Suasana sarapan pagi cukup tegang, Lincoln jelas enggan mengeluarkan suaranya, nyonya MC juan bahkan memandang sinis wajah Emilia, dia hanya melirik ke arah Alicia sambil sesekali meletakkan beberapa makanan ke piring Alicia.
Sedangkan Alicia jelas enggan menatap Lincoln, dia benar-benar muak melihat laki-laki itu, bola mata nya menatap ke arah sang kakak, seolah-olah berkata bolehkah dia pulang saat ini juga.
"Kak"
Dia mencoba mengejar langkah sang kakak sesaat setelah selesai sarapan pagi, sang kakak jelas langsung memeluk erat tubuh nya.
"Kak"
Suara Alicia terdengar parau.
"Bisakah aku pulang sekarang ke rumah kita?"
Bola mata nya jelas mulai berkabut.
"Alicia..."
Emilia jelas tercekat.
"Ada apa?"
"Semalam.."
Dia benar-benar ingin menangis untuk bercerita, tapi tiba-tiba Lincoln sudah berada tepat di samping mereka.
"Kembali ke kamar mu"
Lincoln bicara sambil menatap tajam bola mata Emilia.
Sejenak Emilia menatap bola mata Alicia, sang adik menggeleng pelan, menggenggam erat lengan nya.
"Apa kau tidak mendengar kan suami mu, Emilia?"
Lincoln menaikkan oktaf suara nya.
Terpatri di ingatan Emilia pagi ini saat Lincoln mengancam nya dengan kata-kata mengerikan.
"Bersikaplah baik, jangan dengarkan rengekan Alicia, dan jangan sekali-kali merengek di hadapan ku, jika tidak aku akan menarik semua saham di perusahaan Lucio company, dan akan ada banyak sekali perut-perut orang yang akan mati karena ke egoisan mu, dan semakin kamu banyak mengeluh, semakin aku akan berlaku tidak baik pada adik mu"
Emilia memejamkan pelan bola mata, tangan kirinya mencoba melepaskan genggaman tangan Alicia dari lengannya.
"Maafkan kakak"
Ucap Emilia pelan, beranjak pergi meninggal kan Alicia dalam kebekuan.
"Kau ingin mengadu huh?"
Lincoln menarik kasar tubuh Alicia, membuat tubuh Alicia berbalik ke arahnya.
"lepaskan aku"
Alicia mencoba melepaskan dirinya.
Lincoln meraup wajah Alicia, sepersekian detik kemudian tiba-tiba bibir laki-laki itu menyambar bibirnya, ciuman mendominasi memenuhi mulut dan rong..ga mulutnya.
laki-laki itu seolah-olah tidak peduli para pelayan rumah melihat aksi mereka, dia terus me..lu..mat bibir Alicia sambil mendorong tubuh Alicia hingga menabrak dinding belakang.
Para pelayan jelas enggan ikut campur dan ambil pusing, dibandingkan harus kehilangan pekerjaan, lebih baik mereka terus sibuk dengan pekerjaan mereka saat ini.
Alisia berusaha terus merontah, tapi sepertinya usaha nya cukup sia-sia, semakin dia merontah semakin laki-laki itu bertindak kasar padanya.
Dari ujung tangga Emilia sempat melihat adegan itu, Seketika air matanya tumpah, membuang pandangannya dan beranggapan seolah-olah dia tidak melihat semuanya.
Saat Lincoln melepaskan ciuman nya, sekuat tenaga Alicia mencoba menarik nafasnya, tubuhnya terasa sedikit sempoyongan, kepala nya tiba-tiba terasa begitu pening.
"Kau...ba.ji..ngan"
Alicia mengumpat kesal.
plakkkk
Sebuah tamparan mendarat di wajah Lincoln.
Alicia benar-benar jijik atas perlakuan laki-laki itu, nafas nya jelas terdengar tersengal-sengal.
"Kau..."
Lincoln dengan gerakan cepat menggenggam wajah Alisia dengan tangan kanan nya.
"Aku memberikan mu sedikit toleransi, jika kau mengulangi nya lagi untuk mengeluh, mengadu pada oang lain atau bahkan menyentuh wajah ku, kau tahu aku bahkan bisa menyiksa mu lebih parah lagi dari semalam"
"Baji..ngan...baji..ngan.ba..jingan.."
Alicia terus mengumpat.
"Kau benar-benar Monster yang tidak memiliki hati"
Lincoln terkekeh kemudian langsung memeluk erat tubuh Alicia yang masih bersandar di dinding, merapatkan diri nya pada Alicia dan bibirnya mulai menyapu kulit lehernya.
"Semakin banyak umpatan mu disaat kita ber..cin..ta akan semakin menambah kan gai..rah has..rat ku untuk menaiki diri mu"
Bisiknya kemudian.
"Malam ini bersiap-siap lah kembali"
Seketika air mata Alicia tumpah saat Lincoln beranjak pergi meninggalkan dirinya.
Kenapa? kenapa?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
Wati_esha
Apa yang menjadi dendam mereka?
2023-06-28
0
Budiwati
😂😂😂
2022-07-03
0
Angel Sari
mantap lanjut thoor
2022-05-03
0