20. Sampai II

"Jendral Xiao Jun " Benarkah kau putri ku? kau putri ku xiao mei!! katanya sambil membelai sayang pipi putrinya itu.

"Xiao Mei" iya ayah apa kau lupa pada putri mu ini katanya. sambil memegang tangan ayahnya yang di pipinya dan tersenyum.

Jendral Xiao Jun kembali memeluk putrinya itu erat semakin erat. seakan takut kehilangan lagi bahkan dia menitikkan air mata bahagia, melihat putrinya itu masih sehat dan dapat tersenyum dengan manis.

Semua orangpun bahagia saat menemui bahwa orang yang mereka sayangi masih hidup bahkan kini gadis kecil mereka sudah tumbuh cantik bak Dewi dari kahyangan.

Tidak terkecuali pangeran Hongli dia merasa bahwa dia ikut bahagia saat melihat istri kecilnya itu bahagia.

Xiao mei pun merasa beruntung bisa masuk ke tubuh seorang yang memiliki keluarga yang sayang kepadanya walaupun tubuh yang di tempatnya lemah dan bodoh.

Tetapi dia sangat beruntung dapat merasakan kasih sayang, dan rasanya di peluk, dirindukan dan dicari orang tersayang kita.

" xiao chen " mei-mei apakah hanya ayah yang kau rindu dan kau sayang??? apa kau sudah melupakan gege tampan mu ini!! katanya menampilkan wajah cemberutnya.

" xiao li" ku rasa kakak benar mei-mei kita sudah tidak ingat pada kita!! kata xiao li ikut menimpali.

"Xiao Mei" oh....ayo lah apakah kedua gegeku ini sedang cemburu katanya menampilkan wajah meledeknya.

"xiao chen" cih... siapa juga yang mau cemburu katanya berdalih. padahal dia sangat rindu dan cemburu saat mei-mei nya itu tidak ikut memeluk nya.

"Xiao mei" baiklah mungkin gege chen tidak rindu dengan ku. kalau begitu....

xiao mei pun langsung memeluk kedua lelaki kesayangan nya itu dengan rindu yang sudah bertumpuk.

keduanya yang mendapat pelukan itupun kembali tersenyum dan memeluk erat mei-mei kesayangan mereka itu.

" pangeran Hongli " ehem..... dia berdehem untuk menarik perhatian dan menyudahi pertemuan keluarga itu.

Xiao mei pun kembali sadar dan mengalihkan pembicaraan dan mengajak keluarganya....

" Xiao mei" ahh... Iya ayah gege ayo masuk. katanya mengajak masuk keluarganya kedalam kediamannya di sana.

"Jendral Xiao Jun " nak.. tempat tinggal siapa ini?? tanyanya.

"Xiao mei" ayah ini kediaman ku katanya sambil menarik tangan ayahnya menuju kedalam kediamannya.

Mereka sangat terkejut mengetahui ada sebuah kediaman di dekat jurang kematian. yang sangat indah dan mempesona.

Semua rombongan di buat takjub sekaligus tidak percaya .pasalnya mereka baru memasuki gerbang kediaman, sudah di sambut dengan begitu banyak tanaman herbal yang langka tertanam rapi di halaman kerajaan itu.

saat sudah di depan pintu masuk pun mereka kembali takjub melihat bahwa pintu terbuat dari kayu jati dengan ukiran-ukiran yang sangat indah. belum lagi saat pintu terbuka dan mereka melihat kediaman itu sangat besar dan ada kursi panjang (sofa) yang tampak nyaman untuk di duduki.

Xiao mei mengajak mereka untuk istirahat yang di antar oleh salah satu rombongan kunang-kunang ke tempat peristirahatan para prajurit.

sedangkan ayah dan ke 2 gege nya diatasnya duduk di kursi panjang itu(sofa).

"Xiao mei " Ayah, Gege ayo kita duduk disana sambil cerita ajaknya sambil berjalan menuju arah sofa sambil menarik tangan sang ayah.

semua hanya mengikuti xiao mei sambil tersenyum karena tingkah gadis yang didepan mereka ini.

...******skip duduk******...

sejenak hening tidak ada yang memulai berbicara hingga....

"Xiao mei" ayah....

"Jendral Xiao Jun "nak.....

mereka berdua berbicara bersamaan.

"xiao mei "ayah terlebih dahulu tawar Xiao mei.

Jendral Xiao Jun "nak... bagaiman caranya agar kau masih bertahan di hutan ini? dan kediaman ini apa benar kediaman mu? katanya penasara

"Xiao Chen" Pangeran mengapa anda bisa ada di sini?? mereka berdua di hujami pertanyaan yang banyak.