Viola yang tadi nya sangat kesal karna, teriakan Darren. ia pun langsung masuk kekamarnya dan betapa terkejutnya Viola, ketika dia melihat kamarnya tersebut sudah di hiasi dengan begitu banyak kuntum bunga mawar merah. seperti kamar pengantin yang di hias oleh mama nya Darren.
"Mawar? kenapa di ruangan ini banyak sekali bunga mawar? aneh sekali." Viola kini mengambil satu kuntum mawar merah dan masih terus berpikir dengan apa yang di lihat nya sekarang.
Viola meletakkan kuntum mawar merah itu dan terus masuk kedalam kamarnya yang sangat besar.
"Kenapa lampu nya redup seperti ini? dan apa lagi ni ada lilin segala dan bahkan ada aroma terapi lagi! apalagi sih ulah nya si singa tu?" Viola terus berjalan kearah ruang kamar nya dengan sangat hati-hati agar tidak terjatuh. Karna, gelap nya kamar tersebut.
"Oh iya, dimana dia sekarang? tadi dia memanggil ku heboh sekali dan ketika aku datang dia entah ada dimana! hufttt dasar kau singa." pekik Viola yang tanpa sadar Darren sudah ada di belakang nya.
"Istriku! kau mencari ku?" tanya Darren dengan suara berbisik nya yang langsung membuat Viola sangat kaget.
"Darreennnnn!!!" Viola merasa sangat terkejut. Karna, kehadiran Darren yang sangat tiba-tiba berada dibelakangnya "kau itu membuat ku hampir jantungan saja tau!!"
"Hahahaha ... kau lihat semua ini istri ku!" Darren pun segera menunjuk ruangan kamar nya yang sudah di hias oleh pelayan tadinya. "Aku membuat semua ini khusus untuk mu! romantis bukan?" Darren menatap kearah Viola dan tersenyum sangat tipis. Sehingga Viola tidak melihat nya.
"Apaa? romantis kau bilang?" Viola kini menaikkan kedua alisnya.
"Iya romantis. jadi apa lagi kalau bukan romantis ha?" tanya darren dengan nada datar nya.
"Romantis dari Hongkong!! kau lihat lah, semua ini membuat ku merasa sangat takut. apalagi kau tadi tiba-tiba muncul dari belakang." gerutu Viola dan langsung memalingkan wajahnya.
"Takutt? kau itu aneh ya? aku lihat semua para gadis sangat menyukai hal seperti ini." ujar darren yang merasa sangat heran.
"Aku itu berbeda dari gadis-gadis yang kamu kenal! aku takut ruangan yang cahaya nya tidak cukup terang. apalagi, jika gelap gulita aku tidak akan bisa bernafas sama sekali. syukurlah disini masih ada lilin sebagai cahaya. yang membuat ku tidak terlalu takut." jelas Viola yang masih merasa sangat takut. Ditambah lagi dengan Darren yang tiba-tiba datang.
Darren yang melihat Viola seperti itu pun langsung menepuk kedua tangan nya dan lampu utama kamar mereka langsung menyala.
"Kau masih takut sekarang?" tanya darren dengan nada lembut nya.
Viola yang melihat Darren seperti itu merasa sangat aneh pada dada nya yang selalu berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Ada apa dengan dada ku akhir-akhir ini sih." gumam Viola dalam hati nya.
"Ada apa? kenapa diam?" tanya Darren yang terus memandangi wajah Viola.
"Tidak papa. aku jugak sudah tidak takut lagi. kamar ini kan sudah terang sekarang." jawab Viola.
"Apa sekarang aku boleh melakukan nya?" tanya darren yang langsung tersenyum licik.
"Melakukan apa?" tanya balik Viola yang masih belum mengerti.
"Menurut mu apa yang harus aku lakukan? jika ada seorang wanita yang berada didalam kamar pria ?" ujar darren, yang menatap mata Viola sambil tersenyum kecil.
"Kauuu ... Darren jngan macam-macam dengan ku!" bentak Viola dan menunjuk-nunjuk Darren.
"Aku? macam-macam dengan istri ku sendiri? mengapa hal ini kau sebut macam-macam istriku? bukan kah ini sudah kewajiban mu." seru darren yang mulai melangkah kan kaki nya mendekati Viola.
"Darren! ku mohon jngan macam-macam." ujar Viola yang sudah sedikit gugup dan memundurkan langkahnya.
"Ayo lah istri ku! malam ini kita habis kan waktu kita dan hasrat kita di kamar ini sayang." Darren terus melangkah maju sehingga membuat mereka sangat dekat.
"Darren kauu!!" pekik Viola. "Sudah lah aku tidak sempat untuk bermain dengan mu. aku mau keluar menjumpai omay saja." ujar Viola yang langsung melangkah pergi dari hadapan Darren. namun, langkah itu terhenti karna, Darren memegang tangan nya.
"Kau tidak boleh pergi istri ku! kau lupa yang ku janjikan pagi tadi dengan mu." Darren tersenyum dengan senyuman nakal nya.
"Darren!! sudah bercanda nya ya. aku tidak ingin bercanda." ujar Viola yang sudah mulai berkeringat. Karena, merasa gemetar di seluruh tubuh nya.
"Ada apa istri ku? aku belum memulai nya loh! tapi, kau sudah berkeringat seperti ini. apa aku harus menambahkan suhu dingin AC nya sayang?" seru darren yang terus melangkah maju kehadapan Viola.
"Darren berhenti!!" perintah Viola dan terus memundurkan langkahnya. karna, Darren yang terus melangkah maju kehadapan nya.
"Ayo lah sayang! semua gadis ingin menikmati tubuh ku. ada apa Dengan mu? Masa kau tidak ingin menikmati tubuh suami mu ini?" ujar Darren dengan aura menakutkan nya.
"Hahahaha Viola Talisa kau lihat bukan pembalasan ku? lebih dari yang kau lakukan pagi tadi dengan ku. ini akibat nya karna, kau sudah berani mencium, meneriaki dan memanggil menyentuh ku sembarangan." gumam darren yang semakin tersenyum licik.
"Iya ku akui bnyak gadis yang mau tidur dengan mu. tapi, aku tidak mau sama sekali! Aku tidak mau tidur dengan laki-laki yang tidak mencintai ku sama sekali!" Viola berbicara dengan sangat lantang nya. Dia sendiri tidak menyadari ucapan nya barusan.
Darren yang mendengar nya langsung berhenti melangkah kan kaki nya maju. namun, karna Darren adalah orang yang terkenal sangat dingin. dia langsung mengabaikan nya begitu saja. tanpa, mempedulikan ucapan Viola padanya.
"Cinta? kau percaya cinta istri ku?" tanya Darren sambil tertawa dengan sangat keras.
"Tentu saja aku percaya!" seru Viola dengan sangat berani.
"Sudah lah aku tidak ingin membahas hal yang tidak penting. sekarang aku hanya ingin menikmati mu saja istri ku." ujar Darren yang melanjutkan kan langkah kaki nya yang sempat terhenti tadi.
"Darrren!! ku bilang berhenti ya berhenti!" pekik Viola yang terus mundur. namun, Darren tetap mendekati Viola. sehingga membuat Viola dan Darren jatuh secara bersamaan di atas tempat tidur.
"Awwww!" lirih Viola dan memejamkan matanya.
"Mengapa kau kesakitan? tempat tidur ini kan sangat nyaman dan tidak sakit. jika, kau jatuh di atas nya." tanya darren yang merasa bingung melihat Viola berteriak seperti sedang menahan rasa sakit.
"Bukan tempat tidur nya yang membuat ku sakit." pekik Viola sambil membuka mata nya.
"Lalu apa?" tanya darren yang sudah mulai kesal.
"Masalah nya adalah dirimu! kau menimpah tubuh ku yang kecil ini, dengan badan mu yang tegap itu. kau pikir kau itu tidak berat apa?sana minggir!!!" bentak Viola dan langsung mendorong tubuh Darren. Namun, tenaga Viola kalah dari Darren, karna Darren menahan tubuhnya dan tidak ingin bangkit dari atas tubuh Viola.
"Aku tidak mau!" ujar darren, yang masih tidak menyingkirkan tubuh nya dari atas tubuh Viola. Darren yang merasa kasihan melihat Viola menahan tubuhnya, dengan segera Darren mengangkat badan nya. agar tidak membuat Viola kesakitan.
"Ayo lah! jngan seperti anak-anak Darren." kesal Viola yang masih berusaha melepaskan dirinya dari Darren yang berada diatasnya.
"Apa?? Anak-anak? hei badut! umur mu itu masih 20 thn dan aku 25 thn. selisih umur kita itu 5 thn. seharusnya, yang anak-anak itu dirimu bukan aku!" Darrren tersenyum sinis melihat Viola yang masih dibawah nya.
"Iya, dari segi umur memang aku lebih muda dari mu! tapi, dari segi sifat kurasa kau itu sangat kekanak-kanakan!" pekik Viola dengan sangat lantang nya.
"Wah wah wah istri ku!! kau itu tidak takut ya mengejekku di saat posisi mu seperti ini sekarang?" Darren kini mendekatkan wajahnya kearah wajah Viola.
"Darren kau mau apa? jngan macam-macam." seru Viola, dengan kedua tangan nya yang mulai gemetar ketakutan.
"Ayo lah istri ku! aku hanya ingin menikmati tubuh istriku saja. emang nya salah ya?" tanya Darren dengan intonasi licik nya.
"Darren, ku mohon jangan lakukan ini! Aku belum siap." lirih Viola yang tanpa sadar air mata nya sudah membasahi kedua pipi mungil nya itu.
Darren yang melihat Viola menangis merasa puas, senang dan kasian. Darren sangat puas Karna, sudah membalaskan perlakuan Viola yang sudah lancang kepadanya nya dimeja makan tadi. Darren jugak senang karna, bisa melihat wajah Viola dari jarak yang sangat dekat darinya. dan dia juga kasihan melihat Viola menangis oleh kelakuan Darren yang sudah keterlaluan.
"Kau tidak suka?" tanya darren yang langsung menghapus air mata Viola.
"Bukan seperti itu! hanya saja aku belum siap." ujar Viola dengan nada yang sangat gemetar. Darren yang mendengar Viola berbicara seperti itu langsung tersenyum.
"Sudah lah! lagian aku jugak tidak ada minat untuk menyentuh mu. aku tadi hanya ingin membalas mu saja. karna, perlakuan mu yang lancang kepada ku di hadapan omay dan mama. jadi, ku ingat kan! Kau jngan melakukan hal yang tidak aku suka! jika kau tidak ingin hal ini terjadi untuk kedua kalinya." Darren pun langsung memindahkan tubuh nya di atas tempat tidur.
"Ba- baiklah aku tidak akan melakukan nya lagi." jawab Viola yang masih takut dan langsung beranjak bangun dari tempat tidurnya meninggalkan Darren yang sudah berada di samping nya.
"Kau mau kemana?" Darren langsung menatap Viola yang sudah berdiri dan hendak meninggalkan nya.
"Aku mau ambil selimut di dalam lemari dan bantal ini, lalu tidur di sofa." jawab Viola dengan sangat polos nya.
"Tidurlah disini!" perintah Darren dan langsung menepuk sprinebad yang kosong disampingnya.
"Lalu, kau tidur dimana?" tanya Viola yang merasa sangat bingung.
"Aku?? Tentu saja tetap tidur di sini! lagian kita jugak sudah suami istri. Jadi, tidak ada salah nya jika hanya tidur bersama." seru Darren dengan sangat mudah nya.
"Bukan nya, kau tidak sukak di sentuh oleh sembarangan wanita?" tanya Viola dan menatap kearah Darren.
"Tentu saja." jawab Darren sambil membalas tatapan Viola.
"Yasudah! aku tidur di sofa saja. aku jugak tidak masalah tidur disana. lagian sofa nya jugak sangat nyaman kok." Viola pun tersenyum menatap kearah Darren.
"Aku kan sudah bilang! kalau kau tidur disini bersamaku berati harus disini!" perintah darren dengan nada yang lumayan tinggi.
"Tapi, kan kau tidak suka jika ada wanita yang menyentuh mu tuan." Viola terus saja membuat alasan. Karna, memang dirinya kali ini benar-benar sangat takut. Dia tidak ingin ketakutan nya bertambah lagi, jika tidur bersama pria yang berhati dingin itu.
"Aku memang tidak sukak di sentuh oleh sembarangan wanita. tapi, bukan berarti istri ku tidak boleh tidur bersama ku bukan. kemari lah! lagian aku tidak akan menyentuh mu tanpa keinginan ku sendiri." ujar darren sambil melirik Viola dengan sangat tajam.
Viola tidak bisa menolak perintah Darren sama sekali. Dia tidak ingin Darren marah lagi pada nya. Dia pun segera bejalan pelan dan naik keatas ranjang. Viola langsung menarik selimut dan membelakangi Darren begitu saja. tangan Viola masih terus gemetar. karna, merasa sangat ketakutan yang di sebabkan oleh darren.
Darren yang melihat Viola seperti itu langsung menarik tubuh Viola menghadap ke arah nya.
"Aa aa- ada apa?" tanya Viola dengan sangat gugup. sehingga, membuat tangannya semakin gemetar.
"Masih takut?" tanya Darren sambil mengambil tangan Viola dan menggenggam nya agar tidak gemetar lagi.
Dengan polos nya Viola pun mengangguk kan kepalanya dan mengiyakan nya begitu saja. serasa kata-kata Darren sudah menjadi obat baginya.
"Sudah jngan Takut lagi!" ujar Darren sambil mengusap pipi Viola yang masih basah karna, air mata nya.
"Emm iya darren, eh maksud nya tuan!" jawab Viola dengan menundukkan kepalanya.
"Kau boleh memanggil ku dengan nama ku. bahkan, aku lebih senang jika kau memanggilku dengan panggilan suami ku!" seru Darren, dengan tersenyum menatap Viola. Viola yang mendengar nya merasa heran dan sekaligus juga senang.
"Ada apa dengan ku? mengapa aku merasa senang dia berbicara seperti itu! tapi, aku tidak mengerti dari sikap nya itu. aku takut jika, ini hanya sementara. karna, dia terkenal seperti itu. sebentar sangat lembut dan kemudian langsung dingin kembali seperti es batu." gumam Viola dalam hati nya.
"Ada apa? mengapa melamun?" tanya Darren yang masih menatap Viola.
"Tidak apa-apa hanya saja aku masih takut." jawab Viola dengan suara yang masih ketakutan.
"Sudah lah, ada aku disini! kau tidak usah takut. tidurlah! aku akan menjaga mu." Darren langsung memeluk Viola sambil membelai rambut nya yang indah itu.
Tidak lama kemudian Viola pun langsung tertidur di pelukan Darren. Darren yang melihat Viola tertidur pun langsung mecium kening Viola.
"Maaf!" Lirih Darren menatap Viola dengan sangat dalam. "Atas sikap ku yang berlebihan malam ini padamu. sehingga membuat mu merasa sangat ketakutan!" Darren terus membelai rambut Viola dengan sangat lembut.
"Tidur lah! aku akan selalu menjaga mu disini. ntah kenapa aku mulai merasa takut kehilanganmu. aku sangat takut kehilangan orang-orang yang ku sayangi. seperti aku kehilangan papa ku." seru darren yang langsung membayangkan kejadian 10 thn lalu. yang membuat dirinya seperti itu.
Beberapa menit kemudian, Darren mulai tertidur sambil memeluk Viola. mereka berdua pun tertidur dengan sangat lelap. mereka ingin waktu berhenti malam itu. namun, itu sangat tidaklah mungkin. malam ini biar lah mereka berdua yang menikmati kenangan indah itu. walaupun hanya sesaat..
^^^^^^Bersambung...^^^^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments