Part 4

Terima kasih buat teman teman yang udah mampir di karya ku...❤

\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>>

Hari ini Alya sudah sibuk dengan rutinitasnya di kantor di karenakan hari ini hari senin banyak meeting yang harus di hadirinya.

Tok...tok...tok...

Pintu ruangan Alya di ketuk...

"Masuk" teriak Alya.

Tak berapa lama sekretaris Alya sekaligus sahabatnya Tasya masuk ruangannya.

"Al...hari ini ada 5 meeting yang akan diadakan 2 di luar kantor..." Tasya menyodorkan jadwal hari ini pada Alya.

"Mepet banget waktunya Sya...bisa reschedule ulang??" Tanya Alya menimbang waktu meeting yang hampir berdempetan.

"Ok...gue coba dulu ya..." jawab Tasya sambil berlalu meninggalkan ruangan Alya.

Setelah tasya keluar, Alya kembali sibuk dengan berbagai kertas yang nenumpuk di atas mejanya.

Meeting pertama dengan para petinggi di perusahaan Sentosa akan diadakan jam 9 di ruang meeting kantor ini. Sedangkan sekarang hampir jam 9. Alya keluar menuju ruangan Tasya untuk mengetahui jadwal meeting yang sudah di reschedule karna sudah lama menunggu Tasya tak kunjung datang ke ruangannya.

Alya dan Tasya bersahabat sejak duduk di bangku perkuliahan karena Tasya memiliki kemampuan di bidang sekretaris dia mendaftar menjadi sekretaris di perusahaan Sentosa saat sekretaris pak Haris mengundurkan diri. Alya tidak mengetahui bahwa Tasya mendaftar di perusahaannya begitu juga Tasya tidak mengetahui bahwa perusahaan terbesar di kota ini merupakan milik keluarga sahabatnya.

Saat Alya kuliah dia selalu bersikap seperti orang biasa, dia tidak ingin memamerkan kekayaan keluarganya. Walaupun Tasya merupakan bawahannya Alya tidak pernah menganggap Tasya sebagai bawahan dia tetap menganggap Tasya sebagai sahabat.

"Gimana Sya...?" Tanya Alya saat telah berada di ruangan sekretarisnya.

"Mhm...jadwal meeting dengan perusahaan Pramuja di ganti senin depan...Awalnya mereka protes karena ini adalah awal kerja sama kita dengan mereka"

"Trus...?"

"Terpaksa gue bujuk bos mereka yang sombong dan arrogant"

"Hush...emangnya loe udah pernah ketemu sama dia??"

"Pernah...waktu itu gue gak sengaja nabrak dia di sebuah cafe...gue udah minta maaf berkali-kali dia hanya menatap gue sinis banget..." Cerita Tasya kesal mengingat kejadian menyebalkan itu.

"Udah...gak pa-pa...yang penting udah clear kan?"

"Udah sich..."

"Trus jadi kita meeting jam 9 ini?"

"Jadi dunkz..." Ucap Tasya sambil menggandeng lengan Alya menuju ruang meeting.

Meeting hari ini selesai jam 4 sore. Alya benar-benar sangat lelah. Baru saja dia menghempaskan tubuhnya di sofa yang ada di ruangannya bersama Tasya. Alya mendapat pesan dari mamanya.