10.memulai dari awal

tanpa disadari pembicaraan mereka ternyata didengar oleh xiao mei sendiri. dan dia menjatuhkan nampan yang di bawahnya i ketika memasak bubur untuk pangeran hong li.

semua orang yang di ruangan terkejut dengan benda yang jatuh. dan mereka mebelalakkan matanya saat mendapati bahwa dia adalah xiao mei. yang mendengar semua apa yang di katakan oleh Blue dari awal hingga akhirnya mengetahui semuanya.

perlahan, entah mengapa air mata xiao mei jatuh entah itu air mata kerinduan atau kesedihan.

semua yang melihatnya tertegun dan berlari memeluk xiao mei.

"sayang aku tidak bermaksud membohongimu tapi aku hanya ingin agar kau menerimanya apa adanya. dan dapat bersamaku selamanya."tuturnya pangeran Hongli jujur karena tak ingin berbohong kepada istrinya.

"hmm.... tapi bisa tidak, tidak perlu memelukku begitu erat aku susah bernafas bodoh" seru xiao mei sambil mencoba melepaskan diri dari pelukan erat pangeran Hongli.

"tidak... aku tidak mau nanti kau pergi lagi meninggalkan aku sendiri" ucap pangeran Hongli

Semua orang pun bingung dengan sikap pangeran Hongli yangbiasanya dingin seperti es dan berhati batu. tetapi sekarang yang ada di depan mereka adalah orang yang sepertinya berbeda.

"hah sejak kapan kau pangeran yang berhati batu dan sedingin es lembek kayak tahu." ucap xiao mei sambil tersenyum dan menahan agar tawanya tidak pecah.

sedangkan gegenya langsung tertawa terbahak-bahak dan langsung mendapatkan tatapan yang tajam seperti belati yang menusuk mereka.

"aha...Ha ku rasa mei'er tadi ingin mengajak makan yah ayo kita makan dulu." kata yuwen mengalihkan pembicaraan dengan mereka agar bisa terlepas dari pasutri yang baru bertemu itu.

"yah aku baru ingat ayo kita makan dulu" ajak red lagi.

mereka ber 4 langsung lari keluar ruangan itu agar terbebas.

"ehem sayang, apa kau ingin makan?" tanya pangeran Hongli karena melihat wajah istrinya yang masih seperti menahan tawanya.

"ha…ha…ha… iya ah tidak maksudku. apa kau lapar aku ahh...maksudku maaf aku menumpahkan bubur nya kalau begitu kita makan bersama dengan gege saja" ajak xiao mei kepada suaminya.

"emmm baiklah ayo..." sambil memeluk pinggang xiao mei.

kemudian mereka menuju ruang makan untuk makan siang bersama terlebih dahulu.

sampai di ruang makan mereka langsung mengambil posisinya masing masing. pangeran Hongli mengambil tempat duduknya di samping xiao mei.

perlahan mereka mulai makan tetapi pangeran Hongli tidak mengambil apapun dan tidak makan sehingga xiao mei bertanya.

"kau kenapa tidak makan apa perlu aku menyuapi mu makan?" goda xiao mei.

"kenapa mereka makan dengan kita bukan nya mereka tidak perlu makan?" rajuk pangeran Hongli.

"mereka?? oh gege walau pun begitu aku biasanya makan bersama mereka untuk menemani ku di sini" jawab xiao mei acuh tak acuh.

"hah jadi mereka selalu makan bersama istriku!! akh..... betapa beruntung nya hewan ini selalu dapat bersama dengan istriku" batin pangeran Hongli menjerit.

"istri apa benar istri akan menyuapiku?" tanya pangeran Hongli antusias ingin di suapin.

xiao mei memperhatikan wajah pria itu dan langsung.......

"hah?? Tidak kau kan punya tangan sendiri jadi makan pakai tangan mu saja sendiri" ucap xiao mei acuh tak acuh.

"tapi tadi istri yang mengatakan akan menyuapiku" ucap pangeran Hongli.

"tidak... aku tidak ingat aku mengatakan begitu tadi" ucap xiao mei membela diri.

"baiklah kalau begitu aku tidak akan makan" rajuk pangeran Hongli ingin pergi.

"ha…ha…ha… baiklah kalau tidak mau makan terserah kamu saja" sambung xiao mei makin acuh.

pangeran Hongli pun langsung berdiri dan pergi ke kamar yang tadi.

semua orangpun yang melihatnya tertegun dan diam.

"mei mei apa kau tidak membujuknya agar makan nanti jika dia sakit kelaparan bagaimana?" tanya Black sambil membujuk Xiao mei.

" yah walau pun raja bisa tidak makan tapi apa kau tidak kasihan mei mei" bujuk blue lagi.

"yah kau benar apalagi kalau sakit aku tidak akan mau membantu mu merawatnya" kata red lagi.