Keesokan harinya...
Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. Sepasang suami-istri yang berada di dalam kamar mereka. Kini belum kunjung bangun juga.
sementara, di ruang makan sudah ada suara yang sangat riuh, menunggu kehadiran pengantin baru itu.
"Ma ... mengapa cucu kesayangan mu belum kunjung bangun juga ya?" Mama Darren langsung melihat kearah kamar putra nya.
"Ra!! kau dulu jugak seperti ini ketika menikah dengan anak ku. masa iya kau tidak paham tentang anak mu sekarang?" Omay yang melihat menantu nya seperti itu langsung tertawa kecil.
"Aaaaa ... mama ni selalu saja mengejek ku!" Aurora langsung tersipu malu mendengar perkataan mama mertua nya. Namun, omay tidak memperdulikan nya dan terus tertawa.
"Sudah ah ma, jangan mengejekku terus!" Ketus Aurora.
"Baiklah Ra! Mama tidak akan mengejek mu lagi." ujar Omay.
"Mereka lama sekali ya ma! Sekarang sudah sangat siang. kita tidak mungkin terus-menerus menunggu mereka berdua sampai terbangun kan??" Mama Darren langsung menatap kearah Omay. "Apa sebaiknya kita suruh pelayan untuk membangunkan mereka berdua ya ma??" tanya mama Darren.
"Kau benar juga Ra! mama jugak sudah sangat lapar sekarang. baiklah kau suruh saja kepala pelayan untuk membangun kan mereka berdua!" Karna, omay sudah sangat lapar dengan terpaksa dia harus membangunkan cucu kesayangan nya itu.
"Baiklah ma!!" seru mama Darren dan langsung memanggil kepala pelayan kediaman tersebut. "Pak Sarno ... kemari lah!!"
"Iyaaa nyonya besar." jawab pak Sarno. yang langsung menghampiri meja makan, tempat di mana nyonya besar memanggil dirinya.
"Pak!! tolong bangunkan tuan muda dan nyonya muda untuk makan bersama ya. Bilang kepada mereka. bahwa, kami sudah menunggu mereka berdua di ruang makan sekarang!" perintah mama Darren pada kepala pelayan tersebut.
"Baikk Bu." jawab pak Sarno, yang langsung kelantai atas menuju kekamar tuan muda dan nyonya muda nya.
Sesampainya di lantai atas. tepat di depan pintu sebuah ruangan yang sangat besar. pak Sarno langsung mengetuk pintu untuk membangun kan mereka berdua. namun, karna mungkin mereka berdua sangat lelah. sehingga ketukan pintu tersebut tidak terdengar. hingga sampai ke ketukan ketiga Viola langsung terbangun.
"Hooaamm ..." Viola langsung mengucek mata nya dan menguap dengan sangat panjang. "Siapa??" tanya Viola dengan nada lembut namun, masih terdengar oleh pak Sarno.
"Saya nyonya muda." jawab pak Sarno.
"Saya siapa??" Balas Viola. yang masih belum koneksi juga dengan tubuh nya.
"Pak Sarno nyonya muda! kepala pelayan disini." Pak Sarno langsung menjawab nyonya muda nya secara detail. Agar tidak ada pertanyaan lagi yang Nyonya nya tanyakan.
"Ada apa pak? kenapa pagi-pagi begini sudah membangun kan saya." tanya Viola, yang masih tidak sadar kalau sebenarnya ini sudah agak siang.
"Maaf nyonya muda. saya di perintahkan untuk membangunkan nyonya muda dan tuan muda, oleh nyonya besar. untuk makan bersama dengan nyonya besar dan nyonya tertua, nyonya muda!" Pak Sarno langsung to the points pada nyonya nya. Karna, memang itulah alasan nya mengapa dia membangun kan tuan dan nyonya itu.
"Apa pak makan bersama?" kaget Viola.
"Iya nyonya. saya hanya di suruh menyampaikan nya saja. nyonya segera lah bersiap-siap untuk sarapan. Saya masih ada urusan di bagian belakang nyonya. saya permisi dulu ya nyonya muda." Pak Sarno yang tadinya masih berada di depan pintu kini langsung melangkahkan kaki nya menuruni anak tangga dan melanjutkan perkejaan nya.
Sementara, Viola yang masih terduduk di sofa. Dia langsung bangun dan melihat kearah jam yang ada di meja sebelah kanan Darren.
"Jam berapa sih sekarang? mengapa alarm nya tidak berbunyi ya." gumam Viola dan langsung terkejut ketika melihat sudah jam 8 lewat 15 menit.
"Apa sudah jam 8 lewat!! mengapa alarm ini tidak berbunyi? bukan nya, pertama kali aku tidur disini alarm nya sudah berbunyi dari jam 5 pagi ya? tapi, mengapa ini tidak berbunyi sekarang? apa karna, aku sangat lelah. makanya, tidak mendengar nya ya? ah tapi tidak mungkin!!" Viola kini terus berpikir mengapa alarm tersebut tidak berbunyi.
"Tapi, aku jugak hari pertama tidur disini sangat lelah. dan bahkan aku tidur di tempat tidur yang sangat nyaman itu. namun, aku tetap bisa terbangun saat alarm nya berbunyi. walaupun sebenarnya aku sangat lelah! pasti alarm ini rusak." Viola terus saja bergumam tanpa henti nya.
Viola tiba-tiba sadar kalau Darren masih tertidur di tempat tidur yang sangat besar itu. Darren yang sangat nyaman dengan tidur nya. sehingga, dia masih belum tersadar jugak ketika pak Sarno membangun kan mereka. Viola yang melihat Darren masih tidur dengan kesal nya dia langsung membangunkan pria yang kini sudah menjadi suaminya.
"Tuan ... Tuan." panggil Viola. Namun, tidak ada reaksi apapun dari Darren. "Bangun lah!! Sekarang sudah agak siang." timpal Viola dengan nada yang masih kesal.
"Aarghh ... kau ini menganggu ku saja sih!" pekik Darren. Dia sangat kesal karna tidurnya belum puas. "Kau tidak tau apa?? kalau aku sangat lelah dan ingin beristirahat hari ini!"
"Kau pikir kau saja yang lelah! aku jugak sama Lelah nya dengan mu tuan!" kini Viola yang bergantian berbicara dengan nada yang agak tinggi. "Namun, kita harus bangun sekarang jugak!! karna ,mama dan omay sudah menunggu kita berdua untuk makan bersama dengan mereka. kau mau mereka tau tentang pernikahan palsu kita ini? kau tau ini sudah jam 8 lewat sekarang. memang nya kau selalu bangun sesiang ini ya?" Viola terus berbicara dengan nada yang penuh kekesalannya.
Darren yang mendengar kata-kata Viola langsung membuka matanya. dan duduk diatas tempat tidur dengan tatapan tajam ke arah gadis yang kini sudah menjadi istri sah nya.
Sementara Viola yang tadi nya biasa saja. langsung terkejut! karna, melihat bidang dada Darren yang sangat putih dan tegap. tanpa mengenakan apapun.
Darren jika tidur selalu membuka baju tidur nya dan hanya mengenakan celana Boxer saja. dengan di tutupi selimut. sehingga, hal itu sudah biasa bagi nya. namun, bagi Viola itu sangat tidak biasa. Dia baru pertama kali seumur hidupnya melihat lelaki bertelanjang dada di hadapannya.
"Aaaaaaa ...." Viola langsung berteriak ketika melihat lelaki yang ada di depannya.
"Heiii, kau itu kenapa?" Bentak Darren. "setelah kau mengomeli ku, dan sekarang kau langsung berteriak pada ku!! apa kau sudah gila ha? kau mau ibu dan omay ku mendengar nya?" Darren langsung menatap tajam Viola dengan sangat kesal. Dia kesal sekali. karna, Viola sudah bersikap sangat berani di hadapannya.
"Pakai baju mu itu! kau tidak malu menunjukkan tubuh mu itu di depan ku!" ketus Viola, yang masih menutupi mata nya.
"Untuk apa aku harus malu?? kau kan istri ku. jadi ya tidak ada masalah. mungkin bisa saja lebih dari ini yang akan ku tunjukkan di depan mu nanti nya." Darren langsung tersenyum tipis melihat Viola.
"Kau itu ya benar-benar .. "
"Sudah kau mandi sana!! jangan buat mama dan omay ku menunggu dirimu yang tidak penting itu!!" sela Darren dan langsung memerintahkan Viola.
"Kau pikir aku mau membuat mereka menunggu ha? ini semua gara-gara aku membangun kan mu. makanya, jadi lama!! lagian alarm aneh mu itu tidak berbunyi sama sekali. mungkin saja rusak!" Viola langsung berbicara dengan enteng nya di hadapan pria yang berhati dingin itu.
"Rusakk?" wajah Darren langsung memerah, karna menahan emosi nya pada Viola. Yang sudah buat ulah di pagi hari. "Kau bilang alarm seharga 500 juta ini rusak ha?"
"Appaa 500 juta? kau gila ya! mana ada alarm semahal itu. aku tau kau sangat kaya. tapi, itu sudah tidak masuk akal tuan yang terhormat. kau pikir aku ini bodoh apa? Sampai tidak tau harga alarm saja!" seru Viola dengan menatap sebuah alarm yang kini sudah ada di tangan nya.
"Kau tidak percaya?" Darren langsung menatap mata Viola. Dan terlihat dengan jelas dari matanya. Bahwa gadis yang ada di hadapannya itu sama sekali tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh nya.
"Kau benar-benar tidak percaya?? Baiklah. Karna kau tidak percaya! Maka, kau cari saja alarm yang bisa membangun kan seseorang berkali-kali dengan bahasa yang berbeda-beda. dan dengan harga murah di dunia ini. Jika, kau menemukan nya. Maka aku akan membuat hutang mu langsung lunas. namun, itu tidak akan mungkin!! karna, alarm ini aku sendiri yang menyuruh orang untuk merancang nya. dengan nada-nada yg unik. kau itu bodoh sekali!!" Darren yang melihat Viola langsung menggeleng kan kepalanya.
"Jika alarm nya mahal, lantas kenapa alarm itu tidak berbunyi. Apa alarm semahal itu sudah rusak??" Viola langsung tersenyum menahan tawanya. karna, melihat wajah suaminya yang sudah memerah.
"Kauu!!" Pekik Darren, "Alarm ini tidak berbunyi. karna, kemarin malam aku tidak memerintahkan nya untuk berbunyi pagi hari nya. makanya dia tidak berbunyi!!" kesal Darren.
"Hahahaha kau itu lucu sekali tuan!! Jika kau tidak memerintahkan nya. Lalu, mengapa hari pertama aku tidur di kamar ini alarm itu berbunyi?" Viola hanya bisa tertawa kecil. Karna, dia sendiri merasa takut jugak, jika pria yang ada di hadapannya ini semakin marah.
"Karna aku memerintahkan nya bodoh!!" Darren langsung menunjuk-nunjuk kening Viola dengan sangat kesal.
"Aww ... Sakit tau!! Kau itu jahat sekali!" ketus Viola.
"Siapa suruh kau tidak mempercayai ku." Darren langsung tersenyum sinis.
"Ya karna, kau bilang kalau kau memerintahkan benda kecil ini. Sedangkan, kau berada di kediaman kedua mu ketika alarm ini berbunyi waktu itu. lantas bagaimana caranya kau bisa memerintahkan nya?" Viola masih tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Darren pada nya.
"Huufttt ... kau itu ya!!" Darren langsung menghela kan nafas beratnya. "Dengar ya Viola Talisa !! Alarm ku ini sepasang. jadi, satu nya di sini dan satu nya lagi di kediaman kedua ku. kedua alarm ini saling terhubung satu sama lain. Jadi, walaupun aku memerintahkan nya berbunyi di kediaman yang satunya lagi. maka, alarm yang ada di kediaman ini jugak ikut berbunyi. walaupun tidak ada yang tidur dikamar ini. Kau mengerti sekarang?" Kini Darren menatap intens wajah gadis yang ada di hadapannya.
"Baik-baik aku mengerti!" Viola langsung mengangguk kepalanya. "Ya, walaupun sebenarnya tidak sih!! Tapi, lebih baik aku mengiyakan saja perkataan nya. Daripada nanti urusan nya semakin panjang!" gumam Viola di dalam hatinya.
"Lalu, sedang apa kau disini??" tanya Darren dengan nada yang tinggi.
"Kau tidak lihat aku sedang apa?" balas Viola yang tanpa sadar sudah mendapatkan tatapan tajam dari Darren.
"Berani sekali kau menjawab ku!! pergi kekamar mandi sekarang!! Bersihkan dirimu yang kotor itu!! Aku tidak ingin berdekatan dengan gadis yang jorok seperti mu!" Sergah Darren pada Viola.
"Cihh!! Enak saja bilang aku kotor dan jorok!! Kau mungkin yang kotor. Sabar Viola sabar!! Ikuti saja kemauan nya dan turuti apa perkataan nya. Agar kau lekas terbebas oleh lelaki bangsat seperti nya!! Dan agar adik mu baik-baik saja!" Viola terus saja memaki-maki Darren di dalam hatinya.
"Kenapa kau diam??" bentak Darren.
"Eemmm .. tidak apa-apa. baik lah aku mau mandi dulu. Agar tidak kotor!!" Viola langsung menekan kalimat akhirnya dihadapan Darren.
"Berani sekali kau menekan kalimat mu itu pada ku!!" Darren yang berbicara pada Viola. Namun, Viola tidak merespon nya sama sekali.
"Kau lihat saja pertunjukan apa yang akan aku lakukan di meja makan nanti bersama mu!!" Darren tersenyum tipis, terlihat sekali di wajahnya dia sedang menyusun sebuah rencana untuk gadis yang sudah menjadi istri nya itu. "Aku akan membalas perbuatan mu yang sudah berani meneriaki ku dan membangun kan ku!!" timpal Darren.
Tidak lama kemudian mereka berdua sudah siap. Darren yang lebih memilih membersihkan dirinya di kamar mandi satu nya lagi. Agar tidak terlalu lama membuat omay dan juga mama nya menunggu. mereka pun segera turun untuk makan bersama omay dan jugak mama Darren.
"Pagi sayang ..." Sapa mama dan di iringi oleh senyuman dari Omay. Darren yang mendapati sapaan dari mama nya hanya mengangguk kepalanya dan tersenyum tipis tanpa menjawab.
"Pria aneh!!! Mama mu sedang menyapa mu tau!! Setidaknya kau hargai itu!" Viola terus memaki Darren di dalam hati nya. "Baiklah, biar aku saja yang membalas sapaan mama!" timpal Viola.
"Pagi juga ma! Omay pagi." Balas Viola dengan nada lembut nya.
"Sini duduk nak!! kita makan bersama ya! omay dan mama mu sudah sangat lapar." Omay langsung menatap kearah cucu menantu nya itu.
"Iyaa sayang. mama sudah sangat lapar! karna, menunggu kalian berdua turun." ujar mama Darren dengan senyum nya.
"Maaf .." lirih Viola. "Sudah membuat omay dan jugak mama menunggu cukup lama." Viola merasa sangat tidak enak hati dan langsung meminta maaf. Sedangkan, pria yang kini sudah duduk di sampingnya hanya diam saja. tanpa, mempedulikan keberadaan orang yang ada di sekitarnya.
"Iya tidak apa- apa sayang! Mari yuk kita sarapan!" seru omay yang langsung menaruh nasi keatas piring nya.
Karna, nyonya tertua sudah memulai sarapan nya. Yang lain nya pun langsung mengambil sarapan mereka masing-masing dan makan.
Mereka semua makan dengan sangat tenang nya. tidak ada suara apapun yang berbunyi. hanya suara sendok yang saling beradu di piring saja yang terdengar. namun, tiba-tiba kesenyapan itu pun langsung pecah ketika omay angkat berbicara.
"Kalian pasti sangat lelah kan?" tanya omay yang masih memakan makanan nya.
"Sangat omay!! acara nya jugak sangat meriah
sehingga, Vio sangat lelah ma, omay. Karna, harus menyambut tamu-tamunya dari suami Vio ini." Viola langsung bersuara dengan sangat lantang nya dan langsung menepuk pundak Darren.
"Kau?" Darren yang mendengar Viola berbicara seperti itu. Langsung tersulut emosi nya. Karna, sudah berani menyentuh dirinya.
"Apaaa?" balas Viola dengan nada yang masih berbisik. "Kau tidak bisa menindas ku di depan omay dan mama kan! Jadi biar lah aku menikmati nya untuk hari ini!" Kini Viola langsung tersenyum puas ketika melihat Darren sangat marah.
"Kau lihat saja apa yang akan ku lakukan nntik!" bisik Darren dengan tersenyum licik. Ketika gadis itu menatap nya.
"Baik lah kita liat saja nanti suami ku!" Viola tidak takut dengan apa yang di katakan Darren padanya. Dia malah menantang Darren dengan sangat penuh percaya dirinya.
"Sayang kalian berdua sedang apa?" Mama Darren yang melihat putra dan menantu nya saling bertatapan tanpa bersuara sedikit pun. membuat dirinya merasa sangat bingung. "Mengapa saling bertatapan dengan mata yang sangat melebar nak ?" timpal mama.
"Tidak apa-apa ma! hanya saja aku masih memikirkan kejadian kemarin malam bersama istri ku tercinta ini!" Darren langsung menatap kearah Viola dengan senyum nya. Yang menandakan bahwa mereka sudah melakukan hubungan suami istri.
"Kejadian kemarin malam?" tanya omay. sedangkan, mama Darren yang sudah mengerti hanya tersenyum saja.
"Iyaa may! kemarin malam, istri tercinta ku ini sangat nakal tau!" Darren langsung memasang kan wajah nya yang terlihat sedang malu.
"Benarkah itu sayang ?" Mama Darren langsung menatap kearah Viola.
"Emang nya kemarin malam aku berbuat hal apa? sampai-sampai kau bilang aku nakal?" Viola yang masih belum mengerti tentang perkataan Darren, tampak sangat bingung.
"Whattt?? kau sudah lupa istri ku?" Darren langsung memulai rencana nya untuk membalas Viola.
"Lupa?? Aku memang tidak melakukan apa-apa. Bagaimana bisa aku lupa, jika aku saja tidak berbuat apapun." Viola langsung mengingat kejadian apa semalam. Namun, di ingatan nya, dia tidak berbuat hal apapun.
"Aku tau kau malu istri ku. tapi, kau tidak perlu malu di depan omay dan mama sayang!! lagian mereka sudah jadi keluarga mu Sekarang. bukan kah begitu ma, omay?" Darren langsung tersenyum dengan penuh kemenangan.
"Tentu saja sayang!!" Omay dan juga mama menjawab secara bersamaan.
"Aku tidak malu!! tapi, aku memang tidak melakukan apapun Darren!" Viola mengingat dengan sangat jelas. Dia tidak melakukan hal yang memalukan sama sekali.
"Sayang kau lihat ini!" Darren menunjukkan leher nya yang ditutupi kerah kemeja nya itu. Darren sengaja sebelum dirinya turun untuk makan bersama, dia sudah menaruh per warna merah di lehernya.
"Leher mu kenapa? Kok merah sekali?" Viola yang masih Belum mengerti sama sekali, dia malah menanyakan dengan nada penasaran nya. Sementara omay dan mama malah sudah tertawa cekikikan di tempat duduk nya.
"Kau benar-benar tidak ingat sayang?" Darren semakin membuat Viola kebingungan.
"Sebenarnya apa sih Darren??" Viola yang merasa tidak tahu sama sekali merasa sangat kesal.
"Iya kau tidak ingat istri ku?? kemarin malam kau sangat agresif sayang. kau jugak sangat tidak sabaran untuk malam pertama kita. sehingga, kau meninggalkan tanda cinta mu ini di leherku dengan sangat merah sekali!" Darren langsung menatap licik dan tersenyum sinis kearah Viola.
"Appaa? aku tidak melakukan nya." Viola kini mengerti kemana arah bicara laki-laki yang ada di samping nya itu.
"Sayang kau tidak perlu malu!" Darren langsung menyenggol lengan Viola.
"Kini aku tahu!! semua ini rencana mu bukan?" bisik Viola pada Darren, menatap Darren dengan tatapan kekesalan nya.
"Sudah ku bilang. kau akan mendapatkan balasan nya. karna, sudah mengomeli ku, meneriaki ku pagi-pagi dan menyentuh ku sembarangan." balas Darren yang masih tersenyum.
"Kau itu ya! lihat saja nanti aku pasti akan membalas mu." Viola semakin emosi dengan perilaku Darren terhadap nya.
"Baiklah kita lihat saja nanti. untuk sekarang biarkan aku menikmati pertunjukan ini dulu istri ku!" Darren merasa benar-benar sangat puas.
"hahahaha kalian itu ya." Mama Darren langsung tertawa.
"Anak jaman sekarang sudah tidak ada malu-malu nya lagi ya Ra! menunjukkan kemesraan mereka di depan banyak orang. jaman omay dan mama mu dulu. sangat malu menunjukkan kemesraan kami di depan bnyak orang sayang, bukan kah begitu Ra?" Omay terus saja tertawa begitupun dengan mama Darren.
"Mama benar sekali! Putra ku sekarang sudah dewasa!" ujar mama.
"Untuk orang yang saling mencintai. Buat apa kami harus malu ma, omay. benarkan suamiku?" ujar Viola sambil tersenyum dan memegang tangan Darren.
Darren yg melihat Viola memegang tangan nya langsung melirik tajam Viola. Karna, Darren tidak suka jika di sentuh tanpa izin darinya.
"Suami ku ada apa? kenapa kau tidak menjawab ku?" Viola langsung tersenyum sinis menatap Darren.
"Ahh tentu saja istri ku! Untuk orang yang saling mencintai, buat apa kita harus malu." Darren langsung membalas genggaman tangan Viola padanya dengan sangat kuat. Sehingga membuat Viola meringis dan menatap tajam Darren.
"Sudah-sudah! lanjut kan makan kalian." Perintah omay Darren yang masih tersenyum.
"Iya nnti lagi saja. kalian menunjukkan kemesraan kalian itu sayang." ejek mama Darren dan masih tertawa kecil bersama omay.
Darren dan Viola pun langsung melepaskan tangan mereka masing-masing dengan sangat cepat dan melanjutkan makannya. Kini mereka sudah selesai makan. Begitu pula dengan Darren. Setelah dia selesai makan, dia pun langsung bersiap-siap untuk berangkat ke perusahaan nya.
"Mama, omay, dan istri ku yang tercinta. Aku berangkat kerja dulu ya!" Darren menatap mereka satu persatu dan ketika tepat di hadapan Viola dia langsung tersenyum sinis padanya.
"Siall!! apa lagi sih mau nya? sepertinya dia senang sekali berakting mesra begini bersama ku. Dihadapan omay dan jugak mama nya itu!" gumam Viola sambil melirik tajam Darren.
"Ini masih permulaan Viola Talisa. buat ku mengerjai mu adalah suatu pertunjukan yang paling menarik. aku akan menganggu dan membuat mu tidak tenang sama sekali setiap harinya." gumam Darren tersenyum tipis membalas tatapan mata Viola.
"Yasudah hati-hati ya sayang!" seru mama Darren.
"Jangan lupa makan siang nya nnti ya nak!" Omay tersenyum pada cucu kesayangan nya.
"Baik omay, baik ma. oh iya istri ku! kau tidak ingin memberi ku semangat?" Kini Darren menatap kearah Viola dan terus mengerjai Viola. namun, Viola sangat pintar sehingga dia selalu bisa membalas setiap perlakuan Darren padanya.
"Tentu saja sayang!! aku akan memberikan mu semangat. kemari lah suami ku!" Viola tersenyum sangat manis menatap Darren.
"Istri ku ... ini sudah sangat siang. aku sudah terlambat. sebaiknya nya, kau saja yang menghampiri ku kemari. lagian jarak kita jugak tidak terlalu jauh sayang." Darren langsung curiga pada Viola.
"Terlambat?? Kau itu pemiliknya. Bagaimana bisa kau terlambat datang ke perusahaan mu sendiri. Jika, kau terlambat pun tidak akan ada yang berani menegur mu!" Gumam Viola.
"Baiklah suami ku. Jiika itu mau!" Viola pun menghampiri Darren.
"Cepat katakan!" perintah Darren pada Viola. karna, ia ingin mendengar hal apa yang akan di ucap kan oleh Viola.
dan tiba-tiba ...
"Mmuahhh..." Viola langsung mecium kening Darren secara tiba-tiba. Darren yang mendapatkan ciuman dari Viola langsung terkejut. "Semangat kerja nya ya suamiku!" seru Viola sambil tersenyum menyeringai menatap kearah Darren. karna, ia tau kalau Darren tidak suka di sentuh oleh wanita tanpa persetujuan darinya sedikit pun.
"Apa yang dia lakukan? mengapa aku menjadi berdebar-debar seperti ini? sial dia memang wanita yang sangat pintar. Aku tidak bisa meremehkan nya! dia selalu saja bisa membalas semua tindakan ku padanya!" Darren langsung menatap Viola dengan sangat intens
Sementara omay dan juga mama Darren hanya tersenyum saja diiringi dengan tawa mereka. para pelayan yang melihat nya hanya bisa tersenyum saja. seluruh orang yang berada di kediaman itu tidak percaya sama sekali. Kalau ada yang berani menyentuh tuan nya yang sangat dingin itu.
"Ada apa suami ku? kau tidak suka?" tanya Viola dengan nada licik nya.
"Tentu saja aku sangat menyukai nya istri ku. lihat lah ma, omay! istri ku ini sangat agresif kan? dia tidak tau tempat untuk melakukan hal seperti itu. istri ku kau harus sabar untuk hal ini sayang. nntik malam aku akan melakukan nya lagi pada mu. Bahkan lebih dari ini sayang." Darren tersenyum tipis dan langsung berjalan keluar menuju mobil nya.
Sementara Viola yang mendengar perkataan Darren padanya. Dengan segera ia menyusul Darren. omay dan juga mama Darren yang sudah melihat pasangan pengantin baru itu keluar. Mereka langsung masuk kekamar mereka masing-masing sambil tersenyum dan geleng-geleng kepala.
"Tunggu ..!!" teriak Viola.
"Ada apa istri ku?" Darren langsung tersenyum kearah Viola.
"Hentikan akting mu itu!! Sekarang kan sudah tidak ada omay dan mama lagi. Dan apa maksud mu nntik malam?" Viola langsung menatap Darren dengan penuh penyelidikan nya.
"Entah lah !! kita lihat saja nntik malam. kau tau bukan isi surat perjanjian itu istri ku?" Darren berbicara dengan nada dingin nya.
"Iya aku tau! lalu?" tanya Viola tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"Lalu kau bilang?? Kalau kau sudah tau. lantas, kau melanggarnya begitu saja!!" Darren langsung menatap tajam Viola dengan sangat emosi nya. "Maka, jika seperti itu kau akan tau apa akibatnya nanti!"
"Aku melakukan nya, karna kau yang memulai nya!" Viola membela dirinya.
"Aku tidak ingin mendengar pembelaan diri mu! aku harus pergi sekarang. sampai jumpa nntik malam istri ku." Darren langsung mengedipkan matanya dan masuk dalam mobil.
Darren pun langsung berangkat kerja. sementara, Viola masih kepikiran hal apa yang akan terjadi nntik malam dengan nya.
"Iissss ... mengapa aku harus memikirkan nya sih!" Viola mengacak-acak rambut nya. "Sudah lah. mending aku kekamar dan tidur saja. untuk mengisi tenaga ku nntik malam. jika, sewaktu-waktu si Mr.ice itu melakukan hal macam-macam padaku!" Viola langsung membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur.
Dan Viola tertidur dengan sangat lelap.
^^^Bersambung...^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments