Rasa yang sama

Bandung 2019

Sudah beberapa tahun berlalu. Celline sudah lulus dari sekolah menengah atas, bahkan sekarang Celline sudah selesai mendapat gelar sarjana nya. Celline sekarang bekerja di salah satu kantor BUMN di kota Bandung. Saat ini bahkan Celline sudah menikah dan memiliki satu orang anak. Celline yang dijodohkan kedua orang tuanya mau tidak mau harus menurut dan menyetujui dengan perjodohan ini beberapa tahun kebelakang. Suami Celline sendiri bernama Denish. s

Seorang lelaki tampan asal Semarang. Yang bekerja sebagai Manager di salah satu Bank swasta.

Kehidupan rumah tangga Celline memang baik-baik saja. Suami Celline selalu memperlakukan Celline bak putri raja. Anak celline baru berusia satu tahun, dia sangat menggemaskan selalu membuat Celline tersenyum melihat tingkah putri kecil nya yang bernama Keysha itu. Semua orang yang melihat keluarga Celline pasti akan mengatakan keluarga yang harmonis dan sempurna, sebab Celline dan Denish termasuk di kategorikan keluarga yang berada.

Aktifitas pagi yang di lakukan Celline sebelum berangkat kerja adalah memenuhi kebutuhan suami dan putri nya terlebih dahulu. Meskipun Celline di bantu dengan adanya asisten rumah tangga, namun Celline ingin menyempatkan diri untuk sekedar membuat sarapan pagi untuk keluarga kecilnya. Hari ini Celline memasak nasi goreng untuk sarapan bersama. Denish turun menuruni tangga melihat Celline sedang menyajikan makanan, kemudian Denish berkata dan mendekat pada Celline.

"Selamat pagi tuan putri, pagi ini begitu cerah. Secerah senyuman kamu, semoga tuhan selalu memberkatimu sayang," ucap Denish mencium kening istrinya.

Celline yang selalu di perlakukan manis seperti itu, hanya tersenyum lalu mengajak suaminya untuk makan bersama.

"Pagi Denish papa nya Keysha, yuk makan dulu nanti kita telat ngantor," ucap Celline mengalihkan.

Mereka makan bersama sesekali Denish menggoda istrinya. Namun Celline hanya tersenyum menanggapi tingkah suaminya itu. Setelah selesai makan Celline dan Denish pergi menggunakan mobil masing-masing menuju kantor. Celline yang di kejar waktu harus buru-buru karena ada apel pagi. Dan menjalankan mobilnya dengan sedikit ngebut. Saat melewati lampu merah ternyata Celline menabrak salah seorang pengendara motor hingga pengendara motor itu terjatuh. Celline yang panik langsung menginjak pedal rem dan turun dari mobilnya.

Saat membuka pintu mobil rupanya orang-orang sudah berkerumun menolong pengendara motor itu. Untung saja tidak ada luka berat hanya ada goresan saja pada motornya. Celline yang merasa panik kemudian langsung menghampiri pengendara motor itu.

"Mas gimana ada yang luka? maaf saya benar-benar gak sengaja. Mas saya bakal ganti rugi dan sekali lagi maaf," ujar Celline beruntun karena merasa panik.

Saat pengendara motor itu membuka helm. Kemudian Celline merasa terkejut karena mengenali sang pengendara motor itu.

"Ka Arjuna?" tanya Celline terkejut.

Ternyata pengendara motor itu adalah Arjuna. Kakak kelas idaman Celline dulu. Sudah beberapa tahun tidak bertemu, namun hati Celline masih saja bergetar ketika melihat Arjuna di hadapannya.

"Kamu Celline kan adik kelas saya dulu? oh tidak perlu panik, saya tidak terluka parah. Lihatlah ini bukan apa-apa," ucap Arjuna kepada Celline.

Celline yang merasa panik takut Arjuna mengalami luka tetap saja ngotot dan memaksa mengajak Arjuna menuju klinik terdekat. Arjuna menaiki mobil bersama Celline menuju klinik. Seketika suasana di dalam mobil masih lah hening, sebab kecanggungan sungguh mendominasi. Arjuna akhirnya memecah keheningan dan bertanya kepada Celline.

"Celline apakah tidak akan jadi masalah kalo kamu mengantar saya menuju klinik. Bagaimana dengan pekerjaan kamu? sungguh ini tidak perlu Celline, saya baik-baik saja," ucap Arjuna melirik Celline yang sedang mengemudi mobilnya.

Mata Celline masih saja fokus mengendara, namun pendengarannya sungguh awas mendengar dengan jelas perkataan Arjuna baru saja. Dirinya pun lantas menengok sekilas lalu tersenyum pada Arjuna.

"Ini sudah kewajiban saya kak Juna. Saya harus bertanggung jawab dengan apa yang sudah saya perbuat. Dan untuk pekerjaan kenetulan saya sudah ijin tadi, terus untuk motor kak Juna sudah saya urus masuk bengkel." jawab Celline lengkap.

Arjuna dan Celline akhirnya berbincang di dalam mobil. Setelah mereka sampai di klinik Celline tetap menunggu Arjuna sampai semuanya beres. Ternyata Arjuna tidak lah apa-apa, dia hanya mengalami luka memar sedikit. Kemudian Celline merasa lega mendengarnya. Arjuna keluar dari dalam ruangan pemeriksaan dengan berjalan yang tertatih dibantu oleh Celline. Mungkin luka memarnya baru terasa dan menimbulkan rasa ngilu di sekitar kaki Arjuna.

"Kak Juna aku anter pulang ke rumah ya?" tanya Celline.

Arjuna tersenyum dan mengangguk menyetujui Celline. Kemudian Celline mengantar Arjuna menuju kostnya, sebab orang tua Arjuna sudah pindah beberapa tahun lalu ke daerah Subang. Lalu Arjuna lebih memilih untuk kost di Bandung. Sesampainya di kost Arjuna langsung turun dari mobil dan di bantu oleh Celline untuk memasuki kamar kostnya. tidak lupa sebelum berpamitan Celline terlebih dahuli meminta nomer WhatsApp Arjuna untuk selalu memantau perkembangan Arjuna hingga sembuh.

Celline tidak mengendarai mobilnya menuju kantor melainkan menuju rumahnya sendiri. Asisten rumah tangga yang melihat Celline sudah pulang kemudian bertanya.

"Bu kok tumben jam segini sudah pulang?" tanya asisten rumah tangga Celline.

"Iya mbak tadi di jalan ada sedikit insiden, aku nabrak orang. Untungnya gak apa-apa dan sekarang udah beres." jawab Celline menjelaskan.

Asisten rumah tangga hanya mengangguk mendengar penjelasan Celline siang itu. Kemudian Celline langsung menuju kamar nya, dirinya masih seutuhnya belum sadar dengan apa yang terjadi pagi tadi. Rasa yang sama masih ada. Dirinya bisa bertemu lagi dengan Arjuna, setelah beberapa tahun berlalu dan Arjuna masih lah sama selalu mampu menggetarkan hati Celline.

Tinggalkan Jejak

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***