Setelah makan siang bersama mereka berbincang bincang di ruang keluarga. Kenzo menengok kearah jam tanganya.
"Udah jam satu aja. Em mom dad Kenzo kekantor lagi ya" pamit Kenzo bangkit dari duduknya.
"Loh nggak setengah hari aja Ken?" tanya Rendi.
"Nggak dad. Hari ini ada wawancara Sekertaris baru buat Ken" jawab Kenzo.
"Ohh gitu okelah"
"Sahila ikut" ucap Sahila.
"Ehh gausah gausah ntar ngerepotin lagi" tolak Kenzo. Dia paling malas jika mengajak adeknya ini pasti pekerjaanya akan terganggu.
"Dad masak gak boleh ikut" ucap Sahila mengadu pada rendi.
"Kakak cuman becanda sana ganti baju 10 menit" ucap Kenzo pasarh dari pada harus bertatapan elang dengan mata rendi.
"Nah gitu dong kak baru anak momy" puji rara mengacungkan jempol.
"Oh ya jelas dong mom. Anak momy yang ganteng gitu loh" ucap Kenzo pede.
"Dih ganteng doang tapi status masih jomblo sama aja. Percumah Good Loking kalo jomblo wkwkwk" ejek Shila turun dari kamar dengan pakaian tomboy khasnya.
"Jomblo itu anugrah. Karena kita terbebas dari zina" jawab kenzo menaik turunkan alisnya. Berniat menskakmat adeknya itu.
"Ya kalo gak mau zina langsung nikah" Jawab Sahila.
"Ah udah males bahas nikah. Lu kaga mandi ya dek baru 5 menit udah sanpe bawah"
"Oh ya tentu. Definisi Sahila itu mandi tak perlu. Yang penting wangi ama gemoyy. Apalagi kalo kayak sahila gini uuuu Cantik, gemoy, ngangenin lagi uu" ujar Sahila pede. Rendi dan rara hanya biaa geleng geleng kepala melihat tingkah kedua anaknya.
"Dih narsis" cibir Kenzo.
"Biar bisa Gitulo. Assalamualikum dad mom" salam sahila dengan wajah mengejek sang kakak Sahila memeletkan lidah. Dia berlari keluar menuju mobil kenzo.
"Waalaikumusalam"
"Anak kamu tuh narsis semua" ucap Rendi terkekeh memeluk paruh baya yang sedang duduk disampingnya. Wanita yang masih memiliki wajah cantik dan awetmuda. yang tak lain adalah Rara.
"Ei anak kamu itu" ucap Rara
"Eii yang ngandung siapa?"
"Aku. Tapi yang buat adonan siapa?" tanya Rara
"Kita. gimana kalo bikin adonana lagi?" canda Rendi langsung membopong Tubuh rara menuju kamar.
-----------
"Kak?" panggil Sahila memecah keheningan didalam mobil.
"Hm"
"Emangnya kakak gak ada tmn cewe gtu?"tanya Sahila membuat Kenzo menautkan alisnya.
"Maksudnya?"
"Ya kakak emangny nggak punya Temen cewe. Kan setau aku kakak gak pernah deket sama cewe. Atu jangan jangan kakak Gay?" tebak Sahila.
"Mulutmu Lemes banget. Kakak masih normal cuman baru nyari yang pas aja. Lagian kakak masih 23 tahun masih mudaaa" jawab Kenzo dengan pede.
"Idihh"
Tak berselah lama Kenzo dan Sahila sampai di perusahaan. Mereka berdua menaiki lift khusus petinggi.
Hp Kenzo bergetar didalam saku celana.
📞
"Hm apa?" tanya kenzo dengan dingin.
"Saya sudah menyuruh Calon sekertaris bapak tadi keruangan bapak. Tapi katanya tidak ada orang"
"Saya masih di lift. 2 menit lagi"
Pintu lift terbuka. Kenzo dan Sahila berjalan beriringan menuju rungan kenzo. Sahila langsung merebahkan tubuhnya pada sofa dan memainkan hpnya.
Tok tok tok
"Masuk"
"Permisi pak" ucap wanita yang tak lain adalah Silvia dengan membungkukan badanya.
"Kamu?" dingin kenzo.
"Apanya pak?"
"Ckckckc lemot. Duduk" datar Kenzo. Mereka berdua melakukan wawancara, Silvia melontarkan jawaban jawaban yang membuat Kenzo menepuk tangan didalam hatinya. Tak terasa bibirnya membentuk lengkungan saat melihat Silvia begitu serius.
Tak disangka ada manusi yang dari tadi mengawasi gerak gerik Kenzo.
"Cocok keknya nih" guman Sahila.
"Kak beliin makan dong" ucap Sahila membuat Silvia terkejut. Dia langsung bangkit dan membungkukan badanya pada Sahila. Tadi dia sudah mencari cari siapa saja keluarga Bosnya dan dia melihat Sahila.
"Selamat siang nona" sapa Silvia.
"Siang. gk usah sampe segitu juga kak." ucap Sahila bangkit dari rebahanya menghampiri Silvia.
"Kakak Masih baru?" tanya Sahila.
"I..iya nona" jawab gugup silvia karena sahila merangkul pundaknya. Kenzo yang melihat interaksi ini bingung sendiri. Karena biasanya dia akan menatap tajam wanita wanita yang ada dikantor kakak nya ini.
"Kak temeni Sahila makan yuk" ajak Sahila.
"Tadikan udah makan dek" jawab Kenzo
"Bodo amat " ketus Sahila.
"Emm tapi kan saya...
Ucapan Silvia terpotong
"Turuti saja atau saya tidak terima kamu kerja" datar Kenzo.
"Baik pak. Saya permisi. Mari nona" ajak Silvia.
"Dada kakak. Eh iya kak panggil Sahila saja jangan nona rada risih rasanya" pinta Sahila.
"Baik Non... eh sahila" gugup silvia.
"Hehe iya kak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
ARSY ALFAZZA
💕💕💕
2021-04-13
0
Eva Santi Lubis
lanjut thor semangat
2021-03-11
0
zien
aku kembali hadir disini 😊😘
mampir juga di novelku JODOHKU YANG LUAR BIASA 🙏😘🥰
semoga sukses selalu 😀😘
2021-03-05
0