Part 11

Terima kasih buat teman teman yang udah mampir di karya ku...❤

\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>>

"Ya udah hari sabtu papa akan kosongin jadwal papa buat putri papa..." ucap Pak Haris sambil tersenyum.

"Ih....papa gak ngedukung mama..." sewot bu Sinta mendengar ucapan suaminya.

"Kamu...bukannya biarin anaknya nentuin jodoh sendiri malah pengen ngejodohin sama orang yang gak di kenalnya..." Pak Haris ikutan kesal dengan sikap istrinya.

"Makasih pa..." ucap Alya lalu menghampiri papanya mencium pipi sang papa lalu pergi meninggalkan ruang makan. Alya tidak ingin terlibat perdebatan konyol kedua orang tuanya.

Pak haris hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya. Alya selalu tak ingin mendengarkan perdebatan kedua orang tuanya apa pun masalahnya, dia lebih suka menghindarinya dari pada mendengarkan perdebatan antara papa dan mamanya.

*******

Di kediaman Keluarga Pramuja.

Setelah makan malam keluarga Pramuja memilih menikmati dinginnya malam duduk di Gazebo belakang rumah sambil bercerita.

"Ma...pa...Arya udah menemukan seseorang buat mendampingi Arya..." ucap Arya di sela-sela obrolan mereka.

"Kamu serius nak?" tanya pak Pramuja menatap intens pada putranya.

Arya mengangguk pelan, Pak Pramuja sangat kenal betul dengan putranya. 5 Tahun di lewati putranya dalam luka, kini terlihat putranya telah melupakan masa lalu yang telah menyakitinya.

"Mhm...benarkah? kalau begitu mama ikut senang..." lirih mama menelisik raut wajah putranya.

Mereka adalah orang tua yang ikut terpuruk dengan sikap putra semata wayangnya, semenjak wanita masa lalu Arya pergi entah dimana rimbanya. Anaknya berubah menjadi seorang yang pendiam dan dingin pada semua orang.

Tak ada lagi senyum ramah yang terpancar di wajahnya.

Nyonya Rosi menyadari perubahan anaknya dalam waktu tiga bulan ini. Dia sangat menantikan kejujuran anaknya.

Kini Arya telah melupakan luka lamanya dan akan memulai hidup baru dengan wanita yang akan di kenalkan Arya pada mereka.

Hari yang dinantikan Arya telah tiba, hari sabtu ini adalah hari yang akan di tunggu-tunggunya. Karena dia akan meminang Alya di depan kedua orangtua Alya.

Arya dan keluarganya sedang di dalam perjalanan menuju sebuah restorant terkenal yang telah di siapkan oleh asisten Leo. Segala sesuatunya jika sudah di urus oleh asistent Leo pasti aman dan terkendali.

Arya mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang, jalanan ibu kota terlihat sangat rame namun tidak membuat macet.

"Arya...mama penasaran sama wanita yang sudah nengembalikan senyummu" Ucap nyonya Rosi di sela-sela musik yang di hidupkan Arya.

"Bentar lagi kan ketemu ma....mama sabar ya....Alya itu wanita periang ma..." jelas Arya sambil membayangkan wajah pujaan hatinya.

"Iya...cepatan dunkz jalannya mama udah gak sabar..." rengek mama pada putranya.

"Oke ma..." sahut Arya sambil mengacungkan jempolnya.

Tiga puluh menit perjalanan mereka sampai di lokasi yang telah di tentukan Arya. Mereka masuk ke ruangan VVIP yang telah disewanya.

Sedangkan keluarga Alya belum juga datang. Arya mengirimi pesan pada Alya.

"kamu dimana sayang??" tanya Arya nelalui chat.

"Masih di jalan...bentar lagi sampe kok..." balas Alya.

"Hati-hati ya...miss u..."

"Miss u too..."

Tak berapa lama keluarga Alya sampai di restoran, mereka di sambut oleh seorang pelayan lalu mengantarkan mereka menuju ruangan yang telah berkumpul disana keluarga Arya.