empat jam kemudian..
Rapat perusahaan sudah selesai, Darren yang tadi nya terus-menerus memikirkan Viola. membuat diri nya tidak fokus ketika rapat dengan perusahaan lain. sehingga, Darren memutuskan untuk segera pulang agar bisa membalas perlakuan Viola kepadanya.
"Bob!! aku hari ini pulang lebih awal. jadi kau yang menghandle masalah kantor! aku tidak ingin di ganggu hari ini." Darren langsung berjalan keluar meninggalkan Bobby yang berada di samping nya.
"Baik tuan." ujar Bobby yang melihat tuan nya sudah berjalan jauh dari nya.
"Anehh! Jarang sekali Darren pulang lebih awal. Mengapa dia tiba-tiba pulang lebih awal ya??apa dia ada masalah! ah yasudah lah aku turuti saja perintah nya. daripada nntik dia marah-marah gak jelas." Bobby pun langsung kembali keruangan nya. Untuk mengurusi urusan kantor yang ditugaskan Darren padanya.
Darren sudah keluar dari perusahaannya. Dimana sudah ada supir pribadinya yang menunggu Darren sejak tadi. Darren pun langsung masuk begitu saja. Biasanya Darren akan masuk ke mobil jika, pintu mobil nya sudah di bukakan oleh supir. Namun, kali ini berbeda sehingga membuat supir pribadi Darren merasa bingung.
"Ada apa ya dengan tuan? mengapa tuan sangat terburu-buru. apa dirumah tuan Darren sedang ada masalah ya?" batin supir pribadi Darren.
"Pak segera jalan! saya sangat terburu-buru. nanti saja mikir nya pak." Darren yang melihat supir nya melamun. Langsung angkat bicara dengan suara berat nya.
"Ba ... ba baik tuan." Supir itu merasa sangat takut begitu tuan nya melirik dirinya.
Nama supir Darren adalah pak Jono. Pak Jono biasanya di Panggil pak Jo oleh sekertaris darren. Selama dia bekerja bersama Darren. Dia belum pernah mendengar tuan nya memanggil namanya. Dia sudah bekerja bersama Darren selama 5tahun. Dia hanya bertugas untuk mengantar dan menjemput tuan nya saja.
Pak Jo pun akhirnya melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. karna, tuan nya yang memerintah nya.
Kini, Darren sudah tiba di kediaman nya. dan dia langsung keluar dari mobil begitu saja. tanpa, menunggu pak jo membukakan pintu mobil nya lagi. hal tersebut semakin membuat pak Jo merasa sangat bingung. namun, Darren tidak menghiraukan nya sama sekali. yang dia lakukan sekarang adalah cepat-cepat untuk masuk ke kediaman nya.
Darren yang sudah masuk ke kediaman nya. Berjalan kearah kamar untuk melihat gadis yang sudah membuat nya tidak fokus pada saat di kantor. Ketika, dia berada di dalam kamar, dia langsung terkejut melihat Viola yang tidur dengan sangat pulas nya. Sehingga, tidak sadar ketika Darren masuk kedalam kamar. Darren yang melihat Viola sedang tertidur langsung menghampiri nya.
"Gadis ini walaupun dalam keadaan tidur dia tetap terlihat cantik dan manis ya." Darren yang memandangi Viola tanpa sadar sudah membelai rambut Viola.
"namun sayang dia sangat cantik! tapi, mulut nya itu berbisa sekali. yang membuat aku ingin sekali memberikan nya pelajaran." gumam Darren sambil mencubit pipi Viola yang lumayan kuat. Viola yang merasa sakit di pipi nya pun langsung terbangun.
"Awwww sakitt sekali!! siapa sih ?" pekik Viola sambil mengelus-elus pipi nya dan membuka mata.
"Kauu??" Viola langsung terkejut begitu yang dia lihat adalah sosok pria yang sangat dingin.
"Iyaa aku, kenapa? " tanya Darren dengan sangat dingin nya.
"Bagaimana bisa kau masuk kekamar ini? kan kamar nya sudah ku kunci." tanya Viola dengan sangat bingung.
"Kau lupa ini kamar siapa? ini kamar ku! jadi, tentu saja aku bisa masuk walaupun sudah kau kunci." Darren langsung berjalan kearah tempat tidur dan duduk di samping Viola.
"Setidaknya kalau mau masuk itu ketuk pintu dulu. kau itu tidak sopan sekali" Viola memanyunkan bibirnya itu karna kesal.
"Ini kamar saya. jadi suka-suka saya lah mau masuk ketuk pintu dulu atau tidak. dan anda tidak berhak memerintahkan saya untuk mengetuk pintu dulu. dan satu hal lagi masalah sopan santun anda tidak perlu mengajari saya. Karna, saya tau itu." Darren langsung mengeluarkan kata-kata formal nya.
"Sok formal banget sih bahasa nya." Viola yang mendengar Darren berbicara seperti itu langsung merasa geli.
"Suka-suka dong." Balas Darren dan memalingkan wajahnya.
"cowok aneh!!" ketus Viola.
"Gadis badut!" balas Darren.
"Darren kau itu ya!" Viola langsung merasa sangat kesal begitu Darren memanggil nya badut.
"Ada apa dengan ku?" tanya Darren sambil tersenyum sinis.
"Tidak apa-apa!"Viola pun tersenyum getir. "Sama saja memberitahu mu. tidak ada gunanya juga. sudah lah kau mandi sana! bauu sekali tau." Viola langsung menutup hidung nya.
"Kau bilang aku bau? heii! Kau dengar ya. aku tidak mandi selama 3 hari saja. masih banyak gadis yang mau dekat sama ku." Darren berbicara dengan sangat angkuh nya.
"Iya gadis lain yang mau dekat sama mu. tapi, aku tidak! lagian gadis itu bodoh sekali, bisanya mereka mau sama cowok yang sangat dingin seperti mu." ejek Viola sambil tertawa kecil.
"Tertawa lah sesuka mu sore ini! tapi, kau ingat bukan, apa yang kukatakan pagi tadi padamu? malam ini adalah neraka bagi mu." Darren bangkit dari duduk nya dan pergi meninggalkan Viola.
"Darren kauu.." belum lagi Viola melanjutkan kata-kata nya, Darren sudah pergi kearah kamar mandi.
"Aku harus bagaimana ini? apa dia benar-benar akan melakukan hal yang aneh pada ku gak ya nanti nya? ahhh ... sudah lah lebih baik aku makan saja. aku sudah sangat lapar karna, belum makan siang dan hanya tidur saja. hufttt... belum pernah aku tidur selama ini!" gumam Viola yang menghela kan nafas nya.
Viola pun keluar dari kamar nya dan langsung turun kebawah menuju meja makan. namun, di meja makan sudah tidak ada makanan sama sekali. mungkin saja karna, Viola tidak ikut makan siang atau mungkin makanan nya sudah habis. Viola bukan orang yang gampang menyerah, dia terus mencari bahan makanan yang bisa di masak nya dan di makan.
"Tidak ada makanan sama sekali." gumam Viola.
"Mungkin di kulkas ada bahan makanan kali ya!" Viola pun segera membuka kulkas dan dia melihat ada beberapa bungkus mie ramyeon di dalam nya.
"Tidak ku sangka ternyata ada mie Korea jugak disini." Viola langsung tersenyum. "Sebaiknya segera ku masak saja!" Viola langsung merebus air untuk mie ramyeon nya.
Tidak lama kemudian mie yang Viola buat sudah selesai. Viola yang sudah sangat lapar langsung memakan mie nya dengan lahap. namun, di suapan yang ketiga tiba-tiba ada seseorang yang mengambil mie nya begitu saja. Viola yang melihat mie nya di ambil merasa sangat kesal.
"Kau ini apa-apaan sih! sini kembalikan mie ku!" Viola sangat kesal dan hendak mengambil mie nya Kembali. namun, Darren memindahkan nya dari Viola.
"Mau mu apa sih Darren?" Viola menatap tajam Darren.
"Aku mau mie ini! emang nya apa lagi?" jawab Darren dengan senyum licik nya.
"Tapi, itu kan punya ku. jika kau mau, kau kan bisa membuat nya sendiri!! ayo lah aku sangat lapar sini kembalikan mie nya." Viola merasa benar-benar sangat kesal. Dia ingin makan saja masih di ganggu oleh pria yang sudah menjadi suaminya sekarang.
"Jika kau lapar, kau kan bisa membuat nya lagi!" ujar Darren dengan sangat mudah nya.
"Seharusnya kau yang membuat nya bukan aku! aku kan sudah membuat nya dan itu punya ku. sini kembalikan!" pekik Viola.
"Berani sekali kau memerintahkan aku!!sekarang hutang mu jadi 200 juta! karna, sudah berani membentak ku, meneriaki ku, dan memerintahkan ku." ujar Darren dengan nada yang sangat licik.
"Apaaa? kau itu gila ya?? cuman perkara mie kau menambah kan hutang ku menjadi 200 juta!! ayo lah aku sedang tidak ingin bercanda tuan muda." Viola menekan kalimat akhirnya dihadapan Darren.
"Aku juga sedang tidak bercanda. kau pikir aku akan bercanda? kau lupa? kau sudah melanggar perjanjian yang kita buat dan mungkin akibat nya lebih parah dari ini! karna, di surat tersebut sudah tertera sangat jelas dan kau sudah menandatangani surat itu di atas materai. jadi, jika aku menambah kan jumlah hutang mu itu tentu saja tidak akan masalah" Darren tersenyum dengan penuh kemenangan.
"Kau itu ya! selalu saja menindas orang yang ada di bawah mu." Viola merasa Darren benar-benar sangat kejam padanya. Uang 100 juta saja belum tentu ia bisa membayar nya. Apalagi 200 juta!
"Aku tidak menindas orang yang ada di bawah ku. hanya saja aku memberikan mereka sedikit pelajaran. bahwa, hidup itu tidak akan selalu tenang, tentram dan bahagia. pasti ada saja orang yang ingin menjatuhkan dan menindas nya. oleh sebab, itu aku seperti ini kepada mereka agar mental mereka kuat jika menemui orang seperti ku. termasuk jugak diri mu, kau itu bodoh sekali" Darren kini mencubit pipi tembem istri nya.
"Aduhhhh ! ada apa dengan ku? kenapa jantung ku langsung berdebar sangat kencang sih. begitu dia mencubit pipi ku? jangan sampai aku mohon, jangan sampai aku jatuh cinta dengan nya! jika seperti itu pasti akan sangat menyakitkan. karna, dia tidak akan menyukai gadis seperti ku." gumam Viola dalam hati nya.
"Ada apa ? kok diam." Darren yang melihat Viola diam merasa sangat aneh. Gadis yang biasanya akan marah jika dicubit pipinya, kini malah diam seribu bahasa.
"Ahh ... egakk kok! hanya saja aku memikirkan satu hal. selain, kau memiliki sifat yang dingin. ternyata kau itu cukup bijak juga dalam kata-kata." puji Viola.
"Tentu saja! jika tidak seperti itu aku tidak akan mungkin sesukses ini." ujar Darren yang langsung menyombong kan diri nya.
"Kan-kan pantang di puji sikit, kesombongan mu itu langsung datang!" Viola melirik kearah Darren dan menggeleng kan kepalanya.
"Hahahahah ... sudahlah. aku keruang kerja ku dulu sebentar. soalnya handphone ku ada di ruang kerja. nihh mie mu! aku tidak ingin makan mie yang sudah kau makan. lagian kau harus mengumpulkan tenaga mu untuk malam ini bukan?" ujar Darren yang langsung tertawa dan meninggalkan Viola yang sedang ada di meja makannya.
"Apa lagi sih mau nya? bukan nya dia sudah membalaskan dendam nya itu dengan menaikkan hutang ku begitu saja ya? namun, apalagi sekarang Rencana nya! ahhhh sudah lah, aku tidak bisa membayangkan nya." Viola pun langsung melanjutkan makannya yang sempat tadi terhenti oleh Darren.
Namun tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari arah belakang Viola, Viola segera membalikkan badan nya dan melihat orang yang menghampiri dirinya.
"Mama?" Viola tersenyum kearah mama nya.
"Iya sayang, sedang apa kamu disini nak?" Mama melihat menantu nya sedang sendirian di meja makan dengan segera menanyakan nya.
"Vio lapar ma! jadi, Vio kemari deh dan ternyata tidak ada makanan sama sekali. Vio pun langsung mencari sesuatu yang bisa Vio makan dan yang Vio temukan hanya mie ramyeon ma. jadi, langsung Vi o masak saja. mama mau? kalau mau Vio bisa membuat kan nya sekarang untuk mama!" Viola pun menatap kearah mama mertua nya.
"Tidak usah sayang. mama sudah kenyang tadi, makan sama omay di meja makan. mama pikir Vio udh makan. jadi, makanan nya mama kasih ke pelayan disini. maaf ya Vio mama tidak tau kalau kamu belum makan. " ujar mama Darren yang merasa bersalah karna membiarkan menantu kesayangan nya itu kelaparan.
"Tidak apa-apa ma. oh iya omay mana ma?" tanya Viola yang tidak melihat keberadaan omay sama sekali.
"Omay lagi istirahat dikamar nya, soalnya tadi omay merasa tidak enak badan. seperti nya, darah tinggi omay kambuh lagi. makannya, mama dari tadi disana jaga omay" ujar mama Darren.
"Sekarang omay gimana ma? mama kenapa tidak kasih tau Vio kalau omay sakit?" tanya Viola yang sangat cemas.
"Tidak apa-apa sayang. omay udah baik-baik saja kok. bentar lagi omay sembuh dan langsung mengejek mu dan Darren" seru mama Darren sambil mengelus kepala Viola.
"Hehehe mama.." Viola tersipu malu.
Namun tidak lama kemudian pun terdengar suara yang memanggil Viola dari ruangan atas nya. yang membuat semua orang yang mendengar nya merasa sangat terkejut. karna, gema dari ruangan itu.
"Istriiiii kuu!!" teriak Darren dengan sangat kuat.
"Ada apa dengan suami mu itu sayang?" tanya mama Darren yang merasa sangat heran.
"Tidak tau mu. mungkin sifat aneh dia sudah kambuh ma!" jawab Viola dengan sangat polos.
"Hahahahah berani sekali Vio bilang suami nya aneh di depan mertua nya sendiri." Mama Darren langsung tertawa mendengar ucapan menantu kesayangan nya.
"Hehehe maaf ma!" karna, viola telah menceritakan seseorang dengan buruk di depan mama orang itu sendiri dia jadi merasa tidak enak hati.
dan teriakan itu pun semakin keras yang memanggil Viola dari arah kamar nya.
"Istriii ku cepat lah kemari! kau lupa apa yang sudah ku janjikan dengan mu pagi tadi?" teriak Darren dengan sangat keras nya.
Viola yang mendengar perkataan darren merasa sangat kesal dan malu. karna, ada mama disitu. mama Darren yang mendengar nya langsung tersenyum dan tertawa kecil melihat tingkah menantu dan putra nya.
"Sudah sana kekamar mu nak! sepertinya, suami mu itu sudah tidak sabar. apalagi ini sudah menjelang malam! waktu nya jugak sudah sangat pas." Mama langsung tertawa ketika melihat wajah Viola sudah tertunduk
Karna, menahan rasa malu nya.
"Iihh apa sih ma! mungkin dia membutuhkan sesuatu yang tidak bisa dilakukan nya sendiri." Viola langsung mencari alasan. Agar tidak di ejek lagi.
"Haha haha iya deh iya sayang. mungkin dia sedang membutuhkan sesuatu. yaudaa cepat sana Vio kekamar! jangan buat anak mama berteriak lagi. nntik omay bangun loh." ujar mama darren yang masih tersenyum.
"Iyaudah ma! Vio kekamar dulu ya ma. nanti kalau ada apa-apa panggil aja Vio ya ma." ujar Viola sambil menatap mama.
"Iya sayang. yaudaa sana kekamar mu kasihan suami mu sudah menunggu." ujar mama Darren dan menyuruh Viola segera menghampiri suami nya dengan tatapan lembut matanya.
"Iyaa ma." jawab Viola, dan segera melangkahkan kakinya jauh dari mama.
"Lihat aja nntik kau Darren!! akan ku balas perlakuan mu hari ini." gumam Viola dalam hati nya dan terus berjalan menuju ke kamarnya.
Viola pun segera keatas dan langsung masuk kekamar untuk menemui Darren yang sudah memanggil dirinya. dengan cara berteriak sangat keras yang membuat semua orang mendengar nya. hal itu membuat Viola sangat malu karna kelakuan Darren.
^^^Bersambung...^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments