Setelah mimpi buruk itu Andre mulai lebih berhati hati dengan gunung singawari, kemudian ia sudah bisa melihat gunung singawari dari jarak dekat yang menunjukan bahwa ia sudah sampai ke sana.
Kemudian bus sekolah pun berhenti bu sita pun mengabsen semua murid sembari murid lain turun dari bis sekolah. Andre dan kawan kawannya pun mengambil tas mereka dan turun dari bis satu per satu, di luar bis mereka di sambut oleh seorang pria yang memakai rompi hijau tua dan sebuah senter di tangannya. Saat semua murid sudah turun Bu sita pun memperkenalkan pria itu kepada semua murid.
“ Anak anak, bapak ini namanya pak Usman, beliau adalah pemandu kita di gunung ini “
“ Selamat pagi anak anak “ setelah murid murid lain menyapa pak Usman, ia langsung menjelaskan mengenai gunung singawari kepada mereka semua.
“ Ok anak – anak, kali ini bapak akan menjelaskan mengenai hal hal yang boleh dan tidak boleh kalian lakukan di sini, serta apa yang harus kalian lakukan jika tersesat “
Saat pak usman sedang menjelaskan Bagas malah melamun tidak jelas sambil melihat layar HP nya. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, dan suara jangkrik dan katak sudah bisa terdengar, begitu pula pak usman yang sudah menyelesaikan penjelasannya.
“ Ok anak anak munking segitu saja penjelasan dari bapak, semoga penjelasan singkat tadi dapat bermanfaat. Kalian boleh beristirahat sebentar agar tidak lelah di perjalanan. “
Kemudian pak usman pun meninggalkan mereka di sana dan berbicara dengan bu sita, sedangkan murid murid yang lain ada yang sedang bermain dan ada juga yang sedang bermain dengan HP mereka, begitu pula Andre yang sedang membaca novel yang di bawanya dan Adith yang sedang mendengarkan lagu dari HP nya
“ Ihhh kalian kenapa sih diam di sana terus, bicara atau bermain kek dengan kita “ Sinta pun kesal karena kedua temannya yang terus tidak mempedulikan dia.
“ Sudah lah sinta jangan mengganggu mereka “ Keiya pun menegur Sinta.
Tapi saat Andre sedang membaca novelnya menjadi teringat dengan mimpinya mengenai gubuk tua Andre pun memutuskan untuk pergi dan memeriksa gubuk itu. Tapi tiba tiba bu sita memanggil mereka untuk berbaris dan pergi mendaki gunung singawari. Saat sedang berbaris Andre memutuskan untuk memeriksa gubuk itu bersama Adith besok ketika hari sudah siang.
Di tengah perjalanan hanya terlihat pohon pohon lebat dan suara jangkrik serta dengan langit yang sudah mendung. Di saat yang sama pula Andre Tiba tiba merasa pusing dan mual karena dia sudah kelelahan karena mereka sudah berjalan selama 1 jam tapi tidak juga sampai.
“ Ternyata Gunung nya lumayan besar, perasaan tadi kelihatan kecil deh “
“ ehhh hust, jangan bilang begitu sompral tau “ Sinta pun langsung menasehati Andre.
“ Sudah diam saja, nanti juga sampai “ Ujar Adith.
Andre pun mengiyakan perkataan Adith dan lanjut berjalan meski dia sudah kelelahan, Sedikit demi sedikit tenaga ia kerahkan agar masih bisa berjalan tapi kemudian seketika angin berhembus kencang dan mata Andre pun kemasukan debu, saat membuka matanya dia melihat seorang nenek nenek yang sedang berjalan dan tiba tiba hilang saat angin berembus sekali lagi.
“ Anak anak bertahan sedikit kita sudah hampir sampai, Ujar pak Usman sambil berjalan melawan angin “
Ternyata pak Usman benar pos Pertama mereka sudah dekat dan tidak jauh lagi karena mereka sudah bisa melihat cahaya lampu dari ujung jalan. Memang benar mereka sudah sampai di pos pertama di sana mereka di sambut pendaki lain yang sudah sampai di sana. Tapi karena Angin kencang sering berembus, mereka pun akan tidur di salah satu 5 pondok di pos pertama itu karena takut akan terjadi badai yang kencang , begitu pula dengan pendaki yang lain.
Di pondok Andre menceritakan kejadian yang ia alami saat berada di jalan
“ Teman teman tadi di jalan kalian ada melihat nenek nenek tidak? “
“ Nenek nenek apa? , jangan mengadi ngadi deh serem tau dah ini sudah malan lagi “ Ujar sinta sambil ketakutan.
“ Beneran lhoo, aku tidak bohong “
“ Sudah lah Dre, serem tau “ Ujar Adith karena ketakutan
Ketika mereka sedang berbicara di luar angin sudah berembus kencang dan hujan yang deras pun turun, seakan akan menyambut mereka di malam itu. Saat mereka sedang berbicara tiba tiba Pak usman datang sambil membawa coklat panas untuk menghangatkan tubuh mereka.
“ Wahhhh sedang membicarakan apa nih ?, Bapak boleh ikut? “
“ Tidak apa apa pak hanya pembicaraan biasa ehehe “ Ujar adith sambil meminum coklat panas itu.
“ Kalo begitu tidur ya, Nanti besok kita harus bangun pagi pagi untuk senam “.
“ Baik pak “ Ujar Andre sambil tersenyum .
“ Sudah ya Andre aku mau tidur dulu, jangan bahas yang serem serem lagi ya, gak lucu tau. “ Kata Sinta sambil bersiap siap untuk tidur.
“ Padahal saya tidak berbohong “ Ujar Andre di hatinya sambil duduk di pinggir kasur.
Setelah semua tidur, hujan juga sudah reda yang terdengar hanya suara jangkrik dan katak di malam hari yang berbunyi di tengah kesunyian itu. Tapi sepertinya tidak semua orang sudah tidur, ternyata Bagas diam diam keluar dari pondoknya untuk mencari udara segar.
“ Hmmm Udara di sini segar juga tapi tidak seru jika tidur terlalu cepat, munking aku akan berjalan jalan sebentar dan kemudian kembali “ Ujar bagas sambil berjalan jalan di gunung singawari.
Sakin serunya dia berjalan dia pun sampai tidak sadar jika dia ternyata tersesat di tengah gunung.
“ ehhh @*!”$#? aku malah tersesat pula di ini, dah lah jalan aja nanti juga turun gunung “
Tapi bukannya turun gunung bagas malah semakin tersesat dan hari juga sudah larut sehingga pandangan Bagas menjadi terbatas di tambah kabut yang muncul gara gara hujan yang tadi.
“ Aduhhh sekarang gimana lagi nih, saya malah makin tersesat. Saya seharusnya tidak melamun ketika pak Usman menjelaskan “
Meskipun menyesal kini dia telah tersesat dan susah membedakan tempat di sana karena yang ia lihat hanyalah pohon, pohon dan pohon. Tapi di tengah hutan Bagas malah bertemu dengan sesosok nenek yang sedang berjalan di tengah gunung sambil membawa tongkat dan memakai pakaian abu abu merah dengan jubah berwarna merah.
“ Ehhh nenek tua! kamu tau tidak jalan kembali ke pos pertama gunung ini? “ Kemudian nenek itu pun menoleh dan...
AAAHHHHHHHHHHH
Karena mendengar suara jeritan yang keras tadi semua anggota camp dan pendaki lain pun terbangun. Sontak itu membuat heboh dan kesunyian tadi pun berubah menjadi kehebohan. Karena keadaan terlalu membuat panik, pas usman memutuskan untuk menenangkan semuanya.
“ Mohon agar semua tenang!!! “ Teriak pak usman.
Setelah mendengar suara pak usman, semua orang langsung terdiam dan suasana kembali sepi seperti awalnya.
“ Kami pihak pengawas gunung akan berpatroli di sekitar gunung ini untuk mencari sumber suara tersebut, jadi di harapkan agar semuanya kembali ke pondok masing masing dan jangan keluar selagi belum ada pemberitahuan.
Kemudian semua orang pun di absen agar mencegah adanya orang yang hilang, tapi di daftar hanya bagas yang belum di absen. Kemudian pak Usman pun melaporkan hal itu ke bu sika dan membagi 2 regu agar mudah dalam pencarian, regu pertama berjaga di setiap post di gunung sekaligus melindungi orang orang di post lain dan regu lainnya mencari bagas.
Apakah bagas akan di temukan? Di manakah dia sekarang? Dan apa yang terjadi padanya?
To Be Contiune >>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Pendekar
wah bagas tersesat dimana ya dan ketemu nenek
2021-08-28
0
anggita
Andre ,, Adith.👻
2021-03-03
1