"ayo makan yang banyak. biar gemuk jangan kayak dia badan kurus tak terurus " ucap Tasya dengan nada menyindir Berlian sambil memberi makan para sapi sapi di kandang.
Berlian yang disindir hanya bisa menggidikkan bahunya serta meneruskan menyikat rambut seekor kuda berwarna coklat nan indah itu .
cik ,dasar dia tak sadar diri !
yang kurus siapa coba !
" apa kalian tidak ingin jalan jalan ? " ujar sang grandma yang baru saja berjalan memasuki kandang ternak.
ya
tidak
jawaban Tasya dan Berlian dengan bersamaan .
Tasya yang ingin jalan jalan mengitari pedesaan itu sirna sudah saat Berlian berkata tidak .
"ayolah , kita ini sedang liburan jangan diam di rumah saja ." Tasya menekukkan kedua tangannya di depan dada dengan bibir yang mengerucut .
gemas dengan temannya ini Berlian hanya bisa tersenyum dengan menggelengkan kepalanya .
kekanakan
sangat kekanakan
itulah gambaran pada diri Tasya .
"apakah kau ingin jalan jalan dengan wanita itu ? " tanya Berlian pada sang kuda dengan masih menyikat rambutnya membuat Tasya membulatkan kedua bola matanya .
" grandma ,,,,, " kini Tasya mengadu.
lihatlah , dia benar benar seperti anak kecil yang kehilangan induknya .
" kau pergilah dengan Mike , mungkin anak nakal itu ingin merontokkan rambut J. " ucap sang grandma .
J adalah kuda jantan milik Berlian yang ia pelihara saat duduk SMA. kuda ini hasil hadiah dari seseorang yang pernah dekat sekali dengannya .
*****
di sebuah cafetaria
Ruby berdiri di dekat meja Amey .dengan rasa takut meremas kedua tangannya yang penuh dengan peluh dingin .
" mau apa kau ? " ucap tegas Amey dengan wajah dingin yang datar .
" bolehkah aku duduk kak ? " tanya Ruby dengan nada takut .
" aku tak Sudi duduk dengan mu ! "
jawaban itu sungguh menyakitkan , Ruby kini meremas ujung bajunya seperti menandakan hatinya yang sakit dengan ucapan orang yang dianggap Kakak olehnya .
" kenapa ? aku kan adikmu ? " kini Ruby berani menatap Amey dengan mata yang berkaca-kaca.
" adik hanya dalam sebuah kertas. dan itu tidak dalam darah. kau hanyalah orang lain bagiku ". jawab Amey dengan seringai mengejek.
deg,
jatuh sudah jantung ini menahan luka, pun iris terus teriris hatinya .
" kau benar , aku dan kau bukanlah adik dan kakak . tapi aku adalah anak kandung dari tuan Frans Giordano . justru kau lah yang hanya anak tiri dari ..... "
brakkk.
Amey menggebrak meja karena muak dengan jawaban Ruby.
" cukup ! apa mau mu hah ? " ucap Amey dengan suara yang meninggi sehingga semua mata pengunjung cafetaria itu menoleh kearah mereka .
kini Ruby duduk dihadapan Amey. Amey yang melihat itu merasa jengkel dan tak suka .
" aku hanya minta kau membantuku , kau tahu aku ingin sekali pindah ke sebuah apartemen bagiku rumah itu seperti neraka bukan seperti rumah. coba kau bujuk ayah siapa tahu mau mendengarkan mu ." pinta Ruby dengan sedikit memohon .
Amey hanya tertawa geli mendengar ucapan dari Ruby. " itu tak sebanding dengan penderitaan kakakku ". kini wajah Amey berubah menjadi dingin mengingat kakaknya.
" itu bukan salahku ! kenapa kalian membalasnya kepadaku " jawab Ruby dengan lantangnya
cih , tidak sadar dia .
andai saja dia tahu
pasti dia tidak akan bertanya seperti itu .
gumaman Amey dengan menganggukkan kepalanya serta menyeruput jus yang tadi ia pesan .
" kau berikan yang aku mau, karena aku sudah tidak bisa sediam dulu . jika dalam waktu dekat ini kau tidak bisa memberikan apa yang aku mau maka kita akan mulai berperang saat itu juga " ucap Ruby dengan nada peringatan sebelum ia beranjak pergi .
perang ?
cih , siapa takut !
kini Amey semakin tertawa dengan apa yang di ucapkan Ruby.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Lia
semangat selalu thor
2022-01-09
1