Chapter 3

Dia adalah anak pertama dari duke adelio yaitu tuan muda Cleve adelio, anak pertama yang berdarah dingin dan juga kejam seperti keturunan adelio sebelumnya. Keluarga yang memiliki mata merah dan juga rambut putih perak semua akan mengenalinya.

Tanpa diketahui semua orang bahwa keluarga adelio memiliki seorang anak perempuan mereka mengira bahwa keluarga adelio menerima kutukan tidak akan bisa memiliki seorang anak perempuan karena keluarga yang kejam dan membunuh orang tanpa melihat jenis kelamin.

Siapa sangka si gadis cantik yang berdiri di lorong istana menginjak karpet merah adalah anak kedua dari keluarga adelio satu satunya anak perempuan keluarga adelio

"Siapa namamu? "

"Saya selena"

"Selena kau adikku ya? kecil sekali, kau pasti akan cepat lelah saat berjalan di istana ini sendirian" Ucap cleve secara blak-blakan tanpa memikirkan perkataannya yang akan membuat hati gadis kecil ini terluka

"Tuan muda seharusnya anda tidak bicara seperti itu pada nona? bagaimana jika dia terluka dengan ucapan tuan tadi?"Ucap felix yang berdiri di belakang cleve

" Ouh"

"Kalau begitu maafkan aku" Ucap cleve meminta maaf selena tampak diam dan mengangguk pelan kepalanya dia bukan anak yang tampak terluka dan sakit hati karena ucapan seseorang karena selama dirinya tinggal bersama ibu kandung nya selalu di ajarkan untuk bersikap baik dan dewasa karena masalah akan selesai dengan kita yang bersifat dewasa.

Kyak...

"Kau akan pergi ke ruang makan maka ikutlah bersamaku"Ucap cleve langsung menggendong selena tanpa berbicara dulu dan membuat selena terkejut

"Cleve! "

"Hah? "

"Panggil aku cleve, namaku adalah cleve ya aku ini kakakmu jadi kau harus mengetahui namaku bukan? " Ucap cleve memalingkan wajahnya yang berubah menjadi merah muda sebab malu

"Baik, kak cleve! "

..........

Waktu terus berjalan selena mulai beradaptasi dengan lingkungan barunya mulai dari mengakrabkan diri dengan para pelayan, kesatria, ayah dan juga kakaknya yang lebih tua dari nya. Dirinya juga mulai terbiasa dengan semua karena sikapnya yang baik dan juga imut semua orang juga menyukainya sekali bertemu, bagaimana tidak setiap kali orang lewat dia akan menyapa sambil melambaikan tangan imutnya membuat semua orang terpanah dengan si gadis kecil ini.

Hari ini, hari yang cukup cerah selena berdiam di kamar di temani seorang kesatria yang selalu bersamanya yaitu sir felix untuk bermain main di kamar seharian felix pun tak menolak permintaan nona nya yang ingin bermain boneka di dalam kamar tanpa keluar.

"Nona anda tidak sarapan pagi dan siang bersama tuan duke di ruang kerjanya tuan duke akan marah jika tidak melihat nona hari ini! " Ucap felix mencoba membujuk si gadis cantik yang terduduk di karpet pink bersampingan dengan tempat tidur nya. Duduk dengan tenang menikmati cahaya matahari yang menyelinap masuk kedalam kamar nya si gadis tak mendengar bujukan kesatria yang sedari tadi mengoceh tanpa henti

"Nona anda sudah bermain boneka seharian bagaimana jika tuan du... "

Brak... mendengar suara bantingan pintu kamar selena terdengar cukup nyaring namun si gadis tampak diam tapi sudut bibinya tampak tersenyum

"Pas sekali" Ucap si gadis meletakkan boneka yang di depannya ke dalam pelukan nya

Dengan sedikit tersenyum di sudut bibir nya seolah si gadis kecil mengetahui akan kedatangan ayahnya ke kekamar nya dengan membanting pintu pun dirinya tidak terkejut.

"Selena kenapa kamu tidak keruang ayah di pagi dan siang hari? ayah menunggumu untuk makan pagi dan siang bersamamu!" Ucap ayahnya berteriak dan bertanya padanya yang diam dan santai saja seperti tidak ada masalah apapun

"Tuan duke anda tidak perlu berbicara seperti itu, nona tidak ingin keluar kamar karena ingin bermain main di dalam saja" Sahut felix yang mencoba membela nona nya bagaimanapun dia adalah kesatria yang dipilih duke untuk menjaga selena dengan baik

"Aku tidak bertanya padamu! aku sedang bertanya pada putriku! "

Jleb

Seketika mendengar ucapan tuannya felix merasa seperti tertusuk pedang yang begitu panjang dan tajam.

"Ayah aku sedang ingin bermain di kamar tidak ingin pergi kemanapun,lagi pula ayah bilang sendiri tidak ingin pergi ke kamarku,bukan? " Jawabnya sambil tersenyum menatap sang ayah yang berdiri di hadapannya diikuti seorang pria paruh baya yang setia di belakangnya punggungnya setiap saat

"Benarkah? "

Flashback on

Di sebuah ruangan yang cukup besar terdapat kehangatan dan pemandangan yang enak di lihat, seorang ayah yang terduduk di meja besarnya sambil menggerakan tangan kanannya untuk menulia di kertas yang berisi kata kata yang tertata rapih,ditemani pula dengan sosok gadis kecil yang duduk di pangkuannya mengikuti gerakan sang ayah.

"Astaga nona sangat imut, kenapa keduanya tampak mirip!"

Itulah kata yang keluar dari bibir orang yang melihat ayah dan si anak yang tampak mirip itu. Sang ayah yang fokus pada semua kerjaannya tanpa dirinya ketahui sang putri terduduk santai di pangkuannya dan meletakkan kertas kosong lalu mengikuti gerakan tangan sang ayah

Saat sebuah kertas yang menempel di kertas kerjanya sang ayah merasa heran dan menghentikan jari nya yang menulis, kepalanya sedikit menurun ke bawah. Tersenyum sang ayah menatap putri nya yang duduk di pangkuannya sambil mencoret-coret sebuah kertas kosong, wajahnya imut sekali pipinya tembem seperti roti saat sedang serius si gadis memonyongkan bibirnya dengan kening yang berkerut.

"Pfftt, putri ku memang imut"

Ayahnya kembali sibuk dengan kerjanya lagi dan setelah beberapa menit si gadis kecil itu mulai merasa bosan ia meletakkan kepalanya di meja besar ayahnya, si gadis itu mulai membuka suara setelah beberapa detik.

"Ayah apa ayah sudah selesai? jika sudah selesai ayo kita bermain, ayah" Ucapnya dengan nada lesu sambil memutar mutar jari telunjuknya di meja

"Ayah apa ayah sudah selesai? jika sudah ayo bermain di kamar ku, aku ingin menunjukkan sesuatu pada ayah"Ucapnya terulang kembali sampai ketiga kalinya si gadis mengulang ucapannya sampai dirinya merasa kesal, dengan perlahan dirinya turun dari pangkuan sang ayah dan pergi meninggalkan ruangan kerja ayahnya tanpa sang ayah ketahui bahwa putri nya sudah pergi meninggalkan nya.

Bruk... dirinya menyenderkan punggungnya ke kursi besarnya setelah menyelesaikan pekerjaan yang setiap hari menumpuk di mejanya,saat menghembus nafas panjangnya dirinya tersadar bahwa ada yang hilang tapi tidak ia ketahui. Namun setelah seorang pria paruh baya datang dari balik pintu ruang kerjanya sambil bertanya padanya dimana" Nona selena? "

"Tuan, anda sudah selesai? "Tanya seorang pria paruh baya yang baru saja memasuki ruang kerja milik tuannya dan di mana di dirinya bekerja" Loh tuan, nona selena dimana? bukan tadi bersama tuan? "Tanya nya melihat kebeberapa tempat mencari keberadaan si gadis kecil

" Selena? "

Merasa bingung dengan ucapan bawahan setianya namun selang beberapa saat dirinya tersadar saat mengingat putri kecilnya yang sedari tadi berada di ruangan kerjanya menemaninya sampai terduduk di pangkuannya, betapa terkejut saat mengingat ucapan sang putri "Ayah apa ayah sudah selesai? jika sudah selesai ayo kita bermain, ayah "

"Aston, kita kekamar anakku sekarang! "

Ia segera mengambil langkah cepat menuju kekamar sang putri ditemani bawahan yang setia di sampingnya yang di panggil aston. Aston sudah bekerja pada istana dan mengabdi atau nama keluarga adelio dia bekerja dan melindungi setiap anggota keluarga, asyik sudah bekerja pada duke duke sebelumnya di keluarga adelio sebelumnya sampai akhir dirinya bekerja sampai ke keturunan duke saat ini.

Setelah beberapa detik berjalan cepat akhirnya kedua pria sampai di depan sebuah pintu kamar dengan ukuran tulisan nama pemilik kamar, Selena adelio dengan ukiran huruf kuno yang hanya bisa dibaca oleh keturunan adelio saja.

Tok... tok...

Saat mengetuk pintu kamar putrinya seorang pria dengan rambut emasnya keluar setelah mendapati suara ketukannya dia adalah seorang kesatria yang dekat dengan putrinya siapa lagi jika bukan sir felix.

"Salam pada tuan du.."Ucapnya terhenti saat si tuan nya menerobos masuk tanpa memedulikan ucapannya dulu

"Dimana putriku? "Ucap duke menerobos masuk melewati felix yang sedang memberi salam, tapi tidak dengan si pria paruh baya yang lembut dan hangat ini

" Tidak apa sir felix yang mulia hanya sedang buru buru karena nona selena tiba tiba tidak ada di ruang kerjanya "Jelas aston pada felix

Duke yang telah masuk ke dalam kamar putrinya mendapati si putri yang tertidur pulas di bawah selimut tebal yang menutupi sebagian tubuhnya, dirinya duduk di samping pingir ranjang mengusap lembut tak lupa dengan kecupan di kening pada putrinya.

" Kau adalah anak ayah yang hebat"

Setelah mengetahui putrinya tidur duke pergi meninggalkan kamar putrinya dan kembali ke ruang kerjanya bersama aston

Flashback off

"Ah benar ayah melakukan kesalahan padamu ya? jadi sekarang ayah minta maaf" Ucap duke mencoba membujuk sang putri yang berdiri di depannya tanpa expresi sedikitpun duke mencoba cari cara membujuk sang putri, tiba tiba sesuatu terlintas di pikiran nya bagaimana cara dirinya bisa membujuk si putri kecilnya.

"Selena, bagaimana jika kita bermain di taman istana? ayah akan bermain dengan mu" Ucap duke dengan ide yang tadi terlintas di pikiran nya, benar saja selena merasa senang dengan itu ia langsung memeluk ayahnya.

Setelan aksi kedua ayah dan anak sekarang seorang anak laki laki di depan sebuah jendela besar di dalam ruangan yang luas menatap luar istana yang begitu sepi dan tak ada seseorang selain para pelayan, pengawal dan kesatria kerajaan yang bekerja di istana itu.

Beberapa menit dirinya memandang luar istana dari atas kamarnya dengan wajah datar sorot matanya seperti kosong, tapi saat mendengar sebuah tawa anak kecil yang berlarian di taman bersama seorang pria yang ikut mengejarnya seakan pria yang mengikuti takut anak kecilnya jatuh dan terluka.

"Hahaha, ayo ayah kejar aku ayo ayah cobalah"

Benar si cantik selena yang berlari di padang rumput yang cantik di temani bungn bunga yang bermekar cantik bagai sosok dirinya. Matanya merah seperti ruby, kulitnya putih berseri dan rambut panjang perak yang membuat kecantikannya menyempurnakan dirinya.

"Selena hati hati! " Ucap ayahnya melihat selena yang berlari larian dengan cepat membuat dirinya merasa takut akan selena yang terluka

"Hehehe, tapi saya baik baik saja ayah!"Jawabnya menghiraukan ayahnya yang mencoba memperingati nya dan terus berlari dengan tawa nya yang cantik

Anak laki laki itu tersenyum melihat ayah dan anak yang berlarian dengan gembira. Dia adalah cleve adelio anak pertama keluarga adelio yang menatap dari atas kamarnya melihat ayah dan adiknya yang sedang bermain di taman istana.

" Dia cantik seperti ibu, mungkin aku harus menjaga seperti dirinya seperti yang ibu pesan padaku "Ucap cleve tersenyum duduk di kusri santainya yang berdekatan dengan jendela kamarnya yang bisa melihat seluruh luar istana aldestrom

Beberapa hari kemudian aldestrom mulai memperkenalkan anak kedua keluarga adelio secara resmi, rumor pun sudah tterdengar dau berbagai kalangan bangsawan maupun rakyat. Selena anak kedua dari keluarga adelio di telah resmi kembali ke keluarga adelio, dengan itu sebagai duke yaitu aland menggelar pesta besar di istana aldestrom dengan meriah dan mewah, berbagai macam makanan mewah dan wine mewah dari berbagai penjuru negeri ada di dalam pesta aldestrom.

"Dialah putri kedua adelio. Selena adelio!"Ucapnya duke berdiri di singgasana kebesarannya memperkenalkan putri nya dengan wajah yang tampak senang,tak hanya sendiri selena ditemani kakaknya yaitu anak pertama adelio yaitu cleve berdiri di samping kursi ayahnya sementara selena duduk di pangkuan ayahnya.

Kini seluruh orang akan mengenal wajah kedua penerus keluarga adelio yang akan mewarisi tahta, siapapun itu dirinya yang kuat akan mendapat dukungan dari bangsawan murni dan menjadi duke dimasa depan.

"Ayah saya pamit undur diri " Ucap cleve berdiri di depan duke dengan membukukan setegah tubuhnya

"Baiklah, kau bisa pergi" Jawab duke memperbolehkan cleve untuk pergi

"Aku ingin ikut kakak" Sahut selena yang duduk di pangkuan ayahnya"Aku ingin bermaim dengan kakak, karena aku tidak pernah bermain bersamanya jadi sekarang aku ingin bermaim bersamanya"Jawab selena penuh penekanan terhadap ayahnya padahal ini adalah acara resmi memperkenalkan dirinya pada seluruh bangsawan,tetapi tidak ada yang berani menolak permintaan si nona kecil ini untuk melakukan hal yang ingin ia lakukan.

Duke mengizinkan putri kecilnya, toh putrinya saja memasang wajah imut dengan mata yang berbinar berharap di perbolehkan dirinya merasa kalah dari sang putri.

Tinggalkan like, comment dan vote ya 😊 jangan lupa untuk memberi saran kritikan pada author ya,maaf ya kalau ada beberapa kata yang salah mungkin karena author ini masih pemula tapi author akan terus berusaha lebih baik lagi,terimakasih telah membaca

Terpopuler

Comments

Gz'baker

Gz'baker

Mau nanya thor ini genrenya time travel.? trus dimna time travelnya🤔🤔

2021-04-18

10

Aurelia

Aurelia

semangat ya

2021-03-18

1

Mellow

Mellow

pemikirannya selena udah agak dewasa yah kalo diliat liat

2021-02-01

15

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!