Insiden. * MANSION CHRIS CULLEN.

GUBRAKK... PRAANKK..

"AARRRGGGHHH SIALAN... APA SAJA YANG KALIAN LAKUKAN BANGSAT,"

PRANNKK...

Suara teriakan Tuan Chris yang dengan membabi buta menghancurkan beberapa keramik juga membanting meja yang ada di hadapannya.

"KENAPA SAHAM PERUSAHAAN BISA JATUH DALAM WAKTU SINGKAT?" Tanya Tuan Chris lagi dengan nada yang semakin meninggi.

"Maaf Tuan, sepertinya ada yang memanipulasi laporan keuangan di perusahaan Tuan,"

"APA? SIAPA YANG BERANI MELAKUKANNYA?" Tanya Tuan Chris geram.

"Maaf Tuan, saya masih mencari informasi... "

"MASIH MENCARI? MASIH MENCARI KATAMU? AARRRGGGHHH.... "

PRANNKKK....

Amuk Tuan Chris yang kembali menghancurkan Guci yang tersisa di ruangan tersebut hingga semuanya benar-benar hancur dan tidak tersisa satupun.

"Aku ingin kau mencari tahu sekarang juga, siapa orang yang sudah berani bermain-main denganku," Lanjut Tuan Chris seraya menyamankan tubuhnya di sebuah sofa single sambil terus menghisap rokoknya. Untuk sesat ia terdiam dengan pikirannya, hingga ada satu sosok yang tiba-tiba melintas di pikirannya. Dan kembali mengalihkan tatapan tajamnya ke arah Asistennya yang masih terdiam di sampingnya.

"Tunggu. Anak itu, apa anak itu ada hubungannya dengan merosotnya saham di perusahaanku?" Tanya Tuan Chris lagi.

"Saya masih menyelidikinya Tuan, tapi sepertinya Tuan Alpha ada hubungannya dengan masalah ini,"

"Jadi dia sudah berani sekarang? Apa dia ingin menyusul Ayahnya di neraka?" Balas Tuan Chris dengan seringaiannya.

"Maaf Tuan, sebaiknya anda lebih bersabar, Biar bagaimana pun Tuan Alpha adalah menantu Anda, suami dari Nona Emery putri Anda." Ucap Kang Daniel perlahan.

"Tsk, apa kau pikir aku akan semudah itu untuk mengampuni seseorang? Aku bahkan tidak peduli, siapapun dia jika sudah bermain-main denganku, jangan harap akan ada tempat lain baginya selain di neraka."

"Saya mengerti Tuan, tapi ingat misi awal Anda yang menikahkan Nona Emery dengan Tuan Alpha."

"Dia pikir aku dengan segampang itu menyerahkan Emery padanya, Dasar bocah bodoh, bahkan dia tidak menyadari jika aku hanya menggunakan Emery sebagai umpan."

"Maka Anda harus benar-benar memanfaatkan umpan tersebut Tuan, jika tidak, misi Tuan selama ini untuk mengambil alih BRT GRUP akan gagal,"

"Aahhkk sial... Sepertinya umpan itu harus di beri sedikit tekanan.  ARRGGHHH.... aku salah, seharusnya Aku membunuhnya saja waktu itu. Dia bahkan lebih licik dari Ayahnya."

"Kita hanya harus sabar menunggu Tuan,"

"Sampai kapan? SAMPAI KAPAN KITA AKAN MENUNGGU? SAMPAI PERUSAHAANKU BENAR-BENAR BANGKRUT?" Teriak Tuan Chris geram.

"Maaf Tuan,"

"Apa kau lupa? Dia sudah mengambil stengah dari aset ku? Aku tidak mau tau, beri anak itu pelajaran." Lanjut Tuan Chris.

"Maksud Tuan?"

"Apa aku harus menjelaskannya lagi? BUAT DIA MENDERITA KARENA TELAH BERANI BERMAIN-MAIN DENGANKU."

"Baik Tuan."

"Buat dia tidak bisa berjalan lagi," Perintah Tuan Chris dengan senyum iblisnya. Di sandarkan tubuhnya di sandaran sofa sambil menghisap rokoknya.

"Kau akan menyesal karena berani bermain-main denganku Alpha, jika umpanku gagal, maka aku akan menggunakan cara yang sama seperti apa yang aku lakukan pada Ayahmu."

"Siapkan mobil, aku akan berkunjung di kediaman menantu kesayanganku." Perintah Tuan Chris dengan senyum smirknya sbil beranjak dari duduknya dan langsung melangkah keluar, di susul oleh beberapa pengawalnya juga Asistennya Kang Daniel.

* * * * *

* MANSION ALPHA KHANDRA BERTA.

"Ayah,"

Seru Emery sambil berlari kecil untuk menyambut kedatangan sang Ayah Chris Cullen yang langsung di peluknya.

"Ayah.. Aku merindukanmu," Ucap Emery berbinar.

"Benarkah? Bagaimana kabarmu?"

"Aku sangat baik Ayah,"

"Dan suami kamu?" Tanya Tuan Chris dengan ekspresi datarnya.

"Dia Baik baik saja,"

Dan sebentar lagi akan ada kabar buruk untukmu nak.

Batin Tuan Chris dengan senyum smirknya sambil terus melangkah masuk menuju Ruang tengah, menyamankan dirinya di sana sambil mengamati ke sekeliling ruangan, seolah sedang mencari sesuatu di sana.

"Bagaimana urusan Ayah di Kanada? Apa semua berjalan dengan lancar?" Tanya Emery yang ikut duduk tepat di samping Ayahnya.

"Hmmm cukup lancar, meski ada sedikit masalah,"

"Masalah?"

"Ada seekor tikus kecil yang sudah berani mencuri keju Ayah," Sindiran Tuan Chris yang sesaat membuat Emery terdiam dengan pikirannya.

"Maksud Ayah?"

"Kau akan mengerti pada saatnya. Bagaimana? Apa ada kabar baik buat ayah?" Tanya Tuan Chris yang langsung mengalihkan pembicaraan.

"Kabar baik?"

"Jangan bilang jika kau lupa dengan permintaan Ayah," Balas Tuan Chris mengernyit. Sebenarnya Emery sangat mengetahui maksud dari Ayahnya yang menginginkan untuk memiliki seorang anak. Sedang untuk memikirkan itu saja Emery enggan, sebab itu adalah hal yang paling mustahil baginya, untuk memiliki seorang anak adalah hal yang tidak mungkin ia kabulkan, jika suaminya saja tidak pernah menyentuhnya, mengingat hubungannya dengan sang suami yang sangatlah buruk. Emery hanya bisa menarik nafas dalam sambil menggigit dalam bibirnya dengan perasaan yang di penuhi kecemasan dan ketakutan, apalagi saat melihat tatapan tajam sang ayah yang seolah sedang menginterogasinya.

Apa yang harus aku katakan pada ayah, aku tidak mungkin jujur kepada Ayah tentang keadaanku selama ini. Batin Emery.

"Ada apa? Kenapa diam saja?" Tanya Tuan Chris yang semakin membuat Emery gugup.

"Ah tidak Ayah,"

"Apa ada masalah dengan suamimu?" Tanya Tuan Chris lagi.

"Tidak.. Tidak. Kita berdua baik-baik saja."

"Tapi kenapa kau belum hamil juga?"

"Mungkin belum waktunya Ayah." Jawab Emery perlahan.

"Ayah sudah menunggu selama 5 tahun Emery. Ayah ingin kau bisa secepatnya memiliki seorang anak, agar ahli waris keluarga Berta jatuh ke tangan Anakmu, apa kau mengerti?" Balas Tuan Chris yang sontak membuat Emery melebarkan kedua matanya.

"Apa maksud Ayah?" Tanya Emery perlahan dengan perasaan yang mulai gelisah.

"Ayah ingin BRT Grup jatuh di tanganmu, dan juga anakmu." Jawab Tuan Chris santai.

"Tapi Ayah.. "

"Ada apa? Kau istrinya, kau berhak mendapatkan BRT Grup, apalagi jika kau berhasil mendapatkan seorang anak dari dia. Dan jika Ayah benar-benar ingin memiliki seorang cucu apa Ayah salah?"

"Tapi aku tidak membutuhkan harta Tuan Alpha Ayah,"

"Kau jangan naif Emery, apa kau pikir Ayah hanya asal menyerahkanmu padanya tampa ada tujuan lain?"

"Ma.. Maksud Ayah?"

"Ada hal yang lebih penting di bandingkan sebuah pernikahan, apa kau masih belum mengerti dengan tujuan Ayah untuk memasukkanmu dalam keluarga Berta?"

"Apa selama ini aku hanya di jadikan sebuah umpan untuk ambisi Ayah?" Tanya Emery yang mulai berkaca. Sedang Tuan Chris hanya tersenyum smirk sambil menyilangkan kakinya di sofa ruang tengah. Yang hanya ada mereka berdua di sana.

"Sebagai anak sebaiknya kau bisa membalas budi kepada orang tuamu, jangan seperti ibumu yang tidak tau berterimakasih."

"Jangan membawa nama ibu," Ucap Emery dengan suara bergetar.

"Jika kau tidak ingin Ayah mengungkit soal ibumu maka jadilah anak baik dan turuti semua perintah Ayah." Balas Tuan Chris yang kembali menatap Emery yang hanya bisa tertunduk untuk menyembunyikan air matanya.

"Apa dengan menjadikan ku umpan itu tidak cukup buat Ayah?" Tanya Emery dengan suara seraknya.

"Itu belum cukup, sebab kau belum mendapatkan apa apa Emery." Jawab Tuan Chris yang langsung membuat air mata putrinya lolos begitu saja tampa aba-aba, air mata yang kini membasahi kedua pipinya.

"Kenapa Ayah melakukan hal itu? Aku adalah anak Ayah," Gumam Emery lirih namun terdengar jelas di pendengaran sang Ayah yang langsung tersenyum miring.

"Justru karena kau adalah anak Ayah, jadi Ayah menaruh harapan padamu," Ucap Tuan Chris.

"Apa Ayah setega itu? Ayah terlalu kejam jika melakukan hal itu, aku bahkan sudah sangat mempercayai Ayah, tapi kenapa Ayah melakukan itu?" Tanya Emery yang semakin terisak, hatinya benar-benar hancur sekarang, ia bahkan mulai merasa takut, pikirannya kembali kepada suaminya yang pasti akan semakin membencinya jika mengetahui semua rencana sang Ayah yang ternyata sedang mengincar harta suaminya.

"Hanya satu yang Ayah inginkan Emery,"

Lanjut Tuan Chris seraya beranjak dari duduknya dan mendekati putrinya yang masih tertunduk dengan isakannya.

"BRT Grup, hanya itu yang Ayah inginkan, apa kau mengerti?"

Ucap Tuan Chris yang langsung melangkah keluar meninggalkan Emery dengan air matanya. Tubuhnya tiba-tiba merasa kaku, dengan nafas yang terasa sesak. Dengan keras ia mencengkram dadanya, menarik nafas dalam sambil berusaha untuk menenangkan hatinya yang saat ini ingin menjerit sekeras mungkin.

* * * * *

Suasana sore hari yang terlihat tenang dan cukup lenggan, di depan sebuah Restoran mewah, dengan langkah lebar Alpha Khandra meninggalkan restoran yang siang ini sengaja ia gunakan untuk bertemu dengan seorang investor asing yang akan bekerjasama dengan perusahaannya.

Sambil menunggu kedatangan Asistennya Dareen yang masih di dalam Restauran bersama Klien, Alpha Khandra yang saat ini tidak di temani bodyguardnya atas permintaannya sendiri kembali memfokuskan tatapannya pada layar ponselnya yang di sana banyak pesan notifikasi penting yang menumpuk. Tampa ia sadari jika di sisi kanan jalan ada sebuah mobil yang dengan kecepatan yang sangat tinggi tengah melaju kearahnya.

BRUAAAAAKKKK

Suara tubuh Alpha yang beradu dengan kaca pintu restoran terdengar cukup keras, Alpha yang kini sedang dalam posisi terlentang dengan tubuh yang tertindih oleh seorang sosok asing hanya bisa meringis saat merasakan tubuhnya sedikit nyeri.

Untuk sesaat Alpha menarik nafas dalam, menahan rasa sakit pada sikutnya yang terbentur dengan lumayan keras, hingga akhirnya tatapannya fokus pada satu sosok yang sedari tadi membuat nafasnya sesak karena tubuhnya yang masih tertindih oleh gadis itu.

"Siapa kau?" Tanya Alpha sedikit terperangah saat menyadari posisi mereka saat ini, posisi yang membuat Alpha sangat tidak nyaman, terlebih lagi selama ini ia tidak pernah di sentuh oleh siapapun secara sembarangan, apalagi oleh seorang wanita.

"Maaf.. " Jawab gadis itu yang masih belum berpindah dari posisinya.

"Bisakah kau menjauh dari tubuhku?" Tanya Alpha yang mulai bergerak gelisah. Hingga ingatan Alpha kembali tertuju pada kejadian 5 menit yang lalu.

"Apa kau yang barusan menolongku?" Tanya Alpha yang masih meringis dengan posisi yang masih sama.

"Apa anda tidak apa apa? Ma.. Maaf mengejutkan anda, hanya tadi hampir saja mobil itu... " Jawab gadis itu terbata sambil berusaha bangkit dari atas tubuh Alpha.

"Tuan muda, apa anda tidak apa apa?"

Seru Dareen yang saat ini tengah berlari menghampiri presdirnya yang masih terdiam sambil sedikit meringis. Sedang gadis yang menolongnya barusan hanya bisa terdiam dengan wajah panik dan ketakutan saat melihat sikut Alpha yang mulai mengeluarkan banyak darah.

"Si.. Sikut anda berdarah Tuan," Ucap gadis itu yang dengan cepat mengambil sebuah sapu tangan dari dalam tasnya dan dengan cepat melilitkannya ke sikut yang hanya terdiam sambil memperhatikan gadis yang masih berjongkok di hadapannya.

"Apa ini?" Tanya Alpha saat melihat lilitan sapu tangan berwarna merah muda tidak beraturan di sikutnya.

"Ma.. Maaf Tuan, setidaknya sapu tangan ini bisa menghambat keluarnya darah untuk sementara waktu, dan anda bisa membuangnya jika lengan anda sudah di perban dengan baik." Balas gadis tersebut yang masih terlihat panik.

"Terimakasih Nona," Ucap Dareen yang Dengan sigap langsung memapah tubuh Alpha dan langsung membawanya masuk kedalam mobil, sedang orang-orang di sekitar Restoran itu masih berkumpul dengan perasaan yang terkejut sebab baru saja menyaksikan kejadian mengerikan yang nyaris mencelakai seorang Presiden Direktur BRT Grup yang sangat terkenal itu.

"Maaf Tuan Muda, saya lalai," Ucap Dareen dengan nada suara yang penuh dengan penyesalan.

"Tidak perlu minta maaf, kau sudah melakukan tugasmu dengan sangat baik,"

"Kita harus kerumah sakit sekarang, luka anda cukup parah," Ucap Dareen yang masih terlihat panik.

"Gadis itu," Balas Alpha saat ingatannya kembali tertuju pada gadis yang tadi sudah menyelamatkannya.

"Saya akan menyelidiki tentang gadis itu Tuan, jika anda menginginkannya."

"Hmmm... Cari tau secepatnya." Balas Alpha Khandra.

"Baik Tuan." Ucap Dareen yang langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.

"Apa anda mencurigai seseorang dalam insiden ini Tuan?" Tanya Dareen di tengah perjalanan mereka menuju rumah sakit.

"Hmm.. Cukup gampang untuk menebak siapa pelakunya," Jawab Alpha.

Sebab mereka juga melakukan hal yang sama untuk membunuh kedua orang tuamu.

Batin Alpha Khandra sambil menahan rasa sakit di area sikutnya. Sedang pikirannya kembali tertuju pada gadis yang baru saja menolongnya tadi, bahkan ia belum mengetahui siapa nama gadis itu yang langsung mencuri perhatiannya tersebut.

Gadis yang cukup berani.

Batin Alpha Khandra yang tampa sadar sudut bibirnya melengkung ke atas hingga membentuk sebuah senyuman yang selama ini nyaris tidak pernah terlihat di wajahnya. Bahkan Dareen sampai terkejut saat tidak sengaja melihat senyum di wajah presdirnya lewat kaca spion yang terletak di tengah mobilnya.

Apa kepala Tuan Alpha terbentur saat insiden tadi?

Batin Dareen sedikit panik sambil terus mengamati Presdirnya yang masih nampak melamun. Bahkan secara diam diam ia ingin kepala Presdirnya terus terbentur agar ia bisa melihat senyum itu, senyum yang selama ini tidak pernah di lihatnya, sebuah senyum tulus yang tercipta karena hal yang mebuatnya bahagia, bukan senyum yang di haruskan untuk menghargai para klien atau investor saat ada pertemuan atau meeting.

Apa karena gadis itu? Ah tidak mungkin, tidak segampang itu Tuan muda akan menyukai seseorang.

Dareen yang sejak tadi terus mengamati gerak-gerik Presdirnya hanya bisa menarik nafas panjang.

"Apa kau memiliki hoby baru sekarang?" Tanya Alpha Khandra yang sontak membuat Dareen tersentak.

"Hoby? maksud Tuan muda?" Tanya Dareen yang masih nampak kebingungan.

"Sejak tadi kau terus mengamatiku, apakah itu salah satu hoby barumu?"

"Ah, itu.. tidak Tuan, saya hanya.. "

"Sebaiknya kau percepat laju mobilnya, dan berhenti memperhatikanku, kau membuatku takut." Balas Alpha Khandra seraya memejamkan matanya dan kembali menyandarkan kepalanya di kursi penumpang mobilnya.

"Baik Tuan," Balas Dareen yang langsung menginjak dalam gas mobilnya.

* * * * *

* TO BE CONTINUED.

Terpopuler

Comments

Edelweiss🍀

Edelweiss🍀

cerita yg bnyak bawang aku suka. brharap hrga bwang selalu murah🤭

2021-09-13

0

Bintang Desember

Bintang Desember

bukan salah emery😭

2021-03-31

1

Senja Cewen

Senja Cewen

Nyicil sampai sini... Udah favorit dan like juga jadi nanti lanjut baca...

Semangat selalu yah membuat karya..
The Brides of Alves

2021-03-21

1

lihat semua
Episodes
1 Mimpi buruk.
2 Pertanyaan Emery. * MANSION ALPHA KHANDRA BERTA.
3 Insiden. * MANSION CHRIS CULLEN.
4 Kanzia Edrea.
5 Perasaan aneh. * MANSION ALPHA KHANDRA BERTA.
6 Over dosis. * MANSION CHRIS CULLEN.
7 Janji Areta.
8 Terluka parah. * HOSPITAL.
9 Kemarahan Alpha. * HOSPITAL.
10 Hilangnya Emery. * HOSPITAL.
11 Amnesia. * HOSPITAL.
12 Nama baru. * PANTHOUSE.
13 Perasaan Kang Daniel.
14 Elard dan Edrea.
15 Ketakutan Elard.
16 Kebenaran yang menyakitkan. * THAILAND.
17 Cinta Edrea. * MANSION CHRIS CULLEN.
18 Peringatan untuk Elard.
19 Tertembak.
20 Air mata Elard. * HOSPITAL.
21 Kenangan masa lalu. * MANSION CHRIS CULLEN.
22 Duka keluarga Cullen. * HOSPITAL.
23 Luka Chirs Cullen. * HOSPITAL.
24 Maaf.
25 Kepergian Alpha Khandra. * MANSION ELARD.
26 Awal musim dingin.
27 Perkenalan pertama.
28 Lucas Elfredo.
29 Kesedihan Starla.
30 Keraguan Alpha.
31 Ucapan selamat tinggal.
32 Kembali bertemu.
33 ketegaran Dareen.
34 Kedatangan Starla.
35 Rumah sakit. * HOSPITAL.
36 Kerinduan Starla. * HOSPITAL.
37 Status Alpha. * HOSPITAL.
38 Kenyataan pahit. * HOSPITAL.
39 Panthouse.
40 Kunjungan Emery.
41 Dilema Lucas. * MANSION ALPHA KHANDRA.
42 Melepaskan.
43 Perpisahan.
44 Kang Daniel Elfredo.
45 Air mata Starla.
46 Perkelahian.
47 Kegalauan Emery.
48 Luka lama.
49 Prustrasi.
50 Masalalu Keano.
51 Koma.
52 Perasaan Emery.
53 pengakuan.
54 Masalalu.
55 Tiar Galenka.
56 Di Culik.
57 Di Culik 2
58 Terluka.
59 Kembali.
60 EXTRA CHAPTER.
61 EXTRA CHAPTER.
62 EXTRA CHAPTER.
63 Eleanor Cullen Berta.
64 Musim ke dua "I Can't Have Your Heart"
65 Awal kehidupan baru
66 Tamu tak di undang
67 Cukup berada di sisiku.
68 Apa kau baik-baik saja?
69 Sebutan yang manis
70 Sesuatu yang mengganggu
71 Kembali terjebak
72 Meminta pertemuan
73 Kekhawatiran yang berlebihan
74 Terbaring koma
75 Kunjungan teman lama
76 Sosok Albern Almero
77 Sambutan tak biasa.
78 Gabriella Almero
79 Jackob Sean Almero
80 Aku menginginkannya
81 Pertemuan untuk kesepakatan
82 Permintaan gila
83 Latar belakang keluarga Berta
84 Kejutan besar
85 Kau marah padaku?
86 Masakan spesial
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Mimpi buruk.
2
Pertanyaan Emery. * MANSION ALPHA KHANDRA BERTA.
3
Insiden. * MANSION CHRIS CULLEN.
4
Kanzia Edrea.
5
Perasaan aneh. * MANSION ALPHA KHANDRA BERTA.
6
Over dosis. * MANSION CHRIS CULLEN.
7
Janji Areta.
8
Terluka parah. * HOSPITAL.
9
Kemarahan Alpha. * HOSPITAL.
10
Hilangnya Emery. * HOSPITAL.
11
Amnesia. * HOSPITAL.
12
Nama baru. * PANTHOUSE.
13
Perasaan Kang Daniel.
14
Elard dan Edrea.
15
Ketakutan Elard.
16
Kebenaran yang menyakitkan. * THAILAND.
17
Cinta Edrea. * MANSION CHRIS CULLEN.
18
Peringatan untuk Elard.
19
Tertembak.
20
Air mata Elard. * HOSPITAL.
21
Kenangan masa lalu. * MANSION CHRIS CULLEN.
22
Duka keluarga Cullen. * HOSPITAL.
23
Luka Chirs Cullen. * HOSPITAL.
24
Maaf.
25
Kepergian Alpha Khandra. * MANSION ELARD.
26
Awal musim dingin.
27
Perkenalan pertama.
28
Lucas Elfredo.
29
Kesedihan Starla.
30
Keraguan Alpha.
31
Ucapan selamat tinggal.
32
Kembali bertemu.
33
ketegaran Dareen.
34
Kedatangan Starla.
35
Rumah sakit. * HOSPITAL.
36
Kerinduan Starla. * HOSPITAL.
37
Status Alpha. * HOSPITAL.
38
Kenyataan pahit. * HOSPITAL.
39
Panthouse.
40
Kunjungan Emery.
41
Dilema Lucas. * MANSION ALPHA KHANDRA.
42
Melepaskan.
43
Perpisahan.
44
Kang Daniel Elfredo.
45
Air mata Starla.
46
Perkelahian.
47
Kegalauan Emery.
48
Luka lama.
49
Prustrasi.
50
Masalalu Keano.
51
Koma.
52
Perasaan Emery.
53
pengakuan.
54
Masalalu.
55
Tiar Galenka.
56
Di Culik.
57
Di Culik 2
58
Terluka.
59
Kembali.
60
EXTRA CHAPTER.
61
EXTRA CHAPTER.
62
EXTRA CHAPTER.
63
Eleanor Cullen Berta.
64
Musim ke dua "I Can't Have Your Heart"
65
Awal kehidupan baru
66
Tamu tak di undang
67
Cukup berada di sisiku.
68
Apa kau baik-baik saja?
69
Sebutan yang manis
70
Sesuatu yang mengganggu
71
Kembali terjebak
72
Meminta pertemuan
73
Kekhawatiran yang berlebihan
74
Terbaring koma
75
Kunjungan teman lama
76
Sosok Albern Almero
77
Sambutan tak biasa.
78
Gabriella Almero
79
Jackob Sean Almero
80
Aku menginginkannya
81
Pertemuan untuk kesepakatan
82
Permintaan gila
83
Latar belakang keluarga Berta
84
Kejutan besar
85
Kau marah padaku?
86
Masakan spesial

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!