Part 10

Terima kasih buat teman teman yang udah mampir di karya ku...❤

\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>>

"Apakah kamu mencintaiku??" tanya Arya menggenggam tangan Alya yang masih bergeming tanpa suara.

"Haruskah aku menjawabnya saat ini juga?" tanya Alya masih bingung harus menjawab apa.

"Baiklah...aku tahu...mungkin tindakanku ini terlalu cepat...wajar kamu masih meragukan keseriusanku..." tutur Arya sedikit kecewa.

"Aku juga mencintaimu..." Ucap Alya tak tega melihat wajah Arya tampak kecewa.

Arya menatap Alya intens. "Benarkah?" tanya Arya yang di jawab anggukan oleh Alya. setelah mendengar ucapan Alya semua penghuni panti keluar sambil bertepuk tangan bahagia.

Mereka sangat bersyukur, dua sejoli yang menjadi donatur tetap dan pengunjung setia panti ini kini dalam kebahagiaan.

Arya sengaja meminta bantuan ibu panti dalam acara mengutarakan perasaannya pada Alya di panti ini, karena panti ini adalah tempat yang selalu membuat Alya bahagia.

****

Semenjak Arya dan Alya resmi pacaran, mereka semakin dekat dan tak ingin berlama-lama dengan status pacaran. Arya ingin secepatnya meminang Alya di hadapan kedua orang tua Alya.

"Al...kapan aku bisa ketemu orang tuamu...?" tanya Arya saat mereka makan siang di sebuah resto.

"Mhm...terserah kamu aja..." jawab Alya bahagia. Karena ini membuktikan Arya serius dengan hubungan mereka. Lelaki seperti inilah yang diinginkan Alya.

"Ya udah kalau gitu...sabtu depan kita dinner keluarga ya..." usul Arya yang di jawab anggukan oleh Alya tanda setuju.

Disamping Arya memang ingin memperjelas status hubungan mereka, Arya juga sudah bosan dengan sikap mamanya yang terus-terusan menyuruh Arya untuk berjumpa dengan anak sahabatnya. Kali ini Arya telah bicara pada mamanya bahwa dia telah memilih seorang wanita untuk di jadikannya sebagai pendamping hidupnya.

Mau tak mau mama Arya mengikuti pilihan putra semata wayangnya, dan dia akan membicarakan masalah perjodohan yang di rencanakannya bersama sahabatnya itu setelah Arya bisa menunjukkan wanita pilhannya.

"Aku udah capek dengarin mama yang selalu maksain aku buat ketemu sama anak sahabatnya" seringai Arya pada Alya setelah persetujuan Alya untuk melangkah lebih jauh dalam hubungan mereka.

Alya beruntung dapat mengenal Arya, laki-laki yang hanya mengenal dirinya sebagai karyawan biasa. Tidak memandang harta sedikit pun. Selama ini Alya takut pada pria yang mendekatinya hanya sekedar karena harta semata.

****

Kediaman keluarga Sentosa

Setelah selesai makan malam...

"Ma...Pa...Ada yang mau Alya omongin..." Alya memulai pembicaraan.

"Ngomong apa sayang...?" tanya nyonya Sinta penasaran.

"Alya...mau kenalin mama dan papa sama keluarga Arya..." lirih Alya pelan menanti reaksi dari mama dan papanya.

"Arya...? siapa Arya..." Nyonya Sinta masih belum mengerti.

"Jadi gini ma...Alya udah punya kekasih...namanya Arya...Arya ingin hubungan kami dilanjutkan menuju jenjang pernikahan..." jelas Alya

"Apa? kamu udah punya pacar? tapi gak pernah cerita sama mama dan papa?" pekik nyonya Sinta emosi.

"Ma..maafkan Alya ma...Alya cuma belum yakin aja sama pilihan Alya" Alya memberikan alasan agar mamanya tidak marah.

"Aduh....bisa berabe nih...rencana mama sama Rosi pa..." adu nyonya Sinta pada suaminya.

"kamu apa-apaan sih ma... Kemarin-kemarin mau anaknya cepat nikah...giliran Alya udah punya calon kamu malah mikirin rencana konyol kamu sama sahabatmu" ketus pak Haris kesal melihat tingkah istrinya.