Ruang Makan Keluarga...
Mama, Omay dan juga Darren yang sudah duduk dimeja makan. hanya diam saja menatap Viola yang tengah sibuk menyiapkan piring, gelas dan jugak sendok untuk mereka. layak nya seperti yang dilakukan para pelayan di kediaman mereka. Darren yang melihat Viola seperti itu langsung memegang tangan Viola.
"Duduk lah!!! kau tidak perlu melakukan tugas yang seharusnya tidak kau lakukan!" seru Darren dengan tatapan dingin nya melihat Viola.
"Tapiii aku hanya..." belum lagi melanjutkan kata-kata nya omay Darren sudah memotong nya.
"Iya sayang, duduk lah nak. itu bukan tugas mu sayang." ujar omay dan tersenyum melihat cucu mantu nya.
"Tapi omay, aku tidak keberatan melakukan ini." Viola menatap Omay Darren dengan tersenyum kecil di pipinya.
"Tidak usah sayang! mama melihat mu memasak saja sudah sangat senang. kau tidak perlu melakukan lebih dari ini sayang! Vio menantu dirumah ini bukan pelayan. jadi, mama dan seluruh keluarga tidak ingin melihat menantu kesayangan ku kelelahan." ucap mama sembari tersenyum menatap Viola.
"Tidak papa omay, tidak papa ma! aku sudah biasa melakukan nya. jadi, tidak masalah bagi ku jika aku melakukan nya lagi. aku juga sangat senang bisa melakukan hal ini untuk mama, omay dan jugak Darren" Viola terus saja memaksa untuk melakukan nya. membuat mama dan omay tidak bisa berkata apa-apa lagi.
"Dudukkk!!!!" seru darren dengan suara berat nya tanpa melihat Viola. Dia benar-benar kesal melihat Viola yang terus saja menolak perintah nya.
"Aku tidak mau! jika kau keberatan aku melakukan ini untuk mu. maka, aku akan melakukan nya untuk mama dan omay saja!" Viola terus saja bersikap keras kepala nya.
"Ku bilang dudukk ya dudukkk!!! kau tidak mendengar nya!!" bentak Darren, dengan suara meninggi dan langsung meletakkan sendok yang ada di tangan nya ke atas piring dengan sangat kuat.
Viola, mama dan jugak omay yang melihat Darren seperti itu pun sangat terkejut. mama darren yang melihat putra nya seperti itu hanya bisa menelan saliva nya saja. omay hanya diam saja. karna, mereka tau sifat keras dari seorang Darren. sementara, Viola yang melihat Darren membentak nya hanya menahan diri agar air mata nya tidak terjatuh.
"Ba ba ... baiklah aku akan duduk!" Viola belum pernah melihat Darren membentak nya seperti itu, sehingga membuatnya merasa sangat takut.
"Gadis pintar!" Darren membelai rambut Viola yang sudah duduk disampingnya.
"Kau tau istri ku???" tanya Darren dengan suara datar nya.
"Tidak tau." ketus Viola, yang langsung menundukkan kepalanya dan memajukan bibir kecil nya itu.
"Pria aneh!!!! bagaimana aku bisa tau sesuatu, yang dia sendiri belum kata kan sama sekali kepada ku!" gumam Viola dalam hatinya sambil memajukan bibirnya.
"Jangan mengumpat ku di dalam hati mu istri ku!" Darren menatap Viola dengan sangat sinis.
"Aku tidak mengumpat diri mu." bela Viola yang jelas-jelas dia sendiri telah berbicara buruk tentang nya.
"Tidak usah berbohong!! aku mengetahui nya dengan sangat jelas." bisik Darren pada Viola.
"Sok tau !" Viola menatap Darren dari sudut matanya.
"Emmm." Darren tidak ingin memperpanjang perdebatan mereka. Jadi, dia memilih untuk mengalah saja.
"Kau mau bilang apa tadi? aku kan sudah bilang kalau aku tidak tau! kenapa kau tidak memberi tau ku?" Viola langsung menatap Darren dengan penuh penyelidikan nya.
"Tidak jadi!!" Darrren yang merasa mood nya sudah berubah, memilih untuk tidak mengatakan nya.
"Sudah-sudah nak. jangan berdebat lagi. sebaiknya kita makan saja!" Mama langsung menatap kearah menantu dan putranya yang saling bertatapan itu.
"Ini kamu yang masak nak?" tanya omay yang menatap makanan yang sudah ada di meja makan.
"Tidak jugak omay. karna, pak Anto jugak membantu Vio memasak tadi. Vio jugak bnyak belajar dari nya may." Viola langsung mengalihkan pandangannya ke arah omay.
"Kamu memang menantu idaman nak! makasih sudah mau masuk ke keluarga kami sayang. " seru omay dengan senyum nya ke arah Viola.
"Viola jugak bersyukur bisa memiliki keluarga baru yang sangat sayang dan perhatian kepada Vio." Viola menatap omay dan juga mama Darren dengan senyum nya.
Namun, tiba-tiba puji saling memuji itu jadi pecah karna, Darren yang langsung memotong pembicaraannya. membuat mereka semua menatap kearah Darren.
"Ini makanan apa ?" Darren yang mengaduk makanan itu dengan sendok nya merasa sangat aneh. Viola yang menatap Darren seperti itu pun langsung tertawa.
"Mengapa kau tertawa? aku bertanya karna, aku tidak pernah memakan nya." kesal Darren yang melihat di tertawa kan oleh Viola.
"Kau belum pernah memakan nya?" tanya Viola dengan sangat tidak percaya.
"Emmmm." singkat Darren.
"Sayang sekali! suami ku tercinta ini belum pernah memakannya." ejek Viola, dan melihat Darren yang sudah menatap nya dengan tatapan tajam. Viola yang melihat Darren menatap nya seperti itu langsung terdiam.
"Coba lah sayang! mungkin kau akan menyukai nya." Mama Darren langsung menatap putra nya.
"Iya nak. Coba kamu cicipi masakan istri mu ini dulu!" seru omay dengan senyum diwajahnya.
"Kalau kau tidak suka, tidak apa-apa. kau bisa memakan makanan yang biasanya kau makan ini. karna, pak Anto jugak menyiapkan menu biasanya yang kau makan. agar jika kalian semua tidak menyukai masakan Vio ini. kalian bisa memakan yang lain nya." ucap Vio dengan menundukkan kepalanya.
"Tentu saja kami sangat menyukai nya sayang" Omay menatap Viola dengan wajah yang sangat senang.
"Iya sayang. mama jugak sangat menyukai nya! apa lagi masakan ini Vio yang membuat nya." seru mama yang langsung menunjuk Pajeri terong buatan Viola.
"Oh itu namanya Pajeri terong ma. biasanya, dulu mama Viola sering memasak nya untuk Vio dan Tara. Viola sangat menyukai nya ma. sehingga,Viola jugak mempelajari itu ma." jelas Viola pada mama nya.
"Gadis cerdas! sangat mau untuk belajar yang belum kamu ketahui." puji mama pada Viola.
"Omay bangga bisa memiliki cucu seperti mu nak. ya walaupun kamu istrinya nya Darren, kamu jugak sudah termasuk cucu omay sekarang." omay langsung membelai rambut Viola
"kalian semua ini sedang apa sih?" Darren yang bingung melihat perbincangan mereka. langsung di tertawai oleh omay dan mama nya. karna, melihat Darren dengan wajah bingungnya.
"Kenapa tertawa?" Darren langsung menatap mereka bertiga.
"Tidak papa sayang." jawab mama, dan memberhentikan tawa nya.
"Omay kenapa menertawai ku?" tanya Darren kepada omay nya.
"Tidak sayang, omay hanya merasa senang saja. Melihat cucu kesayangan omay sudah sedikit melembut hati nya sekarang." kini omay menatap Darren dengan tersenyum. Sementara mama hanya bisa menahan tawanya.
"Apaan sih omay ni! dan kau istri ku. kau tidak menjawab pertanyaan ku tadi. makanan apa ini?" Darrren langsung menatap Viola dengan sangat kesal. "Kau langsung memberitahu mama dengan sangat jelas. Padahal mama tidak bertanya sama sekali. Sementara, aku yang bertanya pada mu saja. hanya kau abaikan begitu saja!" gerutu Darren dan langsung menghela nafas nya.
"Maaf aku lupa." lirih Viola, dengan sangat wajah bersalah nya.
"Baiklah akan ku jelaskan padamu suami ku! Ini namanya ikan geprek." Viola menunjukkan ikan yang sudah dibuat nya kearah Darren. "aku menghancurkan ikan nya di blender setelah ikan nya ku goreng. lalu cabai kecil yang ku tumbuk dan juga sedikit Asam Sunti. dicampuri sedikit garam dan penyedap rasa. maka, rasa nya akan nikmat sekali." Viola langsung tersenyum menatap makanan nya sendiri.
"Asam Sunti?" Darrren yang tidak pernah mendengar nya merasa sangat aneh.
"Iya asam Sunti! kau tidak tau?" tanya Viola dengan ekspresi terkejut.
"Aku tidak tau." jawab Darren tanpa ekspresi apa pun di wajah nya.
"Maka kau cicipi lah itu! nanti kau akan mengetahui apa itu asam Sunti dan bagaimana rasanya." seru Viola, menatap ke arah Darren. namun, Darren belum jugak memakan nya karna merasa ragu.
"Kau tidak usah takut! karna aku tidak akan meracuni makanan mu itu." kesal Viola, yang melihat Darren ragu untuk memakan masakan nya.
Sementara omay dan juga mama Darren hanya tersenyum dan terus makan. mama Darren yang sudah selesai makan pun langsung meninggalkan meja makan begitu pula dengan omay..
"Mama sudah selesai sayang! mama kekamar dulu ya." ujar mama Darren yang di balas anggukan oleh Viola dan Darren.
"Omay jugak nak. omay mau beristirahat! karna, omay lelah mencari Viola dari tadi." ejek omay dan tersenyum menatap wajah cucu mantu nya.
"Iya omay beristirahat lah. omay jangan sampai kelelahan." Viola langsung mengingat kan omay nya agar tidak melakukan hal yang membuat nya lelah.
"Jangan lupa minum obat nya omay." ujar Darren dengan nada dingin nya.
"Iya cucu kesayangan ku." Omay langsung berjalan meninggalkan mereka berdua di ruang makan.
Viola terus melihat Darren, karna tidak kunjung makan jugak. Ia pun akhirnya memutuskan untuk menyuapi Darren.
"Darren!!!" teriak Viola yang membuat Darren langsung terkejut dari lamunannya.
"Kau itu apa-apaan sih !!" bentak Darren, menatap tajam Viola
"Itu di dalam mulut mu!! aku melihat ada hitam-hitam tadi di dalam nya. ketika, kau sedang berbicara tadi." Viola langsung mencari cara agar Darren membukakan mulutnya.
"Manaaa? hitam apa?" tanya Darren, yang langsung membukakan mulutnya dan..."haaappp!" Viola langsung memasukkan makanan itu kemulut Darren. Darren merasa benar-benar sangat terkejut karna Viola.
"Kauuu ituuu ..."belum sempat Darren melanjutkan kata-kata nya Viola sudah memotong nya.
"Makan jngan bicara!!! kunyah lah kau pasti akan sangat menyukai nya." seru Viola dengan senyuman nya. Darren pun langsung mengunyah makanan itu dengan sangat perlahan.
"Bagaimana? enak tidak?" tanya Viola dengan sangat penasaran.
"Pedas dan jugak asam." ujar Darren yang masih mengunyah makanan nya itu.
"Kau tidak suka?" tanya Viola dengan wajah kecewa nya dan langsung menundukkan kepalanya.
"Aku tidak bilang kalau aku tidak suka." seru Darren dengan nada datar nya.
"Berarti kau menyukai nya?" Viola langsung tersenyum melihat Darren.
"Tidak! aku jugak tidak bilang kalau aku menyukai makanan mu ini." seru Darren dengan senyum kecil di wajah nya.
"Priaa anehh!! jika kau tidak bilang suka atau tidak suka bagaimana bisa aku mengetahui pendapat mu tentang masakan ku ini? dasar kau itu singa!!!" pekik Viola yang langsung merasa kesal mendengar jawaban Darren.
"Heii!! kau berani membentak ku dan meneriaki ku lagi? kau mau kejadian semalam terulang lagi ha?" Darren menatap Viola dengan wajah nya yang sangat dingin. Viola yang mendengar perkataan Darren langsung meminta maaf.
"Maaf ... aku tidak bermaksud meneriaki mu." ujar Viola dengan nada takut nya.
"Makanan mu lumayan enak. aku bisa menerima makanan mu yang aneh ini! sekarang kau puas dengan pendapat ku bukan?" tanya Darren pada Viola. namun, Viola tetap diam saja dan tidak menjawab sama sekali.
"Kenapa kau diam? kau marah pada ku?" Darren menatap Viola dengan intens.
"Mana berani aku marah pada mu!" jawab Viola yang langsung menundukkan kepalanya.
"Lalu?" Darren masih terus melihat wajah Viola.
"Aku takut salah bicara saja." ujar Viola yang langsung membuang muka nya dari hadapan Darren. agar tidak di tatap terus-menerus oleh nya.
"Kenapa? kau takut?" tanya Darren kembali sembari menatap tajam kearah Viola yang sudah memalingkan wajah nya.
"Iya takut. jika sewaktu-waktu aku salah bicara dengan mu. maka, kau akan menghukum ku seperti kejadian semalam!" Viola menatap Darren dengan mata nya yang sangat indah.
"Gadiss bodoh!! kau itu memang badut." Darrren langsung menyentuh hidung Viola.
"Kenapa?" Viola yang melihat Darren berbicara seperti itu merasa sangat bingung.
"Tidak papa, kau tidak makan ?" Darren langsung menatap Viola yang tidak menyentuh makananya sama sekali.
"Nanti saja aku makan. jika kau sudah selesai makan." Jawab Viola.
"Kenapa seperti itu? kau harus makan!!! buka mulut mu! biar aku yang menyuapi mu. karna, kau jugak tadi sudah menyuapi ku tanpa izin dari ku bukan?" seru Darren dan Viola pun dengan terpaksa menuruti nya.
"Istriku?? kau mau tahu apa yang mau kukatakan tadi padamu. yang sempat tidak ku katakan karna ada omay dan mama." Darren masih terus menyuapi Viola.
"Iya kau ingin memberitahu ku apa?" Viola berbicara dengan mulut nya yang masih penuh.
"Aku tidak ingin jika aku sedang makan kau tidak ada di samping ku! dan malah melakukan hal yang seharusnya tidak kau lakukan." Darren menatap mata Viola dengan sangat dalam.
Viola yang mendengar kata-kata dari Darren pun langsung tersedak.
"Uuhuk uuhuk!!"
"Kau itu bodoh sekali! makan saja bisa tersedak." pekik Darren sambil memberikan air ke Viola dan Viola langsung meminum nya dengan sangat cepat.
"Ada apa dengan ku? jantung ku kali ini berdetak lebih kencang dari sebelumnya nya." gumam Viola di hatinya.
"dan kau Viola Talisa ku ingat kan untuk terakhir kalinya! Sekarang, kau sudah jadi milik ku! aku tidak ingin melihat mu bersama lelaki lain! jika aku melihat nya maka, akan ku bunuh kau!" ujar Darren dengan nada dingin dan tatapan tajam nya ke arah Viola. Viola yang mendengar perkataan Darren langsung terkejut.
"Kau itu menakutkan sekali! pantas saja kau terkenal sangat kejam. ternyata seperti ini toh!!!" seru Viola, yang membalas tatapan Darren padanya.
"Aku tidak ingin panjang lebar dengan mu. aku jugak sudah selesai sarapan. kau lanjut kan saja sarapan mu itu! aku mau keruang kerja ku dulu untuk menyelesaikan urusan kantor." Darren langsung berdiri dari duduk nya.
"Kau tidak ke Perusahaan?" tanya Viola dengan tatapan mata nya.
"Tidak." singkat Darren dengan nada datar nya.
"Tapi kenapa?" tanya Viola yang merasa kebingungan.
"Karna, aku tidak mau kau lari dari ku lagi. jadi, aku harus tetap melihat mu ada di sekitar ku bukan." ujar Darren, yang langsung melangkah kan kaki nya. namun, ia pun menghentikan langkah kaki nya itu
"Oh iya! jika, Bobby kemari suruh dia keruang kerja ku! kau paham istri ku?" Darren langsung menatap Viola dengan senyuman tipis nya.
"Emmm." balas Viola
"Gadis pintar!" Darren pun langsung meninggalkan Viola di meja makan itu sendirian.
"Dasar singa! setelah dia membuat ku jadi salah tingkah seperti ini. dia langsung meninggalkan ku begitu saja!" gerutu Viola, yang melihat sikap Darren yang berubah-ubah padanya.
"Istriii kuu!!! jngan mengatai ku. karna, aku bisa mendengar mu dengan Sangat jelas disini!" teriak Darren dari arah atas ruang kerja nya.
"Siall !!! bagaimana dia bisa tau kalau aku mengatai nya?" Viola merasa sangat tidak percaya, bahwa Darren mengetahuinya.
"Ahh sudah lah! mending aku keruang tv saja dan menonton. untuk merilekskan pikiran ku ini." gumam Viola dan menghela nafas nya dengan sangat panjang.
Viola pun segera meninggalkan meja makan dan para pelayan dengan segera membersihkan meja makan tersebut.
Viola yang berjalan dengan perlahan langsung terduduk di atas sofa yang dimana sudah ada tv yang sangat besar di hadapan nya.
"Wowww... besar sekali tv ini." Kagum Viola, ketika melihat tv yang ada dihadapannya.
"Ahh aku nnton drama favorit ku saja deh. Aku menyukai animasi kartun kembar! Seperti Upin dan Ipin." seru Viola dan langsung menyalakan tv nya.
Viola sudah menonton sangat lama. sehingga, membuat dirinya tertidur di atas sofa dalam keadaan tv menyala.
^^^Bersambung....^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments