Diordan memperhatikan dengan seksama gerak gerik mereka semua . Rasa tidak sukanya muncul saat apa yang menjadi miliknya di ganggu oleh orang lain .
Saat ingin memerintahkan anak buahnya untuk melindungi berlian dan adiknya. Tanpa sadar dia di kejutkan oleh kemahiran perlawan berlian pada laki laki keparat tersebut .
Aaaaarrrrggghhh
Bak
Bik
Buk
Prraaanggg .
Krrreeekkk .
Suara kekacauan itu membuat semua menatap ngeri ke tempat kejadiannya.
Jeritan , kesakitan para pria itu mengelegarkan mengalahkan dentuman music DJ . Bagaimana tidak , mereka habis di banting dan di pukul oleh berlian.
Bahkan sampai ada yang tangannya patah . Ya, tangan itulah yang sudah berani menyentuh lengan berlian .
Berlian dengan acuhnya berlalu meninggalkan kejadian itu tanpa ingin memberitahu apa yang sedang terjadi .
Amey yang di tinggalkan kini berlari mengejar sang kakak .
"Menarik " sebuah senyuman mekar di bibir diordan .
_____
Pukul 3 dini hari seharusnya di gunakan untuk beristirahat mengumpulkan energi agar nanti bisa dengan maksimal melakukan kegiatan di pagi hari . Tapi sepertinya saat ini mereka gunakan untuk sebuah interograsi menegangkan .
Berlian berkali kali memijit dahinya yang pusing memikirkan kejadian tadi . Sementara amey duduk di ujung tempat tidur dengan rasa ketakutan akan sosok kakaknya .
Apalagi kalau di ingat baru saja kakaknya seperti macan betina yang sudah melahirkan ...
Iiihhhh membuat seluruh tubuhnya meremang.
Udara dingin AC di kamarnya tak membuat keringat dingin Amey berhenti bercucuran .
Aaaaiiiihhhhh .
Keluh berlian yang membuat Amey menatap dengan rasa takut . Dan kemudian dia menunduk lagi .
"Sudah lupakan ! Kepalaku sakit !"
Berlian pergi meninggalkan adiknya .
Amey menatap kepergian kakaknya sampai tak terlihat lagi oleh pandangan matanya .
Kenapa ?
Tumben sekali ! Biasanya abis ini dia pasti akan ......
Gleg,
Membayangkan saja rasanya sangat sulit dicerna. Tapi dengan seperti ini amey merasakan sedikit ketenangan.
Berarti tidak jadi sita fasilitasnya ??
Wah senangnya !
Terbitlah senyum indah di wajah Amey dan tak lama dia pun tertidur dengan masih membayangkan betapa senangnya dia dengan fasilitas yang tidak jadi disita oleh kakaknya .
Mimpi saja kau Mey !!
Semoga saja mimpimu benar menjadi indah .
****
Ternyata mimpi hanyalah sebuah mimpi buktinya saat Amey ingin pergi ke kampusnya dia yang biasa mendapat uang saku bulanan yang cukup untuk berfoya foya kini hanya tinggal lah kenangan.
" Kejamnya punya kakak !! " Keluh Amey nanar menatapi uang sakunya yang tidak setebal dahulu .
Dia bahkan untuk komplain ke kakaknya saja tak kuat saat mata sang kakak menatapnya seakan menusuk hingga ke rongga kehidupannya .
"Naik bus ya Mey !!" Kata Berlian yang terus melihat ke Amey dengan sambil memotong roti panggang ya .
Aaaarrrrggghhhh ..
tidak mau lagi.
Sang ibu yang ingin menanyakan apa yang terjadi di antara mereka kini hanya bisa bungkam saat berlian menoleh menatap sang ibu dengan sedikit penekanan pada cara dia memotong rotinya.
bagaimana bisa selembar ?
cukup apa ?
minum ? makan ? oh tidak !
itulah salah satu gumaman Amey dalam hati . tapi dari lirikan mata dan cara berpikirnya mudah terbaca oleh siempunya ide menyita fasilitasnya .
"kenapa ? tidak cukup ? cukup kok kalau kamu makan mie intan dengan segelas air mineral. " ujar berlian dengan menggoda sang adik membuat Amey menggidikan ngeri makanan yang disebutkan oleh kakaknya.
what ?
mie instan ?
tidak mungkin !
apa ada muka untuk memakannya nanti ??
kaaaakkk , kau sungguh kejam !!!
menangis lah Mey, karena kakakmu itu tidak akan pernah mengasihani mu . hehehehe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments