Ketika Hati Yang Memilih

Ketika Hati Yang Memilih

Awal Mula

Bandung, 2010

Arjuna Antariksa, nama dari lelaki tampan yang sedang berdiri menunggu Bus jemputan untuk berangkat menuju sekolah. Tak jauh dari tempat Arjuna berdiri ada seorang gadis cantik bernama Celline Mauren yang sedang diam-diam memperhatikan Arjuna dari kejauhan.

Celline, sapaan untuk gadis cantik yang mengagumi sosok Arjuna. Dia mengagumi Arjuna sejak pertama kali pindah dari kota Semarang ke Bandung, ya Celline merupakan siswi pindahan di sekolah Arjuna satu tahun belakangan ini. Celline duduk di kelas 11 sedangkan Arjuna kelas 12 terpaut satu tingkatan dengan Celline.

Bus sekolah yang di tunggu Arjuna pun akhirnya tiba, dan dia segera menaiki bus itu di susul pula teman temannya yang lain untuk menaiki bus sekolah, Celline yang sedari tadi hanya melamun melihat Arjuna akhirnya tersadar dan segera berlari mengejar bus yang sudah mulai melaju itu. Arjuna melihat Celline dari kaca yang berlari lari mengejar bus tidak diam begitu saja, dia langsung berteriak kepada sang supir untuk berhenti.

"Pak maaf sebentar bisa berhenti dulu bus nya, sepertinya ada gadis yang tertinggal!" perintah Arjuna pada sopir bus.

Seketika bus pun berhenti, kemudian Arjuna langsung membuka pintu bus dan melihat Celline yang sudah hampir kehabisan nafas di sertai peluh yang bercucuran. Arjuna membatin melihat penampilan Celline yang sudah seperti orang lari marathon. "Kasian sekali gadis ini, mau sekolah tapi bajunya basah dengan keringat," gumamnya di dalam hati Arjuna.

Celline yang sudah merasa kepayahan langsung masuk kedalam bus sambil menyembunyikan wajahnya yang penuh dengan keringat, setelah Celline duduk tiba-tiba ada yang menyodorkan sehelai sapu tangan berwarna biru yang dibawahnya ada ukiran rajut dengan nama Juna. Celline melirik ke arah seseorang yang sedang menyodorkan sapu tangan, ternyata memang benar Arjuna lah sosok lelaki yang selama ia kagumi sedang menyodorkan sapu tangan tersebut.

"Mungkin ini bisa membantu mengeringkan keringat di dahi kamu, terima saja ini bersih belum saya pakai," ucap Arjuna memberikan sapu tangan sambil tersenyum.

DEG...

Tiba-tiba jantungnya seolah ingin lompat dan bibir Celline terasa kaku dan susah untuk menjawab perkataan Arjuna, Kemudian Celline hanya mengangguk serta mengambil sapu tangan yang di berikan oleh Arjuna. Setelah sapu tangan itu berpindah pemilik lantas Celline langsung mengelap semua peluh yang bercucuran, akibat marathon dadakannya pagi ini, sapu tangan biru aroma wanginya maskulin semerbak di penciuman Celline memang ciri khas parfume milik laki-laki.

"Tuhan apa saya bermimpi bisa berinteraksi dengan ka Arjuna pagi ini, dan ini sapu tangannya bolehkah saya memilikinya," batin Celline.

*****

Celline masih sepenuhnya belum sadar dan move on dengan kejadian tadi pagi di bus sekolah, dia masih merasa bermimpi bisa berinteraksi sedekat itu dengan Arjuna kakak kelas yang sudah lama ia kagumi, Celline bertingkah aneh kadang dirinya tersenyum sendiri di dalam kelas, mengundang rasa heran teman sekelasnya, ya Hera namanya teman sekelas sekaligus teman sebangku Celline di sekolah, Hera hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Celline yang sedikit aneh pagi ini.

"Celline kamu kenapa ko aneh sih, senyum terus dan banyak ngelamun pagi ini?" tanya hera pada Celline.

Celline, yang menyadari temannya itu memperhatikan dirinya hanya tersenyum kikuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal dia pun tidak menjawab pertanyaan temannya dia hanya cengengesan tidak jelas.

Semua siswa dan siswi di sekolah tersebut menyambut gembira bel yang menandakan jam pelajaran sekolah telah usai, begitu pun dengan kelas Celline yang sudah di bubarkan oleh guru mereka. Entah kebetulan atau apa hari ini cuaca di Bandung hujan, sebagian dari siswa dan siswi banyak yang berteduh di sekitaran koridor sekolah, Celline menggosok gosokan tangannya ia merasakan kedinginan dengan suhu yang hampir 19 derajat. Tak jauh dari pandangan mata Celline rupanya ada sosok yang membuat Celline merasakan kembali perasaan yang tadi pagi menjalar dari mata ke hatinya.

Arjuna rupanya sedang berteduh dari air hujan di koridor sekolah yang sama dengan Celline namun jarak mereka terhalang oleh beton pembatas koridor, Celline melihat Arjuna sedang menggunakan headset sambil memainkan Handphone Blackberry miliknya. Melihat Arjuna dari jauh saja sudah membuat hati Celline ditumbuhi bunga bunga yang sangat indah, namun begitu ciutnya hati Celline untuk mendekat dan berterimakasih atas pertolongan Arjuna tadi pagi. "Mau bilang makasih aja kenapa susah banget. Ini juga kaki rasanya gemetar susah di ajak kompromi, aku terlalu ciut," gumam Celline.

Sampai hujan pun reda Celline hanya bisa seperti penguntit yang memperhatikan setiap gerak tubuh Arjuna dari kejauhan tanpa berani mendekatinya.

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak like komen rate bintang lima, Semoga suka dengan cerita pertama aku.

Terpopuler

Comments

𝕬 ㅤㅤᵏᵃⁿᶦᵃ

𝕬 ㅤㅤᵏᵃⁿᶦᵃ

done likom thor

2023-02-23

0

𝕬 ㅤㅤᵏᵃⁿᶦᵃ

𝕬 ㅤㅤᵏᵃⁿᶦᵃ

kok bisa kebetulan ya nama cewek nya

2023-02-23

0

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

🍾⃝ͩʜᷞεͧrᷠaͣ☠ᵏᵋᶜᶟ✰͜͡w⃠

langsung tak kaporitin biar ga ilang 👀

2022-07-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!