lama membicarakan hal yang tidak dimengerti oleh Vindra. Mereka berdua memutuskan untuk pulang.

Mereka mengendarai kendaraan masing-masing. Andra mengendarai Mobil Sport milik nya sedangkan Vindra mengendarai Motor besar dengan body seperti GP mewah berwarna hitam.

Sampailah Vindra didepan sebuah rumah tingkat dua berwarna putih dengan interior mewah. Taman minimalis serta bagasi yang besar. Tak lupa pagar tinggi didepan nya.

Dengan sigap pelayan nya membukakan pintu gerbang untuk Vindra beserta motor nya masuk.

Brumm...brumm...brumm

Suara motornya memasuki garasi.

Vindra berlari menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai teras rumahnya, sembari ia mengumandangkan nada lagu dengan siulan nya.

Kau putuskan rasa cinta ini....saat ku sedang sayang-sayang nya.... Begitulah paling tidak penggalan lagu yang di siul kan oleh Vindra.

"Assalamualaikum....Mah...Vindra pulang" teriak Vindra saat memasuki ruang tamu nya.

Dia merebahkan tubuhnya di atas sofa besar dan melemparkan tas sekolah nya ke sofa yang lain. Lalu dia langsung menyalakan ponsel nya yang sempat dikasih mode getar saja oleh nya.

Jika sedang bersama Andra, Vindra selalu memberi mode getar saja atau dimatikan ponselnya. Karna tak ingin ada yang mengganggu waktu bersama sahabatnya itu.

Benar saja, banyak sekali pesan Whatsapp serta panggilan masuk tak terjawab. Antara lain dari Mamah nya, Papahnya, dan tentu saja pacar nya Tasya.

...----------------...

Pesan Whatsapp~

"Vin, Mamah lagi ada arisan dengan ibu-ibu komplek!! kamu kalau mau makan minta bikinin sama bi wulan yah..." ~MamahCantik~

"Sayang kamu dimana sih? Dari tadi aku telponin tapi ngga diangkat-angkat sebel banget sih" ~TasyaCerewet~

"Tuh kan ngga ada hubungin balik juga, awas aja yah kalau ketemu" ~TasyaCerewet~

"Ya udah...aku juga ngga bakal angkat telpon mu lihat aja 😤😤 " ~TasyaCerewet~

Panggilan tak terjawab~

~MamahCantik~ 3 kali panggilan masuk tak terjawab.

~PapahSibuk~ 2 kali panggilan masuk tak terjawab

~TasyaCerewet~ 24 kali panggilan tak terjawab

...----------------...

Mata Vindra membulat dan mulut nya menganga melihat pesan Whatsapp serta panggilan tak terjawab dari Tasya. Dia menghela nafas dengan panjang.

Males sekali rasanya untuk nya pergi kemana-mana saat ini. Tapi mau tidak mau dia harus bertemu dengan Tasya segera, mengingat jika Tasya marah karna Vindra yang tidak dapat dihubungi sedari tadi.

"Aghh....." Vindra menghela nafas dan mengusap wajahnya dengan kasar.

Dia pun beranjak dari sofa dan berjalan masuk kedalam kamar nya. Setelah selesai berganti pakaian, Vindra kembali turun kelantai bawah. Saat dilantai bawah Vindra tak sengaja berpapasan dengan bi Wulan.

Bi wulan pun bertanya kepada anak majikan nya itu dengan sopan. Tetapi dibalas ketus oleh Vindra yang saat itu dalam keadaan mood yang buruk.

"Den Vindra mau kemana?" tanya wanita paruh baya tersebut.

"Mau keluar..." jawab Vindra singkat.

Dia tak menghiraukan kehadiran bi Wulan saat itu, dia tetap fokus memakai sepatu.

"Den Vindra tidak mau makan dulu, ibu tadi berpesan...." Bi Wulan tercekat tidak meneruskan perkataan nya saat Vindra menatap nya dingin.

"....aku ngga laper bi, Vindra pergi dulu" ucap nya sambil menyibak rambut depan nya kebelakang.

Bi Wulan menyadari jika saat ini anak majikan nya itu sedang dalam keadaan mood yang buruk. Maka dari itu dia memilih untuk tidak bertanya banyak.

Vindra berjalan keluar dari pintu rumah nya, dan menuruni beberapa anak tangga ketempat dia memarkir motor depan garasi.

Kini Vindra mengenakan celana Jeans berwarna hitam yang dipadukan dengan kaos berwarna putih polos, serta jaket kulit hitam dan sepatu berwarna putih.

Vindra menaiki motor sport miliknya dan tak lupa untuk memakai helm terlebih dahulu. Dia pun mulai menyalakan mesin motornya.

Brum...brum..brum

Vindra menancap gas keluar melewati pagar yang telah dibuka sedari tadi.

...****************...

Happy Reading😊😊 mohon kritik dan saran kalian untuk novel kedua Author yah 🤗🤗🤗

Semangat 😊

Terpopuler

Comments

✵⃝⃟⃠|𓆩 Lim-Chan𓆪 𓆩𖤍𓆪

✵⃝⃟⃠|𓆩 Lim-Chan𓆪 𓆩𖤍𓆪

wah ada kota ku Balikpapan......suka....lanjut baca dulu

2021-05-28

0

D.R.S

D.R.S

suka

2021-01-21

3

D.R.S

D.R.S

55

2021-01-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!