WEDDING DAY 🌹.
Dua hari kemudian....
Persiapan resepsi pernikahan Darren dan Viola semua nya sudah selesai dan tidak ada kesalahan sama sekali. Karna, diatur oleh nyonya besar Aurora (mama Darren) dan jugak nyonya tertua padmawati (omay Darren).
Sekarang adalah saatnya bagi Darren dan Viola untuk melaksanakan Resepsi pernikahan mereka.
Semua orang yang berada dikediaman pertama Darren sangat sibuk. dari menyiapkan hantaran yang akan mereka Bawak nntik ke hotel agar tidak ada kesalahan. Sampai mendandani Viola juga harus mama Darren sendiri yang turun tangan. dan tidak luput juga para perias wajah lain nya juga membantu Nyonya besar.
tiba-tiba mama Darren ada hal penting yang harus segera Dirinya urus. Mama Darren pun berbicara pada Viola dan meninggalkan nya. Sebelum meninggalkan calon menantu kesayangan nya itu, mama Darren sudah berpesan pada staf bagian yang mendandani Viola untuk melakukan yang terbaik dan jangan ada kesalahan sama sekali.
Saat itu Viola sedih dan juga senang. dia sedih karna, harus menikah bukan atas keinginannya sendiri. namun, karna keterpaksaan nya. dan dia juga senang karna, tidak pernah mendapatkan perlakuan yang sangat istimewa seperti ini. apalagi sekarang Viola merasa telah memiliki seorang ibu yang benar-benar sayang kepada nya. walaupun itu bukan ibu kandung nya sndri, melainkan adalah ibu mertua dia nantinya.
Di tengah kesibukan mereka tiba-tiba ada seseorang yang datang dan langsung memeluk Viola dari belakang. Viola merasa terkejut dan langsung membalikkan badannya kearah orang yang memeluk dirinya itu.
"Kakak aku sangat merindukanmu," lirih Tara, yang terus memeluk Kakak nya.
"Tara ..??" Viola yang melihat bahwa adik nya yang memeluk dirinya langsung membalas pelukan itu. Karna, Viola memang sudah benar-benar sangat merindukan adik nya.
"Kakak aku benar-benar rindu pada mu! sudah lima hari kita tidak bertemu. semenjak, hari pernikahan mu ditentukan oleh dia." Kesal Tara pada calon suami kakaknya. memang benar, semenjak Viola kekantor Darren untuk membuat perjanjian pernikahan mereka. Darren tidak mengijinkan Viola untuk pulang kerumahnya dan malah menyuruh Viola untuk menemui keluarga nya. Sehingga membuat adik nya itu sangat marah.
"Husttss ... Jangan bicara seperti itu Tara!" Viola langsung membungkam mulut adik nya itu. "jika ada yang mendengar mu bagaimana Tara?" Bisik Viola pada adik nya.
"Biarin kak..!! kalau bisa semua orang yang ada disini mendengar nya." Tara langsung berbicara dengan intonasi yang kuat. "Habisnya, siapa suruh dia melarang ku menemui kakak ku sendiri! dan malah mengurung ku di rumah dia yang sangat sepi itu. berbeda sekali dengan disini yang sangat ramai kak." ketus tara pada kakaknya.
"Masa sih Tar? apa sangat sepi disana?" tanya Viola dengan sangat penasaran nya
"Tentu saja kak! disana seperti kuburan kak! Aku saja merinding berada disana kak!" ujar Tara dengan nada menakut-nakuti kakaknya.
"Dan Kau tau kak? Pelayan disana lumayan banyak. namun, semuanya seperti orang bisu yang tidak mau berbicara sedikit pun. Walaupun aku sudah mengajak mereka untuk berbicara kak! Hanya kepala pelayan saja yang berbicara dengan ku kak. Kalau gak salah namanya pak Dadang ka." timpal Tara
"Benarkah Tara?? Di sana ada orang yang mau berbicara." tanya Viola dengan nada yang sangat senang. "Jika seperti itu, dia bakalan sering berbincang nantik nya dengan ku! Jika aku sudah tinggal disana. yaa, walaupun cuman satu orang, tapi setidaknya ada!" Viola merasa agak lega. setidaknya, disana masih ada hawa-hawa keberadaan manusia dari pada tidak ada sama sekali. dia akan merasa sangat takut.
"Hahaha ... Kak kak!" tawa Tara dengan sangat keras.
"Mengapa kau tertawa Tara?" Viola yang melihat adik nya tertawa langsung merasa bingung.
"Kau itu polos sekali kak." Tara terus tertawa tanpa hentinya. "Kau tau kak? disana memang cuman kepala pelayan saja yang mau berbicara dengan ku. namun, dia hanya bicara seperlunya saja kak! kau mau tau seperti apa dia bicara? ehmmm baiklah kak. aku akan mempraktekkan nya padamu!! dengar ya kakak ku tersayang." Seru Tara yang tertawa kecil. sementara Viola hanya terdiam saja melihat adik nya itu.
"Ehem ehem (berdehem) ... Dengar ya kak! bagaimana aku mempraktekkan nya untuk mu." Tara pun langsung mempraktekkan nya pada Viola
"Nona apa kamu membutuhkan sesuatu? nona ingin makan apa hari ini? Baiklah nona jika tidak ada yg nona butuh kan saya pergi kebelakang dulu!" Tara meniru kan bagaimana pak Dadang berbicara pada nya.
"Seperti itulah kak mereka! jika aku ingin menanyakan tentang calon suami mu itu mereka langsung pergi dan tidak menjawab ku sama sekali. sekarang aku tanya sama kakak tercinta ku ini!! Apa Kakak masih mau mengobrol sama pak Dadang itu?" timpal Tara dengan menahan tawanya. "Kak, kau itu polos sekali. emang nya pelayan disini tidak seperti itu sampai kau tidak tau ha?"
"Eh iya jugak ya!! mengapa aku bodoh sekali. bukan nya pak Sarno jugak seperti itu? kenapa aku tidak memikirkan nya ya? dan malah aku membiarkan adik ku yang jail ini mengerjai ku!" gumam Viola didalam hatinya
"Sepertinya adik tersayang ku ini sangat senang ya, mengerjai kakak nya ini?" Viola langsung membuang kan muka nya dari Tara dan berpura-pura sedang marah.
"Uuhhh ... cup-cup kakak ku sayang!" Tara langsung membujuk kakaknya. "Aku tidak ingin mengerjai mu kak. hanya saja aku rindu kepadamu dan tiba-tiba aku tidak sengaja mengerjai mu." peluk Tara sambil menahan tawanya.
Viola pun membalas pelukan dari adik nya dan jugak ikut tertawa bersama tara. Namun tiba-tiba ...
"Apa yg membuat calon menantu ku ini tertawa dengan sangat lepas?" Mama Darren langsung berjalan kearah calon menantu kesayangan nya.
"Eh mama ternyata! Vio kirain siapa tadi yang datang." Viola langsung tersenyum kearah nyonya besar.
"Siapa kak? mama? " Tara yang mendengar kakaknya langsung bingung.
"Kau adik nya viola?" tanya mama Darren sambil tersenyum melihat kearah Tara.
"I-iya nyonya." Tara yang ditanyai langsung merasa gugup pada dirinya.
"Perkenalkan saya ibu nya Darren, Aurora Khan." Mama Darren langsung mengulurkan tangannya pada Tara.
"Saya Verlin Tara, adik dari Viola Talisa nyonya." Tara langsung membalas uluran tangan dari calon mertua kakaknya.
"Mulai sekarang kau jangan memanggil ku Nyonya lagi!! Tapi, harus memanggil ku mama sama seperti kakak mu itu ya sayang." Mama Darren langsung membelai rambut Tara.
"Dan memanggil calon kakak ipar mu itu dengan panggilan kakak jugak ya sayang! sama seperti mu memanggil kakak mu, bisakan?" timpal nyonya besar.
Tara yg mendengar nya langsung terkejut. Namun, karna mendapatkan tatapan tajam dari kakak nya, dia pun langsung menuruti perkataan nyonya besar.
"Emmhh ... Baiklah nyonya. Eh maksud saya mama. saya akan membiasakan nya mulai sekarang." Tara langsung tersenyum pada nyonya besar.
"Bagus sayang!! Oh iya, ngomong-ngomong kalian sedang cerita apa? mengapa sangat senang?" tanya mama Darren dengan penuh penyelidikan.
"Bukan apa-apa ma. hanya cerita masa kecil saja. Dimana Tara yang sukak mengompol ketika tidur dan ileran ma!" Viola langsung tertawa. Karna, saat ini dirinya sedang membalas mengerjai Tara.
"Kakak!!! kapan aku mengompol??" ketus Tara pada kakak nya.
"Kau kan masih kecil Tara. jadi kau tidak tau apa-apa!" Tara terus tertawa.
"Kak!! usia kita hanya beda 3 thn. Mana mungkin aku melupakan nya." Tara langsung memajukan bibir mungil nya. "Kakak tidak sayang aku!!"
"Uuuhhh adik ku yg manja lagi ngambek! Kau sudah sangat besar. Namun, masih saja seperti anak kecil!" Viola langsung mencubit pipi adik nya.
"Biarin.." balas Tara
"Oh iya ma, ada apa kemari? sepertinya mama ingin memberi tau sesuatu?" tanya Viola. Yang masih belum tau kenapa mama Darren datang.
"Oh ... Mama lupa sayang! kamu udah siap kan?" tanya mama Darren melihat kearah Viola.
"Ini udah hampir selesai kok ma! tinggal pakek high heels aja ma." Viola langsung mengenakan high heels nya.
"Yasudah, sekarang ke mobil! kita akan ke hotel drn. Khan sayang. untuk segera melaksanakan pernikahan mu!" Seru mama Darren.
"Loh bukannya resepsi pernikahan akan dilaksanakan di hotel Grand Hyatt ma? Kenapa jadinya di hotel drn.khan ma?" Bingung Viola. "Dan bukannya acara pernikahannya dilaksanakan satu jam lagi ya ma?? Kenapa di percepat ma?
"Itu karna mama ingin acara pernikahan kalian diadakan di hotel keluarga besar Khan nak. Dan mama tidak tau mengapa Darren mempercepat waktunya sayang. mama rasa mungkin dia sudah tidak sabar tidur dengan mu! apalagi kau sangat cantik sekarang. pasti dia langsung terpukau melihat mu." Mama Darren langsung tertawa, begitu pun dengan Tara karna melihat wajah kakak nya yang sudah memerah. ditambah lagi kakak nya memakai blush on sehingga sangat jelas rona merah diwajahnya.
Viola yang mendengar pun langsung terbatuk.
"Aahh ... Mama ada-ada saja sih! mungkin saja Darren ada urusan mendadak. makanya, acara pernikahan kami di percepat!" Viola langsung mencari alasan.
"Hahahaha ... baik lah kau benar sayang mungkin dia memang ada urusan. yaudaa yuk kita segera kesana kasian Darren sudah menunggu lama." Mama Darren langsung mengandeng tangan Viola agar tidak kesulitan berjalan.
Viola pun mengangguk kan kepalanya dan mengikuti mama Darren. sementara, Tara memegang gaun pengantin kakak nya yang sangat panjang itu agar Kakak nya tidak terjatuh karna gaun panjang tersebut.
mereka masuk kedalam mobil pengantin. yang memang mobil itu khusus di beli oleh Darren agar muat untuk mama, Tara dan Viola. karna, gaun yang Viola kenakan sangat panjang dan mewah. sehingga, harus memilih mobil yang besar ruang nya.
Akhirnya mereka pun Sampai di hotel terbesar milik Darren dan keluarganya. Disana khusus untuk acara mereka. Mama Darren sengaja memilih hotel itu untuk pernikahan putra nya. selain luas dan mewah hotel itu memang lah milik keluarga besar mereka.
Nyonya besar, Viola dan Tara pun segera masuk kedalam hotel setelah mereka sampai. dan betapa terkejutnya di dalam hotel tersebut sangatlah ramai. Setiap sudut desain interior hotel itu sangat mewah. Sehingga membuat Viola dan Tara sangat terkagum-kagum.
"Wowww..!! mewah sekali ya kak." Seru Tara pada kakaknya.
"Iya Tara, mewah sekali hotel ini!" Viola dan Tara terus memandangi hotel tersebut sampai lupa keberadaan mama Darren disampingnya.
"Sudah kagum nya? sekarang bisa kita menemui Darren sayang!" Nyonya besar yang melihat kakak beradik itu langsung tersenyum.
Viola dan Tara yang mendengar nya pun langsung merasa malu dan ikut langkah mama darren yang mengandeng tangan Viola untuk menghampiri Darren.
Mereka akhirnya melihat Darren yang sedang berbicara dengan beberapa kolega bisnis nya.
Omay yang sedang berbincang dengan para sahabat nya, dan Bobby yang sibuk mengurusi semua keperluan pada saat acara dan mengatur keamanan. agar tidak ada kesalahan.
tamu undangan dari kalangan atas yang kini semua sudah pada datang.
Darren yang tadinya sibuk berbincang tiba-tiba terdiam. Ketika melihat Viola menghampiri nya. betapa terkejutnya dia melihat Viola yang memakai gaun pengantin yang sangat indah dan anggun, sehingga membuat Viola saat itu benar-benar seperti seorang ratu. dia benar-benar sangat cantik. di tambah lagi Viola tersenyum dengan sangat lebar membuat Darren sangat terpukau pada nya.
Sementara, mama Darren yg melihat anak nya seperti itu hanya menggeleng kan kepalanya dan tersenyum. Nyonya besar tidak pernah melihat putra nya sampai seperti ini. dan Tara, ya kalian tau lah dia. Dia hanya sibuk melihat ruangan yang mewah itu dengan mulut nya yang terbuka. karna, masih sangat terkejut dan kagum.
Viola yang melihat adik nya langsung menyenggol lengan adik nya itu.
"Tutup mulut mu! malu di lihat org." bisik Viola yang masih tetap berjalan dengan sangat anggun dan tersenyum.
"Eh iya maaf kak! habis nya, ruangan ini membuat ku lupa kalau aku sedang berada di ruangan orang kaya semua ka!" jawab Tara sambil tertawa kecil.
"Darren ni pengantin mu! sudah mama dandanin secantik mungkin. sehingga, membuat putra kesayangan mama tidak berhenti melihat nya." ejek mama Darren sambil tersenyum.
Darren yang mendengar mama nya bicara seperti itu langsung mengalihkan pandangannya, sementara Viola hanya diam dan tersenyum saja.
"Apaan sih ma! Aku hanya lihat bagaimana bisa di hari spesial ini dia memakai blush on setebal itu." ejek Darren dengan menatap sinis kearah Viola
"Heyy kau bilang apa ??? Aku memakai blush on dengan sangat tebal?? Kau ingat ya! Aku memakai ini jugak bukan kemauan ku. lagian yang memakaikan nya jugak para perias bukan aku. jadi, mengapa kau mengejek ku di depan semua org!" kesal Viola pada Darren. Karna sudah berani mengejek dirinya.
"Oh iya ?? Benarkah itu?? Tapi yang ku lihat, kau sekarang seperti badut. Dasar badut!!" Darren langsung tertawa
"Kau ..." pekik viola.
Mama Darren yang melihat putra nya seperti itu. hanya menggeleng kan kepalanya.
"Sudah ... sudah!! Jangan bertengkar di hari spesial kalian. sekarang kalian mulai akad nya! Karna, setelah ini kalian akan melaksanakan nya lagi di kediaman." ujar mama Darren.
"Whatt??? Ma aku lelah jika melaksanakan nya dua kali!" Darren yang mendengar mama nya berkata seperti itu langsung protes.
"Jangan membantah!!!" Bentak mama Darren.
Darren yang tidak ingin berdebat dengan mama nya pun langsung mengalah.
lalu akad pernikahan mereka sudah di laksanakan dan sekarang mereka sudah menjadi suami istri.
Janji-janji pernikahan sudah di ucap kan oleh mereka berdua. Walaupun pernikahan itu hanya di atas kertas. namun, janji pernikahan mereka itu bukan lah hal yang bisa untuk di spele kan. tidak lama kemudian omay menghampiri Darren dan Viola.
"Nak ... selamat ya atas pernikahan kalian!" ujar omay Darren sambil mencium Darren dan Viola dengan sangat terharu. Begitupun dengan mama Darren.
"Iyaa omay ... makasih ya omay! sudah mau terima Viola jadi menantu di keluarga ini." Viola langsung memeluk omay.
"Tentu saja sayang! semua org pasti menginginkan menantu seperti mu. bukan kah begitu Darren?" Omay langsung menatap kearah cucu kesayangan nya itu.
"iya omay. sekarang aku sudah menuruti kemauan omay dan mama untuk menikah. jadi aku harap omay jaga kesehatan omay dan mama jangan terlalu bawel lagi. okee!" ujar Darren dengan nada datar nya.
"Oke cucu kecil ku. oh, iya selesai acara ini segera ya sayang!" Omay langsung tersenyum kearah Viola dan bergantian menatap Darren.
Mama Darren yangg sudah tau maksud dari ibu mertua nya itu hanya tersenyum sambil tertawa kecil.
"Segera apa may?" Darren menatap kearah omay nya.
"Iya omay, segera apa ya?" timpal Viola.
"Segera kalian buat cucu untuk mama mu dan cicit untuk omay mu ini sayang!" Omay langsung mengedipkan sebelah matanya kerah cucu dan mantu cucunya.
Viola dan Darren yang mendengar ucapan omay langsung tersedak secara bersamaan
"Uuhuk ... uuhukk."
"Omayy...!!" Viola dan Darren serentak memanggil omay nya. Sehingga membuat omay dan jugak mama tertawa kecil.
"Mama apaan sih! mereka baru menikah. jadi, mereka harus menikmati masa pernikahan mereka dulu ma! baru memikirkan anak." Mama Darren langsung tersenyum pada mertua nya.
"Kau benar jugak Ra!" seru Nyonya tertua, "lyaudah, kalian nikmati dulu saja masa-masa pernikahan kalian ini. nntik baru kasih cicit untuk omay, okee!!" timpal omay.
Darren yang mendengar omay nya hanya mendengar tanpa ekspresi apapun. Sementara, Viola kini sedang menahan rasa malunya. karna, perkataan omay padanya.
Sekarang sudah tiba waktunya pemotretan untuk pengantin.
"Kau harus terlihat bahagia dan mesra di foto nntik!!" sergah Darren pada gadis yang kini sudah menjadi istri nya. "Agar tidak ada orang yang curiga dengan mu dan dengan ku. kalau pernikahan kita ini bukan atas cinta. Melainkan karna hutang mu itu!" Darren tersenyum getir menatap kearah Viola.
"Heyy Mr. Ice!!! aku tau kali harus berbuat apaa. Kau jugak tidak perlu bilang tentang hutang ku. Terus menerus. karna, aku jugak tau bahwa aku ada hutang dengan mu. kalau tidak mana mau aku menikahi singa seperti mu!" ketus Viola, yang tanpa sadar sudah mendapati tatapan tajam dari seorang Darren Abraham Khan.
"Apa Mr. Ice ?? Dan kau jugak menyebut ku singa? sejak kapan kau mulai merubah nama ku ha?" Raung Darren pada Viola. Namun, dia harus menahan emosi nya agar tidak terjadi masalah.
"Sejak kita berjumpa, kau itu sangat dingin seperti ice dan sok berkuasa sama seperti singa." jawab Viola dengan enteng nya.
"Berani sekali kau!!" Bentak Darren. "Dan ku ingat kan kau satu hal. tanpa singa, hutan tidak bisa akan tenang!!"
"Tapi, singa jugak yang memakan rakyat nya sendiri. padahal dia seorang raja hutan. bagaimana bisa dia seperti itu!" ujar Viola yang tidak mau kalah.
"Hey .. kau tau tidak! jika, singa kelaparan dan mati. siapa yang akan menjaga hutan dari para pemburu ha? jika singa mati maka para pemburu akan melakukan hal yang lebih kejam lagi dari pada singa. dasar kau badut tidak tau apa-apa!" Darren langsung menyentil kening Viola.
"Aww .. sakit tau!! kau ini gila ya!!" kesal Viola.
"Sudah sekarang kita harus foto! semua orang melihat kita. Dan ingat kau harus tersenyum. awas saja jika tidak. aku akan menambah kan hutang mu lagi!" ancam Darren pada Viola.
"Iya-iya baik lah!" ketus Viola.
Lalu mereka pun foto dengan mesra. seolah-olah mereka saling mencintai.
Akhirnya acara pernikahan mereka yang di hotel telah selesai dan saatnya adat istiadat akan di lakukan di kediaman keluarga besar Darren.
Viola yg sudah kelelahan di hotel menghela kan nafas nya dengan sangat panjang. karna, harus melakukan adat istiadat keluarga darren.
begitupun dengan Darren, dia jugak sudah sangat lelah di tambah lagi dengan permintaan mama dan jugak omay nya untuk melakukan adat mereka. Yang tidak bisa untuk di bantah oleh Darren.
Kini acara Resepsi Pernikahan mereka telah selesai. berbagai adat istiadat sudah mereka lakukan. dan setelah selesai dengan segera Viola langsung masuk kekamar nya. sementara, Darren harus keruang kerja nya sebentar untuk menyelesaikan berkas-berkas penting perusahaan nya.
^^^Bersambung...^^^
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments