2. dimana pohonnya

...****************...

"ah.....airnya segar sekali" dan byuurrr dia kembali berenang seakaan tidak merasakan dingin air di malam itu. dia merasa tubuh nya seakan ringan dan kembali bertenaga.

Xiao mei "wah ternyata aku sudah bertenaga lagi (dia bersorak gembira dan kembali meregangkan otot-ototnya yang sudah kaku)". perlahan dia naik ke permukaan dan saat di melihat pohon apel tadi yang ternyata sudah hilang entah kemana bagai di telan bumi.

"hahh… dimana pohon apel tadi, bukannya disini lalu kemana perginya? ah…yasudah lah mungkin aku salah" pikirnya acuh tak acuh kembali ke gubuknya yang terlalu layak huni itu untuk dirapikan dan di bersihkan.

Dia memasuki ruangan tadi dan melihat bahwa ruangan yang berantakan dan penuh dengan debu.perlahan tapi pasti dia merapikan dan menbersihkan ruangan itu agar layak huni.

"wah… sudah selesai gak nyangka capek juga ternyata". dia berbaring di tempat tidur kayu tersebut tak terasa ternyata sudah gelap dan dia memilih mandi di sungai karena kebiasaan bersihnya dari kehidupan awal tidak suka tidur dengan keadaan bau keringat.

"hmm… mandi dulu deh biar tidur udah capek banget ternyata". Dia menoleh clingak clinguk untuk melihat pakaian di lemari kecil itu dan dia mengambilnya untuk pakaian gantinya.

Dengan mengandalkan penerangan dari lilin yang ada di gubuknya itu dia berjalan menuju aliran sungai untuk mandi.

perlahan dia membuka hanfunya satu persatu hingga menyisakan kain tipis (dalaman). Dan mulai memasuki sungai itu.

Saat tengah mandi dia melihat gua yang tidak jauh dari sungai dan dia memutuskan untuk menyudahi acara mandinya dan memakai pakaian gantinya dan mulai berjalan menuju gua yang ada di sana xiao mei kesana sambil membawa lilin tersebut sebagai penerang karena dia melihat gianya cukup gelap dan banyak tumbuhan merambat di atas gua dan di batu-batu yang cukup besar itu.

...(xiao mei pov)...

'aneh kenapa ada gua di sana jadi penasaran apa isinya liat ah…yakali ada harta karu bisa kaya gue' (cengirnya).

perlahan dia memasuki gua dengan membawa lilin sebagai alat penerangnya dia menyusuri gua di sepanjang jalan dia dapat melihat banyak tanaman herbal yang langka tumbuh subir di gua ini bagai rumput karena dapat di temukan di mana-mana. Xiao mei tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dam mengambil tanaman herbal yang sudah tua untuk di olah menjadi obat-obatan yang berguna nantinya dia menyusuri gua sambil sesekali mengambil herbal yang disana hingga dia sampai di ujung gua yang luas dia mendapati banyak kotak besar yang hampir 1,5 meter tingginya, Xiao mei melihat dan membuka semua kotak itu satu persatu.

Dan mendapati sesuatu yang sangat membuat dia merasa terkejut dan gembira hingga dia teriak-teriak bagaikan orang gila di tengah jalan. Banyak emas, berlian dan harta karun yang lainnya tersusun rapi di peti besar itu.matanya berbinar menatap semua harta karun yang sudah di resmikan nya sebagai miliknya seorang

"wah...... gilaaa.... gue kaya klo gini nih caranya oh wahai emas ku kini kau milikku sayang. Yess....gue kaya…gue kaya……oh harta ku(teriaknya di dalam gua sambil melomat kegirangan bagai anak kecil yang mendapatkan permen yang banyak secara gratis)".

Dia pun menoleh dan menyalakan api agar dapat melihat apa saja yang ada di dalam gua itu dan makin syok saat mendapati berbagai tanaman lotus herbal langka di danau kecil itu tumbuh dengan baik.

lalu tiba-tiba xiao mei terdiam seketika merasa bingung dan aneh rasanya karena ada aura yang menariknya ke sebuah ruanggan yang ternyata tidak jauh dari dia mendapat harta karun tadi dia mengikuti dan menemukakan pedang hitam yang menancap di sebuah telur besar.