Part 5

Terima kasih buat teman teman yang udah mampir di karya ku...❤

\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>>

"Gak tahu juga...belum ada yang sreeg...tapi..."

"Tapi apa?"

"Tapi gue mulai tertarik dengan seseorang..."

"Serius...siapa?"

"Mhm...namanya Arya..." jawab Alya jujur sambil tersenyum.

"Tapi..." wajah Alya berubah murung.

"Tapi kenapa lagi...??" Tanya Tasya semakin heran.

"Gue baru ketemu dia...ada yang beda dengan kepribadiannya...Gue suka..."

"Jadi loe tertarik sama pria yang baru loe kenal??"

Alya mengangguk sambil mengingat pertemuannya dengan Arya.

"Gue gak nyangka Al...semudah itu loe bisa suka seseorang tanpa mengetahui bibit bebet bobotnya..."

"Gue juga gak tau Sya...pria itu memiliki aura sendiri..."

"Iya deh...trus...loe masih mau ngelanjutin perjodohan itu?"

Alya hanya menaikkan kedua bahunya. Mereka masih asyik bercerita hingga mereka lupa waktu.

"Ya ampuun Al....udah jam 6 coba..."

pekik Tasya saat melihat pada jam yang terpajang di ruangan Alya.

"What??" Alya berteriak panik, karena malam ini tamu mamanya akan berkunjung ke rumahnya.

Alya merupakan anak penurut dan tidak pernah membantah permintaan orang tuanya walaupun itu hal yang tidak di sukainya. Kali ini Alya akan datang terlambat karena bisa di pastikan jam ini jalanan akan macet.

Jam 6 hingga jam 8 malam merupakan jam padat di kota ini. Apalagi perusahaan Sentosa terletak di tengah kota. hingga sulit untuk mencari jalan alternatif agar cepat sampai di rumah.

Kring...kring....

Ponsel Alya berdering membuatnya semakin panik saat mengetahui yang menelpon adalah mamanya. Dengan berat hati Alya mengangkat telpon tersebut.

"Halo..."lirih Alya pelan.

"Kamu dimana?" teriak Nyonya Sinta panik karena putri tunggalnya belum juga sampai di rumah.

"Ma...maaf ma...Alya masih di kantor..." Jawab Alya hati-hati agar mamanya tidak marah.

"What...? Are you seriosly?" Nyonya Sinta semakin panik karna sebentar lagi tamunya sampai di kediamannya.

"Iya ma...tadi Alya banyak kerjaan ma...sampai gak sadar kalau udah jam 6 aja..."

"Alyaaa...mama mau bilang apa sama teman mama?? mama udah janji mau kenalin kamu sama anak teman mama...kamu bikin mama malu aja...!!!" bentak mama kesal lalu mematikan panggilannya.

Alya menghela nafasnya berat.

"Ya udah yuk kita pulang..."Ajak Tasya sambil merapikan barang-barangnya. Alya mengikuti Tasya.

"Al...gue nebeng sampe bengkel depan ya..." Ucap Tasya memohon.

"Ya udah yuk..."

Mereka pun keluar dari gedung perusahaan Sentosa grup menuju parkiran.

Alya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang dia berusaha sampai kerumah lebih cepat. Namun kemacetan kota tak bisa di elakkannya, saat ini dia terjebak di jalanan yang padat oleh kendaraan bermotor.

Alya menurunkan Tasya di bengkel tempat dia memperbaiki mobilnya.

"Thanks Al..." ucap Tasya sambil melambaikan tangannya. Alya menjawab dengan senyuman. Alya menghidupkan musik agar dia tidak bosan menghadapi kemacetan.

Saat Alya semakin jenuh menghadapi macetnya kota dia melihat sosok yang di kenalnya menghampiri mobilnya. Lalu mengetuk kaca pintu mobil Alya. Alya menurunkan kaca.

"Hai...." Sapa Alya kaget melihat pria ini bisa mengenal mobilnya. Padahal baru sekali berjumpa saat membawa mobil

"Boleh aku masuk?" Tanya Arya pada wanita yang seminggu ini menjadi bunga tidurnya.

"Silahkan..." jawab Alya."kamu dari mana?"

Alya bertanya heran melihat Arya berjalan kaki tidak nembawa kendaraannya.

"mhm...itu...tadi mobilku mogok" jawab Arya berbohong karna malu mengakui dia sengaja menghampiri mobil Alya saat dia tahu mobil Alya yang berada di depan mobilnya yang juga terjebak macet dan meninggalkan asistennya sendirian.