Jalan-Jalan ke Pantai

Malam itu, bulan dilangit sedang membentuk lingkaran penuh, semua mahasiswa sedang asyik bercengkerama diteras rumah, ada yang sambil makan cemilan, ada juga yang hanya ngobrol-ngobrol saja. Tapi lain halnya dengan Tari and the gank mereka malah menggelar tikar bu Minah yang terbuat dari anyaman rotan dihalaman rumah, ada juga Galen yang ikut bergabung disana.

"Eh Nar, gimana kalau besok kita jalan-jalan kepantai sepulang dari kantor desa," ajak Chery.

"Oke juga tuh, itung-itung lepas penat, lu gimana Tar?" tanya Nara.

"Gua ikut aja deh sama kalian," balas Tari.

"Lu ikut gak Len?" tanya Chery pada Galen.

"Gak, kalian pergi aja," jawab Galen singkat.

" Hem, yah udah deh kalau lu gak mau ikut," sahut Chery.

"Boleh aku gabung?" tiba-tiba Dimas sudah berada disamping mereka.

"Eh mas ganteng, boleh dong, sini duduk dekat Chery," jawab Chery yang membuat Tari dan Nara menahan tawanya. Tapi Dimas bukannya mendengar kata Chery, ia malah duduk disamping Tari, jantung Tari seketika berdetak tak beraturan, ia menjadi salah tingkah. Sedangkan Galen yang duduk disamping Nara menatap tajam kearah Dimas tapi Dimas mengabaikannya.

"Besok kita mau kepantai, mas ganteng mau ikut gak?" tanya Chery setelah Dimas duduk.

"Boleh, aku tau tempat yang nyaman dipantai dekat sini," balas Dimas.

"Wah bakalan seru kayaknya," sahut Chery lagi.

Mereka mengobrol cukup lama diselingi candaan dari Chery, hanya Galen yang kelihatannya kurang suka pada Dimas yang terlalu mengakrabkan diri, sampai tidak terasa malam semakin larut, satu persatu dari mereka kembali masuk kedalam rumah. Tari and the gank masuk belakangan, sedangkan Dimas masih duduk ditempatnya memandangi Tari yang sudah hilang dibalik pintu. Entah kenapa ia merasakan sesuatu yang lain dalam dirinya terhadap wanita itu.

Setelah dua bulan lebih berada didesa itu, baru sekarang ia merasa menemukan kembali jati dirinya, meskipun ia belum tau sama sekali siapa dirinya sebenarnya.

Yah, Dimas memang bukan anak kandung dari bu Minah, ia terdampar dipinggir pantai didesa itu dua bulan yang lalu. Ia ditemukan oleh suami bu Minah yang sore itu baru saja pulang dari laut menangkap ikan, kondisi Dimas saat itu sangat memprihatinkan, ia dibawa ke puskesmas pembantu oleh suami bu Minah dalam keadaan tidak sadar, karena didesa itu tidak ada Puskesmas utama apalagi Rumah Sakit, Dimas hanya ditolong dengan peralatan seadanya, untungnya bu Minah banyak tau tentang pengobatan tradisional, hanya dalam waktu sehari semalam Dimas sudah sadar, tapi kesadarannya mengejutkan semua orang karena ia tidak mengenali dirinya sendiri. Ia bahkan tidak tau siapa namanya.

Bu Minah akhirnya membawanya pulang kerumah dan memberinya nama Dimas, ia sudah menganggap Dimas seperti anaknya sendiri. Sudah beberapa tahun bu Minah hanya tinggal berdua dengan suaminya, ia mempunyai anak dua orang tapi mereka sudah berkeluarga dan tinggal diluar kota, anak-anaknya tidak hanya tidak pernah pulang, mereka bahkan tidak pernah memberi kabar pada bu Minah.

Dimas menghela nafas berat, ia mencoba mengingat-ingat lagi tentang kejadian sampai ia terdampar didesa itu tapi bukannya ia ingat sesuatu, kepalanya malah terasa sangat sakit, ia pun berdiri dan berjalan masuk kedalam rumah mengikuti para mahasiswa tadi, tidur di ruang tengah berdekatan dengan Galen.

***

Keesokan harinya mereka pun benar-benar kepantai, mereka mendatangi pantai yang berada diujung desa, disana pasir putihnya sangat indah dan ada tempat duduk untuk bersantai yang sengaja didesain dari batang pohon kelapa. Mereka menuju kesana dengan mengendarai motor, Dimas bergoncengan dengan Tari, sedangkan Chery dengan Nara menggunakan motor staf desa yang dipinjam oleh Dimas.

Sepanjang jalan hati Tari merasa tidak karuan, hawa dingin menusuk sampai kedasar-dasar hatinya, jiwanya berdesir, ia tidak tahu perasaan apa itu, yang ia tahu hatinya saat ini sangat bahagia, dengan malu-malu ia kembali melingkarkan tangannya perlahan pada pinggang Dimas, Dimas yang berada didepannya lagi-lagi tersenyum simpul.

"Nar, kita kesana yuk dekat perahu yang itu," ajak Chery pada Nara menunjuk sebuah perahu yang sepertinya sedang diperbaiki pemiliknya.

"Lu gak ikut Tar?" tanya Nara.

"Gak deh Nar, masih panas, entar aja agak sorean," jawab Tari yang sedang duduk santai dipinggiran pantai. Jam memang baru menunjukkan pukul 16.00 sore, mereka tadi berangkat kepantai sehabis ashar.

"Kalau gitu aku kesana yah sama Chery," ucap Nara yang hanya diiyakan dengan anggukan Tari.

"Mas Dimas tolong jagain sahabatku yah, takut diambil sama hantu laut karena kelewat cantik," canda Nara dan dibalas senyum manis Dimas.

"Apaan sih Nar, gak lucu deh," sahut Tari.

"Tapi kalau diambil sama aku boleh kan?" Dimas membalas candaan Nara, membuat muka Tari seketika memerah seperti kepiting rebus.

"Boleh kog mas, asal Tarinya juga mau," jawab Nara tertawa lebar kemudian berlalu mengejar Chery.

Tari jadi salah tingkah saat ia ditinggal berdua dengan Dimas. Ia tidak tau harus bicara apa sekarang, Dimas yang melihat sikap Tari pun berinisiatif memulai duluan pembicaraan.

"Kamu asalnya dari mana Tar ?" tanya Dimas memecah kegugupan Tari.

"Papaku sebenarnya berasal dari kota A, mama dari kota B tapi karena dua-duanya kerja dikota S jadi kita udah lama tinggal disana," jawab Tari masih terlihat malu-malu.

"Oooo, papa Tari kerja apa dikota S?," tanya Dimas lagi.

"Papaku punya perusahaan kecil mas, sedangkan mama cuma pegawai pemerintahan," jawab Tari lagi.

"Enak yah Tar tinggal dikota, mau apa aja ada," ucap Dimas.

"Iya sih mas, tapi dikota sumpek, udah gak adalagi udara sejuk kayak gini," balas Tari.

"Kamu suka pantai?" Tari terlihat senyum tipis mendengar pertanyaan Dimas.

"Suka sekali mas, apalagi menunggu senja dipantai, angin semilirnya itu membawa kedamaian dalam hati, rasanya plong tanpa beban," jawab Tari menerawang jauh.

"Iya benar Tar, itu sebabnya kenapa aku juga suka main dipantai," Dimas sepertinya mengingat sesuatu tapi saat kepalanya mulai merasakan sakit ia buru-buru mengendalikan ingatannya, ia tidak ingin Tari tau tentang dirinya.

"Kamu juga suka pantai mas?," tanya Tari yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Dimas sambil menarik kedua ujung bibirnya.

"Senja udah hampir muncul nih, kita jalan-jalan dibibir pantai yuk," ajak Dimas, Tari menganggukkan kepalanya lalu berdiri mensejajari langkah Dimas.

Mereka berduapun berjalan menyisir bibir pantai berlawanan arah dengan tempat Nara dan Chery berada. Tari dan Dimas terlihat sudah akrab, mereka sepertinya sudah tidak canggung lagi satu sama lain.

"Udah mau magrib mas, balik yuk," ajak Tari pada Dimas saat ia melihat senja sudah hampir tenggelam.

"Iya, kita panggil Chery dan Nara dulu," jawab Dimas kemudian mereka berbalik badan ketempat Chery dan Nara yang masih asyik bermain air laut dibibir pantai. Tari dan Dimas tidak berhenti saling memberi senyuman manis sampai mereka berada tepat disamping kedua sahabatnya tersebut.

"Lu dari mana aja sih Tar, jauh banget jalan keatas sana, diajakin mas ganteng yah," Tari langsung disambut oleh celotehan Chery.

"Mas ganteng modus yah sama Tari," ucap Chery lagi, Dimas hanya tersenyum tipis.

"Lu apaan sih Cher, sembarang aja kalau ngomong," sahut Tari kembali terlihat malu.

"Sudah mau magrib, kita pulang sekarang yah," kata Dimas yang diiyakan oleh semuanya.

Mereka pun kembali kerumah dengan perasaan bahagia dihati masing-masing.

❤️ Jangan lupa dukungannya readers. LIKE, VOTE, dan KOMENT. Kiss jauh author😘

🤩🤩 Jatuh cinta itu bisa membuatmu seperti orang gila karena senyum-senyum sendiri, tapi ia juga bisa membuatmu gila sebenarnya jika terlalu dalam mencintai😊

Terpopuler

Comments

Mryn

Mryn

lanjut

2021-08-12

2

Sky Queen

Sky Queen

boomlike buat author

salam hangat MY SPECIAL STUDENT

2021-01-18

2

Martha Yuliana

Martha Yuliana

next😎😎

2021-01-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!