Kediaman one drn.khan.
Viola yang sedang berada dikamar nya hanya bisa melamun saja dan membayangkan apa yang akan terjadi padanya malam ini. Namun, karna dirinya pun tahu. bahwa, Darren adalah seorang pria yang tidak suka jika ada wanita yang mendekatinya. membuat Viola agak lebih sedikit tenang.
tiba-tiba Viola sadar akan satu hal. bahwa, sahabat nya tidak ada di acara pernikahannya saat itu.
"Perasaan .. ketika aku berada di hotel aku tidak melihat Shelly lah!" gumam Viola, yang sadar kalau sahabat nya tidak datang di pernikahan nya.
"Apa dia lupa hari pernikahan ku ya? Masa dia Setega itu sih sama aku? Aku tau pernikahan ini bukan karna keinginan ku. tapi, setidaknya dia datang untuk memberikan semangat kepada sahabat nya ini bukan?? Dia masih menganggap ku sahabat tidak sih!!" Viola merasa sangat kesal jika begitu dirinya tahu, bahwa Shelly tidak datang di acara pernikahan nya.
Namun, seketika Suara pintu kamar terdengar terbuka. Seperti ada seseorang yang masuk kedalam kamar tersebut, Viola yang melihat pintu kamar tersebut terbuka sendiri merasa merinding.
"Darren!!!" Pekik Viola.
"Kau itu kenapa??? Malam-malam begini berteriak tidak jelas!!" Darren yang melihat Viola berteriak langsung merasa sangat kesal.
"Itu karna dirimu!! Yang tiba-tiba masuk. Tanpa mengetuk pintu dulu, sehingga hampir membuat aku kena serangan jantung tau!" Viola langsung menatap sinis kearah Darren. "Hampir saja tadi aku mengira itu adalah hantu!" timpal Viola. Sehingga membuat wajah Darren memerah karna menahan emosi nya.
"Berani sekali kau bilang aku Ghost ha!!" bentak Darren, yang langsung membuat Viola terkejut.
"Aku tidak pernah bilang kalau kau itu ghost. Aku hanya berpikir kalau tadi yang membuka pintu tanpa mengetuk itu hantu. karna, biasanya hantu seperti itu tuan muda." Viola langsung menghela nafasnya dengan sangat panjang.
"Buat apa aku mengetuk pintu!! ini kan kamar ku. jadi ya suka-suka lah. Aku mau masuk ketuk pintu dulu atau tidak. Itu bukan urusan mu!!!" Darren langsung menatap tajam kearah gadis yang kini sudah menjadi istri nya.
"Eh iya benar jugak ya tuan." Viola langsung menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ini kan kamar tuan jadi buat apa mengetuk pintu ya?"
"Nah itu kau tau!" seru Darren, dan langsung menutup hidung nya dengan seringai licik diwajahnya. "Kau itu bau sekali!!! Pergi sana jauh-jauh. Dan bersihkan dirimu yang bau itu." Darren langsung tersenyum tipis melihat kearah Viola. Viola yang spontan mendengar ucapan dari suaminya kini langsung mencium tubuh nya sendiri.
"Enak saja bilang aku bau!" Seru Viola tidak terima karna dikatain bau oleh Darren. "Aku sudah mandi tau." timpal Viola.
"Tapi kenapa kau masih bau ?" Darren terus mengatai Viola. Baginya itu adalah sebuah hiburan yang paling menyenangkan.
"Sudah lah aku sedang tidak ingin bercanda!" kesal Viola. Dirinya masih teringat tentang ketidakhadiran sahabat nya itu.
"Aku juga tidak ingin bercanda dengan mu!"sergah Darren. Dia sekarang merasa sangat kesal karna Viola berani berbicara tinggi padanya. "Kau pikir aku mau bercanda dengan gadis seperti mu! Cihh... Menatap wajah mu saja aku merasa jijik! Apalagi bercanda dengan mu."
"Iya-iya aku tau. Bagi mu aku wanita yang paling menjijikkan bukan? Jadi kumohon jangan ganggu aku untuk malam ini." Viola langsung menyatukan kedua tangannya seperti sedang memohon. Karna, Viola benar-benar sedang kesal dengan sahabat nya. Jadi, dia jugak tidak ingin berdebat dengan orang yang tidak kalah menyebalkan nya.
"Kau kenapa?" Darren yang melihat wajah Viola sedang kesal langsung menanyainya. Karna, dia tahu gadis yang ada di depannya pasti ada masalah.
"Tidak apa-apa. Tidak penting jugak bagi mu, jika kau mengetahuinya!" jawab Viola dengan nada cueknya.
"Bukan itu yang ingin aku dengar dari mu! Aku tau kau ada masalah. jadi kau jawab kau kenapa ? apa kau tidak senang dengan pernikahan ini?" bentak Darren yang langsung menatap tajam Viola.
"Bagaimana bisa aku berani tidak senang dengan pernikahan ini tuan. toh jika aku tidak senang pun aku tetap harus senang bukan?" Viola tersenyum getir membayangkan kata-kata yang baru saja diucapkan nya. "lagian, jika aku berani melanggar semua perkataan mu maka kau akan menambah jumlah hutang ku lagi kan tuan?" timpal Viola.
"Gadis pintar!" Darren langsung tersenyum. "Jadi, mengapa kau terlihat sangat kesal hari ini? apa karna aku tidak menyentuh mu dimalam pernikahan kita ini?" Darren langsung menunjukkan wajah licik nya itu.
"Isss kau ini apaan sih!! pemikiran mu itu kotor sekali. siapa jugak yang mau di sentuh oleh singa seperti mu!" ujar Viola dengan santainya tanpa melihat Darren yang sudah mulai emosi.
"Berani nya kauuu....." belum lagi Darren melanjutkan perkataannya Viola sudah memotong nya.
"Sudahlah tuan. aku sedang tidak ingin bertengkar hari ini!" Viola langsung menarik nafas nya untuk menjelaskan pada Darren mengapa dia sedang kesal. "hanya saja aku kesal. karna, sahabat ku itu tidak datang di hari pernikahan ku. dia masih menganggap ku sahabat tidak sih!!" Gerutu Viola tanpa menyadari bahwa pria yang kini di hadapannya sudah menertawakan dirinya.
"Kau itu bodoh sekali ya!" Darren langsung menyentil kening Viola dan tertawa kecil.
"Awwww!!! sakitt!! kau itu apaan sih!" pekik Viola menatap kearah pria yang ada di depannya.
"Kenapa kau tidak menelfon sahabat mu itu dan bertanya mengapa dia tidak hadir di pernikahan mu bodoh!" Darren masih tertawa melihat gadis yang ada di hadapannya. "Mungkin dia memiliki alasan mengapa dia tidak datang. jadi mengapa kau harus memikirkan hal yang seharusnya sangat mudah untuk diselesaikan. Dasar badut!"
"Tuan benar jugak ya! mengapa aku tidak memikirkan nya ya?" pikir Viola.
"Ya, karna kau itu badut dan badut itu tidak pintar. oleh karna itu kau tidak memikirkan nya." Darren langsung berjalan ke arah tempat tidur dan merebahkan diri nya.
"Kau itu ya!! benar-benar keterlaluan!" Viola langsung melihat Darren yang sudah terbaring diatas tempat tidur dengan tatapan kesal nya pada pria itu.
"Sudah lah aku mengantuk sekarang dan ingin tidur. Kau jangan menganggu tidur ku. kau telfon saja sahabat mu itu dan jngan bersuara sama sekali! Jika aku mendengar nya, maka habis lah dirimu!" Ancam Darren dengan tersenyum sinis. Namun, tidak di lihat oleh Viola.
"Siapa jugak yang ingin menganggu mu. kalau bisa kau tidak usah bangun lagi!! jadi, dengan begitu hutang-hutang ku pun akan lunas!" Seru Viola.
"Jaga bicara mu!! Karna, aku tidak suka ada orang yang bicara sembarangan pada ku!!" Darren langsung membalas kata-kata Viola dengan matanya yang terpejam dan tidak luput juga sama karisma dirinya yang dingin itu.
"Ha?? Ternyata dia belum tidur?? Kupikir dia sudah tidur! Mati lah aku hari ini. Sebaiknya nya aku minta maaf saja agar tidak semakin panjang." Batin Viola.
"Tuan maafkan saya. saya tidak bermaksud berkata seperti itu." Lirih Viola dengan nada yang penuh permohonan.
"Emmm.." Darren hanya menjawab singkat tanpa membuka mata nya sama sekali.
"Ihh ... Pria ini memang benar-benar sangat aneh. Kadang dia sangat hangat dan terkadang dia sangat dingin. Seperti sekarang ini. ngeri jugak lama-lama jika aku harus hidup terlalu lama bersamanya! kayaknya aku harus mencari cara untuk bebas dari nya. Oh iyaaa, kenapa aku jadi pelupa sih ! kan seharusnya aku menelfon Shelly sekarang!" Viola langsung memukul kening nya sendiri dan menelfon sahabat nya.
Sementara Darren yang tadi nya hanya pura-pura tidur mendengar gumaman kecil gadis itu hanya tersenyum dan langsung memejamkan mata nya kembali.
"Kring ... kring." nada dering ponsel Shelly
"Siapa sih malam-malam begini nelfon. tidak tau apa hari ini aku sangat kesal!" Pekik Shelly sambil melihat ponsel nya.
"Vio? mengapa dia baru menelfon ku sekarang sih!" kesal Shelly kembali setelah tau siapa yang menelfonnya.
"Hallo Shell!" sapa Vio.
"Emmm." balas Shelly
"Lo kenapa?" tanya Viola.
"Tidak papa." balas Shelly dengan nada cuek.
"Lo tega sekali Shell!" Pekik Viola.
"Apa? gue tega? bukannya Lo ya?" Shelly langsung marah pada sahabat nya.
"gue tega lo bilang Shell? Emang nya gue melakukan apa? bukannya lo ya, yang tega! karna, tidak datang di hari pernikahan gue. Lo kan tau Shell pernikahan ini bukan atas kemauan gue. tapi, setidaknya Lo sebagai sahabat gue datang dan memberikan semangat pada sahabat mu ini." Viola kini membalas amarah dari sahabatnya.
"Sembarangan aja lo itu kalau bicara!" bentak Shelly pada Viola.
"Lalu mengapa lo tidak datang?" tanya Viola pada sahabat nya.
"Gue sudah datang! tapi, penjaga-penjaga suami lo itu sudah ada di depan pintu hotel dan tidak membiarkan gue masuk!" ketus Shelly.
"Ah masa sih Shell? kan gue sudah mengundang lo. berani sekali dia tidak membiarkan Lo masuk." ujar Viola.
"Iya .. katanya harus ada surat undangan nya dulu baru boleh masuk." balas Shelly.
"Lalu, masalah nya dimana Shell?? gue kan sudah kasih surat undangan nya kepada lo. lantas, mengapa mereka tidak mengijinkan lo masuk?" Viola langsung kesal pada sahabat nya.
"Masalah nya itu undangan nya lupa gue taruh dimana Violaaaaa..." Shelly langsung menekan kalimat akhirnya pada Viola.
"lo lupa??? lo itu pelupa banget sih Shell!!!" kesal Viola.
"Lo kan tau sahabat lo ini seperti apa. dan gue pikir pun tidak masalah jika tidak ada undangan nya la. Karna, kan orang-orang di tempat tinggal kita kalau ada pesta. surat undangan nya di buang saja dan datang sesuka hati nya." Shelly langsung membela dirinya sendiri.
"Hahahaha ... Shell Shell. lo itu ya bodoh sekali! Lo tidak tau apa pernikahan siapa yang akan Lo hadiri itu ha??" tanya Viola yang masih dengan tawa kecil nya. Agar Darren tidak terbangun.
"Darren Abraham Khan Shell!!! Dia itu bukan orang sembarangan. tentu saja dia tidak membiarkan orang yang sembarangan bisa masuk sesuka hatinya. jngan kan Lo Shell! bahkan, gue sendiri pernah mengalami nya!" Kesal Viola yang kembali mengingat kejadian pertama kalinya dia datang ke perusahaan Darren dan kediaman Darren.
"Ah masa iya sih ?" tanya Shelly yang tidak percaya sama sekali.
"Tentu saja iya!! Sejak pertama kali gue Ke perusahaan si singa itu. gue langsung di tanyai ada janji atau tidak dengan Resepsionis nya Shell. dan ketika gue kerumah nya pun, hal yang sama pun terjadi. lo masih untung hanya sekali Shell. lah gue sudah dua kali tau!!" Viola langsung menghela nafasnya.
"Bntar-bentar! tadi Lo bilang siapa? singa? Maksudnya siapa la? " tanya Shelly yang penuh penyelidikan nya.
"Tentu saja tuan darren itu lah! jadi menurut lo siapa lagi?" ketus Viola.
"La .. lo jngan main-main deh dengan nya!!nanti, bahaya loh. apalagi sembarangan menyebut nama nya." nasehat Shelly pada sahabat tersayang nya.
"lo sudah terlambat memberi tau gue Shell," balas Viola dengan nada santainya.
"Terlambat? maksud lo la?" Shelly yang mendengar Sahabat nya berbicara seperti itu langsung kebingungan.
"Iyaa terlambat!! bukan nya, sekarang gue sudah dalam keadaan yang sangat bahaya ya?karna, sudah menikah dengan nya." kesal Viola
"Lo benar jugak ya La!!" Shelly langsung tertawa.
"Oh iya ubul! Lo tau gak? tadi gue menemui laki-laki yang sangat tampan di hotel tempat acara pernikahan lo itu!" Shelly langsung membayangkan wajah lelaki yang ia jumpai.
"Apa lo bilang? ubul? siapa? " tanya Viola dengan intonasi penasaran nya
"Iya ubul itu kan Ulat bulu say!" Balas Shelly yang langsung tertawa.
"Lo itu ya Shell!!" Kesal Viola "kalau gue ubul. Berarti lo itu kelar dong!" balas Viola yang tidak mau kalah.
"Biarin, masih cantik kok! daripada ubul." balas Shelly kembali
"Ahhh lo itu ya. sudah lah! Lo bilang lo bertemu dengan laki-laki tampan? emang nya siapa Shell?" tanya Viola.
"gue gak tau siapa dia La. tapi, sepertinya gue langsung sukak deh dengan nya kayak nya La! ketika pertama kali berjumpa dengan nya." Shelly langsung curhat pada sahabat nya itu. "Dia memang cuek sih! namun, dia masih ada senyum di wajah nya La." timpal Shelly
"Lo itu baru pertama kali lihat sudah sukak saja!! Dasar kelelawar!" seru Viola. Namun, di benak Viola masih menjanggal dengan kata-kata Shelly sahabat nya itu.
"Apa jangan-jangan itu Boby ya?" Ujar Viola yang tanpa sengaja di dengar oleh Shelly.
"Siapa La? Bobby? lo kenal? " tanya Shelly dengan nada yang sangat besar.
"Aaahhhh .. gue belum tau itu dia atau bukan! Jadi jngan mengambil kesimpulan dulu! nntik kalau ada waktu gue akan membawa lo menemui nya. dan Lo lihat sendiri dia lelaki tampan itu atau bukan." ejek Viola yang langsung tertawa kecil.
"Lo itu ya ubul. Senang sekali mengejek sahabat lo ini!" Shelly yang merasa di ejek oleh Viola langsung menunjukkan rasa kesal nya.
"Sudah-sudah gue lelah. gue ingin istirahat dulu ya. ini jugak sudah malam kan beb." ujar Vio karna dia memang sangat lelah.
"Oh iya gue lupa ini kan malam pertama lo. semoga sukses ya sobat dan semoga menghasilkan benih-benih di perut lo!" ejek Shelly yang langsung tertawa keras.
"Lo itu ya Shell! Benar-benar keterlaluan! guee .." belum lagi Viola melanjutkan kata-katanya Shelly sudah memutuskan panggilannya tersebut.
"isss anak ini ya? kebiasaan!! awas saja kalau jumpa! habis dia!" pekik Viola.
Setelah Shelly memutuskan panggilannya. Viola pun langsung ingin merebahkan tubuh nya itu keatas tempat tidur.
Namun, tiba-tiba Viola tersadar. di kamarnya itu hanya ada satu tempat tidur. jadi, dia tidak mungkin seranjang dengan pria tersebut yang dimana pria itu tidak ingin berdekatan dengan wanita manapun tanpa seizin nya.
"Aku harus tidur dimana? aku sangat lelah! tidak mungkin kan aku tidur bersamanya? jika, dia tahu pasti matilah aku! walaupun tidak melakukan apa-apa! pasti dia akan tetap marah. yasudah lah aku tidur di sofa saja. toh sofa nya juga sangat besar tak kalah besar nya dari tempat tidur itu!" Gumam Viola.
Viola pun langsung mengambil selimut di lemari dan bantal yang tidak di pakai oleh Darren. Yang berada di samping Darren. Setelah mengambil bantal tersebut, Viola langsung berjalan kearah sofa dan langsung membaringkan tubuhnya di atas sofa tersebut. Tidak menunggu waktu yang cukup lama. Kini Viola sudah tertidur sangat pulas.
^^^Bersambung...^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments