keesokan paginya...
Viola yang sudah terbangun dari tidur nya, ia melihat ada sosok lelaki yang masih memeluk tubuhnya. Viola tersenyum ketika melihat sosok laki-laki itu adalah suaminya.
Mengingat kembali apa yang terjadi semalam oleh mereka berdua, membuat Viola merasa bahagia dan langsung membelai lembut rambut Darren dan memindahkan tangan Darren yang tadinya masih memeluk dirinya ke bantal guling.
Dengan sangat perlahan Viola bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar Kamar dengan berhati-hati. agar Darren tidak terbangun oleh langkah kaki nya tersebut.
Viola berinisiatif untuk memasak makanan khusus buat Darren dan sebagai ucapan terima kasih nya, karna sudah memaafkan dirinya itu.
Viola yang sudah berada di dapur pun langsung segera mencari bahan makanan yang ingin di masak nya oleh nya.
karna, Viola bangun pagi-pagi sekali. Sehingga, para pelayan di kediaman Darren masih belum pada bangun. jadi, Viola bebas untuk melakukan apa saja di dapur itu.
"Aku mau masak apa ya?" pikir Viola sambil membuka kulkas.
"Apa sebaiknya aku masak ikan geprek sama Pajeri terong saja ya?" pikir Viola lagi, " tapi, apa Darren akan menyukainya?" Viola terus saja berpikir sambil memandangi kulkas yang sudah terbuka itu.
"Ah! yasudah lah, mending aku masak saja. urusan suka atau tidak nya, biar lah jadi urusan belakang!" seru Viola, yang langsung mengambil bahan yang akan dimasak nya.
Viola sangat sibuk dengan masakan nya, sampai-sampai dia tidak menyadari kalau semua para pelayan sudah terbangun. para pelayan yang melihat nyonya muda nya memasak di dapur merasa sangat terkejut dan takut. jika nyonya besar dan tuan muda mengetahui bahwa nyonya muda nya itu memasak sendiri. Maka habislah mereka semua.
"Nyonya muda!! Apa yang sedang nyonya lakukan disini??" tanya salah satu koki yang bertugas khusus memasak makanan untuk keluarga besar Darren dengan suara gemetar nya.
"Saya sedang memasak pak! emang nya bapak tidak lihat saya sedang melakukan apa ya?" Viola langsung menghentikan kegiatannya dan menatap kearah koki yang sudah ada di depannya.
"Saya tau nyonya sedang memasak. sebaiknya, biar saya saja nyonya! nyonya duduk saja. saya akan menyiapkan makanan yang nyonya inginkan." koki tersebut langsung mengambil alih bagian dapur. Dan menyuruh nyonya muda nya untuk tidak melakukan apapun. Agar dia juga tidak terkena masalah.
"Tidak apa-apa pak! kemarin saya jugak memasak disini kok. lagian, saya sudah biasa memasak sendiri pak! bapak tidak perlu takut. jika mama dan suami saya marah saya akan bertanggung jawab. Tenang saja." seru Viola menatap dengan senyumnya kepada koki tersebut dan langsung mengambil alih nya kembali.
"Baik lah nyonya, jika itu mau nyonya." ujar koki dengan menundukkan kepalanya dihadapan nyonya muda nya.
"Oh iya! bapak juru masak disini ya?" tanya Viola yang langsung memecahkan keheningan mereka.
"Iya nyonya. saya bagian memasak disini." jawab koki tersebut yang masih menundukkan kepalanya.
"Kemarin saya tidak melihat bapak disini! ketika, saya sedang makan bersama dengan keluarga besar disini." Viola langsung menatap kearah koki itu, yang dimana koki tersebut masih menundukkan kepalanya.
"Ternyata orang-orang disini sangat sopan ya!" Gumam Viola.
"Kemarin anak saya sakit nyonya muda! jadi saya izin tidak masuk pada nyonya besar." koki tersebut pun langsung mengangkat kepalanya dan menatap nyonya muda nya dengan sangat hormat.
"Oohh ... seperti itu ya pak. oh iya, nama bapak siapa kalau boleh saya tau?" tanya Viola dengan tersenyum.
"Nama saya Anto nyonya." jawab koki tersebut.
"Emm, pak Anto ya? baik lah pak Anto! boleh saya meminta bantuan bapak?" Viola terus menatap kearah pak Anto.
"Tentu nyonya! nyonya mau saya bantu apa ?" pak Anto langsung bertanya ke nyonya nya.
"Bantu saya membersihkan ikan ini pak! soalnya, saya mau memotong sayuran nya dulu! saya takut nanti ketika suami saya terbangun dan makanan nya belum ada. dia akan merasa kecewa dan merasa lapar. saya tidak ingin dia menunggu dengan keadaan lapar pak." ujar Viola sembari tersenyum dan melanjutkan kegiatan nya yang sempat terhenti.
"Nyonya muda memang istri yang sangat baik dan menjadi idaman bagi semua orang ya!" seru pak Anto yang masih tersenyum.
"Hahahaha ... tidak jugak kok pak." ujar Viola yang langsung tertawa kecil mendengar perkataan dari pak Anto.
Viola dan pak Anto yang sudah hampir menyelesaikan menu khusus untuk Darren. mereka pun membuat masakan lain nya untuk makan bersama pagi ini. macam ragam masakan yang Viola dan pak Anto masak untuk keluarga besar Darren. agar jika sewaktu-waktu masakan yang ia buat tidak disukai oleh darren, mama dan omay nya. maka, mereka bisa memakan masakan lainnya.
Viola jugak banyak dapat resep-resep makanan dari pak Anto. dan banyak belajar membuat segala makanan yang menurut nya tidak pernah ia masak dan jugak makan. Sehingga, hari ini benar-benar membuat nya mendapatkan pengetahuan baru.
......................
Kamar tidur Darren...
Darren yang masih tertidur dengan sangat nyenyaknya, langsung merasa aneh ketika ia meraba sesuatu di samping nya yang sudah tidak ada lagi tubuh wanita yang di peluk oleh dirinya. ia pun langsung merasa spontan dan membuka matanya dengan segera. betapa terkejutnya Darren karna, yang ia peluk adalah sebuah guling.
Darren langsung bangkit dari tidur nya dan mencari Viola di kamar mandi. bahkan, sampai di dalam lemari juga. Seluruh ruangan yang ada di kamar nya sudah di cari oleh nya.
"Kemana dia? apa dia meninggalkan ku? karna, perbuatan ku semalam pada nya ya?" ujar Darren, yang semakin merasa khawatir.
Darren pun segera keluar dari kamar nya dan mencari Viola ke kamar mama nya.
"Tok ... Tok .. tok." Darren terus mengetuk pintu kamar mama nya, namun tidak ada jawaban sama sekali.
"Maa!! buka pintu nya..!" teriak Darren.
"Mama nih ya! kalau sudah tidur tidak mendengar apapun! " Darren kini bedengus sangat kesal.
"Come on ma, open the door!"teriak Darren dan tidak lama kemudian mama nya pun menjawab dari arah dalam.
"What is it, Honey? knapa kamu berteriak seperti itu sayang?" tanya mama Darren, yang langsung membuka pintu kamarnya.
"Ma, Viola ada bersama mu tidak?" tanya Darren, yang langsung melirik kearah dalam kamar mama nya.
"Kenapa bertanya sama mama? bukan nya, istri mu tidur bersama mu semalam." ujar mama Darren sembari tersenyum menatap kearah putranya.
"Iya, semalam dia memang bersama ku! namun, pagi ini aku tidak melihat nya. biasanya dia akan membangun kan ku, jika dia terlebih dulu bangun. Namun, kali ini berbeda ma!" seru Darren dengan tatapan dingin nya di depan mama nya itu.
"Lantas? jika kamu saja tidak tau kemana Vio, apalagi mama sayang! mama dari tadi di kamar. mama jugak tidak tau Vio Dimana. mama pikir Viola bersama mu nak." seru mama dengan tatapan bingungnya menatap kearah putra nya.
"Ah .. yasudah lah ma! aku akan mencari nya di kamar omay saja." Darren langsung meninggalkan mama nya. namun tiba-tiba ...
"Tungguuu!" teriak mama Darren dari arah belakang.
"Ada apa ma? aku sangat terburu-buru!" kesal Darren. Karna, langkahnya terhenti oleh panggilan mama nya itu.
"Mama ikut kekamar omay dan mencari Viola sayang!" pinta mama Darren pada putranya.
"Emmm." Darren hanya bisa menjawab dengan sangat singkat nya. Dia tau, dia juga tidak bisa melarang mama nya itu.
Mereka berdua dengan sangat cepat menuju kekamar omay. tanpa sadar, mereka belum mencari Viola di bawah dan hanya mencari nya di ruangan atas saja. itu lah akibat nya, jika memiliki rumah yang sangat besar. karna, ingin mencari seseorang di rumah sebesar itu sangat lah sulit bagi semua orang. tidak memakan waktu yang lama mama dan jugak Darren pun sampai di depan kamar Omay.
Darren langsung mengetuk pintu kamar omay dan omay langsung membuka pintu kamarnya. tidak seperti kekamar mama nya yang harus menunggu waktu yang sangat lama untuk di bukakan pintu nya.
"Ada apa sayang? kenapa kau terlihat khawatir nak?" tanya omay, yang sangat bingung melihat cucu kesayangan nya dan menantu nya Terengah-engah.
"Viola ada di dalam kan omay?" tanya Darren dengan melirik kearah dalam kamar omay nya.
"Iya ma Vio ada di dalam kan?" tanya mama Darren jugak yang sangat khawatirnya.
"Ada apa dengan kalian berdua? Vio tidak ada di kamar omay, bukan nya Vio bersama mu Darren?" Omay langsung menatap Darren dan juga menantu nya.
"Iya semalam memang bersama ku! tapi, pagi ini aku tidak melihatnya omay!" seru Darren dengan suara datarnya.
"Yasudah sayang!! mungkin dia sedang berjalan-jalan nak. kau tidak usah khawatir nak, Vio gadis pemberani! dia tidak mungkin tersesat di sini sayang!" Omay langsung memenangkan cucu nya yang sangat khawatir.
"Tidak omay! aku takut dia meninggalkan ku!" tegas Darren kepada omay nya, yang membuat omay dan mama nya langsung terkejut.
"Emang nya kau melakukan apa sih Darren? mama bingung?" Mama Darren kini menatap putra nya dengan sangat intens.
"Darren jawab! apa kalian sedang bertengkar?" Omay yang melihat cucu nya hanya diam saja, mulai merasa curiga.
"Aku hanya membuat nya sedikit menangis saja semalam omay! aku tidak bermaksud seperti itu ma." ujar Darren, yang sedikit membela dirinya.
"Kauuu itu ya!!" pekik mama Darren, yang sudah mulai kesal dan khawatir. jika terjadi sesuatu pada menantu kesayangan nya.
"Darren emang nya apa yang kamu lakukan padanya, sehingga dia menangis nak?" tanya omay, namun Darren hanya diam saja.
"Jawab darren...!!!!" bentak mama Darren, tetapi Darren tetap diam dan tidak menjawab sama sekali. Jika, dia menjawab maka masalah baru akan bertambah.
"Sudah Ra...! jangan terlalu keras kepada nya. ini wajar terjadi dalam rumah tangga. kau dulu jugak seperti ini dengan anak ku Ra!" omay mencoba menenangkan menantu nya yang sudah sangat emosi itu, agar suasana tidak semakin panas.
"Awas saja!! jika terjadi sesuatu pada menantu kesayangan ku itu." mama Darren langsung menatap tajam kearah Darren.
"Apaan sih mama ni! aku ini kan anak nya. kenapa, dia memarahi ku hanya karna, menantu nya yang hilang tiba tiba itu sih!" kini Darren langsung mengusap wajah nya dengan sangat kasar. "Tapi, aku jugak salah! karna, bertindak keterlaluan padanya. Viola kemana sih kamu?" gumam Darren dengan sangat khawatir.
"Sudah Ra! kalian sudah mencari nya dibawah?" tanya omay pada mereka berdua.
"Belum ma." mama Darren langsung tersadar kalau mereka belum mencari Vio di bawah.
"Itulah jika kalian mencari nya dengan sangat tergesa-gesa dan tidak dengan berkepala dingin! yasudah kita cari Viola bersama-sama dibawa sekarang." omay langsung menuruni anak tangga menuju kebawah dan diikuti oleh mama dan juga Darren
Mereka pun langsung mencari ke seluruh ruangan yang ada di bawah. mereka bertiga mencari di ruang tengah, ruang keluarga, kamar bawah, ruang tv dan bahkan ke kamar tamu jugak namun Viola tidak ada.
"Dimana omay? Viola tidak ada!" Darren semakin merasa khawatir, karna tidak jugak menemukan istri nya itu.
"Itu semua karna mu darren! jika saja kau tidak membuat nya menangis. maka, dia tidak akan pergi!" sergah mama, dengan intonasi yang sangat tinggi.
"Sudah ra!!! kau tidak boleh seperti itu!" bentak omay pada menantu nya. mama pun langsung terdiam dan Darren hanya menunduk kan kepalanya saja.
"Aku harus apa omay?" Darren benar-benar sangat khawatir.
"Kita berpencar saja bagaimana?" tanya omay yang langsung menatap kearah Darren dan Aurora.
"Yasudah ma! aku akan mencari nya di taman belakang, mama mencari Vio di dalam saja. dan kau Darren! cari Viola di depan rumah. awas saja jika kau tidak menemukan nya!!" mama Darren langsung menatap tajam putra nya itu.
Sementara, Darren hanya terdiam dan tidak bisa berbuat apa-apa. dia hanya bisa menerima amarah dari mama nya saja. karna, dia tau dia sudah salah. mereka pun berpencar dan tidak lama kemudian...
"Darreennnnn ... Auroraa ... Kemarilah!!" teriak omay dengan sangat keras nya. sehingga, Darren dan jugak mama nya bergegas menghampiri omay.
mereka berdua pun tiba di samping omay.
"Lihat lah istri mu itu sayang, dan menantu kesayangan mu itu Aurora!" seru omay, yang agak jauh berdiri dari arah dapur sambil menunjuk kearah Viola.
"Violaaaaa...!!!" panggil Darren, yang agak kuat membuat Viola terkejut dan langsung membalikkan badannya kearah suara yang memanggil nya.
"Darren? mengapa kau......" belum sempat lagi Viola melanjutkan kata-kata nya. Darren sudah berlari menghampiri nya dan langsung memeluk Viola begitu erat nya. Sampai-sampai pak Anto yang melihat nya sangat kebingungan.
"Ada apa dengan mu Darren?" Viola sangat bingung dengan sikap Darren padanya hari ini.
"Sayang!! kau dari mana saja ?" mama Darren langsung berlari ke arah Viola dan menyingkirkan Darren dari pelukan Viola. Dan langsung memeluk Viola dengan sangat erat.
"Mama ada apa dengan mu?" Kini Viola benar-benar merasa sangat bingung, melihat mama dan juga Darren yang memeluknya nya secara tiba-tiba.
Sementara, omay hanya tersenyum saja. melihat cucu dan juga menantu nya seperti itu.
"Omay ada apa ini?" Viola yang tidak mendapatkan jawaban dari mama dan suami nya . Dengan segera ia menanyakan kepada omay nya dalam keadaan mama yang masih memeluk dirinya itu.
"Tidak papa sayang. mereka hanya merindukan mu saja!" seru omay yang masih tersenyum menatap kearah cucu dan menantu nya.
"Rindu? bukan nya setiap hari bertemu? kenapa harus rindu may?" Viola merasa semakin tidak mengerti sama sekali.
"Mama apa-apaan sih! dia ini kan istri ku. kenapa mama memeluk nya lebih lama dari ku?" Darren yang sangat kesal melihat mama nya. karna, di geser oleh mama nya ketika ia sedang memeluk Viola.
sementara, Viola hanya diam dan semakin tidak mengerti dengan apa yang dia lihat.
"Dia itu kan menantu mama! jadi, mama jugak berhak dong memeluk nya lebih lama dari mu." Ketus mama, dan terus memeluk Viola.
"Terserah mama!" singkat Darren dengan nada dingin nya. ia sangat malas jika harus berdebat dengan mama nya itu.
Viola pun langsung melepaskan pelukan mama nya dengan sangat perlahan dan mulai bertanya dengan hati-hati.
"Ada apa ma?" tanya Viola dengan suara lembut nya.
"Mama takut Vio akan meninggalkan kami semua yang ada disini." mama menatap Viola dengan sangat hangat dan langsung mengelus kepala menantu kesayangan nya.
"Bagaimana bisa aku meninggalkan kalian semua. Jika, aku saja masih punya hutang dengan lelaki yang sangat dingin ini!" gumam Viola didalam hati nya.
"Mengapa mama bisa berpikir seperti itu?" Viola langsung memandang wajah mertuanya dengan sangat dalam.
"Itu karna, Darren bilang dia telah membuat menantu kesayangan ku ini menangis!" seru mama Darren, menatap tajam pada putra nya. sementara, Darren hanya menghela nafas nya dengan sangat panjang dan menerima semua kelakuan mama nya terhadap dirinya.
"Tidak ma! tadi malam Vio tidak menangis." jawab Viola, yang langsung menutupi kejadian semalam di depan omay dan mama nya.
Darren yang mendengar jawaban dari Viola langsung merasa heran dan sangat bingung.
"Mengapa gadis ini tidak mengatakan nya saja pada omay dan mama? dengan begitu dia kan bisa membalas perlakuan ku yang keterlaluan dengan nya semalam! apa dia tidak ingin masalah rumah tangga kami di ketahui oleh mama dan omay? jika dia mengatakan nya kan dia akan di bela mama dan omay. dengan begitu mama jugak akan memarahi ku. dia pasti akan merasa sangat puas. jika aku di marahi oleh mereka. namun, ada apa dengannya? kenapa dia tidak menceritakan kejadian semalam?" pikir Darren dengan serentetan pertanyaan nya.
"Tapi sayang? Darren yang bilang kalau kamu semalam nangis di buat oleh nya." ujar mama Darren yang menatap kearah Darren dan langsung menuju ke arah Viola
"Oh itu ma! aku hanya merasa terharu saja ma! karna, Darren menghiasi kamar kami seperti kamar pengantin lagi ma. dia menghiasi nya dengan mawar merah ma! bahkan lebih indah dari kamar yang mama hias waktu itu loh." ujar Viola dengan senyuman di bibirnya yang membuat omay dan mama langsung tersenyum.
"Aahh ... syukurlah sayang! mama pikir ada apa tadi. Dan kau Darren! kenapa, tidak menceritakan nya secara detail kepada mama ha?" pekik mama Darren yang langsung mencubit pinggang anak nya itu.
"Awwww, sakit tau ma! kan mama sendiri yang sudah sangat emosi. Sebelum aku menjelaskan nya! Dan mama sudah marah-marah saja." Darren langsung mengikuti perkataan Viola dan membela diri nya
"He he he he ... mama lupa! maaf ya sayang karna, sudah memarahi mu." mama Darren langsung mengelus kepala putra nya.
"Kau itu Ra! tidak pernah berubah sama sekali." seru omay Darren, yang menggeleng-gelengkan kepalanya. Melihat kelakuan menantu nya itu.
"Ehmm ... karna, semuanya sudah disini. bisakah kita langsung makan bersama saja? Vio sudah memasak khusus untuk kalian semua loh." Viola langsung menunjukkan Makanan yang sudah dimasak nya pagi-pagi sekali.
"Baik lah sayang, omay kekamar dulu untuk ganti pakaian ya." ujar Omay menatap Viola dengan tersenyum.
"Mama jugak sayang." seru mama Darren dan juga tersenyum pada menantu nya.
Omay dan mama pun langsung meninggalkan dapur tersebut dan kekamar mereka masing-masing. hanya Darren saja yang masih berada diruangan itu. karna, pak Anto sudah meninggal mereka dari tadi. karna, Omay sudah memerintahkan nya untuk pergi.
"Kau mau makan?" tanya Viola yang gugup menatap kearah suaminya. namun, Darren hanya menatap nya saja.
"Kenapa diam?" tanya Viola yang masih bingung. Karna, melihat Darren yang terus menatap dirinya.
"Ada apa suami ku?" Viola langsung memanggil Darren dengan panggilan yang tidak biasa nya disebutkan, jika mereka sedang berdua.
Darren yang mendengar dan melihat Viola memanggil dirinya dengan panggilan suami atas keinginan Viola sendiri. tanpa ada sandiwara sama sekali. yang biasa nya mereka lakukan di depan omay dan mama. Darren langsung mendekati Viola dan mencium bibir Viola dengan tiba-tiba. Viola yang mendapati ciuman dari Darren pun merasa terkejut dan langsung mendorong tubuh Darren dengan sangat kuat.
"Kau tidak suka?" Darren yang merasa mendapat Penolakan dari Viola, merasa sangat kecewa.
"Bukan seperti itu!! hanya saja...." Viola tidak berani melanjutkan kata-kata nya dan langsung terdiam.
"Hanya saja apa ?" tukas Darren, dengan tatapan intens nya pada Viola.
"Hanya saja ini ciuman pertama ku." Viola langsung menundukkan wajahnya nya. Karna, menahan rasa malu nya yang tidak tahu sama sekali bagaimana cara berciuman. Apalagi bercinta.
"Ciuman pertama mu? bukan nya dulu kamu sempat memiliki kekasih?" Darren merasa sangat terkejut mendengar jawaban dari Viola.
"Iya dulu aku memang pernah memiliki kekasih. namun, aku tidak pernah mengijinkan nya mencium ku sebelum kami menikah. dan itu membuat nya langsung meninggalkan ku dan menikah dengan gadis kaya." seru Viola, dengan wajah polos nya.
Darren yang mendengar nya pun merasa sangat bahagia. dia sudah menikahi gadis yang tepat. Dan belum pernah disentuh oleh pria mana pun.
"Emmm baik lah. kalau kau belum terbiasa, aku akan membuat mu menjadi terbiasa mulai sekarang! aku mandi dulu ya. setelah itu aku akan makan masakan mu ini." ujar Darren dengan senyum nya sambil mengelus kepala Viola dan langsung pergi meninggalkan nya.
Darren segera kembali kekamar nya dan mandi, sementara Viola masih senyum-senyum sendiri membayangkan Darren yang mencium nya secara tiba-tiba tadi.
^^^Bersambung...^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments