Episode 12

Lisa mengurus semua yang ia perlukan untuk berangkat ke Malaysia. Lisa memutuskan untuk pamit pada ibunya yang kebetulan sedang datang kerumah.

" Buk, lisa minta izin mau kerja ke malaysia " ucap lisa saat sedang duduk bersama ibunya.

" Ada-ada aja kamu ini, anak-anak mu sama siapa? " ucap ibu lisa dengan nada tak suka.

" Anak-anak nanti... " ucapan lisa berhenti seketika saat sang ibunda memotong pembicaraan nya.

" Jangan suruh saya jaga anak-anak kamu ya, saya gak mau. Saya sudah tua yang ada nanti menyusahkan pula. " ucap ibu lisa dengan nada sewot.

Jantung lisa seolah ingin berhenti mendengar ucapan ibunya. Dia sama sekali tidak ingin menyusahkan ibunya. Lisa hanya ingin mengatakan bahwa nanti anak-anaknya ada tetangga yang bisa bantu menjaga.

" Kamu mau kerja apa disana? " tanya ibu lisa menatapnya tajam.

" Lisa mau kerja apa aja buk, bersih-bersih pun jadi yang penting halal." ucap lisa tertunduk sedih.

" kamu yakin? nanti kerjaan mu di sana jadi perempuan gak benar" ucap ibu benar-benar ketus

Seerrr

Dada lisa menahan sesak seolah sedang terhimpit sesuatu. Orang lain berfikir buruk tentang nya ia memang tidak perduli, namun ketika ibu kandung mengatakan hal itu begitu membuat lisa hancur.

Air mata lisa menetes tak mampu menahan butiran bening itu mengalir di pipinya.

"Astaqfirullah buk. Kalau lisa mau buat yang enggak-enggak, ngapain lisa kerja jauh-jauh ninggalin anak. Disini pun bisa kalau memang mau buat jahat. " lisa menangis tersedu.

Ibu lisa menatapnya acuh lalu pergi ke kamar.

Lisa semakin membeku, tangannya mendadak dingin gemetar ketika melihat ibunya keluar kamar membawa tas berisi pakaiannya. Lisa berdiri menatap ibunya yang berjalan mendekati nya.

" ibuk ke tempat adik mu saja." ucapnya dengan raut wajah yang masih menunjukkan ekspresi tidak suka.

" Loh tapi ibuk mau nginap di sini." ucap lisa tidak menyangka karna ibunya baru datang dan di bawa untuk cek kesehatan rutin.

" Gak usah, kamu itu udah susah jadi ibuk pulang aja." ucap sang ibu sambil berjalan meninggalkan lisa.

" Buk biar lisa antar ya" ucap lisa mengikuti langkah ibunya.

" Gak usah, ibuk punya uang kok untuk pulang. Ibuk bisa sendiri, kamu urus aja anak-anak mu itu." ucap sang ibu yang langsung berlalu dari rumah lisa menggunakan taxi.

Tubuh lisa merosot seketika di depan pintu, badannya benar-benar lemas mendengar dan melihat kelakuan sang ibu. Air matanya kembali terurai, ia ingin menjerit meluapkan semua rasa yang ada.

" Kenapa nasib ku jadi seperti ini ya Allah " tangisnya terdengar pilu dalam kesendiriannya.

" Ya Allah aku tau engkau tidak akan mengujiku di luar batas kemampuanku. Atas semua ujian ini dan nantinya ujian yang akan aku hadapi, aku mohon kuatkan pundak ku menerima semua ini. Kuatkan pula anak-anak ku ya Allah." ucap lisa dalam tangisnya.

Biarkan semua orang pergi menjauh asalkan anak-anaknya tetap selalu disisinya, karena tujuan lisa dan semua perjuangan hidupnya adalah untuk zahra dan amira.

Ia benar-benar sendiri bahkan hanya sekedar untuk memberinya semangat hidup. Sekarang lisa mengerti arti penting nya suami bagi hidup istri dan anak.

Rumah tangga itu ibarat anggota tubuhmu. Apabila semua anggota tubuh itu lengkap, maka hidup mu akan berjalan dengan normal seperti biasanya. Tetapi apabila anggota tubuh mu itu hilang satu, maka akan mempengaruhi segalanya.

Air mata lisa menetes menatap dirinya di cermin. Segala dokumen nya untuk berangkat kemalaysia sudah ada di tangan. Bagaimana ia akan memberi tahu zahra dan amira.

Mereka pasti akan sangat terpukul jika tahu lisa akan berangkat ke malaysia.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***